Ilmu Ekonomi

Perdagangan Bebas

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Perdagangan bebas dicontohkan oleh Area Ekonomi Eropa/Uni Eropa dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang telah mendirikan pasar terbuka dengan sangat sedikit pembatasan perdagangan. Sebagian besar negara-negara saat ini adalah anggota dari perjanjian perdagangan multilateral Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, sebagian besar pemerintah masih memberlakukan beberapa kebijakan proteksionis yang dimaksudkan untuk mendukung kerja lokal, seperti penerapan tarif impor atau subsidi untuk ekspor. Pemerintah juga dapat membatasi perdagangan bebas untuk membatasi ekspor sumber daya alam. Hambatan lain yang dapat menghambat perdagangan termasuk kuota impor, pajak, dan hambatan non-tarif seperti undang-undang peraturan.

Fitur perdagangan bebas

Kebijakan perdagangan bebas pada umumnya mempromosikan fitur berikut:

  • Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau hambatan perdagangan lainnya (misalnya kuota impor atau subsidi untuk produsen)
  • Perdagangan jasa tanpa pajak atau hambatan perdagangan lainnya
  • Tidak adanya kebijakan "trade-distorting" (seperti pajak, subsidi, peraturan, atau hukum) yang memberikan keuntungan untuk perusahaan, rumah tangga, atau faktor-faktor produksi.
  • Akses ke pasar yang tidak diatur
  • Akses informasi pasar yang tidak diatur
  • Ketidakmampuan perusahaan untuk mendistorsi pasar melalui monopoli yang dikenakan pemerintah atau kekuatan oligopoli
  • Perjanjian perdagangan yang mendorong perdagangan bebas.

Sejarah

Era awal

David Ricardo

Sebelum munculnya doktrin perdagangan bebas, dan terus bertentangan dengan itu sampai sekarang, kebijakan merkantilisme telah berkembang di Eropa pada abad ke-16. Dua ekonom Inggris awal yang menentang merkantilisme adalah Adam Smith dan David Ricardo.

Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya perdagangan adalah alasan mengapa peradaban tertentu makmur secara ekonomi. Adam Smith, misalnya, menunjuk peningkatan perdagangan sebagai alasan untuk berkembangnya bukan hanya budaya Mediterania seperti MesirYunani, dan Roma, tetapi juga dari Benggala (India Timur) dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah melemparkan Imperial kekuasaan Spanyol dan mengejar kebijakan perdagangan bebas membuat sengketa perdagangan bebas/merkantilis membuat pertanyaan yang paling penting di bidang ekonomi selama berabad-abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjuang dengan merkantilis, proteksionis, isolasioniskomunispopulis, dan kebijakan lain selama berabad-abad.

Perdagangan di kolonial Amerika diatur oleh sistem dagang Britania melalui Kisah Perdagangan dan Navigasi. Sampai tahun 1760-an, beberapa koloni secara terbuka menganjurkan untuk menggunakan kebijakan perdagangan bebas, sebagian karena peraturan yang tidak ketat -New England terkenal karena penyelundupan- tetapi juga karena pedagang kolonial tidak ingin bersaing dengan barang-barang asing dan pengiriman. Menurut sejarawan Oliver Dickerson, keinginan untuk perdagangan bebas bukan salah satu penyebab Revolusi Amerika. "Gagasan bahwa praktik-praktik dasar pedagang dari abad kedelapan belas yang salah," tulis Dickerson, "bukanlah bagian dari pemikiran para pemimpin Revolusioner".

Perdagangan bebas datang untuk apa yang akan menjadi Amerika Serikat sebagai akibat dari Perang Revolusi Amerika, ketika Parlemen Inggris mengeluarkan UU larangan, memblokade pelabuhan kolonial. Kongres Kontinental menanggapi dengan efektif menyatakan kemandirian ekonomi, membuka port Amerika untuk perdagangan luar negeri pada tanggal 6 April 1776. Menurut sejarawan John W. Tyler, "Perdagangan bebas telah dipaksa di Amerika, suka atau tidak."

Alternatif

Berikut adalah alternatif untuk perdagangan bebas yang telah diusulkan: perdagangan berimbangperdagangan yang adil, proteksionisme, kebijakan industri, dan pajak Tobin.

