Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 27 Juli 2022
Risiko keuangan adalah kehilangan uang atau barang dikarenakan terjadinya kerugian dalam risiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non-keuangan, seperti risiko operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
Suatu ketidak pastina ini akan selalu menjadi hal yang harus di hadapi oleh setiap orang dalam setiap kegiatannya baik itu di dalam kelompok organisasiatau dalam perusahaan, baik itu di sektor manufaktur atau dalam sektor jasa sekali pun. Ketidak pastian yang dimaksud bisa berupa ketidak pastina atau berupa peluang, di dalam usaha untuk mencapai tujuan atau mengambil keuntungan yang sudah ditetapkan.
Sumber dari ketidak pastina ini bisa berasal dari lingkungan dalam maupun dari luar lingkungan kita, ancaman dan peluang yang merupakan manifestasi dari bentuk ketidak pastina ini disebut dengan risiko apabila apabila tidak dikelola dengan sebaik mungkin. Karena risiko ini bisa menjadi peluang ke untungan atau malah sebaliknya menjadi sebuah kerugian dalam organisasi atau perusahaan.
Usaha dalam pengelolaan risiko ini menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan, sehingga perlu diketahui dan disadari oleh setiap pimpinan perusahaan maupun organisasi. Dalam hal ini pihak manajeman harus jeli dan teliti dalam melihat setiap faktor apa saja yang menjadi penyebab kegagalan dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan, dengan begitu secara tidak langsung bisa mengetahui berbagai peluang yang dapat mempercepat usaha untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Dengan memahami berbagai risiko yang akan dihadapi maka manajemen akan mempunyai potensi untuk dapat mengantisipasi dan melakukan pengelolaan risiko dengan baik dan benar, dan sekaligus dapat mengeksploitasi berbagai peluang yang akan dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Jenis-jenis Risiko
Jenis-Jenis Risiko
Jenis-jenis risiko ini tentunya memiliki berbagai macam model, dan pada setiap bidang bidang usaha atau organisasi memiliki berbagai jenis risiko dan cara penyelesaian yang berbeda. Tentunya ini akan memberikan gambaran terkait dari setiap risiko ini. Definisi dari risiko 'risk' yang tentunya merupakan ketidak pastian uncertainty. pada hal ini, risiko dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu:
Perbankan yang tentunya memiliki risiko yang berbeda pula dengan yang lainnya, sektor perbankan terdapat dua kelompok risiko yang harus dihadapi yaitu risiko non-finansial dan risiko finansial. Risiko non-finansial terkait adanya kerugian yang tidak bisa dikalkulasikan secara jelas nilai uang yang hilang, dampak secara langsung memang belum terlihat jika risiko non-finansial tetapi akan berdampak di kemudian hari nanti.
Berikut beberapa jenis risiko di sektor perbankan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03.2016 adalah terdiri:
Risiko dan Manajemen Risiko
Risiko Kerugian
Risiko
Risiko tentunya berkaitan dengan kemungkinan (probability) kerugian yang tentunya bisa menimbulkan masalah, ini menjadi sebuah masalah yang penting karena adanya kerugian yang bisa ditimbulkan dan tidak dapat diketahui secara pasti.
Pada tahun 2018 keluarnya ISO 31000 memberikan penjabaran terkait dengan risiko atau ketidakpastian, bahwa risiko adalah ketidak pastian yang berdampak pada sasaran utama perusahaan atau organisasi. Penjabaran ISO 31000 ini terdapat beberapa hal yang memerlukan pemahaman lebih lanjut :
Manajemen risiko
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk memberikan suatu jaminan kepada perusahaan atau Organisasi untuk dapat memahami dan menilai seberapa besar risiko dan dampak yang akan diterima kalau terjadi sesuatu kegagalan atau kerugian dalam perjalanan untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen risiko ini tentunya dapat juga untuk menjadi penilai dan mengawasi kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan akan di buat sekalipun, dalam perancangan rencana untuk menghadapi berbagai risiko ini tentunya perlu untuk memakai semua SDM yang ada dalam setiap perusahaan sehingga mampu memikirkan setiap masalah yang ada.
