Deskripsi
1) Roadmap Pembangunan Sistem Transportasi Nasional Dalam Meningkatkan Konektivitas Logistik Nasional
Narasumber: Pusat Penelitian Transportasi Antarmoda Badan Litbang Perhubungan
2) Supply Chain Logistic Platform
Narasumber: Yuki, Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI)
3) Membangun Rantai Pasok Nasional Integrasi Berbasis Platform Logistik 4.0
Narasumber: : Kyatmaja Lookman, Asosiasi Gabungan Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO)
Ringkasan:
1) Roadmap Pembangunan Sistem Transportasi Nasional Dalam Meningkatkan Konektivitas Logistik Nasional
- Visi dari kemenhub yaitu terwujudnya konektivias yang handal dan daya saing dan serta memberikan nilai tambah.
- Langkah-langkah untu mewujudkan visi yaitu Meningkatkan kinerja pelayanan jasa trasnsportasi di era 4.0, meningkatkan integrasi antar moda, aksesibilitas untuk mendukung kognetivitas antar wilayah.
- Untuk pelaksanaan membangun teknologi kadang kita terbentur oleh hal non teknis yaitu dari segi peraturan.
- Kemenhub melakukan penguatan dijalur logistik nasional untuk merajut konektivitas antar wilayah, memantapkan perekonomien regional.
- Terdapat 5 rute jalur perhubungan untuk angkatan laut dan feeder-feedernya.
- Dukungan kemenhub pada transportasi logistik 4.0 kebanyakan masi di sektor transportasi laut.
- Kita mengembangkan inaportnet
- Dikatakan bahwa inaportnet belum terhubung dengan INSW, tapi kita telah integrasi data dengan beacukai. Dan hal ini terus dilakukan pembahasan untuk integrasi data dengan INSW.
- Pemanfaatan TIK dalam transportasi laut yaitu papperless, mengurangi tatap muka, hal ini terjadi pada saat inaportnet untuk layanan kapal dan juga layanan barang.
- Digitalisasi yang telah dilakukan kemenhub khususnya dibidang laut yaitu segala hal yang terkait dengan teknis hingga trayek nya dan aplikasi nya telah macam-macam.
- Target pengembangan inaportnet yaitu implementasi nonportnet pada tahun 2019 yaitu 16 pelabuhan. Yaitu 2 pelabuhan kelas 1, 11 pelabuhan kelas 2, 2 pelabuhan kelas 3 dan 1 pelabuhan kelas 4.
- Target ditahun 2024 kita bisa mencapai 88 yang sudah mengaplikasikan dari inaportnet itu sendiri dalam layanan kapal dan barang.
- Untuk pengembangan inaportnet di era 4.0 harus tetap berkolaborasi, untuk jaringan nya dengan provider-provider telekomunikasi dan infrastruktur nya seperti BUMN.
- Implementasi inaportnet yang telah berjalan terdapat 16 pelabuhan dari Belawai sampai Sorong.
- Inaportnet untuk pertama kalinya diluncurkan di Tanjung Perak.
- Saat ini badan LITBANG telah menyusun studi tentang penurunan biaya logistic besaran biaya transportasi terhadap logistic.
- Implementasi inaportnet yang telah berjalan sampai saat ini ada 2 sisi yaitu dari layanan kapal sampai layanan barang dan didukung oleh DO (Delivery Order) online
- Perencanaan pengembangan harus dilakukan dengan bekerja sama oleh industri industri lainnya dengan penandatangan MoU antar lembaga
2) Supply Chain Logistic Platform
- 4.0 ialah digital supply chain, bahwa logistik merupakan part of supply chain dan ada 12 part supply chain. Berkaitan dengan smart manuakturing digital product dan business model.
- 2030 jepang telah membicarakan dengan 5.0, bahkan disingapur telah diuji coba bahwa hakim digantikan dengan mesin. Dimana ini merupakan pengaplikasian IoT.
- Semua kegiatan harus ada value added nya, apabila tidak maka kegiatan tersebut tidak bisa dijalankan.