Dalam literatur

Nilai perdagangan bebas pertama kali diamati dan didokumentasikan oleh Adam Smith dalam The Wealth of Nations, pada tahun 1776. Dia menulis,

Ini adalah pepatah dari setiap guru bijaksana dari keluarga, tidak pernah mencoba untuk membuat di rumah dan apa yang akan membuat biaya lebih untuk membuat daripada membeli.... Jika sebuah negara asing dapat memasok kita dengan komoditas lebih murah daripada kita sendiri bisa membuatnya, lebih baik membelinya dari mereka dengan beberapa bagian dari produk industri kita sendiri, bekerja di sebuah cara di mana kita memiliki beberapa keuntungan.

Pernyataan ini menggunakan konsep keunggulan absolut untuk menyajikan argumen yang bertentangan dengan merkantilisme, yang dominan dalam pandangan perdagangan sekitarnya pada waktu itu, yang menyatakan bahwa sebuah negara harus bertujuan untuk mengekspor lebih dari impor, dan dengan demikian mengumpulkan kekayaan. Sebaliknya, Smith berpendapat, negara bisa memperoleh keuntungan dari masing-masing dengan memproduksi secara eksklusif dan baik, di mana dari barang yang paling cocok untuk perdagangan antara satu sama lain seperti yang diperlukan untuk keperluan konsumsi. Dalam lapisan ini, itu bukan nilai ekspor relatif terhadap impor yang penting, tetapi nilai dari barang yang diproduksi oleh suatu bangsa. Konsep keunggulan absolut namun tidak membahas situasi di mana negara tidak memiliki keunggulan dalam produksi barang tertentu atau jenis barang.

Kelemahan teori ini ditangani oleh teori keunggulan komparatif. Umumnya dikaitkan dengan David Ricardo yang diperluas di atasnya dalam bukunya tahun 1817 On the Principles of Political Economy and Taxation, itu membuat kasus untuk perdagangan bebas tidak didasarkan pada keunggulan absolut dalam produksi yang baik, tetapi pada biaya peluang relatif produksi. Sebuah negara harus mengkhususkan diri dalam apa pun baik itu dapat menghasilkan biaya terendah, perdagangan baik ini untuk membeli barang-barang lain yang diperlukan untuk konsumsi. Hal ini memungkinkan bagi negara-negara untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan bahkan ketika mereka tidak memiliki keunggulan absolut dalam bidang produksi. Sementara keuntungan mereka dari perdagangan mungkin tidak sama dengan orang-orang dari negara yang lebih produktif dalam semua barang, mereka masih akan lebih baik secara ekonomi dari perdagangan daripada mereka akan berada di bawah keadaan autarki.

Sumber Artikel : wikipedia

Selengkapnya
Perdagangan Bebas

Ilmu Ekonomi

Elastisitas (ekonomi)

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Dalam ilmu ekonomielastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Rumus elastisitas yaitu {\displaystyle E_{d}={\frac {\Delta Q}{\Delta P}}\cdot {\frac {P}{Q}}}

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan hal apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih akan mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang akan diperoleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dan seterusnya.

Definisi matematis[sunting | sunting sumber]

Koefisien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan:

{\displaystyle E_{x,y}\simeq \left|{\frac {{\rm {persentase\ perubahan}}\ x}{{\rm {persentase\ perubahan}}\ y}}\right|,}

Atau secara umum, elastisitas "y terhadap x" adalah:

{\displaystyle E_{x,y}=\left|{\frac {\partial \ln x}{\partial \ln y}}\right|=\left|{\frac {\partial x}{\partial y}}\cdot {\frac {y}{x}}\right|}.

Elastisitas biasa disimbolkan sebagai 'E', 'e' atau epsilon kecil, 'ε'. Selain elastisitas linier tersebut ada juga elastisitas non linier

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Elastisitas (ekonomi)

Ilmu Ekonomi

Produksi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi merupakan dampak dari perubahan dari dua atau lebih input (sumber daya) menjadi satu atau lebih output (produk). Kegiatan tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Untuk mengkaji aspek-aspek produksi ahli ekonomi menggunakan fungsi produksi sebagai alat analisis. Konsepsi abstrak fungsi produksi yang bersumber pada nilai memungkinkan para ahli ekonomi untuk mengadakan analisis berbagai masalah seperti penentuan sumbangan pendapatan faktor-faktor produksi, pengaruh faktor produksi terhadap pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi dan sifat-sifat pengangguran teknologi.

