Perhubungan

Jalur KA Cibatu - Garut akan Kembali Beroperasi, Begini Persiapannya

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 18 Juli 2022


PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan kembali melayani masyarakat Garut dan sekitarnya melalui reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut.

Jalur sepanjang 19 kilometer ini akan kembali dioperasikan setelah terakhir kali beroperasi pada tahun 1983.

Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus seluruh aspek baik sarana, prasarana, serta sumber daya manusia (SDM) Jalur KA Cibatu-Garut, telah siap.

"Namun kami masih berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya dilakukan safety assessment terkait jalur tersebut,” kata Joni dalam keterangannya, Selasa (15/02/2022).

Peninjauan kesiapan pengoperasian jalur Cibatu-Garut telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, didampingi Direktur KAI, dan Bupati Garut pada Minggu (13/02/2022).
 

Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Rangkaian uji coba serta trial and run akan terus dilakukan agar dapat segera dilakukan tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum.

Dalam hal operasionalisasi kereta api, KAI sangat memperhatikan unsur keselamatan. Karena itu, KAI akan menjalankan jalur Cibatu-Garut setelah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

KAI memulai reaktivasi jalur Cibatu-Garut sejak tahun 2018. Di samping jalur kereta api, KAI juga membangun kembali 3 stasiun yang dilewati yaitu Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut.


Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Pada proses reaktivasi ini, KAI tetap menjaga kelestarian aset yang menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Garut tersebut. Misalnya dengan cara menjaga keaslian bentuk bangunan Stasiun Garut. 

“Untuk mengakomodasi pelanggan dengan jumlah yang lebih besar, KAI juga telah membangun gedung baru yang lebih megah dan modern di Stasiun Garut,” ujarnya.

Guna menunjang kenyamanan pelanggan, Stasiun Garut dilengkapi dengan ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, area bermain anak, masjid, dan fasilitas lainnya.
 

Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Sebelumnya, KAI juga telah meresmikan Masjid Al-Fattah yang didirikan di Stasiun Cibatu pada April 2021.

Masjid ini dibangun dengan total luas 4.858 meter persegi dan dapat menampung hingga 1.150 orang.

Masjid yang memiliki menara setinggi 30 meter ini dilengkapi dengan fasilitas pedestrian, taman, serta kamar mandi.

Dalam waktu dekat, Jalur Cibatu-Garut akan memberikan konektivitas bagi masyarakat Garut untuk menuju Bandung atau Jakarta dan sebaliknya.

Hadirnya transportasi KA di Garut akan memberikan layanan yang nyaman dan tepat waktu bagi masyarakat.

“Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut juga diharapkan semakin memaksimalkan potensi wisata di wilayah Garut. Sehingga perekonomian masyarakat Garut akan kembali pulih dan terus meningkat,” pungkas Joni.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Jalur KA Cibatu - Garut akan Kembali Beroperasi, Begini Persiapannya

Perhubungan

Apa Saja Syarat untuk Menjadi Pramugari Kereta Api?

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 18 Juli 2022


Posisi train attendant atau pramugari kereta api menjadi salah satu pekerjaan yang diminati oleh pencari kerja.

Tak heran para pencari pekerja terutama lulusan baru selalu antusias setiap kali lowongan tersebut dibuka.

Sebenarnya para pramugara dan pramugari kereta api yang bertugas dalam sebuah perjalanan kereta api baik jarak jauh dan lokal disebut prama dan prami.

Prama dan Prami bekerja di bawah manajemen PT Reska Multi Usaha atau disebut KAI SERVICES yang merupakan salah satu anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Posisi pramugari kereta api mendukung salah satu inti bisnis PT Reska Multi Usaha yaitu "on board services".
 

Syarat Menjadi Pramugari Kereta Api

Mengutip wartakota.tribunnews.com, berikut adalah beberapa syarat yang harus diperhatikan pada proses pendaftaran pramugari kereta api.

1. Pria atau wanita.
2. Usia maksimal 27 Tahun.
3. Berpenampilan menarik, tidak menggunakan kacamata, dan tidak memakai behel.
4. Tinggi badan pria minimal 170 cm dan wanita minimal 160 Cm.
5. Minimal pendidikan SMA/SMK sederajat dengan dengan rata-rata nilai ujian nasional 6,0.
6. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja PT Reska Multi Usaha.
7. Mampu bekerja di bawah tekanan dan target.