Regulasi Manajemen Risiko
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Tujuan dari pengaturan ini untuk melakukan akomodasi setiap bentuk dari usaha bank umum syariah unit usaha syariah, ini tidaklah sama dengan bnk konvesional dan dalam rangka memenuhi amanah Pasal 38 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. dalam penerapan dari manajemen risiko ini sehingga di lakukan penyesuaian dengan tujuan serta segala upaya dalam pelaksanaan dalam memberikan muti terbaik.Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011, tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah sebagai berikut :
Sumber-Sumber Risiko
Risiko tentunya mempunya berbagai sumber yang mejadi pemicu untuk terjadinya kegagalan itu, ada beberapa sumber risiko yang bisa menghambat tujuan meliputi dari :
Penaganan Risiko
Penanganan Risiko risiko atau tindakan mitigasi 'risk mitigation' merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko yang muncul
bagan keuntungan
Risiko yang muncul kadang-kadang tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat dikurangi sehingga akan timbul sisa risiko (residual risk) dan tanggapan risiko (risk respond). Tanggapan risiko adalah reaksi terhadap risiko yang dilakukan oleh setiap orang atau perusahaan dalam pengambilan keputusan, yang dipengaruhi oleh risiko sikap (risk attitude) dari pengambil keputusan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menangani risiko, yaitu: Menahan Risiko 'Risk Retention' Sikap untuk menahan risiko sangat erat kaitannya dengan keuntungan 'gain' yang terdapat dalam suatu risiko. Tindakan untuk menerima atau menahan risiko ini karena dampak dari suatu kejadian yang merugikan masih dapat diterima.
Mengurangi Risiko 'risk reduction' mengurangi risiko dilakukan dengan mempelajari secara mendalam risiko itu sendiri, dan melakukan usaha-usaha pencegahan pada sumber risiko atau mengkombinasikan usaha agar risiko yang diterima tidak terjadi secara simultan. Dengan melakukan tindakan ini kadang-kadang masih ada risiko sisa yang perlu dilakukan penilaian assessment'. Memindahkan Risiko Risk Transfer' Sikap pemindahan risiko dilakukan dengan cara mengansuransikan risiko yang dilakukan dengan memberikan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain.
Usaha atau pekerjaan yang risikonya tinggi dipindahkan kepada pihak yang mempunyai kemampuan menangani dan mengendalikannya. Menghindari Risiko 'Risk Avoidance' Sikap menghindari risiko adalah cara menghindari kerugian dengan menghindari aktivitas yang tingkat kerugiannya tinggi. Menghindari risiko dapat dilakukan dengan melakukan penolakan. Salah satu contoh penghindaran risiko pada proyek konstruksi dengan memutuskan hubungan kontrak (breach of contract)
Klasifikasi Risiko
Melakukan klasifikasi risiko keuangan tentunya menjadi sebuah hal yang cukup penting untuk dilakukan, suatu perusahaan dalam mengidentifikasi sebuah risiko tentunya perlu untuk dilakukannya klasifikasi agar mengelompokkan risiko sesuai dengan karakteristik. Sehingga, dengan disesuaikan risiko-risiko apa saja yang bisa memberikan kemungkinan terburuk yang akan terjadi setelah keputusan telah dikeluarkan. jika memang memberikan kerugian terhadap perusahaan maka bisa di antisipasi dengan meminimalisir kerugian dari setiap aspek yang ada. Sepertihalnya yang di katakana oleh Djohanputro (2013), dalam perusahaan terdapat empat jenis klasifikasi risiko. adalah jenis dari klasifikasi risiko tersebut adalah:
Risiko Perbankan Akibat Pandemi Covid-19
Pada masa pandemi Covid-19 ini perbankan tidak terlalu mendapatkan tekanan akan tetapi perbangkan akan mendapatkan beberapa risiko untuk hingga beberapa tahun ke depan karena covid-19 ini.
Dalam risiko ini terdapat tiga hal yang tentunya perlu untuk di perhatikan seperti risiko kredit macet akibat pandemic, risiko pasar, dan risiko likuiditas, risiko kredit macet terjadi karena ketidak mampuan para debitur untuk elunasi setiap kewajiban dari setiap hutang yang mau di bayar baik itu bayaran pokok atau bunga dari kreditnya. Penurunan dari peminjaman ke bank ini turut berpartisipasi dalam memberikan risiko kepada perbankan
Sumber Artikel : Wikipedia
Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022
Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder) adalah pihak yang memiliki saham pada suatu perusahaan. Pada perusahaan besar, pemegang saham mewakilkan kepemiikan sahamnya kepada pihak manajemen perusahaan. Sementara pada perusahaan kecil, pemegang saham sekaligus menjadi pihak manajemen perusahaan. Status pemegang saham di dalam perusahaan adalah sebagai pemilik modal yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan yang diberi modal. Pengaturan hak dan kewajiban perusahaan harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kekayaan pemegang saham di dalam suatu perusahaan sebanding dengan harga saham yang dimilikinya serta nilai perusahaan dan laba perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditentukan oleh manajemen kas yang dilakukan oleh agen yaitu pihak manajemen perusahaan.