- 4.0 tetap harus melihat pertumbuhan ekonomi dan dilihat secara komprehensif dan keseluruhan.
- Development sistem yang dilakukan ALFI pada tahun 2014 ada 3 keputusan. Membangun development sistem tahun 2016 dan 2017, kolaborasi, dan membangun ekosistem dengan keputusan pemerintah.
- Adanya penyelundupan HP dari china. Hal ini merupakan perubahan perubahan yang regulasi nya kita telah tertinggal.
- Akan banyak perubahan dari sisi moda transportasi dengan adanya 4.0
- Design smart logistic sistem yang dibangun merupakan satu siklus yang tidak bisa dihilangkan dalam membangun logistic atau supply chain.
- Physical logstic sangat berkaitan dengan 4.0, tidak ada hasilnya apabila 4.0 tidak membicarakan mengenai physical logistic terutama transportasi.
- Banyak hal, prinsip dan basic yang belum diselesaikan untuk memulai 4.0, kita tetap harus meilhat physical logistic harus dibereskan. Ada 22 kawasan indstri di cikarang tidak tersambungkan didarat.
- Market place sangat terpengaruh terhadap perubahan logistik di indonesia.
- Smart logistic platform dapat memonitoring dalam sistem subsidi, pembayaran national, sistem produksi barang strategis.
- INAPORTNET sampai saat ini belum tersambung. Dan kita inginnya semua itu tekonsolidasi dengan baik dan memudahkan semua pihak.
- Kolaborasi dan komitmen antara para pelaku harus real time, global connected, dan bisa dipergunakan dimana saja.
3) Membangun Rantai Pasok Nasional Integrasi Berbasis Platform Logistik 4.0
- Angkutan menggunakan truk saat ini 94%.
- 7,5 juta truk beredar di Indonesia tetapi hanya sekitar 4,5 juta truk yang ter register.
- Biaya Logistik mahal dibanding dengan Cina, Jepang. Tetapi biaya ongkos pengiriman nya lebih murah disbanding dengan pesaing lainnya.
- Ongkos logistik Belanda 5%, Korea 12% dan Indonesia 24%.
- Selama tidak ada perubahan BBM maka biaya logistik tidak berubah.
- Harga perolehan truk baru naik 10% per tahun.
- Komposisi truk di Indonesia itu 50% diatas 20 tahun.
- Umur truk yang diatas 20 tahun lebih banyak, lalu dari pajak juga lebih murah dibanding dengan truk baru.
- Dengan masi banyaknya truk tahun 80 dan 90an maka menyebabkan tarif truk tidak bisa improve.
- 70% penyebab kecelakaan di lalu lintas oleh angkutan barang
- 54 truk perhari nya terjadi kecelakaan truk (as roda patah, mogok, dll).
- Seperti kecelakaan di Bandung, itu bukan disebabkan karena kecelakaan tetapi kompetensi pengemudi dan overload.
- Polusi selain BBM seperti polusi suara dan gas rumah kaca.
- Insentif untuk memiliki kendaraan yang ramah lingkungan dengan teknologi terbaru tidak ada.
- Hampir 70% truk tida pernah teruji tetapi mereka tetap jalan.
- Kualitas pengemudi yang minimum. Karena supir truk merupakan pilihan terakhir.
- Kemacetan juga terjadi karena adanya truk.
- Ada tiga tipe kemacetan, yaitu macet ditempat bongkar, macet di tempat muat, dan macet dijalan.
- Utilitas di Indonesia itu cekep rendah yaitu 25.000km/pertahun.
- 70% kecelakaan dijalan yaitu human eror atau keadaan pengemudi yang mengantuk.
- SOLUSI ?
- ODOL (Over Dimensi dan Overload)
- Meningkatkan omset tanpa harus tambah truk
- Pengirman biaya murah
- TETAPI ? Bagaimana dengan safety? Dll?
- Tren Kedepan nya akan menguntukan tol trans jawa dan trans sumatera dengan peningkatkan utilitas, perubahan bisnis model, issue lingkungan, subsidi solar
Rating Materi
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0,0 )
Belum ada rating untuk course ini