Perindustrian

Manfaatkan Teknologi Mutakhir, Industri Harus Buat Terobosan

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 31 Juli 2022


Industri di Tanah Air harus menghasilkan produk bernilai tambah tinggi agar bisa menghadapi serbuan produk impor. Terlebih di era perdagangan bebas saat ini, produk dalam negeri harus mampu bersaing hingga kancah internasional.

Demi mewujudkan itu, pemerintah proaktif memacu pengembangan industri nasional agar lebih berdaya saing global melalui berbagai instrumen. Baik berupa kebijakan maupun pemberian fasilitas fiskal maupun nonfiskal. Apalagi, sektor industri manufaktur selama ini konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

"Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong peningkatan daya saing industri nasional adalah melalui kegiatan penciptaan dan pemanfaatan teknologi industri baru secara mandiri,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada acara Penganugerahan Penghargaan Rintisan Teknologi Industri Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (1/12).

Upaya itu merupakan salah satu wujud nyata dari implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030.

Menurut Menperin, untuk mencapai target 10 negara perekonomian terbesar di dunia diperlukan juga terobosan di bidang industri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mutakhir. Tidak cukup hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi secara organik.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyampaikan pihaknya senantiasa mendukung perekayasaan, inovasi atau invensi teknologi yang dilakukan pelaku industri nasional. Apresiasi ini diwujudkan melalui pemberian penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek).

"Tujuan dari pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan semangat industriawan agar selalu menciptakan dan memanfaatkan teknologi baru dalam meningkatkan kualitas produk yang memenuhi kebutuhan konsumen saat ini," ujar Doddy. "Pada akhirnya produk nasional mampu berdaya saing di perdagangan domestik maupun internasional.”

Penghargaan Rintek dilaksanakan rutin setiap tahun oleh Kemenperin sejak 2006. Mulai 2012, kegiatan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada tahun genap. Namun, karena dampak pandemi Covid-19, kegiatan penghargaan Rintek diundur menjadi 2021. 

Hingga saat ini, penghargaan telah diberikan kepada 67 perusahaan industri atas 88 rintisan teknologi industri yang dihasilkan. Untuk tahun ini, telah dilaksanakan proses penilaian dan seleksi penerima Penghargaan Rintek 2021. Kemenperin telah menetapkan 16 perusahaan sebagai penerima penghargaan.

Perusahaan penerima penghargaan itu diantaranya PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan rintisan teknologi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Medium Altitude Long Endurance (MALE). Lalu PT Gabag Indonesia (Aplikasi Kantong ASI Pertama di Dunia), dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Menurunkan Ammonia Losses 7 Ton per Hari dan Meningkatkan Produksi Urea 14 Ton per Hari dengan Penambahan Low Pressure Ammonia Absorber di Seksi Recovery Pabrik Urea-4).

Sumber Artikel : Republika.co.id

Selengkapnya
Manfaatkan Teknologi Mutakhir, Industri Harus Buat Terobosan

Perindustrian

Kemenperin: Gernas BBI Wujud Kolaborasi Bangkitkan IKM Saat Pandemi

Dipublikasikan oleh Admin pada 22 Juni 2022


Kementerian Perindustrian semakin gencar membangkitkan kembali gairah usaha para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) setelah terkena dampak pandemi Covid-19. Upaya ini perlu kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, asosiasi serta beragam pemangku kepentingan lainnya.

“Salah satu langkah strategis yang dilakukan Kemenperin adalah mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah diluncurkan sejak 14 Mei 2020. Gernas BBI ini berhasil membuat jaring penyelamat bagi para IKM untuk bangkit dari keterpurukan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, di Jakarta, Selasa (21/6).

Dirjen IKMA menjelaskan, Gernas BBI menjadi role model dalam pengembangan dan pemberdayaan IKM berbasis potensi daerah. Sasarannya antara lain meningkatkan daya saing IKM di pasar dalam dan luar negeri.

“Gernas BBI yang memiliki target untuk meningkatkan jumlah IKM/UMKM atau artisan dari total 11,7 juta menjadi 30 juta unit usaha bisa masuk ke ekosistem digital (onboarding) pada tahun 2023,” ungkapnya.

Gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan artisan Indonesia, menciptakan nilai tambah bagi konsumen untuk memiliki produk yang berkualitas, serta meningkatkan peran aktif pemerintah daerah, top brands, dan media massa untuk terus memberdayakan IKM dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Penyelenggaraan Gernas BBI tahun ini menitikberatkan peran pemerintah daerah dan top brand, bersama-sama dengan pelaku usaha untuk mengolah sumber daya alam yang ada di daerah sehingga tercipta nilai tambah,” ujar Reni.

