Pertahanan

Militer

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 11 Juli 2022


Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.

Padanan kata lainnya adalah tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu.

Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil.

Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hierarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.


Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Militer

Pertahanan

Tentara PETA: Modal Awal Indonesia Merdeka

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 11 Juli 2022


Dibentuk untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya, Pembela Tanah Air (PETA) terbukti menjadi alat pertama untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Senin, 9 Maret 1942. Panglima Tertinggi KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) Letnan Jenderal H. Ter Poorten (lewat radio) menyerukan agar pasukannya menghentikan semua perlawanan terhadap Tentara Ke-16 Kekaisaran Jepang.

Seruan tersebut menjadi pertanda resmi Bala Tentara Jepang menguasai seluruh Indonesia (waktu itu masih bernama Hindia Belanda). Demikian menurut sejarawan Onghokham dalam Runtuhnya Hindia Belanda.

Awalnya kemenangan Bala Tentara Jepang itu disambut secara suka cita oleh sebagian besar rakyat Hindia Belanda. Di mana-mana, mereka dielu-elukan sebagai sang pembebas dari belenggu penjajahan Belanda yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.

Bahkan secara historis, kehadiran Jepang di tanah Jawa kerap dihubung-hubungkan dengan ramalan tua dari Prabu Jayabaya, seorang raja Kediri yang memerintah dari tahun 1135-1157.

Namun seiring waktu, lambat laun pendudukan Bala Tentara Jepang di Indonesia memperlihatkan watak aslinya. Menurut sejarawan Jepang Aiko Kurasawa, sesungguhnya tujuan pokok penyerbuan Jepang ke wilayah selatan (termasuk Indonesia) adalah untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya ekonomi demi kepentingan perang.

"Wajar jika pecahnya perang dan pendudukan pasukan militer Jepang mengakibatkan perubahan besar-besaran di dalam struktur ekonomi," ujar Aiko Kurasawa dalam Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di Pedesaan 1942-1945.
 

Api Kebencian terhadap Tentara Jepang

Kekecewaan yang dibarengi kemarahan juga terjadi setelah Bala Tentara Jepang melakukan kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak hanya merugikan rakyat Indonesia, tapi juga menghina kemanusiaan.

Pengambilan paksa sumber daya manusia Indonesia untuk jugun ianfu (wanita penghibur bagi para prajurit Jepang yang sedang berperang), romusha (pekerja paksa untuk mengerjakan berbagai infrastruktur perang Jepang) dan penyerahan padi secara paksa menjadikan rakyat Indonesia menemukan bentuk rasa bencinya kepada pemerintah militer Jepang.

Di tengah situasi seperti itu, pada 7 September 1943, Gatot Mangkupradja (salah seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia) mengusulkan kepada pemerintah militer Jepang supaya bangsa Indonesia dapat ikut serta dalam usaha pertahanan dengan dibentuknya kesatuan-kesatuan dari pemuda Indonesia sendiri.

Dalam kondisi sedang menurunnya daya tempur tentara Jepang di Pasifik Barat Daya kala itu, usulan tersebut merupakan ide yang sangat brilian. Pada 3 Oktober 1943, Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima Tentara Ke-16 Jepang) memaklumkan Osamu Seirei No.44 yang secara resmi mensahkan dibentuknya PETA (Pembela Tanah Air).
 

Cikal Bakal Angkatan Perang RI

Sekilas pendirian, PETA seolah merupakan bentuk loyalitas tak terbatas dari orang-orang Indonesia. Namun sesungguhnya itu mengandung suatu rencana tertentu dari para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yakni untuk kali pertama membentuk suatu cikal bakal tentara nasional.

Kendati disebut sebagai 'tentara sukarela', dalam kenyataannya pemuda-pemuda dari seluruh Pulau Jawa dipaksa harus bergabung dengan PETA. Para pemuda itu bahkan masuk PETA awalnya karena diculik, digiring dan dipaksa memasuki 'neraka' pendidikan militer Jepang di Komplek Jawa Boei Gyugun Karibu Reseitai Bogor (sekarang Gedung Museum PETA).

Eddie Soekardi dan adiknya Harry Soekardi adalah contoh dua pemuda Indonesia yang awalnya dipaksa menjadi anggota PETA. Mereka merupakan bagian dari 20 pemuda angkatan pertama yang pada suatu dini hari diangkut ke Stasiun Bandung. Dari Bandung, mereka dikirim dengan kereta api menuju Bogor.

"Kami kemudian baru tahu nasib kami ketika sesampai di Bogor langsung ditempatkan di Komplek Jawa Boei Gyugun Karibu Reseitai. Di sanalah kami mulai memperoleh latihan kemiliteran yang sangat berat, hingga di antara kami awalnya banyak yang menangis," kenang Eddie Soekardi, lelaki kelahiran Sukabumi pada 18 Februari 1916.

Setelah keterampilan dan kemampuan mereka dianggap memadai, para calon perwira PETA itu pun dilantik. Yang berusia tua diangkat sebagai daidancho (komandan batalyon), yang berusia agak tua diangkat menjadi chudancho (komandan kompi), yang berusia agak muda diangkat sebagai shodancho (komandan peleton) sedangkan yang berusia lebih muda diangkat sebagai bundancho (komandan regu).

Bersama rekan-rekannya dari eks KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) dan eks laskar, merekalah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya angkatan perang Republik Indonesia.


