Startup Edutech Ini Kerja Sama dengan Kemendikbud untuk Selenggarakan Kampus Merdeka

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 12.08

myskill.id

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT. Greatedu Global Mahardika (Greatedu) kembali menambah portofolio sebagai salah satu perusahaan yang concern di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi.

Kali ini, platform pendidikan digital ini berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Greatedu berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk mengadakan kampus merdeka, kerja sama ini juga adalah salah satu target perusahaan pada tahun 2022,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) Ade Irma Setya Negara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Menurut Irma, dalam kolaborasi ini Greatedu telah men-submit 2 aktivitas, yakni data analyst dan UI/UX.

Dia menyampaikan, Studi Independen Bersertifikat merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas, tetapi tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Program ini diperuntukan untuk mahasiswa yang ingin membekali diri dalam dunia industri dengan menguasai kompetensi yang sesuai.

Pada hal ini yang dipelajari meliputi, pertama, mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan pada masa mendatang. Kedua, berdiskusi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Ketiga, mempraktekkan kompetensi ini dalam sebuah proyek riil.

"Para mahasiswa yang mengikuti juga akan memperoleh pembelajaran yang relevan yaitu ilmu praktis dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri. Mengubah aspirasi menjadi aksi yaitu kesempatan untuk masuk ke jalur karir yang diinginkan," ungkap Irma.

Sementara itu, ujar Irma, mahasiswa juga dapat berkreativitas tanpa batas dengan adanya pengalaman mengimplementasikan ilmu yang sesuai standar industri.

"Membangun dan memperluas koneksi yaitu berjejaring dengan pihak-pihak yang relevan dengan karir pilihan. Jadi diharapkan peserta Studi Independen Bersertifikat bisa mengikuti dengan maksimal, sebab aktivitas ini akan dikonversi dengan 20 SKS di bangku kuliah,"ungkapnya.

"Bahkan kini link and match antara dunia pendidikan dan industri masih menjadi tantangan besar untuk para penggerak pendidikan. Mahasiswa yang telah terbiasa dengan dunia industri tentunya akan lebih berpeluang dalam dunia kerja," ungkap Irma.

Dia menambahkan, pelaksanaan kolaborasi dengan Kemendikbud berlangsung selama 5 bulan.


Disadur dari sumber tribunnews.com