Unik! Arti Lukisan Abstrak dari Tikar Mendong Karya Leeman

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 12.34

travel.kompas.com

MALANG, KOMPAS.com - Dari kejauhan, lukisan itu tidak jauh beda dari lukisan abstrak pada umumnya. Warna yang terlihat, mencerminkan cerita yang ingin disampaikan oleh sang pelukis. Tetapi bila diamati lebih dekat, perbedaannya akan terlihat. Ayaman daun mendong tampak dibalik warna lukisan. Lukisan yang terpajang itu merupakan karya Sulaiman atau Leeman itu memakai media tikar dari mendong. Beraneka lukisan itu dipamerkan di gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) Kota Malang, Sabtu(21/7/2018).

Ada 4 lukisan yang memakai media tikar mendong. Sementara lukisan yang lainnya memakai media kain kanvas. "Saya telah sering melukis menggunakan tikar mendong," ungkap Leeman. Pelukis berusia 52 tahun asal Sawojajar, Kota Malang ini mempunyai alasan tersendiri melukis di atas tikar mendong. Selain untuk keperluan artistik, melukis di atas tikar mendong dimaksudkan pula guna melestarikan budaya yang mulai punah.

Leeman mengungkapkan, pemanfaatan tikar mendong berangsur mulai ditinggalkan. Hal itu dikarenakan aneka alas yang lebih praktis untuk diperoleh. "Untuk mengangkat budaya yang lama. Sekarang tikar mendong telah berkurang," ungkapnya. Bagi Leeman, tikar mendong mempunyai banyak arti. Salah satunya ialah sebagai simbol kebersamaan.

Menurutnya, tikar mendong dulu digunakan sebagai alas ketika menggelar rapat atau sekedar untuk berkumpul. "Rapat kalau dulu memakai mendong. Itu sebagai arti kebersamaan," ungkapnya. Selain itu, tikar mendong kerap digunakan pula untuk alas tatkala menguburkan orang meninggal. Orang pindah rumah pun, yang dibawa pertama kali ialah tikar mendong.

"Mengubur orang meninggal memakai tikar juga. Orang pindahan rumah bawa tikar. Itu mengingatkan pada arti kehidupan manusia," tuturnya. Leeman menyampaikan, karirnya sebagai pelukis diawali dari saat dirinya bekerja untuk sebuah perusahaan rokok. Saat itu, Leeman dikontrak untuk melukis baliho.

Seiring berjalannya waktu, tenaganya telah tak terpakai lagi. Banyak perusahaan mulai mengandalkan printer. Leeman kemudian mengekspresikan keterampilannya dengan melukis mandiri sejak tahun 1990an. Karir Leeman sebagai pelukis terus berlanjut hingga dia menemukan cara untuk melukis di atas tikar mendong. Bagi Leeman, melukis di atas tikar mendong tak ada bedanya dengan melukis di atas kain kanvas.


Disadur dari sumber travel.kompas.com