Lebih lanjut, untuk mengajukan lamaran sebagai pramugari kereta api, pelamar akan diminta untuk mengirimkan beberapa berkas seperti:

1. Surat lamaran dan Curriculum Vitae (CV)
2. Foto 4x6 dan foto postcard seluruh badan
3. Fotocopy ijazah pendidikan akhir dan SKHU/SKHUN/NEM yang telah dilegalisir
4. Surat keterangan sehat yang dikeluarkan Puskesmas/RS/Klinik yang mencantumkan tinggi dan berat badan
5. Fotocopy KTP atau SIM
6. Fotocopy SKCK yang telah dilegalisir
7. Foto Copy Kartu Keluarga

Adapun alur pendaftaran seleksi pramugari kereta api yang biasanya dilakukan PT Reska Multi Usaha sebagai berikut:

1. Pendaftaran administrasi melalui web
2. Verifikasi berkas dan Performance Test
3. Seleksi Wawancara
 

Prama dan Prami LRT Jabodetabek

Selain prama dan prami di bawah PT Reska Multi Usaha, ada pula yang bertugas pada rangkaian LRT Jabodebek.

Bekerja di bawah PT Kereta Api Indonesia (KAI), prama dan prami akan bertugas di 27 rangkaian kereta light rapid transit (LRT) Jabodebek (4 cadangan).

Melansir Kompas.com Rabu (24/11/2021), VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 akan menggunakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi.

Pada rangkaian LRT Jabodebek yang akan beroperasi tanpa masinis akan terdapat 2 orang petugas yaitu 1 orang train attendant dan 1 orang security.

Selain memberikan informasi dan pelayanan kepada pelanggan, train attendant juga akan bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek saat terjadi gangguan.

Oleh karena itu, para train attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi sebelum ditugaskan.
 

Lowongan Pramugari Kereta Api

Baik PT Reska Multi Usaha dan PT. Kereta Api Indonesia tidak membuka lowongan pramu dan prami secara berkala.

Walau begitu, informasi lowongan pramugari kereta api dapat diakses melalui laman resmi https://www.reska.id/index.php/karir dan https://recruitment.kai.id/lowongan.

Melalui laman Instagram resminya, PT Reska Multi Usaha mengingatkan untuk berhati-hati dengan lowongan kerja palsu.

Pelamar bisa perhatikan alamat email perusahaan dan pastikan bahwa pengirim menggunakan alamat email resmi rekrut@reska.id.

Selain itu, PT Reska Multi Usaha tidak memungut biaya atau bekerjasama dengan biro travel maupun klinik tertentu.

Pelamar juga diminta jeli dalam memperhatikan informasi lowongan dan melakukan pengecekan jika mendapat panggilan interview melalui SMS.

Pastikan mencari informasi lowongan pramugari kereta api melalui laman resmi dan terpercaya untuk menghindari penipuan.


Sumber Artikel: regional.kompas.com

Selengkapnya
Apa Saja Syarat untuk Menjadi Pramugari Kereta Api?

Perhubungan

Hari Ini dalam Sejarah: Kereta Api di Rumania Tergelincir dan Meledak, 1.000 Tewas

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 07 Juli 2022


Hari ini 105 tahun lalu, tepatnya 13 Januari 1917, sebuah kecelakaan kereta terjadi di Stasiun Ciurea Rumania.

Bukan sekadar kecelakaan kereta biasa, peristiwa ini merenggut sekitar seribu korban jiwa.

Melansir Rail Technology, peristiwa itu terjadi saat situasi Perang Dunia I.

Penumpang di dalam kereta itu terdiri dari tentara perang yang terluka dan pengungsi yang melarikan diri dari serangan Jerman.

Saat itu, Rumania terlibat dalam PD I pada bulan Agustus 1916, memihak aliansi Prancis-Anglo-Rusia.

Beberapa bulan setelah pertempuran sengit, Jerman menduduki Kota Bukares. Hal ini menyebabkan banyak orang ingin menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman.
 

Kronologis Kejadian

Dikutip dari Radio Romania International, sejarawan perkeretaapian Rumania Dorin Stanescu menjelaskan, kereta itu kelebihan muatan dan penuh sesak dengan orang-orang yang ingin mengamankan diri.

Penumpang tidak hanya memenuhi bagian dalam kereta, namun juga hingga bagian atap.

"Sangat banyak orang memilih untuk naik kereta dengan segala cara, menggunakan atap gerbong. Jadi dari satu stasiun kereta ke stasiun berikutnya, kereta itu semakin lama semakin ramai," ujar Dorin.

Dia menyebut, jumlah penumpang saat itu lebih dari 5.000 orang. Sementara, kapasitas kereta hanya 1.000 penumpang saja.

Muatan berlebih itu tentu dapat dipahami tidak sebanding dengan kemampuan teknis yang dimiliki oleh kereta.

Saat menuruni sebuah lembah di dekat Stasiun Ciurea, kereta ini melaju dalam kecepatan tinggi.

Mekanis mencoba mengaktifkan sistem rem, ternyata terjadi gangguan. Sistem tidak dapat difungsikan akubat terlalu banyaknya penumpang.

