4 Inovasi Teknologi Konstruksi Selain dengan Bambu, Siswa Tahu?

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E.

11 Juli 2022, 13.52

Hutan Vertikal di Milan (Foto: Google)

Sirkuit Formula E dan konstruksi jalan Tol Semarang-Demak sama-sama dilapisi dengan bambu. Pada Sirkuit Formula E digunakan sebagai lapisan bawah untuk area berlumpur. Sedangkan pada jalan tol digunakan sebagai sistem matras.

Bambu merupakan salah satu inovasi teknologi konstruksi. Alasan pemilihan bambu yaitu dianggap kuat, lebih murah, dan mempercepat konsolidasi pada tanah di lokasi pembangunan konstruksi.

Namun selain bambu, ternyata ada inovasi teknologi lainnya dalam dunia konstruksi. Apa saja itu? Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman Universitas Lampung:
 

Inovasi Konstruksi
 

1. Hutan Vertikal

Hutan vertikal lahir sebagai solusi dari permasalahan polusi udara di perkotaan. Hal ini dikarenakan di kota-kota besar banyak gedung yang didirikan di lahan hijau. Selain itu emisi gas CO2 juga menjadi permasalahan.

Hutan vertikal adalah konstruksi bangunan yang menambahkan pepohonan sebagai alat untuk mengurangi polusi udara. Rancangan ini dinilai efesien dan tetap memiliki unsur estetika.
 

2. Robot Rayap

Rayap adalah musuh konstruksi bangunan karena kerap memakan bagian-bagian rumah. Hal ini kemudian menginspirasi peneliti dari Harvard untuk menciptakan teknologi robot rayap.

Robot ini dibuat dengan sistem untuk bekerja kelompok dalam membuat rancangan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi perancangan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
 

3. Beton Self-Healing

Beton self-healing diberikan bakteri yang berfungsi untuk memperbaiki diri. Bakteri tersebut bekerja dengan cara ketika air masuk ke retakan beton maka bakteri tersebut aktif dan mengeluarkan kalsit untuk memperbaiki retakan.

Dengan lahirnya inovasi ini konstruksi dapat bertahan lama dan berkelanjutan.
 

4. Smart Roads

Inovasi teknologi konstruksi selanjutnya adalah smart roads. Smart roads merupakan jalan yang futuristik dan multifungsi. Maksudnya jalan bisa diolah menjadi lebih beragam.

Smart roads nantinya akan memasang sensor dan teknologi IoT. Teknologi ini dapat menghasilkan listrik untuk menggerakkan kendaraan listrik lampu. Selain itu lampu juga dihasilkan melalui gerakan kendaraan.

Smart roads juga dapat memberikan indormasi mengenai cuaca dan lalu lintas secara real time. Dengan adanya smart roads diharapkan dapat mengurangi polusi akibat emisi bahan bakar dan pembangkit listrik batu bara.
 

Nah itulah inovasi teknologi konstruksi selain dari bambu. Bagaimana cukup beragam bukan?


Sumber Artikel: detik.com