Keinsinyuran

Reka Cipta

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Reka cipta atau penemuan (Inggris: invention) adalah suatu bentuk, komposisi materi, peranti, atau proses yang baru. Sebagian penemuan didasarkan pada bentuk-bentuk, komposisi, proses, atau gagasan-gagasan yang sudah ada sebelumnya. Yang lainnya adalah terobosan-terobosan radikal yang mungkin memperluas bagas-batas pengetahuan atau pengalaman manusia. Penemuan dapat pula berupa reka baru (innovation), dan dengan demikian menjadi suatu terobosan besar. Penemuan seperti ini mungkin memiliki dampak kecil atau sangat besar, atau di antara kedua ekstrem tersebut.

Ada pula "penemuan budaya" yaitu suatu rangkaian perilaku inovatif yang berguna yang diadopsi oleh orang-orang yang kemudian meneruskannya kepada orang lain atau generasi yang berikutnya.

Sebuah penemuan yang baru dan mungkin tidak begitu jelas bagi orang-orang yang bukan pakarnya, dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk hak paten.

Proses Penemuan

Penemuan adalah suatu proses yang menuntut kreativitas yang sangat tinggi.

"Penemuan terjadi karena seseorang melihat apa yang telah dilihat oleh setiap orang namun memikirkan apa yang tak seorangpun pikirkan." Albert Szent-Gyorgyi, Nobel Prize 1937

Pikiran terbuka yang selalu ingin tahu memungkinkan orang melihat apa yang sudah diketahui orang lain. Para penemu berpikir di luar kotak. "Di sini tidak ada aturan — kami berusaha menghasilkan sesuatu yang baru." Thomas A. Edison Melihat kemungkinan yang baru, hubungan atau keterkaitan yang baru, dapat mendorong lahirnya penemuan yang baru.

Faktor Pendorong

Di dalam kehidupan masyarakat dapat ditemukan beberapa faktor pendorong untuk memunculkan penemuan-penemuan baru, antara lain:

  • Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaan. Adanya sebagian masyarakat yang menyadari atas kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya namun tidak mampu memperbaiki kekurangan tersebut, akan berusaha untuk menciptakan kebudayaan baru.
  • Peningkatan kualitas oleh para ahli dalam suatu kebudayaan. Keinginan untuk meningkatkan kualitas suatu karya yang biasanya dilandasi rasa kurang puas pada diri para ahli terhadap hasil suatu karya, merupakan pendorong untuk meneliti dan memungkinkan lahirnya ciptaan-ciptaan baru
  • Adanya perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Adanya penghargaan dari masyarakat dalam bentuk tanda jasa, hadiah dan sebagainya terhadap mereka yang berhasil menciptakan penemuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadi motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan ciptaan / penemuan baru.

Sumber Artikel : id.wikipedia.org

Selengkapnya
Reka Cipta

Keinsinyuran

Rekayasawan

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Rekayasawan (disebut juga dengan insinyur) adalah orang yang berprofesi dalam bidang rekayasa, dengan kata lain rekayasawan adalah orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakan teknologi.

Di Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, istilah insinyur digunakan sebagai gelar akademik (Bahasa Belandaingenieur) seorang sarjana di bidang keteknikan yang lulus dari perguruan tinggi (tidak tertutup digunakan oleh lulusan perguruan tinggi pada bidang pertanian, kehutanan, perikanan, bahkan kadang digunakan oleh bidang sains terapan, dll). Namun setelah muncul gelar akademik Sarjana Teknik (S.T.), gelar Insinyur (Ir.) tidak lagi digunakan oleh perguruan tinggi sebagai gelar akademik melainkan sebagai gelar profesi. Gelar Insinyur (Ir.) dinaikkan statusnya menjadi gelar profesi sebagaimana gelar profesi dokter (dr.), dokter gigi (drg.), bidan (Bd.) ners (Ns.), apoteker (Apt.), akuntan (Akt.), dan psikolog (Psi.). Dengan kata lain, saat ini tidak semua lulusan perguruan tinggi yang bergelar ST langsung berhak disebut sebagai Insinyur.

Program Profesi Insinyur

Profesi Insinyur diatur oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran menyebutkan bahwa insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang keinsinyuran. Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur.

Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

  • Sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan; atau
  • Sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.

Persatuan Insinyur Indonesia, yang disingkat PII, adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur yang melaksanakan penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia.