Sepanjang tahun 2022, pemerintah mengagendakan serangkaian kampanye Gernas BBI di 12 provinsi. Tahun ini, Kemenperin berperan menjadi salah satu campaign manager Gernas BBI yang digelar di Provinsi Lampung dengan tema Lagawi Fest, Lampung Bangga Wirausaha Industri, Satu Bumi Juta Karya. Gelaran BBI Lagawi Fest telah dimulai sejak 17 Maret lalu dan rangkaiannya akan berlangsung hingga akhir tahun.

“Kami telah melakukan pendampingan terhadap 30 IKM Lampung terpilih, yang transaksi penjualannya terus dimonitor sehingga didapatkan 5 IKM champion,” sebut Reni.

Program e-Smart IKM

Selaras dengan Gernas BBI, Kemenperin telah menginisiasi program e-Smart IKM sejak tahun 2017, dengan tujuan untuk mendorong penguasaan teknologi e-business pada IKM. Hingga saat ini tercatat 22.515 IKM telah dilatih melalui program e-Smart IKM dan sebanyak 14.973 IKM berstatus onboarding.

Program e-Smart IKM juga sebagai wujud implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam rangka menumbuhkan kemampuan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga pelaku IKM dapat menyajikan produknya secara digital.

“Kami memperkenalkan teknologi digital kepada IKM, mulai dari pembukuan, hingga pemasaran. Untuk IKM yang sudah tumbuh juga harus masuk ke e-Smart karena di situlah database kami dalam melakukan pendampingan,” imbuhnya.

Reni menyampaikan, selama ini berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM/IKM atau artisan Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya,antara lain adanya keterbatasan kemampuan untuk mempertahankan kualitas produk, menciptakan permintaan, serta literasi keuangan dan digital dalam hal pengembangan bisnis.

“Dengan pemanfaatan teknologi internet dan platform digital, pelaku IKM yang memiliki keunikan dan spesialisasi tentu dapat menciptakan branding yang lebih kuat, sehingga lebih digemari oleh konsumen,” tegas Reni. Ditjen IKMA Kemenperin juga konsisten memberdayakan IKM di berbagai sentra IKM. Tercatat sudah mencapai 10.500 sentra IKM di tanah airmemiliki potensi dan keunikan masing-masing.

“Kami juga terus melakukan program kemitraan, agar IKM dapat menjadi rantai pasok industri besar, yaitu apa yang dibutuhkan industri besar dapat diproduksi oleh IKM. Kata kuncinya adalah kualitas, kuantitas, dan kontinuitas,” papar Reni.

Tak hanya itu, Ditjen IKMA Kemenperin berupaya menyiapkan kemampuan dan kapasitas pelaku IKM untuk menghasilkan produk lokal berkualitas melalui beragam fasilitasi sertifikasi (HACCP, Halal, SKKNI), serta pendampingan desain dan kemasan sehingga dapat turut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Kemenperin juga mendorong IKM untuk memanfaatkan fasilitasi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang menunjukkan besaran kandungan dalam negeri pada suatu barang atau jasa, atau gabungan keduanya. Tahun ini Kemenperin menganggarkan Rp 20 miliar untuk memberikan 1.250 sertifikat TKDN gratis khusus kepada para IKM. 

“Sampai Juni ini, sudah ada 923 produk IKM yang telah mendapatkan sertifikasi secara gratis,” ucap Reni. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pencapaian target pembelian produk dalam negeri melalui belanja barang dan jasa pemerintah pada 2022 sebesar Rp500 triliun.

“Nantinya, produk yang memiliki Sertifikasi TKDN, bisa mendapatkan karpet merah untuk tayang di e-katalog LKPP etalase TKDN dalam rangka meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Produk ini berpotensi lebih banyak terserap karena menjadi barang yang wajib dibeli dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” pungkas Reni.

Sumber: kemenperin.go.id

 

Selengkapnya
Kemenperin: Gernas BBI Wujud Kolaborasi Bangkitkan IKM Saat Pandemi

Perindustrian

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Kinerja Ekspor Industri Naik 25 Persen

Dipublikasikan oleh Admin pada 22 Juni 2022


Kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai USD83,73 miliar atau tumbuh 25% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD66,99 miliar. Nilai pengapalan sektor industri memberikan sumbangsih tertinggi, dengan menembus 72,83% dari total nilai ekspor nasional selama lima bulan ini yang menyentuh USD114,97 miliar.

