Ilmu Ekonomi

Sektor Primer

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Sektor primer adalah sektor ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam secara langsung. Sektor primer umumnya meliputi bidang pekerjaanpertaniankehutananperikanan, dan pertambangan. Sektor primer merupakan lapangan pekerjaan yang paling awal dan salah satu lapangan pekerjaan yang utama. Penentuan sektor pertanian didasarkan kepada bahan yang digunakan untuk proses produksi beserta dengan produk yang dihasilkan. Sektor primer menghasilkan produk yang akan diolah pada sektor sekunder. Hasil produksi sektor primer umumnya digunakan dalam industri pengolahanenergi listrikgasair bersih dan konstruksiIndustri sektor primer umumnya merupakan bagian terpenting pada suatu negara berkembangPembangunan ekonomi dalam sektor primer menurun tingkat kepentingannya seiring dengan perkembangan suatu negara dari negara berkembang menjadi negara maju.

Pemakai

Negara berkembang

Sebagian besar negara berkembang merupakan negara yang pernah mengalami penjajahan. Kondisi ini menyebabkan sistem perekonomian di negara berkembang umumnya masih menerapkan sistem perekonomian kolonial atau ekonomi tradisional. Pola perdagangan internasional di negara berkembang masih mengutamakan kegiatabn ekspor dalam sektor primer. Barang hasil produksi umumnya meliputi hasil usaha tani, pertambangan, dan kehutanan. Selain itu, bentuk barang umumnya masih berupa bahan baku yang masih perlu diolah sebelum digunakan.

Penghambat

Revolusi industri

Perkembangan sektor primer umumnya dihambat oleh adanya revolusi industri di suatu negara. Terjadinya revolusi industri menimbulkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang berubah-ubah seiring dengan perkembangan pembangunan. Kegiatan pembangunan yang berubah-ubah kemudian meningkatkan jumlah investasi yang diperlukan dalam pembangunan. Perkembangan pembangunan sebaliknya mengurangi atau menghambat pengembangan sektor primer khususnya sektor pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga mengalami tekanan kerja yang tinggi guna memenuhi kebutuhan pembangunan.

Transformasi struktural

Peran sektor primer umumnya berkurang pada masa peralihan sistem perekonomian dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Peralihan ini deikenal sebagai fenomena transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari sektor primer menuju ke sektor sekunder hingga ke sektor tersier. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya tenaga kerja dan investasi dari sektor primer menuju ke sektor sekunder atau tersier. Pengurangan peran pada sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari sektor dengan produktivitas rendah ke sektor dengan produktivitas tinggi.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Sektor Primer

Ilmu Ekonomi

Industri

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan/pembuatan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja(bahasa Inggrisindustrious) dan penggunaan alat-alat dibidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanianperkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomibudaya, dan politik. Industri merupakan bagian dari proses produksi dan kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian.[1]

Industri dapat juga diartikan kumpulan berbagai perusahaan yang menawarkan produk yang sama. Dengan kata lain, masing-masing produk saling mensubstitusi satu sama lain karena perusahaan menggunakan input yang sama dan menghadapi lebih kurang sekelompok pemasok dan pembeli yang sama juga.

Jenis industri[sunting | sunting sumber]

Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa. Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan. Sementara itu, industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya: jasa transportasiseperti angkutan buskereta apipenerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransikesehatanpenjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu, dan nelayan pada zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah, dan mengolah tanah dengan bertani, dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang, dan juru timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan, dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin, dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan, dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang, dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).

Pertambangan besi, dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batu bara, minyak bumi, dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan, dan perdagangan barang secara besar-besaran, dan massal pada akhir abad 18, dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille, dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia, dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.

Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa industri hanyalah kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan baku/ bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Padahal pengertian industri sangatlah luas, proses industri ini meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan komersial. Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu "industrie" yang berarti aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu "Industria" yang memiliki arti kerajinan dan aktivitas.