Alhasil, rangkaian gerbong-gerbong itu tergelincir, keluar dari rel, dan menabrak gerbong lainnya.

Kecelakaan terjadi pada tengah malam dalam kondisi dingin dan hujan salju lebat. Stasiun Ciurea pun penuh dengan gerbong yang berantakan.

Terlihat api menyala dan keberadaan tangki yang memuat minyak cair dalam rangksian itu membuat api semakin menyala.

Kebakaran yang terjadi pada akhirnya menyebabkan ledakan yang menggetarkan area di sekitar kejadian.
 

Korban Jiwa mencapai 1.000 Orang

Banyak orang yang terlempar ke salju, tetapi lebih banyak lagi orang yang meninggal karena terjepit di antara gerbong.

Beberapa yang lain tewas saat ledakan terjadi.

Selain memakan korban hingga angka 1.000 jiwa, peristiwa itu membuat kurang lebih 1.000 lokomotif dan 25.000 gerbong kereta di Rumania menepi.

Pasalnya, kecelakaan yang terjadi di Stasiun Ciurea ini memblokir jalur-jalur kereta. Sementara itu, pengangkatan gerbong kereta tidak bisa dilakukan dengan mudah.

Kecelakaan kereta ini menjadi salah satu yang terburuk di sepanjang sejarah perkeretaapian dunia.

Masyarakat Rumania mengenal peristiwa bersejarah ini sebagai Romania Catastrophe.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Hari Ini dalam Sejarah: Kereta Api di Rumania Tergelincir dan Meledak, 1.000 Tewas

Perhubungan

Kerap Menyebabkan Kecelakaan, Sopir Truk Butuh Sertifikasi Kompetensi

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 07 Juli 2022


Dewasa ini kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan angkutan barang seperti truk kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Kasus terbaru yakni kecelakaan truk tronton yang mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di lampu merah terjadi di Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.15 Wita. Insiden maut ini menimbulkan korban jiwa hingga 21 orang.

Rekaman kecelakaan tersebut cepat beredar di media sosial dan menimbulkan banyak pertanyaan dari warganet.

Salah satunya adalah mempertanyakan keputusan sopir yang menabrak sejumlah kendaraan alih-alih membanting setir ke lahan kosong di samping kiri jalan.

Melihat hal ini, tentunya kompetensi dari sopir angkutan barang patut dipertanyakan. Apakah mereka hanya sekadar bisa menyetir dan pengetahuan tentang kendaraannya kurang sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, untuk meningkatkan kompetensi sopir truk atau bus, kembali lagi ke pelatihan dan sertifikasi kompetensi pengemudinya.

Pada dasarnya, pemerintah sudah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 171 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa seluruh sopir angkutan barang wajib memiliki standar kompetensi.

Dalam aturan tersebut, tertulis bahwa pengemudi wajib berkompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 269 Tahun 2014.

Tercantum detail apa saja kompetensi yang wajib dikuasai seorang pengemudi sebelum diperbolehkan berada di balik kemudi.
 

Ilustrasi truk: Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi memberikan sosialisasi kepada supir truk terkait pelarangan truk bertonase lebih dari 8 ton melintas di Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Senin, (26/11/2018).
Ilustrasi Truk: Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi memberikan sosialisasi kepada supir truk terkait pelarangan truk bertonase lebih dari 8 ton melintas di Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Senin, (26/11/2018). (KOMPAS.com/-DEAN PAHREVI)


“Namun banyak pengemudi yang tidak berpendidikan yang hanya bisa mengoperasikan mobil, tidak melalui pelatihan layak dan assesment. Sehingga sikap dan pengetahuannya kurang,” kata Marcell kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ia berharap ada penegakkan aturan yang tegas untuk mewajibkan semua orang yang berprofesi sebagai pengemudi agar memiliki sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Sertifikat kompetensi dari BNSP sulit untuk nembak. Karena kalau ada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah dilisensi BNSP melakukan jual beli sertifikat, bisa dipidanakan,” ucap Marcell.


Sumber Artikel: otomotif.kompas.com

Selengkapnya
Kerap Menyebabkan Kecelakaan, Sopir Truk Butuh Sertifikasi Kompetensi

Perhubungan

Indonesia dan Korea Selatan Kerja Sama Bangun Menara dan Rambu Suar

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 30 Juni 2022


Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan pembangunan dan penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Indonesia.

Kerja sama ini dilakukan melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) yang ditandatangani oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd, Jumat (21/01/2022).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik kerja sama ini yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan SBNP, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.

Adapun pekerjaan pembangunan dan penggantian SBNP tersebut meliputi: menara suar delapan unit dan rambu Suar 95 unit yang tersebar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.

Nilai kerja sama sekitar 7,04 juta dollar AS atau setara Rp 105,9 miliar. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam kurun waktu 34 bulan yaitu periode tahun 2022 sampai 2024.