Fungsi
Teori keagenan
Teori keagenan merupakan teori yang memberikan gambaran hubungan antara pemegang saham dengan pihak manajemen. Dalam teori keagenan, pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan memiliki peran yang terpisah. Pemegang saham berperan sebagai prinsipal yang memiliki perusahaan sementara manajemen berperan sebagai agen yang mengelola perusahaan. Pemegang saham membuat kontrak dengan pihak manajemen dengan manajemen sebagai pekerja dan pemegang saham sebagai pemberi pekerjaan. Semua pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen harus dilaporkan kepada pemegang saham. Hubungan keagenan antara pihak manajemen dengan pemegang saham merupakan salah satu bentuk tata kelola perusahaan. Pihak manajemen perusahaan khususnya manajemen keuangan ditujukan untuk membuat perusahaan mempunyai nilai yang maksimum. Tujuan ini pada dasarnya sama dengan memaksimumkan kekayaan bagi para pemegang saham. Memaksimumkan nilai perusahaan diartikan sebagai memaksimumkan harga saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham.
Kedudukan
Dalam suatu perusahaan, pemegang saham memiliki kedudukan sebagai salah satu pemangku kepentingan. Pemegang saham termasuk salah satu kelompok utama di dalam posisinya sebagai pemangku kepentingan. Pemegang saham terlibat langsung dalam dengan hubungan bisnis yang dibuat oleh perusahaan. Kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham dapat dijual kepada pihak lain sesuai dengan keinginannya. Sementara itu, tanggung jawab yang dimiliki perusahaan kepada pemegang saham adalah mengembalikan investasi yang diberikan oleh pemegang saham.
Perseroan terbatas
Perseroan terbatas memiliki ciri usaha yang mandiri yang tidak bergantung kepada pemegang saham. Kekayaan, aset dan utangdari pemegang saham pada perseroan terbatas dipisahkan dengan kekayaan, aset dan utang yang dimiliki oleh perusahaan.Tanggung jawab yang dimiliki oleh pemegang saham pada perseroan terbatas bersifat terbatas yaitu hanya pada setoran yang telah diberikan kepada perusahaan. Pemegang saham tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh perseroan terbatas dengan nilai yang melebihi pengambilan saham. Setiap kerja sama yang dibuat atas nama perseroan terbatas juga tidak menjadi tanggung jawab dari pemegang saham. Di dalam perseroan terbatas juga dilakukan pemisahan fungsi antara pemegang saham dengan direktur. Di perseroan terbatas, kekuasaan tertinggi diberikan kepada rapat umum pemegang saham. Para pemegang saham juga memiliki hak untuk menunjuk komisaris yang bertugas sebagai pengawas saham perusahaan perseroan terbatas.
Bank
Pada lembaga keuangan berbentuk bank, pemegang saham merupakan pemberi modal yang utama. Pemegang saham menjadi penyerap modal ketika bank mengalami kerugian. Di dalam bank, modal yang diberikan oleh pemegang saham harus selalu ada, tetapi bank tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan.
Hak
Hak pemegang saham di dalam suatu perusahaan diatur dalam tata kelola perusahaan yang berperan dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan.Para pemegang saham mempunyai hak untuk ambil bagian di dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan nilai besar kecil saham yang dimiliki oleh masing-masing.
Hak pemilik saham biasa
Pemegang saham biasa dapat memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham. Hak suara ini tidak dimiliki dan tidak diberikan kepada pemilik saham preferen. Rapat umum pemegang saham merupakan rapat pengambilan keputusan tertinggi bagi perusahaan yang dapat menentukan keberlangsungan perusahaan.
