Transportasi
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Semenjak layanan angkutan online (daring) beroperasi, sampai saat ini pemerintah di banyak negara bingung mengaturnya, termasuk di Indonesia. Padahal, bayangkan jika layanan itu nanti berkembang sehingga bisa merancang itenary perjalanan dan aktivitas kita sehari-hari.
Sebut saja mereka para agregator, bersaing melayani pesanan kita melalui smart phone. Tugas kita hanya memilih yang paling kompetitif dan efisien, termasuk mengakomodasi perjalanan ke luar negeri lengkap dengan perpindahan antarmoda. Itu ditambah aktifitas di sela perjalanan yang dapat sekalian dipesan jika telah pasti.
ACES (autonomous, connected, electrified, sharing) adalah ciri pengembangan layanan mobilitas di masa revolusi industi 4.0, dan bila sajiannya mencakup pula layanan non transportasi, ini masuk kategori society 5.0.
Pengembangan layanan transportasi 4.0 lagi berpacu di banyak negara. Uji coba marak dilaksanakan. Di Indonesia saja kita telah mulai melaksanakan desk study sembari bersiap melaksanakan piloting di rencana ibu kota negara (IKN) yang ingin dirancang sebagai kota pintar.
Layanan transportasi 4.0 pada umumnya ditandai dengan digitalisasi dan otomatisasi dalam sajian layanan menggunakan teknologi canggih, seperti internet of things (IoT), artificial intelligence, cloud computing, big data. 3D printing & 5G.
Gagasan untuk 'mengintegrasikan' sistem lalu lintas dan jalan melalui intelligent vehicle highway system (TVHS) telah dimulai di Amerika Serikat (AS) sejak pemberlakuan undang-undang federal lntermodal Surface Transporracion Efficiency Act of 1991 saat era Perang Dingin berlangsung dan dana riset berlimpah. Anehnya, di negara itu sampai sekarang ini belum terlihat perubahan besar dan implementasi yang berarti walaupun upaya riset masih terus dilaksanakan.
Sementara itu, awal tahun 2020, Presiden Joko Widodo mencanangkan cita-cita bahwa kendaraan yang akan beroperasi di ibu kota baru kelak hanya kendaraan listrik otonom (KLO). Diperkirakan, beberapa dekade dari sekarang Indonesia akan menghadapi implementasi besar-besaran dari konsep mobility as a service (MaaS).
Layanan berbasis konsep itu akan memadukan bermacam-macam moda angkutan umum secara digital dengan tujuan agar warga kota tidak lagi bergantung pada angkutan pribadi karena rantai layanan Maas yang nyaman dan lebih murah. Disebabkan kemajuan teknologi IT bergerak sangatlah cepat, niat menerapkan MaaS dan kendaraan otonom masa depan tak bisa dijalankan sembarangan. Butuh test bed untuk memastikan keamanan penggunaan kendaraan otonom di area perkotaan yang lebih luas dengan beragam kondisi lapangan. Balitbang Kementerian Perhubungan bersama ITB sekarang ini sedang mengkaji pula ekosistem driverless guna persiapan implementasi KLO di IKN.
Selain ekosistem uji coba, implementasi KLO membutuhkan industrial dan regulatory sandboxing secara khusus, semacam kemudahan atau kelonggaran bereksperimen guna membuktikan konsep dan nilai tambah. Hal paling mendasar, disebabkan eksperimen KLO akan menyentuh banyak lintas subsektor, seperti telekomunikasi, keamanan siber, teknologi finansial, serta kerahasiaan data pribadi, kebutuhan akan hadirnya badan koordinasi khusus yang bisa memastikan kelancaran uji coba itu akan menjadi suatu keniscayaan.
Sampai sekarang ini, lembaga semacam itu belum terbentuk. Aturan sandboxing pendukungnya juga belum ada. Tetapi, tim penelitian sampai sekarang ini telah menyiapkan roadmap implementasi KLO.
Di tahun 2021, semisal tim telah merencanakan fitur infrastruktur, merumuskan pula kebijakan dan bentuk badan regulasi KLO. Lalu di tahun 2022, penetapan lokasi uji, ragam dukungan R&D untuk mencapai autonomous vehicle SAE level 3, serta perluasan cakupan 4G & 5G.