Poduksi menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerjamodal dan teknologi. Pada hakekatnya produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah atau bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka dari itu, produksi menitik beratkan pada usaha untuk menimbulkan kegunaan yang lebih banyak dari suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Pada umumnya tujuan perusahaan dengan produksi, yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal. Sehingga perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kualitas hasil produksi.

Tujuan Produksi

Produksi memiliki tujuan di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang maupun perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut produsen.
  2. Menghasilkan Barang dan Jasa.
  3. Memenuhi Kebutuhan Manusia.
  4. Meningkatkan keuntungan pelaku usaha.
  5. Memperluas lapangan usaha

Jenis

  • Produksi ekstraktif yaitu kegiatan produksi yang bahannya diambil dari sumber daya alam yang ada di dalam bumi yang barang tersebut nantinya dijual ke perusahaan lain untuk diolah dan diproses menjadi barang baru.
  • Produksi jasa yaitu kegiatan produksi yang memiliki tujuan untuk menjual jasa atau keahlian tertentu yang dimilikinya.
  • Produksi industri yaitu kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi yang kemudian dijual ke konsumen.
  • Produksi agraris yaitu kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak dengan melalui tahap pengelolaan yang baik dan benar.
  • Produksi pengangkutan adalah produksi yaitu kegiatan produksi yang tujuannya untuk melayani pendistribusian atau pemindahan barang dari produsen menuju tempat terdekat dengan konsumen.
  • Produksi perdagangan yaitu kegiatan produksi yang memiliki peran sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen.

Sumber

  • Sumber daya alam ini pada dasarnya hanya segala sesuatu yang berasal dari alam. Mudah ditemukan, ada yang bisa diperbaharui dan tidak bisa diperbaharui. Dalam proses produksi ini, memerhatikan jumlah sumber daya sangat penting sekali. Jangan sampai produksi dilakukan dengan semena-mena dan menjadikan sumber daya alam hilang setelah produksi dilangsungkan.
  • Sumber daya manusia ini digunakan untuk menambah daya guna dan jasa. Hanya manusialah yang mampu meningkatkan guna atau nilai sesuatu. Baik dalam hal jasmani maupun rohani. Mulai dari tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja terdidik dan terlatih.
  • Sumber daya modal termasuk alat atau barang hasil produksi. Hanya saja, hasil produksi ini digunakan lagi untuk menghasilkan suatu barang. Modalnya ini dibeli langsung oleh produsen bukan oleh konsumen. Biasanya harga yang ditawarkan lebih murah dari yang dijual kepada konsumen.
  • Sumber daya ahli lebih menitikberatkan pada keahlian manusia. Keahlian inilah yang nantinya dapat meningkatkan nilai dan jumlah suatu produksi. Keahlian juga memegang nilai yang sangat penting untuk melakukan proses produksi. Keterampilan yang memegang kendali dalam hal ini.

 

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Produksi

Ilmu Ekonomi

Sektor Tersier

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Sektor tersier (juga dikenal sebagai sektor jasa atau industri jasa) adalah satu dari tiga sektor ekonomi. Dalam ekonomi, sektor tersier merupakan lapangan pekerjaan yang saling berkaitan dengan dua sektor ekonomi lainnnya yaitu sektor sekunder (manufaktur) dan sektor primer (pertambanganpertanian dan perikanan). Definisi umum mengenai sektor tersier adalah sektor ekonomi yang bergerak dalam kegiatan menghasilkan suatu jasa. Sektor tersier tidak mengutamakan produksi terhadap produk akhir seperti halnya pada sektor sekunder. Terkadang sebuah sektor tambahan yaitu sektor kuartener, diartikan sebagai berbagi informasi. Perolehan informasi secara normal berasal dan dimiliki oleh sektor tersier.

Bisnis sektor jasa yang semakin meningkat berfokus pada ide ekonomi pengetahuan. Kegiatan ekonomi berlangsung dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan cara memenuhi kepuasan konsumen dengan kondisi yang efektif dan efisien. Satu contoh baik dari hal ini ialah industriperbankan yang telah mengalami perubahan besar beberapa tahun belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank dengan cepat mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Banyak komunitas bank dan bangunan telah bergabung untuk membentuk bisnis yang lebih mudah yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi mengenai pengguna jasa dan memberikan mereka produk-produk baru.