Hak bersama
Hak memesan efek terlebih dahulu
Hak memesan efek terlebih dahulu merupakan hak pembelian saham yang diberikan oleh perusahaan hanya kepada pemegang saham yang telah terdaftar sebelumnya. Masa berlaku hak ini hingga keputusan pemilik saham lama diumumkan. Jika pemilik saham lama tidak membeli saham, maka haknya menjadi hilang.
Hak untuk mengetahui informasi keuangan
Dalam suatu perusahaan terkadang pemegang saham tidak mengambil peran sebagai pihak manajemen perusahaan. Karenanya, pemegang saham memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui masa depan perusahaan dan imbal hasil yang mereka peroleh dari investasi pada suatu perusahaan. Setelah informasi keuangan diberikan, pemegang saham akan mengadakan pengambilan keputusan terhadap saham mereka di suatu perusahaan. Keputusan yang dapat diambil oleh pemegang saham yaitu menambah, mengurangi, mengambil kembali atau tetap mempertahankan saham yang diinvestasikan pada suatu perusahaan. Keputusan akhir dari pemegang saham terhadap investasi pada suatu perusahaan dilakukan dengan analisis laporan keuangan.
Pada badan usaha, pihak manajemen dan pemegang saham melakukan komunikasi atas informasi keuangan melalui surat pemegang saham. Isi surat pemegang saham adalah peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perusahaan dengan dampak yang besar. Peristiwa-peristiwa ini terjadi pada masa lalu. Peristiwa ini umumnya terjadi setahun terakhir sebelum surat pemegang saham diterbitkan. Selain informasi keuangan, surat pemegang saham juga berisi filosofi yang dianut oleh pihak manajemen, manajemen strategis dan program yang akan dilaksanakan di masa depan.
Kebijakan
Kebijakan lindung nilai
Kebijakan lindung nilai adalah kebijakan melakukan transaksi yang hanya memiliki risiko yang kecil atau menurunkan nilai risiko. Penurunan nilai risiko ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mengadakan transaksi. Kebijakan lindung nilai bertujuan untuk mengurangi risiko fluktuasi suku bunga, nilai tukar dan komoditas pada pasar valuta asing yang bersifat merugikan perusahaan. Motivasi utama dari penerapan kebijakan lindung nilai adalah salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memberikan kekayaan secara maksimal kepada para pemegang saham. Pada kebijakan lindung nilai,biaya transaksi yang menyebabkan kesulitan keuangan dikurangi. Kebijakan lindung nilai ini umumnya diterapkan pada perusahaan multinasional.
Kebijakan dividen
Kebijakan dividen diberlakukan sebagai bentuk balas jasa atas modal yang diberikan oleh pemegang saham dalam bentuk modal saham biasa maupun modal saham preferen. Pengambilan keputusan mengenai kebijakan dividen dilakukan oleh direksi perusahaan selama rapat umum pemegang saham. Pada modal saham preferen, dividen wajib dibayarkan oleh perusahaan meskipun perusahaan tidak memperoleh laba maupun mengalami kerugian. Jika perusahaan tidak mampu membayarkannya, maka pembayaran dividen pada modal saham preferen dapat ditunda pada pembayaran berikutnya dengan status sebagai hutang perusahaan.
Pemberian dividen oleh perusahaan kepada pemegang saham diadakan dengan periode waktu yang telah ditetapkan. Kebijakan dividen ini umumnya dilakukan di dalam pasar modal yang memperjualbelikan kepemilikan saham. Dividen hanya diberikan kepada investor yang menjadi pemegang saham. Selain itu, investor yang menjadi pemegang saham juga mendapatkan hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
Pengalihan hak
Suatu perusahaan dapat mengadakan pengalihan hak dari pemegang saham lama ke pemegang saham baru melalui emiten. Proses pengalihan hak pemegang saham dilakukan di dalam rapat umum pemegang saham. Emiten ini mleiputi kegiatan penjualan surat berharga komersial dan emisi di bursa. Pemegang saham umumnya melakukan merger untuk meningkatkan laba aktual maupun laba masa depan. Pemegang saham perusahaan yang diambil alih (pemegang saham lama) dapat memperoleh laba dalam jumlah besar ketika pengambil-alihan terjadi akibat merger. Perusahaan yang diambil alih umumnya memiliki kinerja yang tidak mencapai nilai potensialnya sehingga memberikan laba bagi pemegang saham perusahaan yang diambil alih. Laba juga diperoleh oleh pemegang saham perusahaan yang diambil alih karena perusahaan pengambil alih memperoleh laba secara ekonomi. Sementara itu, pemegang saham perusahaan pengambil alih tidak memperoleh keuntungan dengan nilai yang berarti.
