Gojek Mungkin Akan Datang Ke Malaysia Sebagai Kendaraan Berlogo Terlihat Di KL & Berita Trending Hari Ini

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 12.42

enews.com.ng

Ada banyak aplikasi e-hailing di Malaysia, dengan Grab menjadi yang terbesar yang menguasai 72% pangsa pasar lokal pada tahun 2020. Namun di Indonesia, Grab memiliki saingan lokal yang sangat besar bernama Gojek, yang menyediakan layanan transportasi online. memanggil menggunakan mobil dan sepeda motor bersama berbagai layanan lain dalam ekosistem aplikasi supernya sendiri.

Menariknya, Honda City berlogo Gojek baru-baru ini terlihat di Kuala Lumpur oleh Vocket. Di depan mobil ada kendaraan lain dengan kru yang sepertinya sedang merekam mobil Gojek, bersama dengan seorang outrider polisi yang menemani mereka.

Meskipun belum ada pengumuman yang dibuat oleh Gojek, ini mungkin merupakan tanda bahwa perusahaan tersebut membawa layanan e-hailing GoCar ke pasar Malaysia. Saat ini ada 33 perusahaan e-hailing yang terdaftar di Badan Angkutan Umum Darat (APAD) tetapi hingga 7 Juni, Gojek belum muncul dalam daftar.

Perusahaan Indonesia, yang kini berada di bawah payung GoTo setelah merger antara Gojek dan platform e-commerce Tokopedia, sebelumnya mengumumkan rencana untuk membawa layanan ojek online ke Malaysia pada 2020. Saat itulah pemerintah memberi lampu hijau uji coba untuk melegalkan. bike-hailing bersama dengan perusahaan lokal Dego, yang kini telah beralih ke sebagian besar melakukan layanan pengiriman.

Namun, ambisi Gojek tidak membuahkan hasil dan perusahaan sejauh ini tidak hadir di Malaysia. Ini mungkin sebagian disebabkan oleh pandemi serta perubahan sikap pemerintah, yang menyebabkan larangan bersepeda sekali lagi karena masalah keamanan.

Masuknya Gojek ke Tanah Air, meskipun dengan mobil alih-alih layanan sepeda, mungkin saja merupakan kompetisi yang dibutuhkan industri untuk menurunkan harga karena tarif Grab telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Sudah ada pemain lokal lain seperti AirAsia Ride, EzCab, inDriver, GOJO, maxim, dan beberapa lainnya, tetapi tampaknya tidak ada yang cukup untuk menyaingi raksasa e-hailing.

 

Diadaptasi dari sumber enews.com.ng