Perhubungan

Bus Listrik

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 29 Juni 2022


Bus Listrik (bahasa Inggris: Electric Bus) adalah kendaraan bus yang dapat menyimpan energi listriknya pada kendaraan itu sendiri atau dapat disuplai terus menerus dari sumber eksternal.

Bus listrik menyimpan tenaga listrik yang dibutuhkan di dalam baterai, atau disuplai terus menerus dari sumber eksternal. Sebagian besar bus yang menyimpan listrik adalah bus listrik baterai (yang sebagian besar akan dibahas dalam artikel ini), di mana motor listrik memperoleh energi dari paket baterai terpasang, meskipun contoh mode penyimpanan lain memang ada, seperti gyrobus yang menggunakan penyimpanan flywheel energy storage. Ketika listrik tidak disimpan, listrik akan disuplai melalui kontak dengan sumber daya luar. Misalnya seperti listrik aliran atas seperti di bus troli, atau dengan konduktor non-kontak di tanah, seperti di kendaraan listrik online.

Pada tahun 2019, Tiongkok merupakan 99% pengguna terbesar bus listrik di dunia dengan lebih dari 421.000 bus listrik yang beroperasi di jalanan dan menguasai 17% penggunaanya sebagai armada transportasi publik di dalam negeri Tiongkok. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki 300 bus listrik, dan Eropa memiliki 2.250 bus listrik.
 

Bus Listrik di Indonesia
 


Bus Listrik Transjakarta Tipe BYD K9 dari Tiongkok
 

Kemunculan bus listrik di Indonesia pertama kali adalah pada pertengahan tahun 2020 di mana pada waktu itu Transjakarta menguji coba dua buah bus listrik tipe BYD K9 & BYD C6 dari Tiongkok. Sedangkan pengoperasian resminya diperkirakan pada akhir tahun 2021.

Indonesia telah mempunyai tiga pabrik yang mampu memproduksi bus listrik di dalam negeri, dengan kapasitas produksi sekitar 1.000 unit per tahun. Industri tersebut antara lain PT. Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diinisiasi Moeldoko, PT. Industri Kereta Api (INKA), dan PT. Kendaraan Listrik Indonesia (KLI). Ketiga produsen itu sudah menggunakan teknologi penggerak ECE, hybridplugin hybridfuel cell, yang juga sudah ada dalam peta jalan Kementerian Perindustrian. Pemerintah juga serius membangun jaringan stasiun pengisian energi listrik untuk kendaraan listrik juga pabrik baterai yang akan dibangun pada tahun ini.

Transjakarta berencana akan mengoperasikan 100 unit bus listrik mulai tahun 2022. Sebelumnya sebanyak 40 tenaga penguji kendaraan mebgikuti pelatuhan uji kir bus listrik. Hal ini merupakan bagian dari upaya elektrifikasi transportasi dan kendaraan secara umum di Jakarta.
 

Galeri Bus Listrik di Beberapa Negara

Bus listrik di Kanada
Bus Listrik di Kanada

 

Bus listrik di Moskwa, Rusia
Bus Listrik di Moskwa, Rusia

 

Bus listrik di Eindhoven, Belanda
Bus Listrik di Eindhoven, Belanda

 

Bus listrik di Berlin, Jerman
Bus Listrik di Berlin, Jerman

 

Bus listrik di Adelaide, Australia
Bus Listrik di Adelaide, Australia

 

Bus listrik di Shanghai, Tiongkok
Bus Listrik di Shanghai, Tiongkok

 

Bus listrik di Hunan, Tiongkok
Bus Listrik di Hunan, Tiongkok

 

Bus listrik di Shinjuku, Jepang
Bus Listrik di Shinjuku, Jepang

 

Bus listrik Rapid KL di Malaysia
Bus Listrik Rapid KL di Malaysia

 

Bus listrik di Singapura
Bus Listrik di Singapura


Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Bus Listrik

Perhubungan

Kemenhub Susun Peta Jalan Dukung Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Indonesia

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


AKARTA – Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan Road Map (Peta Jalan) dalam rangka mendukung percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

“Road Map ini telah kami koordinasikan dengan Kemkomarvest. Minggu depan akan kita presentasikan dalam satu diskusi yang lebih detail, sehingga bisa dijadikan pedoman atau patokan bagi stakeholder terkait,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Tindak Lanjut Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, di Jakarta, Rabu (19/5).

Menhub menyampaikan, sejumlah upaya telah dilakukan Kemenhub untuk mendorong percepatan program KBLBB di Indonesia. Diantarnya yaitu: menerbitkan beberapa regulasi, menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasional Kemenhub, mendorong angkutan umum seperti: Transjakarta, Damri, Angkutan Bandara untuk menggunakan Bus dengan tenaga listrik, dan mendorong penggunaan bus listrik melalui Program Buy The Service (BTS) di beberapa kota.

Selain itu, Kemenhub juga tengah menyiapkan sejumlah langkah diantaranya yaitu: merencanakan penggunaan KBLBB sebagai kendaraan operasional pada 3 (tiga) Kota Percontohan di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali.

“Kendaraan listrik juga bisa menjadi preferensi bagi Indonesia menjadi negara pengekspor kendaraan listrik, dan kita punya Pelabuhan Patimban yang sangat terbuka untuk dilakukan pengembangan industri mobil listrik. Karena memiliki car terminal yang memang diprioritaskan untuk melakukan ekspor ataupun antarkota,” tutur Menhub.

Menhub berharap dukungan dari stakeholder terkait untuk bersama-sama menjadikan kendaraan listrik sebagai kebutuhan massal di Indonesia. Ia mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan PLN untuk menyediakan tempat pengisian (charging) di simpul-simpul transportasi yaitu di stasiun kereta api di Jakarta.

Lebih lanjut Menhub memberikan apresiasi kepada para pelaku industri otomotif dalam negeri yang sudah mulai memproduksi kendaraan listrik, dimana pemerintah telah mendukung pengembangan industi kendaraan listrik buatan dalam negeri dengan memperhatikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat membuka banyak lapangan kerja.

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang juga selaku Ketua Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk mendorong percepatan program KBLBB di Indonesia. Diantaranya yaitu membuat Road Map sebagai transisi penggunaan kendaraan listrik yang akan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri.

“Kita semua harus yakin bahwa pemerintah telah mengambil langkah yang cepat dan bijak dalam memutuskan bagaimana pembangunan kendaraan listrik harus segera terwujud dengan baik. Karena ini juga bagian dari tanggung jawab pemerintah Indonesia khususnya Presiden Indonesia atas protocol Paris untuk mereduksi gas CO2 dan polusi dengan penggunaan bus listrik, mobil/ motor listrik, dan sepeda listrik,” jelas Moeldoko.

Turut hadir Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia G.L. Kalake, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo. (HH/RDL/LA/JD)

Sumber: dephub.go.id

 

Selengkapnya
Kemenhub Susun Peta Jalan Dukung Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Indonesia
« First Previous page 3 of 3