Wow! Sejumlah 106 Anak Panti Sosial Jabar Punya Kesempatan Dapat Sertifikat Kompetensi Barista

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 11.37

wawainews.id

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG. Sejumlah 106 anak yang mengikuti pelatihan vokasional di UPTD Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (PSBR) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dari pelatihan vokasional tersebut, mereka memperoleh sertifikat kompetensi barista.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyampaikan, sebelum melaksanakan sertifikasi kompetensi, mereka memperoleh pelatihan selama 5 bulan. Sertifikat tersebut menjadi bekal untuk anak yang membutuhkan perlindungan khusus guna bekerja dan berkarier.

Barista merupakan sebutan untuk seseorang yang pekerjaannya membuat dan menyajikan kopi kepada pelanggan. Kata "barista" berasal dari bahasa Italia yang artinya "pelayan bar".

Lebih lanjut lagi diunfkapkan bahwa dalam pelatihan tersebut, 2 bulan pertama mengenai keagamaan, peningkatan percaya diri, interaksi sosial, pembinaan fisik dan disiplin kemudian 3 bulan berikutnya pelatihan keterampilan.

"Kurang lebih 3 bulan, mereka dilatih keterampilan yang mereka minati, salah satunya barista. Untuk barista, mereka dilatih dan bekerja sama dengan Sugeng Coffee yang menjadi pengampu," ungkap Dodo dalam Podcast Juara (Jabarprov Bersuara).

"Mereka pun telah bersertifikat, terlebih lagi ada yang menjadi pelatih dalam pelatihan-pelatihan barista di berbagai tempat. Sertifikat kompetensi barista ini sebagai bentuk pengakuan bahwa mereka mampu menjadi seorang barista," ungkapnya.

Dodo menyampaikan, terdapat berbagai keterampilan dalam pembinaan anak yang membutuhkan perlindungan khusus di UPTD PSBR, mulai dari keterampilan elektronik, menjahit, hingga montir. Tetapi, peminat untuk keterampilan barista kian meningkat tiap tahunnya. Dan begitupun dengan keterampilan mencukur.

Untuk mengasah keterampilan peminat barista dan mencukur, Dinas Sosial Jawa Barat membuat 2 tempat workshop bernama Cafe Raisa (Remaja Mandiri Serba Bisa) di Lembang dan Aksara (Anak Asuh Juara) Coffee and Barber Shop di Kabupaten Subang. "Aksara Coffee (dan Cafe Raisa) ini memiliki 2 fungsi. Pertama, memang untuk sebagai kafe bagi masyarakat umum. Untuk mereka yang menyukai kopi, silahkan datang. Kedua, adalah tempat workshop anak-anak kita yang berada di panti, khususnya yang bina remaja di Lembang, untuk menjalani praktik pelatihan," ungkapnya.

Menurut Dodo, tempat workshop itu memudahkan anak-anak panti sosial melaksanakan pelatihan. Ia berharap pula, dengan pelatihan yang komprehensif sekaligus sertifikasi kompetensi, anak yang membutuhkan perlindungan khusus bisa berdaya.

"Kelebihan kami jika memiliki workshop itu, kami dapat latihan kapan saja. Jadi tadi fungsinya ada 2. Fungsi sebagai kafe sendiri, untuk memberikan pelayanan umum para penikmat kopi. Satu lagi untuk pelatihan bagi remaja-remaja yang terdapat di panti sosial kami," tuturnya.

"Jangan sampai mereka yang masuk panti, sesudah selesai pembinaan panti, pada saat keluar itu mereka bingung atau mungkin masih menjadi masalah sosial. Namun kami berharap dengan adanya pemberdayaan sosial ini, mereka dapat mandiri," ujarnya.

Dodo menyampaikan, panti sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tak hanya fokus pada perlindungan dan jaminan sosial, namun juga mulai fokus ke arah pemberdayaan sosial. "Untuk pengembangan ini, kami telah mulai kerja sama dengan SBM ITB. Ini adalah suatu rencana pengembangan ke depan. Tak hanya masalah kafe, namun kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang dapat dikembangkan," tuturnya.


Disadur dari sumber republika.co.id