Teknik Telekomunikasi

Tahun 2023 Internet Starlink akan Hadir di Indonesia, Berapa Harga Berlangganannya?

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


SpaceX terus-menerus melaksanakan perluasan daerah jangkauan layanan internet satelit Starlink.

Akun Twitter resmi SpaceX beberapa waktu yang lalu menyatakan bahwa, layanan internet Starlink sudah diperluas ke 32 negara di seluruh dunia.

" Saat ini Starlink sudah ada di 32 negara di seluruh dunia. Pelanggan atau user yang sudah memesan Starlink yang berasal dari zona "tersedia" akan memperoleh akses internet Starlink secepat mungkin, " ditulis oleh akun Twitter resmi @SpaceX.

Namun, pihak SpaceX tidak membagikan rincian data 32 negara apa saja yang sudah didukung layanan internet Starlink. Tetapi, kita dapat mengetahui rincian data negara yang akan dan sudah didukung layanan internet Starlink di situs starlink.com/map. Bila kita mengakses situs di atas, kita dapat mengetahui peta persebaran internet Starlink.

Negara dengan warna biru tua atau dongker akan memperoleh layanan internet Starlink dalam waktu dekat ini. Sementara negara dengan warna biru muda telah bisa menikmati layanan internet Starlink. Negara Indonesia masih dalam status daerah dengan warna biru dongker, yang artinya pengguna Tanah Air wajib menunggu buat mendapat layanan internet Starlink.

Peta persebaran internet Starlink di atas membuktikan bahwa kapan layanan internet Starlink hendak muncul di negara- negara dengan warna biru dongker.

Untuk Negara Indonesia sendiri hendak mulai memperoleh internet Starlink pada tahun 2023 yang akan datang.

Layanan internet Starlink populer dengan kecepatan unduh serta upload yang sangat kilat. Internet Starlink dikala ini sanggup memberikan kecepatan download sampai 200Mbps.

Elon Musk selaku CEO SpaceX menyampaikan bahwa perusahaannya hendak terus berupaya tingkatkan layanan internet Starlink sampai dapat menembus kecepatan download 300Mbps.

Tidak hanya itu, Elon Musk hendak pula mempersingkat tingkatan latency Starlink jadi 20ms. Layanan internet Starlink dibanderol dengan harga berlangganan USD 99 ataupun sekitaran Rp 1,4 juta per bulan.

Dikutip dari KompasTekno, tata cara pembayaran yang diterima SpaceX hanya menggunakan kartu kredit.

Ada hal menarik, dimana pengguna dapat menarik kembali dana yang sudah dibayarkan (refund) jika pengguna berubah pikiran lalu tidak jadi berlangganan internet Starlink.


Disadur dari sumber makemac.grid.id

Selengkapnya
Tahun 2023 Internet Starlink akan Hadir di Indonesia, Berapa Harga Berlangganannya?

Teknik Telekomunikasi

Kemenkominfo ingin Luncurkan Satelit Nano, Ini Syarat Biar Optimal

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 11 Juli 2022


Pemerintah Indonesia perlu menghadirkan banyak Satelit Nano untuk mendukung berbagai kegiatan di Tanah Air. Satelit Nano yang berbentuk sangat kecil jika dibandingkan dengan satelit konvensional, diyakini tidak optimal fungsinya jika diluncurkan dalam jumlah sedikit. Ketua Pusat Kajian dan Regulasi Telekomunikasi Institute Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan pemanfaatan Nano Satelit akan optimal jika melibatkan banyak satelit. Memiliki bentuk yang jauh lebih kecil dari satelit biasa, fungsi satelit Nano terbatas.

“Makin banyak Satelit Nano yang diluncurkan, makin bagus. Tantangannya di jumlahnya,” kata Ian, Senin (25/10/2021).