Dalam arti luas industri adalah suatu bidang yang bersifat komersial yang menggunakan keterampilan kerja serta teknologi untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi juga dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi dalam bentuk jasa seperti misalnya perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang dan sebagainya.

Suatu Industri identik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu perindustrian yaitu pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia, mesin atau teknologi, material, energi, modal dan sumberdaya dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi dengan tujuan menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif, efisien dan aman yang siap digunakan oleh masyarakat umum maupun dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan jenis produk yang lainnya. Pabrik identik dengan pengolahan bahan baku dan menghasilkan produk jadi dalam bentuk barang.

Industri jasa adalah (Service Industries) adalah industri yang bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani maupun menunjang aktivitas industri yang lain serta dapat juga memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat (kosumen). Industri jenis ini biasanya melakukan aktivitas di dalam suatu gedung (perkantoran).

Industri manufaktur dan jasa[sunting | sunting sumber]

Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan. Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang dikerjakan dengan tangan. Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolan bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual. Contoh industri Manufaktur, yaitu: Industri semen, obat-obatan, otomotif, elektronika, pakaian, makanan & minuman, tekstil, sepatu, barang keperluan rumah tangga, dan lain lain.

Industri pelayanan/jasa yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen. Contoh Industri Jasa, yaitu: Asuransi, Bursa efek, Perbankan, Transportasi, Pendidikan, Perdagangan, Perawatan kesehatan, Telekomunikasi, dan lain lain.

Perbedaan industri manufaktur dan industri jasa[sunting | sunting sumber]

Perbedaan dasar antara industri manufaktur dan industri jasa seperti berikut:

  • Industri manufaktur memiliki kemungkinan yang kecil dalam hal kontak langsung dengan konsumen karena aktivitas industri tersebut lebih banyak dilakukan dalam suatu pabrik sedangkan industri jasa memiliki pegawai khusus yang bertugas untuk melayani para konsumen.
  • Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga dapat digunakan oleh para konsumen dan masyarakat umum, sedangkan industri jasa yang menyediakan pelayanan jasa kepada konsumen yang membutuhkan.
  • Produk dari industri manufaktur bersifat tahan lama dan bersifat fisik (memiliki wujud) sedangkan industri jasa tidak berwujud.
  • Hasil keluaran (produk) dari industri manufaktur dapat disimpan dengan jangka waktu tertentu sedangkan hasil dari industri jasa hanya dapat dinikmati.
  • Jangka waktu kerja industri manufaktur relatif lebih lama jika dibandingkan dengan industri jasa.

Industri dan prinsip ekonomi[sunting | sunting sumber]

Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. atau Prinsip ekonomi dapat juga diartikan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip ekonomi memberi kita keuntungan yang pertama adalah dapat memaksimalkan keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, keuntungan kedua adalah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi

Dalam kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu.Contoh Penerapannya - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi

  • Mendirikan tempat usaha dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran
  • Menggunakan tenaga kerja yang terampil
  • Memakai bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
  • Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu se-efisien mungkin.
  • Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah
  • Menentukan harga jual yang menguntungkan
  • Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi

Dalam kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh Penerapan - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan distribusi

  • Meningkatkan kualitas pelayanan
  • Penyaluran barang yang tepat waktu
  • Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah
  • Membeli barang dari produsen secara langsung
  • Menyediakan barang dan jasa yang populer bagi konsumen
  • Membeli barang di produsen yang tepat
  • Menentukan lokasi perusahaan yang berada di antara produsen dan konsumen

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari suatu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan konsumsi

  • Membeli barang yang berkualitas
  • Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah
  • Membuat daftar barang yang dibutuhkan
  • Memilih barang sebelum membelinya
  • Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang
  • Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita

Tujuan prinsip ekonomi

Tujuan melakukan tindakan menurut prinsip ekonomi adalah sebagai berikut

  • Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahan-kesalahan tertentu
  • Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki

Ciri-Ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi

  • Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu
  • Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang
  • Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan
  • Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai yang dapat ditunda-tunda
  • Bertindak dengan memakai prinsip cost and benefit atau untung dan rugi yang artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.