“Capaian ekspor dari sektor industri manufaktur berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia yang terus melanjutkan tren surplusnya pada Mei 2022, dengan nilai mencapai USD2,89 miliar. Tren surplus ini dialami sejak Mei 2020 atau selama 25 bulan berturut-turut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/6).

Menperin menjelaskan, kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan nilai surplus perlu disyukuri karena menjadi modal dalam menopang upaya pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung. “Sebagai salah satu langkah mempertahankan surplus neraca perdagangan, pemerintah terus berupaya mendorong ekspansi pasar ekspor ke berbagai negara,” tuturnya.

Menurut Agus, sektor-sektor industri di Indonesia semakin agresif dalam memperluas pasar ekspornya seperti ke negara-negara Eropa, di antaranya Belanda, Jerman dan lainnya. Negara-negara tersebut sedang terdampak soal pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina. “Kami juga aktif memacu produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) bisa go international,” ujarnya.

Lebih lanjut, kemampuan sektor industri menembus pasar ekspor menunjukkan bahwa produk karya anak bangsa diakui dan diminati oleh mancanegara karena sesuai standar dan kualitas yang berlaku. Contohnya, Indonesia telah berhasil ekspor mobil ke pasar Australia, yang membuktikan bahwa produk kendaraan Indonesia memiliki daya saing.

“Mobil tersebut sudah berstandar Euro 4, yang menjadi klasifikasi atau persyaratan dari Australia. Itu suatu hal yang sangat membanggakan, artinya Indonesia sudah bisa memproduksi mobil-mobil dengan standar emisi yang ditetapkan oleh negara seperti Australia dan Eropa,” paparnya.

Menperin menegaskan, pemerintah semakin mendorong kerja sama bilateral maupun multilateral yang dapat memperluas akses pasar produk-produk industri nasional yang kompetitif di kancah global. “Termasuk forum-forum dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang bisa menjadi media yang dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan kerja sama internasional tersebut,” imbuhnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Mei 2022, kinerja ekspor industri pengolahan sebesar USD14,14 miliar atau naik 7,78% dibanding bulan yang sama tahun lalu, sebesar USD13,12 miliar. Sektor industri memberikan kontribusi paling besar hingga 65,73% terhadap capaian total nilai ekspor pada Mei 2022 yang mencapai USD21,51 miliar.

Pada Mei 2022, negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang terbesar adalah ke Tiongkok dengan nilai USD4,59 miliar atau berkontribusi 22,95%, diikuti India sebesar USD2,26 miliar (11,27%), dan Amerika Serikat sebesar USD2,05 miliar (10,26%). Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke pangsa pasar ASEAN menembus USD4,7 miliar (20,34%) dan nilai pengapalang ke Eropa mencapai USD1,46 miliar (7,28%).

Sumber: kemenperin.go.id

Selengkapnya
Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Kinerja Ekspor Industri Naik 25 Persen

Perindustrian

Jadi Partner Country Hannover Messe 2023, Indonesia Akan Promosikan Multiplier Effect Making Indonesia 4.0

Dipublikasikan oleh Admin pada 19 Juni 2022


Indonesia resmi menjadi Partner Country Hannover Messe 2023. Hal ini ditandai dengan handover ceremony dari Portugal sebagai Partner Country Hannover Messe 2022 kepada Indonesia. Tahun depan, di gelaran pameran industri terbesar dunia tersebut, Indonesia akan kembali menampilkan perkembangan dan potensi sektor industri di Indonesia melalui implementasi Industri 4.0

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mewakili Indonesia menerima estafet Partner Country dari Menteri Perekonomian dan Kelautan Portugal Antonio Costa Silva dalam rangkaian Hannover Messe 2022 di Hannover, Jerman.  Indonesia akan kembali menjadi partner country setelah pertama kali mendapatkan status yang sama di tahun 1995 serta di tahun 2021 yang merupakan digital edition dari pelaksanaan pameran tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan serah terima tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama dengan Menteri Perekonomian dan Kelautan Portugal Antonio Costa Silva menjadi pembicara dalam Energy 4.0 Conference Stage dengan tema “Portugal dan Indonesia dalam Dialog: Peta Jalan Menuju Ekonomi Berkelanjutan”.

Menperin menyatakan, pihaknya terus mendorong transformasi ekonomi linier ke ekonomi sirkular untuk sektor manufaktur. Di bawah program Making Indonesia 4.0, Indonesia berkeinginan untuk memperkuat multiplier effect (efek domino) dari lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan, guna menjaga kesinambungan sumber daya, regenerasi bahan baku, dan menggali potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan.