Ian memperkirakan pemanfaatan Satelit Nano di Tanah Air nanti masih sebatas untuk penelitian kondisi luar angkasa dan komunikasi sederhana. Sebelum satelit utama diluncurkan, butuh sebuah benda kecil yang dilontarkan ke angkasa untuk membaca situasi di atas. Satelit Nano Indonesia sendiri, menurut Ian, masih harus dikembangkan agar memiliki kemampuan yang lebih baik lagi ke depannya.

“Satelit Nano akan membaca seberapa panas kondisi luar angkasa, apakah satelit akan terbakar jika diluncurkan?” kata Ian.

Sekadar informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana untuk meluncurkan Nano Satelit. Pada 2019, Satelit Nano buatan Universitas Surya dikabarkan siap diluncurkan di Jepang. Satelit Nano dengan nama Surya Satelit 1 (SS-1) berbentuk kotak (CubeSat). Satelit Nano memiliki kelebihan yaitu ongkos pembuatan yang murah dan mudah diluncurkan. Namun, karena bentuknya yang kecil, manfaat yang diberikan juga tidak akan maksimal. Beberapa sumber menyebutkan harga satu unit Nano Satelit sekitar Rp700 juta - Rp1 miliar. Peluncuran Satelit Nano dapat dilakukan bersama dengan satelit konvensional. Bentuknya yang ringkat memungkin Satelit Nano menempel di satelit konvensional.

Sumber Artikel: teknologi.bisnis.com

Selengkapnya
Kemenkominfo ingin Luncurkan Satelit Nano, Ini Syarat Biar Optimal

Teknik Telekomunikasi

Kemenkominfo Ingin Luncurkan Satelit Nano, Ini Syarat Biar Optimal

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 11 Juli 2022


Pemerintah Indonesia perlu menghadirkan banyak Satelit Nano untuk mendukung berbagai kegiatan di Tanah Air. Satelit Nano yang berbentuk sangat kecil jika dibandingkan dengan satelit konvensional, diyakini tidak optimal fungsinya jika diluncurkan dalam jumlah sedikit. Ketua Pusat Kajian dan Regulasi Telekomunikasi Institute Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan pemanfaatan Nano Satelit akan optimal jika melibatkan banyak satelit. Memiliki bentuk yang jauh lebih kecil dari satelit biasa, fungsi satelit Nano terbatas.

“Makin banyak Satelit Nano yang diluncurkan, makin bagus. Tantangannya di jumlahnya,” kata Ian, Senin (25/10/2021).

Ian memperkirakan pemanfaatan Satelit Nano di Tanah Air nanti masih sebatas untuk penelitian kondisi luar angkasa dan komunikasi sederhana. Sebelum satelit utama diluncurkan, butuh sebuah benda kecil yang dilontarkan ke angkasa untuk membaca situasi di atas. Satelit Nano Indonesia sendiri, menurut Ian, masih harus dikembangkan agar memiliki kemampuan yang lebih baik lagi ke depannya.

“Satelit Nano akan membaca seberapa panas kondisi luar angkasa, apakah satelit akan terbakar jika diluncurkan?” kata Ian.

Sekadar informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana untuk meluncurkan Nano Satelit. Pada 2019, Satelit Nano buatan Universitas Surya dikabarkan siap diluncurkan di Jepang. Satelit Nano dengan nama Surya Satelit 1 (SS-1) berbentuk kotak (CubeSat). Satelit Nano memiliki kelebihan yaitu ongkos pembuatan yang murah dan mudah diluncurkan. Namun, karena bentuknya yang kecil, manfaat yang diberikan juga tidak akan maksimal. Beberapa sumber menyebutkan harga satu unit Nano Satelit sekitar Rp700 juta - Rp1 miliar. Peluncuran Satelit Nano dapat dilakukan bersama dengan satelit konvensional. Bentuknya yang ringkat memungkin Satelit Nano menempel di satelit konvensional.

Sumber Artikel: teknologi.bisnis.com

Selengkapnya
Kemenkominfo Ingin Luncurkan Satelit Nano, Ini Syarat Biar Optimal
page 1 of 1