Analisa

Upah tenaga kerja

Upah tenaga kerja pada sektor tersier umumnya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh tenaga kerja. Tingkat upah tenaga kerja pada sektor tersier umumnya berbading lurus dengan tingkat pendidikan dari tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka upah semakin tinggi pula. Penyebab adanya perbedaan upah tenaga kerja ialah adanya pandangan bahwa kemampuan atau keahlian tenaga kerja diukur dengan tingkat pendidikan. Jenjang pendidikan menjadi cara mudah untuk menentukan upah yang harus dibayarkan atas keterampilan atau keahlian tenaga kerja. Selain itu, pada sektor tersier kesempatan kerja dari tenaga kerja yang menempuh perguruan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak menempuh perguruan tinggi.

Manfaat

Pembangunan ekonomi berbasis agribisnis

Pengelolaan sektor tersier secara tepat bersama dengan sektor primer dan sektor sekunder dapat menghasilkan sistem perekonomian yang mengarah pada pembangunan ekonomi. Sektor tersier yang berdaya saing dan memiliki kemampuan produksi yang tinggi dapat dikelola melalui agribisnis. Pembangunan ekonomi bersifat saling berhubungan satu sama lain di antara wilayah-wilayah dalam suatu negara.

Fenomena

Transformasi struktural

Sektor tersier umumnya mulai menggantikan peran sektor primer pada masa peralihan sistem perekonomian dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Peralihan ini dikenal sebagai fenomena transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari sektor primer menuju ke sektor sekunder hingga ke sektor tersier. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya tenaga kerjadan investasi dari sektor primer menuju ke sektor sekunder atau tersier. Pengurangan peran pada sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari sektor dengan produktivitas rendah ke sektor dengan produktivitas tinggi.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Sektor Tersier

Ilmu Ekonomi

Pasar

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barangjasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam barang.

Klasifikasi Pasar

Pasar berdasarkan cara transaksinya dibedakan menjadi 2 yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar tradisional di Singapura

Pasar tradisional

Pasar di Banten di sekitar tahun 1870

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar senen di Jakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern. Tidak hanya di Indonesia, pasar tradisional juga ada di negara-negara lainnya bahkan masuk ke dalam 10 pasar tradisional terbaik di dunia diantaranya adalah pasar Laboqueria, Jerman dan pasar Tsukiji Fish Tokyo, Jepang. Beberapa kelebihan pasar tradisional antara lain barang yang dijual masih segar, adanya tawar menawar, rasa solidaritas tinggi,harga cenderung murah. 

Pasar modern

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, tetapi pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (kode batang), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Selain itu cara pembayaran pun sudah mulai menggunakan pembayaran non-tunai yaitu dompet digital. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermartpasar swalayan(supermarket), dan minimarket.

Berdasarkan luas jangkauan

Pasar Daerah

Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.

Pasar Lokal

Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.

Pasar Nasional

Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

Contoh pasar tersebut adalah pasar kopi di SantosBrazil

Menurut Wujud

Pasar Konkret

Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain.

Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasatmata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contohnya adalah: pasar sayuran, pasar daging, pasar tradisional, dan lain sebagainya.

Pasar Abstrak

Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasatmata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasatmata, tetapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus. Contoh: Pasar Modal, Bursa Saham, Telemarket, dan lain-lain.

Menurut barang yang diperjualbelikan

Pasar barang konsumsi

Kegiatan jual-beli ikan di suatu pasar ikan di Jakarta, kurun abad ke-19 s.d. 20.

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.

Pasar barang produksi

Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

Menurut waktu penyelenggaraan

Pasar Harian

Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini umumnya terdapat di desa dan kota.

Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan. Misalnya pasar pagi yang diadakan setiap hari Minggu pagi saat acara car free day.

Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali. Contoh pasar hewan

Pasar Tahunan

Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali. Misalnya Pekan Raya Jakarta.

Pasar Temporer

Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap) seperti bazar dan pameran.

Menurut Strukturnya

Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna secara struktur dianggap ideal karena terdapat banyak penjual maupun pembeli, sehingga secara otomatis harga pasar terhadap suatu barang atau jasa akan terbentuk dengan sendirinya. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Adapun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen atau pembeli, sementara l. Pasar persaingan sempurna muncul karena adanya prinsip yaitu tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk dapat mempengaruhi harganya di pasar dan Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar dan penggunaannya relatif fleksibel.

Pasar persaingan tidak sempurna

Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang tertentu.