Industri dan kebutuhan barang[sunting | sunting sumber]

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.

Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.

Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya

Cabang-cabang industri[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:

  • Makanan, dan minuman
  • Tembakau
  • Tekstil
  • Pakaian jadi
  • Kulit, dan barang dari kulit
  • Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
  • Kertas, dan barang dari kertas
  • Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
  • Batu bara, minyak, dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
  • Kimia, dan barang-barang dari bahan kimia
  • Karet, dan barang-barang dari plastik
  • Barang galian bukan logam
  • Logam dasar
  • Barang-barang dari logam, dan peralatannya
  • Mesin, dan perlengkapannya
  • Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
  • Mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya
  • Radio, televisi, dan peralatan komunikasi
  • Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
  • Kendaraan bermotor
  • Alat angkutan lainnya
  • Furniture, dan industri pengolahan lainnya

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Lihat pula: Kategori:Klasifikasi Industri

Klasifikasi berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi:[2]

  1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
  2. Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
  3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
  4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.

Klasifikasi berdasarkan tempat bahan baku[sunting | sunting sumber]

  1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
  2. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
  3. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

Jenis industri berdasarkan modal[sunting | sunting sumber]

  1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
  2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja[sunting | sunting sumber]

  1. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
  2. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
  3. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
  4. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

Penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi[sunting | sunting sumber]

  1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
  2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (labour oriented industry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif, dan efisien.
  3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
  4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: Industri elektronik, Industri otomotif, dan industri transportasi.

Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi[sunting | sunting sumber]

  1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: Industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
  2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan[sunting | sunting sumber]

Pada level atas, industri sering kali dibagi menjadi tiga bagian, yaitu primer (ekstraktif), sekunder (manufaktur), dan tersier (jasa). Beberapa penulis menambahkan sektor kuarterner (pengetahuan) atau bahkan sektor kuinari (kultur, dan penelitian). Seiring berjalannya waktu, perpecahan industri masyarakat pada masing-masing sektor mengalami perubahan.

  1. Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
  2. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.
  3. Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  4. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para peneliti, dokter, dan pengacara.
  5. Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam masyarakat atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi dalam bidang pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan, kultur, dan media.

 

Sumber Artikel : 

Selengkapnya
Industri

Ilmu Ekonomi

Utang Luar Negeri

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Utang Luar Negeri

Ilmu Ekonomi

Kesetimbangan

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Kesetimbangan (bahasa Inggrisequilibrium) dapat merujuk pada beberapa hal, antara lain

  • Kesetimbangan kimia, suatu keadaan sewaktu konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah terhadap waktu.
  • Kesetimbangan hidrostatik, suatu keadaan dalam suatu sistem sewaktu suatu kompresi karena gravitasi diimbangi oleh suatu gaya gradien tekanan.

Sumber Artikel : wikipedia

Selengkapnya
Kesetimbangan

Ilmu Ekonomi

Indeks Harga

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Indeks harga (bahasa Inggrisprice index) adalah perbandingan harga rata-rata suatu barang dari waktu ke waktu, dengan melihat tahun yang dihitung dengan harga rata-rata tahun dasar. Tahun dasar yang dipilih adalah saat perekonomian sedang baik dan stabil, dan tahun dasar inilah yang menjadi patokan dalam melakukan penghitungan indeks harga suatu barang. Hal ini dirancang untuk membantu dalam membuat statistikperbandingan harga secara keseluruhan, terkait dengan periode waktu ataupun juga dengan letak geografis.

