Materi ini membahas metode memahami perilaku tanah dan penentuan parameter desain geoteknik melalui pengujian laboratorium dan lapangan. Pengujian lab (triaxial, geser langsung, dll.) memberikan data akurat dalam kondisi terkendali, sementara pengujian in-situ (SPT, CPTu, DMT, dll.) mencerminkan kondisi tanah asli dan lebih ekonomis, meski memerlukan korelasi empiris untuk menginterpretasi data.
Standar SNI 8460:2017 menentukan jumlah dan kedalaman minimum investigasi berdasarkan jenis konstruksi dan heterogenitas tanah. Prinsip desain menekankan ketelitian analisis, penerapan monitoring lapangan, manajemen risiko, serta kesiapan rencana darurat. Modifikasi desain hanya dilakukan berdasarkan data dan analisis tambahan.
Outline materi:
Uji lab: Triaxial, geser langsung, konsolidasi, indeks tanah.
Uji in-situ: SPT, CPTu, DMT, Pressuremeter, Vane Shear.
Lab: Akurat, mahal, risiko gangguan sampel.
In-situ: Representatif, kontinu, butuh korelasi empiris.
Korelasi empiris: Misal Su dari PI, SPT atau OCR.
SNI 8460:2017: Jumlah & kedalaman uji tergantung kondisi tanah.
Hasil: Profil stratigrafi & parameter tanah untuk desain.
Prinsip desain: Teliti, konservatif, hindari overconfidence.
Risiko & monitoring: Siapkan Plan B, pantau kondisi saat konstruksi.