Sumber Artikel: merdeka.com

Selengkapnya
Tentara PETA: Modal Awal Indonesia Merdeka

Pertahanan

Kemhan dan Nexter System Indonesia Bahas Tindak Lanjut Kerja sama Indhan

Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022


Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menerima kunjungan Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia Mr. Thomas Gerard di Kemhan, Jakarta, Jumat (22/4), sebagai tindak lanjut nota kesepahaman bidang pertahanan antara Dirut PT. Pindad (Persero) dan CEO Nexter Munitions yang ditandatangani pada Februari lalu

.

Kepada pihak Nexter, Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengungkapkan terima kasihnya atas dukungan yang diberikan ke PT. Pindad (Persero) dalam menyiapkan pelaksanaan MoU produksi bersama. “Sesuai Instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri, dengan kerja sama ini diharapkan mendorong serta meningkatkan kemampuan PT. Pindad (Persero) dalam hal teknologi maupun kapabilitas”, kata Sekjen Kemhan.

Saat menerima Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia, Sekjen Kemhan didampingi oleh Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Bambang Irwanto dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. Sedangkan Mr. Thomas Gerard didampingi Dir Strategi Bisnis dan VP Pengembangan Bisnis PT. Pindad (Persero). 

Sumber: kemhan.go.id

 

Selengkapnya
Kemhan dan Nexter System Indonesia Bahas Tindak Lanjut Kerja sama Indhan

Pertahanan

Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Luncurkan Holding BUMN Indhan DEFEND ID

Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022


Surabaya – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam acara Peluncuran Holding BUMN industri pertahanan Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan, Rabu (20/4) di PT PAL Surabaya, Jawa Timur.

Keanggotaan DEFEND ID terdiri dari lima BUMN di bidang industri pertahanan, yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.

Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas pendirian DEFEND ID ini.

“Saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defend ID yang sudah lama saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Ekosistemnya semakin kuat. Mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi pun menyampaikan sudah seharusnya Indonesia membangun industri pertahanan dalam negeri agar siap memasuki era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan alutsista untuk menjaga kedaultan NKRI.

Sementara itu, Menhan Prabowo dalam sambutannya menegaskan target pemerintah RI agar DEFEND ID menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia.

“Diharapkan dengan adanya holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID) ini, akan meningkatkan TKDN [Tingkat Komponen Dalam Negeri] menjadi 50% untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi industri 50 besar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024,” ujar Menhan Prabowo.

Selain Peluncuran Holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan, pada kesempatan yang sama juga terdapat beberapa kegiatan lainnya, yaitu:

Pertama, penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN Industri Pertahanan untuk kemandirian alpalhankam.

Kedua, penandatanganan kontrak kerja sama antara DEFEND ID dan Kemhan, yaitu:
a. Kontrak kerja sama Radar Ground-Controlled Interception (GCI) dan pendukungnya, antara PT Len Industri dan Kemhan
b. Kontrak Pengadaan Munisi Kaliber Kecil, antara PT Pindad dan Kemhan
c. Kerja sama modernisasi 12 Unit Pesawat C130, antara PT Dirgantara Indonesia dan Kemhan
d. Kesepakatan MRO dan Peningkatan Kemampuan, serta Modernisasi Kapal Perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang, antara PT PAL Indonesia dan Kemhan

Ketiga, penandatanganan kerja sama strategis global, yaitu:
a. Heads of Agreement (HoA) Teknologi Elektronika Pertahanan, antara PT Len Industri dan Thales International SAS, Prancis.
b. Penandatanganan global strategic partnership produksi bersama produk Armoured Amphibious Assault Vehicle “ZAHA” antara PT Pindad dan FNSS Turki.
c. Penandatanganan HoA (Head of Agreement) tentang teknologi elektronika pertahanan untuk pembentukan JV, global supply chain, dan industri radar nasional antara PT Len Industri dan Thales Prancis.

Keempat, peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR). Kelima, peresmian pabrik bahan peledak Elemented Detonator milik PT Dahana.

Sumber: kemhan.go.id

 

Selengkapnya
Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Luncurkan Holding BUMN Indhan DEFEND ID

Pertahanan

Indonesia dan Prancis Segera Tindak Lanjuti Kerja sama Pertahanan

Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022


Jakarta – Proses tindak lanjut hasil pertemuan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis dengan Menhan RI Februari lalu yang membicarakan peningkatan kerja sama bidang pertahanan kedua negara, termasuk kerja sama partnership industri pertahanan, saat ini berjalan paralel dalam hal penyiapan draft kerja sama maupun perencanaan budget.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto dalam penjelasannya kepada Dirjen Pengembangan Internasional Direktorat Persenjataan Kementerian Angkatan Bersenjata Republik Prancis Letjen (Eng) Thierry Carlier pada pertemuan resmi di Kemhan, Jakarta, Kamis (21/4).

Saat menerima Mr Thierry Carlier, Sekjen Kemhan didampingi Dirjen Renhan Mayjen TNI Budi Prijono, Kapus Alpalhankam Marsma TNI Yusran Lubis, dan Dirkersinhan Ditjen Strahan Brigjen TNI Steverly Parengkuan. Sementara itu Dirjen Pengembangan Internasional Direktorat Persenjataan Kementerian Angkatan Bersenjata Republik Prancis didampingi oleh Atase Pertahanan Prancis untuk Indonesia Kolonel Sven Meic. 

Sumber: kemhan.go.id

Selengkapnya
Indonesia dan Prancis Segera Tindak Lanjuti Kerja sama Pertahanan
« First Previous page 2 of 2