Konflik
Pemegang saham dapat mengalami konflik dengan pihak manajemen keuangan. Sumber konfliknya adalah masalah kebijakan dividen. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan keberlangsungannya di masa depan dapat diwakili oleh jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai maupun konversi dengan saham. Laba ditahan dapat terbentuk ketika perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan laba kepada para pemegang saham. Adanya laba ditahan menguntungkan pihak manajemen keuangan perusahaan karena menjadi sumber pendanaan internal perusahaan yang dapat membiayai ekspansi perusahaan secara hemat dari segi biaya modal. Sebaliknya, pemegang saham menginginkan aliran kas yang merupakan tujuan utama setiap investor dengan adanya pembagian dividen. Ditundanya pembayaran dividen oleh perusahaan akan memberikan pandangan yang buruk kepada investor bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan buruk.
Sumber Artikel : wikipedia
Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Jenis-jenis dividen
Dividen dapat dibagi menjadi lima jenis dalam perusahaan sebagai berikut:
Perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, jika dalam kasus perusahaan ingin menggunakan laba perusahaan untuk tujuan melakukan ekspansi atau pengembangan usaha di masa datang ataupun proyek-proyek perusahaan yang sementara berjalan.
Istilah pada dividen
Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio seberapa banyak laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen kepada pemegang saham. Contoh sederhana:
Jadi, Dividend Payout Ratio (DPR) dari PT. ABC adalah 50%.
Dividend Per Share (DPS)
Dividend Per Share (DPS) adalah dividen per lembar saham. Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan dengan jumlah total lembar saham.
Contoh sederhana:
Jadi, Dividend Per Share (DPS) atau dividen per lembar yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp 500,-
Dividend Yield
Dividend yield adalah perbandingan seberapa besar dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang beredar.
Contoh sederhana:
Jadi, dividend yield dari PT. ABC adalah 5%.
Sumber Artikel : Wikipedia
Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022
Manajemen keuangan internasional adalah manajemen keuangan dalam skala transaksi keuangan internasional. Prinsip manajemen keuangan internasional sama dengan manajemen keuangan domestik. Ruang lingkup utama dari pengambilan keputusan manajemen keuangan internasional meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Jenis transaksi yang ditangani dalam manajemen keuangan internasional antara lain ekspor, impor dan pasar valuta asing. Sementara itu, ruang lingkup operasi manajemen keuangan internasional antara lain yaitu pasar valuta asing, mata uang asing, analisis investasi langsung, manajemen perusahaan multinasional dan perbankan internasional.
Konsep
Perusahaan multinasional
Transaksi internasional dilakukan oleh perusahaan multinasional. Lahirnya perusahaan-perusahaan multinasional diawali dari globalisasi ekonomi. Perusahaan-perusahaan asing mulai memasuki pasar domestik, sementara perusahaan domestik juga mulai memasuki pasar asing. Keberadaan perusahaan multinasional menentukan kondisi investasi dan perdagangan internasional di dunia. Alokasi dan penggunaan sumber daya dunia dikelola oleh perusahaan-perusahaan multinasional melalui pengambilan keputusan. Mereka membentuk diversifikasi internasional melalui permintaan dan penawaran produk dan jasa baru, serta pengembangan model manufaktur dan distribusi.
Perusahaan multinasional memperoleh laba secara efisien dari perbedaan biaya produksi pada setiap negara. Motivasi perusahaan multinasional dalam mengadakan bisnis internasional dijelaskan dalam beberapa teori bisnis internasional. Manajemen keuangan internasional yang dikelola oleh perusahaan multinasional berbeda dengan manajemen keuangan dalam skala domestik. Pemberian modal untuk investasi dari lembaga keuangan internasional kepada perusahaan multinasional lebih cepat dibandingkan kepada perusahaan domestik. Perusahaan multinasional melaksanakan manajemen keuangan internasional dengan memahami perilaku konsumen dari suatu negara di dalam pasar internasional.