Jenis

Indeks harga produsen

Indeks harga produsen merupakan indeks harga yang mengukur tingkat perubahan harga produk yang dibeli dan dijual oleh produsen. Produk ini dapat berbentuk barang maupun jasa. Informasi yang diperoleh melalui indeks harga produsen diperoleh dari data keluaran dan data masukan. Data keluaran berupa tingkat perubahan harga produk yang dijual setelah tidak lagi dimiliki oleh produsen. Sedangkan data masukan berupa tingkat perubahan harga produk yang dibeli oleh produsen. Perbandingan antara data keluaran dan data masukan merupakan nilai dari indeks harga produsen.

Indeks harga konsumen

Indeks harga konsumen awalnya digunakan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat yang menjadi badan pemerintah dalam Kementerian Ketenagakerjaan Amerika Serikat. Pada periode 1982 hingga 1984, indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan inflasi pada level lanjutan. Sebelum itu, indeks harga konsumen hanya digunakan untuk tingkat pertumbuhan inflasi dasar. Rumus analisis ekonomi digunakan untuk mengubah kondisi tingkat pertumbuhan inflasi pada indeks harga konsumen. Pemerintah Amerika Serikat menyusun indeks harga konsumen berdasarkan berbagai survei berulang. Objek survei ialah harga dari berbagai barang yang dibeli oleh konsumen. Hasil yang diperoleh dari indeks harga konsumen di Amerika Serikat kemudian dipublikasikan melalui siaran pers. Indeks harga konsumen kemudian dirilis tiap bulan sekali di Amerika Serikat. Pada perkembangan berikutnya, indeks harga konsumen mulai digunakan dalam skala mancanegara secara terbuka. Akses informasi indeks harga konsumen juga tersedia di berbagai situs web yang dapat diakses menggunakan internet. Skala yang digunakan adalah persentase dengan nilai maksimal 100%.

Perumusan

Indeks harga juga disebut dengan istilah tingkat harga. Dalam perumusannya, indeks harga mengacu pada tahun dasar penetapan harga. Skala yang digunakan ialah persentase dengan nilai dasar sebesar 100%. Indeks harga tahun yang lain diketahui dengan melakukan perbandingan tingkat harga pada tahun tersebut dengan harga pada tahun dasar. Setelahnya, nilai yang diperoleh dikalikan dengan nilai 100. Nilai yang diperoleh dari indeks harga merupakan rasio dari tahun sekarang dan tahun acuan dasar.

Kegunaan

Mengukur perubahan harga

Perubahan harga merupakan masalah ekonomi yang utama. Kebijakan moneter yang ditetapkan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi memerlukan pertimbangan atas perubahan harga produk yang beredar di dalam negeri. Pengamatan harga ini berlangsung dari waktu ke waktu. Pemerintahmelakukan penetapan indeks harga untuk mengatur biaya dan pengeluaran negara serta pengaturan pajak. Perubahan harga juga berlaku bagi rumah tangga dan infromasi harga umumnya diperlukan oleh masyarakat untuk kegiatan belanja. Indeks harga digunakan untuk meringkas informasi tentang harga produk dari waktu ke waktu. Indeks ini berlaku bagi berbagai jenis barang dan jasa. Pengukuran harga berpenting dalam menentukan belanjakonsumen yang menjadi pendapatan terbesar dari produk domestik bruto.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Indeks Harga

Ilmu Ekonomi

Produk Domestik Bruto

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 26 Juli 2022


Produk domestik bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris gross domestic product (GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. Teknik ini paling sering digunakan.

Definisi

Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.

PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktik menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

Perbandingan antar-negara

PDB negara yang berbeda dapat dibandingkan dengan menukar nilainya dalam mata uang lokal menurut:

  • nilai tukar mata uang saat ini: PDB dihitung sesuai dengan nilai tukar yang sedang digunakan dalam pasar mata uang internasional, atau
  • nilai tukar keseimbangan kemampuan berbelanja: PDB dihitung sesuai keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP) setiap mata uang relatif kepada standar yang telah ditentukan (biasanya dolar AS).

Peringkat relatif negara-negara dapat berbeda jauh antara satu metode dengan metode lainnya.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Produk Domestik Bruto
« First Previous page 2 of 4 Next Last »