“Fokus utama kami dalam memperluas praktik ekonomi sirkular saat ini adalah memanfaatkan sisa atau residu konsumsi untuk bahan baku industri,” Kata Menteri Perindustrian dalam forum tersebut di Jerman, Senin (30/5) waktu setempat.

Menperin mengungkapkan, industri manufaktur memegang peranan penting dalam mewujudkan prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk di dalamnya ekonomi sirkular dan pengembangan energi terbarukan (EBT). Dengan memproduksi barang yang dapat didaur ulang dan menggunakan bahan baku daur ulang, sektor industri daur ulang juga diharapkan dapat mendukung substitusi bahan baku impor.

Namun begitu, masih banyak tantangan dan kendala dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan ini. “Kami terus memperluas kebijakan untuk mempercepat dan meningkatkan keseluruhan proses dan kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran keberlanjutan,” ujar Menperin.

Energi Baru Terbarukan (EBT)

Saat ini Indonesia sedang mengarah menjadi pemain global di industri kendaraan listrik. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia yang mencapai 21 juta ton, Indonesia sedang bersiap menjadi produsen baterai kendaraan listrik tingkat dunia.

Mengikuti tren perubahan pola penggunaan energi mengarah pada energi baru dan terbarukan, sebagai produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, Indonesia mulai memanfaatkan potensi CPO sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. CPO beserta limbah pabriknya dapat dikembangkan menjadi beberapa sumber energi terbarukan seperti bahan bakar ramah lingkungan atau Green-Fuel, 100% pengganti bensin, dan Biomassa.

Pada presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Indonesia menginisiasi pembentukan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang mendukung ekonomi berkelanjutan di sektor industri dengan  mendorong pemulihan ekonomi yang lebih adil, lebih inklusif, serta lebih kuat dalam menghadapi masalah global di masa mendatang. Hal ini mendukung topik utama diskusi G20, yaitu Global Health Architecture, Digital Economy Transformation, and Energy Transition.

Untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut, perlu kolaborasi dan kerja sama antar negara dalam mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Indonesia menyambut tantangan dan peluang ekonomi global dengan mengundang Anda semua untuk berkolaborasi membangun ekonomi masa depan, mengubah sistem industri dan teknologi terkini, serta mengembangkan energi terbarukan,” tutup Menperin.

Selengkapnya
Jadi Partner Country Hannover Messe 2023, Indonesia Akan Promosikan Multiplier Effect Making Indonesia 4.0

Perindustrian

Optimalkan PIDI 4.0, Kemenperin Gandeng Akademi Teknologi di Hannover

Dipublikasikan oleh Admin pada 19 Juni 2022


Kementerian Perindustrian menjalankan upaya akselerasi Industri 4.0 melalui implementasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu prioritas yang dilakukan adalah pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) untuk memberikan one stop solution implementasi Industri 4.0 di Indonesia sekaligus menjadi jendela Indonesia 4.0 bagi dunia.

Dalam pengembangan PIDI 4.0, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Deutsche Messe Technology Academy (DMTA) di Hannover, Jerman. Lembaga pendidikan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Deutsche Messe dan Volkswagen Group Academy. 

“Kerja sama antara PIDI 4.0 dengan DMTA akan meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan transformasi industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi Deutsche Messe Technology Academy dalam rangkaian kegiatan Hannover Messe 2022 beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan mewakili Kementerian Perindustrian dengan Thomas Rilke dan Reinhold Umminger mewakili Deutsche Messe AG.

Ruang lingkup MoU tersebut adalah kerja sama pembentukan Smart Industry Academy di Indonesia (PIDI 4.0) untuk pengembangan SDM Industri. Dalam hal ini, DMTA akan menyediakan jasa konsultansi pengoperasian dan peralatan pada PIDI 4.0. “Melalui kolaborasi ini, kami berharap PIDI 4.0 dapat memperluas jejaring dengan institusi dan perusahaan internasional yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam pengembangan transformasi industri 4.0,” ujar Menperin.

DMTA yang didirikan pada 2016 hingga saat ini, telah membangun jaringan yang cukup luas dengan banyak perusahaan internasional dalam bidang teknologi produksi, inovasi, dan industri masa depan.

