Ini Upaya Pemerintah Tekan Biaya Logistik Nasional

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil

03 Maret 2022, 18.48

Kemenhub Terus berupaya Tekan Biaya Logistik Nasional (Dok. Kementerian Perhubungan )

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya menekan biaya logistik nasional untuk meningkatkan daya saing global.  

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dilihat dari kondisi makro dan infrastruktur Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan 2018, terjadi peningkatan secara signifikan terutama pada bidang infrastruktur dan logistik.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global yang semakin meningkat, ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021). 

Budi menjelaskan penggabungan Pelindo yang sudah dilakukan menjadi salah satu upaya yang dapat menurunkan biaya logistik nasional dan memperbaiki Indeks Logistik Nasional.

“Penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi pelabuhan Indonesia di kancah Internasional, efisiensi lalu lintas barang antar pulau, peningkatan produktifitas dan efisiensi,” ujarnya. 

Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk menurunkan biaya logistik yaitu pertama, menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut tahun 2020-2024 untuk mendukung konektivitas maritim nasional.

Beberapa hal yang menjadi titik berat dari kebijakan tersebut yaitu, dalam rangka perwujudan logistik maritim di dalam negeri.

Kemudian peningkatan konektivitas sarana dan prasarana, pengembangan pelabuhan hub internasional dan pelabuhan pendukung tol laut, keselamatan, regulasi, teknologi informasi, pemanfaatan pembiayaan alternatif dan revitalisasi kelembagaan.

Kedua, menerapkan konsep hub and spoke pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk menunjang program tol laut dengan harapan distribusi barang dan pengembangan ekonomi di daerah terluar, tertinggal, terdepan dan perbatasan (3TP) dapat lebih optimal.

Ketiga, berkolaborasi dengan kementerian atau lembaga melalui pembentukan National Logistic Ecosystem (NLE), sehingga proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi.

Keempat, digitalisasi layanan kepelabuhanan, baik itu digitalisasi perizinan, pelayanan, seperti SIMLALA, SITOLAUT, dan Inaportnet yang telah dimanfaatkan oleh 54 pelabuhan.

Budi mencatat saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut. Ditambah dengan 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, serta 1.321 rencana lokasi pelabuhan.

“Kami terus berupaya untuk menurunkan waktu dwelling time, meningkatkan standarisasi kinerja dan juga melakukan pengelolaan pelabuhan secara terpadu,” ucapnya. 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org