Di tahun 2023, diproyeksikan uji coba KLO autonomous vehicle SAE level 3. merumuskan kebijakan R&D guna mencapai autonomous vehicle SAE level 4 dan pengujian network 4G & 5G.
Di tahun 2024 akan dilaksanakan pengujian KLO autonomous vehicle SAE level 4, survei kepuasan konsumen KLO, dan perancangan kebijakan R&D guna mencapai autonomous vehicle SAE level 5. Lalu, di tahun 2025, dilaksanakan uji coba KLO level 4 serta piloting KLO level 5 pada lingkungan terbatas di rencana IKN.
Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id
Transportasi
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 14 Juli 2022
Pilihan moda adalah tahap ketiga dari perencanaan transportasi empat tahap merupakan analisis terhadap pilihan moda dalam melakukan perjalanan, apakah menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, menggunakan kendaraan pribadi bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, sepeda motor atau mobil sedang angkutan umum bisa becak, taxi, bus atau kereta api.
Faktor yang memengaruhi pilihan moda
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pilihan moda seperti:
Tehnik kurva peralihan
Gambar: Peralihan moda angkutan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa semakin cepat waktu perjalanan dengan angkutan umum semakin banyak penggunaan angkutan umum demikian pula sebaliknya, semakin lama waktu menggunakan angkutan umum semakin kecil orang akan menggunakan angkutan umum.
dimana:
cm = waktu perjalanan dengan moda m dan
R Nilai empiris dalam bentuk:
Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang disederhanakan dalam menetapkan pilihan moda, tetapi dapat juga dijadikan masukan dalam penetapan kebijaksanaan apalagi kalau menggunakan generalized cost dimana waktu, biaya dan kenyamanan ikut dipertimbangkan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Transportasi
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 14 Juli 2022
Distribusi perjalanan adalah salah satu langkah dalam perencanaan transportasi empat tahap (Four step transport planning) yang berkaitan dengan distribusi jumlah perjalanan (trip) antara satu zona dengan zona lain.
Tabel berikut menunjukkan contoh distribusi perjalanan dengan z jumlah zona.
Di mana Tij adalah jumlah perjalanan dari zona i menuju zona j.
Model gravitasi dalam distribusi perjalanan
Model gravitasi sederhana
Salah satu model yang digunakan dalam perencanaan transportasi untuk menjelaskan hubungan jumlah/distribusi perjalanan adalah model gravitasi yang diturunkan dari model gravitasi yang dikembangkan oleh Newton. Bentuk yang paling sederhana ditunjukkan dengan rumus berikut:
Tij adalah besar perjalanan antara zona i dengn zona j
k adalah konstanta
Pi adalah besar penduduk zona i
Pj adalah besar penduduk zona j
d adalah jarak antara kedua zona
Model ini kemudian dikembangkan menjadi model yang lebih kompleks untuk mendapatkan suatu model yang simpangannya semakin kecil.
Model gravitasi yang dikembangkan
Model gravitasi yang dikembangkan seperti disampaikan oleh Jean-Paul Rodrigue disampaikan sebagai berikut:
P, d dan k adalah variabel seperti rumus terdahulu
b (beta): Suatu parameter hambatan transportasi yang terkait dengan effisiensi sistem transportasi antara dua zona/lokasi. Jalan bebas hambatan akan mempunyai hambatan /index beta yang lebih kecil dari jalan biasa.
l (lambda): Potensi bangkitan perjalanan. Untuk pergerakan orang lambda dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan. Sebagai contoh perjalanan akan lebih tinggi dibangkitkan oleh orang-orang yang berpendapatan tinggi.
a (alpha): Potensi tarikan perjalanan. Terkait dengan kegiatan ekonomi pada tujuan perjalanan. Sebagai contoh suatu pusat kegiatan yang memiliki berbagai kegiatan komersial akan menarik lebih banyak perjalanan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Transportasi
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 14 Juli 2022
Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap (dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan moda dan pembebanan jaringan), digunakan dalam memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona dalam analisis lalu lintas.