Kerja sama antara PIDI 4.0 dengan DMTA diawali dengan diskusi mengenai potensi kerja sama pengembangan Industri 4.0 di Indonesia pada April 2022 lalu. Kemenperin menyampaikan, terdapat beberapa tantangan dalam implementasi Industri 4.0, antara lain adopsi yang masih pada level rendah, beberapa industri yang belum melangkah dari tahap pilot, juga tantangan dalam melakukan reskilling dan upskilling tenaga kerja untuk mencapai target 29 juta pekerja di tahun 2030.

PIDI 4.0 memiliki lima fungsi, yaitu sebagai showcase center (untuk melihat dan memperoleh pengalaman langsung tentang transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur), capability center (tempat menempa para pakar industri 4.0 menggunakan kurikulum dengan paduan teori dan praktek seiring dengan pengalaman langsung serta memberikan sertifkat kompetensi kepada para pekerja industri dalam bidang teknologi industri 4.0), dan Ecosystem for Industry 4.0 (membangun jejaring yang saling mendukung antara stakeholder).

Selanjutnya, sebagai delivery center (mendampingi perusahaan industri dalam perjalanan transformasi industri 4.0) dan engineering and AI center (memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi industri serta menyediakan test bed untuk aplikasi teknologi baru).

Peran dan fungsi yang diemban oleh DMTA pada dasarnya memiliki visi yang sama dengan PIDI 4.0. “Kami menyambut baik kerja sama yang dibangun antara PIDI 4.0 dan DMTA. Saya dapat katakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan capaian tertinggi Kementerian Perindustrian pada partisipasi di Pameran Hannover Messe 2022,” pungkas Menteri Perindustrian.

Sumber: kemenperin.go.id

Selengkapnya
Optimalkan PIDI 4.0, Kemenperin Gandeng Akademi Teknologi di Hannover

Perindustrian

Topang Penurunan GRK, Kemenperin Dukung Pengembangan Kendaraan Euro 4

Dipublikasikan oleh Admin pada 19 Juni 2022


Pemerintah Indonesia fokus mengedepankan langkah konkret dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim. Pada tahun 2030, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK)ditargetkan sebesar 29 persen secara mandiri, atau 41 persen jika mendapat dorongan internasional.

Salah satu upaya strategis yang telah dijalankan di Indonesia adalah penerapan standar emisi Euro 4 untuk diesel sejak April 2022. “Penerapan ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk kesiapan industri otomotif untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kontribusi pada pengurangan emisi serta lebih ramah lingkungan,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mewakili Menteri Perindustrian pada Peluncuran Mecedez-Benz Axor Euro 4 di ICE BSD, Tangerang, Banten (7/6).

Taufiek menyampaikan, semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang dapat berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

“Guna mendukung tujuan tersebut, misalnya dari sisi penyediaan bahan bakar, pemerintah telah mengimplementasikan standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara euro 4) dengan nama dagang Pertamina Dex,” paparnya.

Kemenperin optimistis, peralihan Euro 2 menjadi Euro 4 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan berbagai keuntungan, di antaranya dapat menurunkan beban emisi dan polusi udara, meningkatkan performa kendaraan menjadi lebih baik dengan meningkatnya kualitas mesin dan bahan bakar, serta meningkatkan peluang ekspor bagi industri otomotif nasional.

Industri otomotif merupakan kontributor utama terhadap PDB industri alat angkutan. Padatriwulan I tahun 2022, kinerja industri alat angkutan mengalami pertumbuhan paling tinggi, dengan capaian sebesar 14,2% (y-on-y).

Saat ini, potensi industri otomotif Indonesiadidukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Mereka telah memberikan sumbangsih besar terhadap devisa, antara lain dengan total nilai investasi yang mencapai Rp71,35 triliun untukkapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.

“Selain itu,multiplier effect dari aktivitasindustri otomotif, yaitu telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” Taufiek.

Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia, yang meluncurkan produk terbarunya, Mercedes-Benz Axor Euro 4. Ini menjadi produk pertama dari merek Eropa yang mengenalkan truk dengan standar Euro 4.

Upaya tersebut juga merupakan bentuk komitmen dari PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia untuk terus mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam menerapkan standar emisi Euro 4 yang lebih ramah lingkungan.

Kami berharap, PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia tetap menjadi pelopor dalam pengembangan kendaraan dengan standar yang lebih tinggi sesuai dengan spek global. Ini akan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan nilai tambah di dalam negeri, serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Dirjen ILMATE Kemenperin.

 

Selengkapnya
Topang Penurunan GRK, Kemenperin Dukung Pengembangan Kendaraan Euro 4
« First Previous page 14 of 18 Next Last »