“Saya yakin konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd dapat menjaga komitmen dalam melaksanakan pembangunan dan penggantian menara suar dan rambu suar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, yang tersebar di 103 lokasi,” kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (22/01/2022).

Namun demikian, Budi berpesan agar dalam melaksanakan pekerjaan, tetap mematuhi aturan yang berlaku dan mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kemenhub Arief Toha menjelaskan, program kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka optimalisasi dan pemenuhan kebutuhan SBNP di Indonesia.

Hal ini seiring dengan pertambahan dan peningkatan aktivitas dan jalur pelayaran di berbagai wilayah Indonesia.

Saat ini Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub memiliki SBNP 3.088 unit atau 73,35 persen jika dibandingkan dengan panjang garis pantai Indonesia dan kebutuhan SBNP yang ideal.

Namun demikian, walau memiliki SBNP yang terbatas, kehandalan SBNP Indonesia saat ini sudah mencapai 96,7 persen.

Dengan demikian perairan Indonesia tidak dianggap sebagai black area atau suatu kondisi perairan yang sangat berbahaya untuk pelayaran.

“Dengan adanya kerja sama ini, kebutuhan SBNP dapat dipenuhi dan akan semakin menunjang kelancaran dan menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” ucap dia.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Indonesia dan Korea Selatan Kerja Sama Bangun Menara dan Rambu Suar

Perhubungan

Mengapa Selat Malaka Dikenal sebagai Jalur Sutra?

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 30 Juni 2022


Selat Malaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Melayu dan Pulau Sumatera, Indonesia.

Sejak zaman kuno, peran Selat Malaka begitu penting bagi kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Sriwijaya, Majapahit, Kerajaan Cola, dan beberapa kerajaan lainnya.

Pasalnya, letaknya sangat strategis, karena berada dalam jalur pelayaran penting di dunia. Bahkan, Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra.

Lantas, mengapa Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra?
 

Sejarah Jalur Sutra

Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan internasional kuno, yang menghubungkan peradaban China di timur, dengan dunia Barat.

Jalur ini dihubungkan oleh para pedagang, biarawan, pendeta, ulama, prajurit, dan berbagai kalangan dengan menggunakan karavan atau kapal.

Penamaan Jalur Sutra mengacu pada perdagangan sutra semasa Dinasti Han pada 206 SM-220 M, karena saat itu hanya China yang memproduksi sutra.

Jalur Sutra terdiri dari dua bagian, yaitu rute utara dan selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, kemudian menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.

Sedangkan rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melewati Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Dalam perkembangannya, Jalur Sutra tidak hanya menghubungkan pedagang dari barat dan timur, tetapi juga memiliki peran dalam pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.

Selain Jalur Sutra Darat, ada juga Jalur Sutra Maritim atau Jalur Sutra Laut, yang menghubungkan daratan China dengan negara Barat.

Jalur Sutra Maritim melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah.

Rute ini bertahan bersamaan dengan perdagangan maritim di Asia Tenggara yang terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya.
 

Selat Malaka adalah Jalur Sutra

Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra karena jalurnya memang menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.

Seperti disinggung sebelumnya, Jalur Sutra Laut melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah. Selat Malaka, yang berada di perbatasan Nusantara dan Semenanjung Malaya, adalah daerah yang strategis dalam perdagangan internasional.

Sejak zaman kuno, di Selat Malaka terdapat ratusan pelabuhan dan kapal yang melintas dari daratan China menuju Barat ataupun sebaliknya.

Peran Selat Malaka bagi kerajaan yang berdiri di sekitarnya pun sangat vital, karena menjadi sumber pendapatan, seperti Sriwijaya misalnya.

Seiring kemajuan teknologi pelayaran, peran Selat Malaka, yang berada di jalur pelayaran internasional, semakin penting.

Pasalnya, banyak pedagang Eropa yang berlayar menuju ke Timur melalui Tanjung Harapan, Jazirah Arab, terus ke pesisir anak benua India, untuk kemudian menuju daratan China melalui Selat Malaka.

Selat Malaka, yang menjadi bagian dari Jalur Sutra Laut, lebih disukai para pedagang karena lebih aman dan efisien daripada Jalur Sutra Darat.

Secara otomatis, hal ini membuat Selat Malaka menjadi salah satu selat yang paling ramai dan sibuk.

Di sepanjang Selat Malaka, akhirnya semakin banyak tumbuh pelabuhan, yang berkembang menjadi kota-kota bandar perdagangan.

Dalam perkembangannya, Selat Malaka pun menjadi tempat pertukaran budaya.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Mengapa Selat Malaka Dikenal sebagai Jalur Sutra?
« First Previous page 2 of 3 Next Last »