Bangkitan dari zona i
Fokus utama dalam analisis bangkitan perjalanan adalah dipemukiman, dan bahwa bangkitan perjalanan adalah fungsi dari kegiatan sosial, ekonomi keluarga. Pada tingkat zona analisis lalu lintas, tata guna lahan akan menghasilkan atau membangkitkan perjalanan. Zone juga merupakan tujuan perjalanan, menarik perjalanan. Analisis dari tarikan perjalanan difokuskan kepada tata guna lahan yang bukan pemukiman.
Pengumpulan data
Untuk mengetahui besarnya bangkitan perjalan suatu zona perlu dilakukan survei asal tujuan berupa wawancara keluarga, untuk mendapatkan informasi pola perjalanan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, informasi mengenai sosial, ekonomi keluarga. Survai dilakukan dengan sampling, semakin kecil kota yang akan disurvei semakin besar persentase sampel.
Analisis Bangkitan Perjalanan
Model yang digunakana dalam analisis bangkitan perjalanan:
Model regresi berganda
Adalah model yang banyak digunakan dengan memasukkan variabel ekonomi dalam regresi
Dimana:
Analisis kategori
Disini tipe rumah tangga dikelompokkan kedalam beberapa kelompok, perjalanan yang dibangkitkan tergantung kepada kelompok keluarga yang ada dalam kategori yang bersangkutan.
Sumber Artikel : Merlin Reineta
Transportasi
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 14 Juli 2022
Survei asal tujuan atau dalam bahasa Inggris disebut Origin-destination survey adalah survei yang mempelajari pola perjalanan dengan mempelajari asal dan tujuan perjalanan yang digunakan sebagai sumber informasi utama dalam proses perencanaan transportasi.
Metode survei asal tujuan
Survei wawancara rumah tangga
Pendekatan
Disebut juga home interview survey merupakan survei untuk mengumpulkan data perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga pada hari yang normal. Hari normal adalah hari senin, selasa, rabu dan kamis.
Informasi yang dikumpulkan:
Ukuran sampel
Besaran sampel yang dikumpulkan tergantung kepada ukuran kota seperti ditunjukkan dalam tabel beriukut:
Jumlah penduduk kotaUkuran sampel< 50 00010 - 20 %50 000 - 300 0003 - 12 %300 000 - 500 0002 - 6 %500 000 - 1 000 0001,5 - 5 %> 1 000 0001 - 4 %
Survei wawancara dipinggir jalan
Disebut juga road side interview merupakan survei untuk mengumpulkan informasi perjalanan yang dilakukan masyarakat yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Seperti halnya survei wawancara rumah tangga dilakukan pada hari normal.
Informasi yang dikumpulkan:
Survei kartu pos
Survei asal tujuan dapat pula dilakukan dengan meminta penumpang angkutan pribadi maupun angkutan umum untuk mengisi suatu quesioner yang kemudian dikirim kekantor pengumpul informasi dengan cuma-cuma.
Survei plat nomor kendaraan
Merupakan salah satu pendekatan dalam survei dengan menempatkan surveyors/camera untuk mencatat atau merekam nomor kendaraan yang melewati titik survei. Titik survei ditempatkan sedemikian sehingga dapat didapatkan informasi asal tujuan perjalanan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Transportasi
Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 14 Juli 2022
Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan.
Proses perencanaan transportasi[sunting | sunting sumber]
Proses perencanaan transportasi
Diawali dengan identifikasi awal kenapa perencanaan diperlukan, dilanjutkan dengan pengumpulan informasi mengenai pola perjalanan melalui survai asal tujuan beserta pengumpulan data sekunder, modelling dan dilanjutkan dengan membuat perkiraan permintaan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dirumuskan kebijakan untuk menghadapi masa yang akan datang dan sebagai tahapan terakhir adalah penyusunan rumusan rencana yang akan dikembangkan pada masa yang akan datang beserta jadwal waktunya.
Jangka waktu rencana
Cakrawala perencanaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Sumber Artikel : Merlin Reineta