Perdagangan internasional
Persaingan di dalam bisnis internasional dan perdagangan internasional di dalam sistem ekonomi internasional membuat negara menginginkan posisi keuangan yang tinggi. Masing-masing penduduk di dalam suatu negara saling bersaing untuk memperlancar arus dana masuk di negaranya. Sebaliknya, aliran dana keluar diperlambat. Perdagangan internasional telah diadakan oleh manusia selama berabad-abad. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan internasional berkaitan dengan kepentingan politik, ekonomi dan sosial. Beberapa dampak ini antara lain lahirnya perusahaan multinasional, industrialisasi dan globalisasi ekonomi.
Ruang lingkup
Manajemen kas internasional
Perusahaan mulitinasional umumnya melakukan manajemen keuangan internasional untuk mengadakan pengambilan keputusan. Tujuan utama dari pengambilan keputusan ini adalah untuk memaksimalkan kekayaan perusahaan. Keputusan yang diambil oleh perusahaan multinasional umumnya berkaitan dengan pendapatan proyek. Pengambilan keputusan memperhatikan variabel-variabel ekonomi di bidang operasi perusaahan antara lain nilai tukar, suku bunga, dan harga.
Pembedaan
Manajemen keuangan internasional dibedakan dengan manajemen keuangan domestik. Keduanya memiliki beberapa perbedaan dalam persoalan institusi, nilai tukar mata uang, tingkat risiko politik serta modifikasi teori dan instrumen keuangan. Dalam hal institusi, manajemen keuangan internasional lebih memperhatikan kondisi perbedaan budaya, sejarah, dan institusional yang dapat mempengaruhi manajemen perusahaan. Mengenai nilai tukar mata uang, manajemen keuangan domestik dan manajemen keuangan internasional sama-sama memiliki risiko. Perbedaannya, manajemen keuangan internasional dapat mengalami risiko yang sifatnya tidak mengancam operasional perusahaan. Risiko ini contohnya adalah risiko politik. Operasi perusahaan dengan manajemen keuangan internasional diadakan oleh perusahaan multinasional dengan mengacu kepada teori dan instrumen dari manajemen keuangan domestik.
Sumber Artikel : Wikipedia
Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022
Diversifikasi ekonomi adalah usaha penganekaragaman produk atau bidang usaha yang dilakukan suatu perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan sehingga arus kas perusahaan dapat lebih stabil.ini dilakukan perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi sehingga apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu produk atau negara/daerah, di produk atau negara/daerah lain mendapatkan kelebihan pendapatan sehingga kekurangan yang terjadi bisa tertutupi.[1] Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahan multinasional karena perusahaan dapat menjamin pendapatan/arus kas yang lebih stabil sehingga meningkatkan kepercayaan kepada pemegang saham.
Tujuan
Diversifikasi produk bertujuan untuk meningkatkan volume/kuantitas penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah berada pada tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis produk tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan produk lainnya karena jika salah satu jenis produknya mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya.
Dalam operasional bisnis, perusahaan yang bergantung pada satu produk akan terpapar risiko lebih tinggi apabila produk tersebut gagal di pasaran. Itu sebabnya, perusahaan perlu melakukan diversifikasi dengan menghasilkan produk atau jasa lainnya agar perusahaan terhindar dari risiko kegagalan. Selain mengurangi risiko karena ketergantungan pada satu produk atau jasa, mendiversifikasi usaha berarti semakin banyak peluang keuntungan yang bisa didapatkan sehingga membuat perusahaan semakin stabil dalam menjalankan bisnisnya.
Strategi
Terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan dalam diversifikasi ekonomi. Ketiga strategi itu adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam diversifikasi
Dalam diversifikasi ada beberapahal yang harus diperhatikan untuk dapat memilih jenis barang atau jasa yang akan diproduksi atau diperdagangkan, yaitu:
Sumber: Wikipedia
Manajemen Keuangan
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022
Investasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan (return) di masa mendatang. Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi, menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis. Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa mendatang untuk mencapai tujuan tertentu. Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha, menyekolahkan anak, membangun rumah, dan sebagainya. Jenis investasi Secara umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang keuntungannya diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun. Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return. Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat. Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya? Namun demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di sini adalah kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai harapan atau bahkan gagal. Manfaat investasi 1. Kebebasan finansial Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang. Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain, kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja. Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya 2. Melindungi aset dari inflasi Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset berkurang. Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi. 3. Meningkatkan kekayaan Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan. Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya 4. Kebutuhan darurat Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan bulanan dirasa tidak akan mencukupi. Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya rumah sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
Sumber: money.kompas.com