Gelar profesi Insinyur (disingkat Ir.) diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan PII. Hampir semua program pendidikan insinyur (engineering) berkonsentrasi pada disiplin teknik spesifik beserta pelajaran matematika dan sains. Beberapa program juga menyertakan ilmu ekonomi, ilmu sosial kemanusiaan, dan lain-lain.

Insinyur di Masyarakat

Seorang insinyur dapat bekerja dalam hal desain dan pengembangan, pengujian, proses produksi, atau perawatan. Insinyur yang bekerja di pabrik, memiliki peran mengawasi proses produksi, menentukan penyebab kerusakan alat, dan menguji produk untuk menjaga kualitas. Selain itu, seorang insinyur juga memperkirakan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dalam bidang penjualan, seseorang dengan latar belakang insinyur bertugas membantu perencanaan, instalasi, dan penggunaan produk.

Dalam pekerjaannya, insinyur menggunakan komputer secara ekstensif. Komputer digunakan untuk merancang dan menganalisis desain, simulasi dan pengujian kerja mesin, struktur, atau sistem. Insinyur juga menggunakan komputer untuk memantau kualitas produk dan menjaga efisiensi proses.

Tokoh Bergelar Insinyur di Indonesia

Berikut adalah beberapa tokoh Insinyur dan tokoh bidang lain tetapi menyandang titel insinyur yang dikenal luas:

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Rekayasawan

Keinsinyuran

Ada Pandemi, Platform Digital Dipandang Perlu Kolaborasi dengan Insinyur

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengusulkan perlunya platform digital berupa big data insinyur sedunia sebagai sarana kolaborasi para insinyur menghadapi persoalan global.

Di tengah pandemi Covid-19, platform tersebut dibutuhkan untuk kolaborasi para bioengineer dunia dalam percepatan pembuatan vaksin Covid-19.  

“Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan bukanlah kompetisi bioengineer antar negara, tetapi coopetition, yaitu cooperation atau kerja sama antara para kompetitor dalam riset untuk menghasilkan vaksin segera,” kata Ketua Umum PII Heru Dewanto dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10/2020).

Heru menjelaskan, platform kolaborasi ini bisa dijadikan para ahli bioengineering atau insinyur teknik hayati sedunia dalam pertukaran informasi genom virus Sars Cov-2 di tiap negara, saling berbagi informasi, dan kerja sama percepatan pembuatan vaksin.

Hal ini, menurut Heru, akan lebih memudahkan para ahli menemukan solusi vaksin bagi dunia. “Dalam platform digital tersebut ada knowledge sharing tapi tetap menjaga kerahasiaan, security dan properti tiap negara,” ujarnya.

Heru menuturkan, kolaborasi para insinyur sedunia ini hanya bisa dilakukan kalau standar kompetensinya disetarakan secara global. Di Indonesia, standarisasi ini dilakukan oleh PII bersama seluruh institusi pendidikan tinggi teknik dan asosiasi keahlian keteknikan.

“Standarisasi kompetensi insinyur di Indonesia dilakukan sepanjang Rantai Nilai Keinsinyuran (Engineering Value Chain),” terang Heru.

Rantai nilai yang pertama, papar Heru, adalah standardisasi kualitas program studi teknik di perguruan tinggi melalui akreditasi internasional, rantai kedua Pendidikan profesi insinyur, dan rantai ketiga adalah standarisasi kompetensi Insinyur Profesional (IP) melalui sertifikasi internasional.

Adapun rantai berikutnya registrasi insinyur.

“Kualifikasi Professional Engineer (PE) di luar negeri itu setara dengan sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) di Indonesia,” ujar Heru.

Menurut Heru, insinyur sedunia juga melakukan standarisasi pendidikan teknik melalui akreditasi dan standarisais kompetensi IP melalui saling pengakuan atau MRA (mutual recognotion agreement) secara internasional.

Hal ini disyaratkan agar dapat berkolaborasi guna mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mana setiap tujuannya membutuhkan solusi keinsinyuran.

“Jadi kalau ingin membangun SDM yang unggul dan berdaya saing global, nah di bidang keinsinyuran, PII sudah menyiapkan sarana dan prasarannya di sepanjang rantai nilai keinsinyuran tersebut,” ujarnya.

Sumber Artikel: Kompas.com

Selengkapnya
Ada Pandemi, Platform Digital Dipandang Perlu Kolaborasi dengan Insinyur
« First Previous page 6 of 6