Pasar monopsoni

Monopsoni adalah keadaan pasar dengan jumlah penjual yang banyak dan pembeli tunggal. Keadaan ini akan membuat suatu pasar komoditas akan memiliki barang atau jasa yang hanya dibeli oleh pembeli tunggal. Harga komoditas di dalam pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh pembeli tunggal.  Monopsoni dapat memberikan laba secara berlebihan kepada pihak yang menguasai pasar.

Pasar persaingan monopolistik

Dalam pasar monopolistik terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan monopoli.

Pasar oligopoli

Pada pasar oligopoli, persaingan antar perusahaan sangat ketat dan strategi pasarnya dilandasi oleh daya ciptaProduk yang dihasilkan sangat beragam dan jenisnya dapat berbeda pada masing-masing produsen. Tiap perusahaan dalam pasar oligopoli memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan lainnya sehingga timbul ketergantungan satu sama lain.

Pasar oligopsoni

Oligopsoni adalah keadaan suatu pasar yang hanya memiliki sedikit pembeli. Produk yang ditawarkan dapat sejenis maupun beragam dengan adanya persaingan harga dan non harga. Pada pasar oligopsoni, informasi tentang produk sangat sedikit sehingga terjadi ketergantungan satu sama lain antar pedagang. Dalam oligopsoni, para konsumen membuat kesepakatan bersama untuk menguasai pembelian komoditas harganya dapat dikendalikan. Produsen tidak punya pilihan lain selain menjual produknya ke para konsumen ini.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Pasar

Ilmu Ekonomi

Sektor Sekunder

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Sektor sekunder adalah salah satu sektor ekonomi bersama dengan sektor primer dan sektor tersier. Kegiatan ekonomi dalam sektor sekunder ialah mengolah hasil sektor primer menjadi barang jadi. Bidang pekerjaan yang umum pada sektor sekunder ialah manufaktur dan konstruksiIndustri pada sektor ini dapat dibagi menjadi industri ringan dan industri berat. Dalam proses produksinya, industri pada sektor sekunder umumnya memerlukan konsumsi energi dalam jumlah besar, memerlukan pabrik dan mesin, serta menghasilkan limbah.

Bidang ekonomi

Sektor sekunder umumnya dilaksanakan dalam bidang manufaktur dan konstruksi. Bentuk kegiatannya umumnya adalah pengolahan bahan baku dan pengadaan barang setengah jadi. Sektor sekunder berpusat pada industri pengolahan, pengadaan listrikgas dan air bersih, serta pengelolaan sampahdan limbah hasil daur ulang.

Analisa

Upah tenaga kerja

Upah tenaga kerja pada sektor sekunder umumnya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh tenaga kerja. Tingkat upah tenaga kerja pada sektor sekunder umumnya berbading lurus dengan tingkat pendidikan dari tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka upah semakin tinggi pula. Penyebab adanya perbedaan upah tenaga kerja ialah adanya pandangan bahwa kemampuan atau keahlian tenaga kerja diukur dengan tingkat pendidikan. Jenjang pendidikan menjadi cara mudah untuk menentukan upah yang harus dibayarkan atas keterampilan atau keahlian tenaga kerja. Selain itu, pada sektor sekunder kesempatan kerja dari tenaga kerja yang menempuh perguruan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak menempuh perguruan tinggi.

Manfaat

Pembangunan ekonomi berbasis agribisnis

Pengelolaan sektor sekunder secara tepat bersama dengan sektor primer dan sektor tersier dapat menghasilkan sistem perekonomian yang mengarah pada pembangunan ekonomi. Sektor sekunder yang berdaya saing dan memiliki kemampuan produksi yang tinggi dapat dikelola melalui agribisnis. Pembangunan ekonomi bersifat saling berhubungan satu sama lain di antara wilayah-wilayah dalam suatu negara.

Fenomena

Transformasi struktural

Sektor sekunder umumnya mulai menggantikan peran sektor primer pada masa peralihan sistem perekonomian dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Peralihan ini dikenal sebagai fenomena transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari sektor primer menuju ke sektor sekunder kemudian berlanjut hingga ke sektor tersier. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya tenaga kerjadan investasi dari sektor primer menuju ke sektor sekunder atau tersier. Pengurangan peran pada sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari sektor dengan produktivitas rendah ke sektor dengan produktivitas tinggi.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Sektor Sekunder
page 1 of 4 Next Last »