Teknik Bioenergi
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 11 Juli 2022
Jurusan langka bidang IPA di Indonesia salah satunya adalah Teknik Bioenergi dan Kemurgi Institut Teknologi Bandung (ITB). Program studi (prodi) tersebut) masuk dalam Fakultas Teknik Industri ITB.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemurgi adalah penerapan ilmu kimia pada pengusahaan lahan pertanian, sehingga didapatkan produk yang bukan berupa bahan makanan. Contohnya adalah kacang kedelai untuk bahan membuat plastik.
Sementara, bioenergi adalah energi terbarukan yang sumbernya dari bahan organik, misalnya tumbuhan dan hewan.
Dikatakan dalam laman ITB, ada beberapa hal yang dipelajari dalam jurusan ini. Mahasiswa akan menggeluti bagaimana memformulasikan kendala dalam pemrosesan dan pengolahan bahan nabati menjadi bahan nonpangan di sektor industri.
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat menciptakan sumber energi baru dan terbarukan serta memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara efisien dan efektif dalam mengolah dan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB, Rafi Rivaldi Faisal Ismail menyebutkan sejumlah mata kuliah yang diberikan dalam jurusan langka tersebut.
"Mulai dari Kimia Organik, Analisis Matematik Teknik Proses, Teknologi Fermentasi, Operasi Pemisahan Difusional, Sistem Utilitas, Peristiwa Perpindahan, Bahan Konstruksi Proses, Pengendalian Proses, Konversi Termal Biomassa, Produk Kimia Basis Nabati, hingga Perancangan Pabrik Bioenergi dan Kemurgi," paparnya seperti dikutip dari laman ITB, Selasa (22/02/2022).
Lantas seperti apa prospek kerjanya?
Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi dapat menjadi tenaga profesional bidang produksi energi alternatif, riset bioenergi, juga teknologi pascapanen.
Bagi calon mahasiswa angkatan 2022 dan 2021 atau 2020 yang tertarik dengan jurusan ini, tentunya patut mengetahui berapa daya tampung yang disediakan dalam SBMPTN tahun ini. Mengutip dari laman Sidata PTN LTMPT, Fakultas Teknologi Industri ITB untuk masing-masing kampus memiliki daya tampung yang berbeda dalam SBMPTN 2022.
Di kampus Ganesha, tahun ini menyediakan kursi untuk 121 mahasiswa. Sedangkan untuk kampus Jatinangor dan Cirebon masing-masing hanya 40 dan 20.
Tahun 2021 lalu, tingkat keketatan Fakultas Teknik Industri ITB kampus Ganesha sebesar 9.28%, sedangkan kampus Jatinangor 9,88%, dan kampus Cirebon setinggi 7,98%.
Itulah sekilas informasi tentang jurusan langka Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB. Tertarik mendaftar?
Sumber Artikel: detik.com
Teknik Bioenergi
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 11 Juli 2022
Biomassa adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut semua senyawa organik yang berasal dari tanaman pertanian, alga, dan sampah organik. Pengelompokan biomassa terbagi menjadi biomassa kayu, biomassa bukan kayu, dan biomassa sekunder. Biomassa juga dapat dikategorikan menjadi limbah pertanian, limbah kehutanan, tanaman kebun energi, dan limbah organik. Sifat kimia, sifat fisik, kadar air, dan kekuatan mekanis pada berbagai biomassa sangat beragam dan berbeda-beda. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan dengan kualitas yang rendah. Teknologi transformasi energi termal yang menggunakan biomassa sangat rumit dan harus disesuaikan dengan pemanfaatannya. beragam tergantung pemanfaatannya dan relatif rumit. Dalam proses gasifikasi, karakteristik utama biomassa berkaitan dengan analisis proksimat, analisis ultimat, temperatur abu fusi, sifat mempan gerus, dan indeks pengembangan.[1]
Biomassa tersusun dari berbagai macam senyawa organik. Sebagian besar biomassa tersusun dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sisanya merupakan mineral yang tersusun dari natrium, fosfor, kalsium, dan besi. Senyawa utama yang membentuk biomassa adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin.[2] Ketiga senyawa ini merupakan pembentuk dinding sel pada tanaman.[3] Biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung atau melalui proses pembriketan. Selain itu, biomassa juga digunakan sebagai bahan bakar penghasil energi listrik.[4]
Penggunaan istilah
Istilah ''biomassa'' pertama kali digunakan dalam suatu literatur pada tahun 1934. Ilmuwan berkebangsaan Rusia yang bernama Bogorov menggunakan kata biomassa dalam Journal of Marine Biology Association sebagai tata nama biologi. Dalam jurnal tersebut, biomassa dirujuk sebagai suatu bobot plankton laut yang teah dikeringkan untuk menyelidiki perubahan pertumbuhan musiman pada plankton.[5] Kini, biomassa diartikan sebagai bahan massal penghasil energi yang diperoleh dari tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Biomassa secara tidak langsung merupakan biomassa yang diperoleh dari peternakan dan industri makanan.[5]
Sumber daya
Sumber daya biomassa berasal dari berbagai spesies tanaman darat dan tanaman laut. Biomassa dapat diiperoleh melalui pertanian, perkebunan, limbah residu, limbah industri, dan kotoran hewan.[5] Berdasarkan siklus karbon yang memanfaatkan fotosintesis, sumber daya biomassa bersifat tidak terbatas dan dapat digunakan berulang kali.[6] Sumber daya biomassa yang berkelanjutan sepenuhnya dipengaruhi oleh ekosistem tanaman yang memperhatikan faktor panen, laju pertumbuhan dan perlindungan lingkungan.[7]
Komponen penyusun
Karakteristik
Jenis
Pemanfaatan
Dampak
Biomassa termasuk bahan bakar karbon netral sehingga tidak menghasilkan efek rumah kaca. Pembakaran biomassa hanya akan menghasilkan karbon dioksida yang sama seperti pada penggunaan bahan bakar fosil. Penyeimbangan karbon dioksida didapatkan melalui penanaman kembali tanaman baru yang akan menyerap karbon dioksida.[30] Biomassa juga memberikan permasalahan pada penggunaan lahan yang luas untuk pembuatan kebun energi. Penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan akan mengurangi jumlah lahan pertanian dan hutan produksi.[6]
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Teknik Bioenergi
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 11 Juli 2022
Bioenergi adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber biologis, umumnya biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang menyimpan energi cahaya matahari dalam bentuk energi kimia. Biomassa sebagai bahan bakar umumnya berupa kayu, limbah industri kayu, jerami, dan hasil pertanian seperti tebu yang dapat diolah menjadi bahan bakar. Dalam definisi yang lebih sempit, bioenergi adalah sinonim dari biofuel, yang merupakan bahan bakar turunan dari sumber biologis. Dalam cakupan yang lebih luas, bioenergi mencakup juga biomassa. Bioenergi adalah energi yang dihasilkan dari biomassa, tetapi bioenergi bukanlah biomassa itu sendiri.[1]
Pada tahun 2010, 35 gigawatt pembangkit listrik bioenergi telah dibangun di seluruh dunia, dengan seperlimanya berada di Amerika Serikat.
Bahan bakar biomassa
Biomassa bisa didapatkan sebagai limbah atau produk samping dari industri pengolahan dan pertanian.[2] Karena berupa limbah atau produk samping, maka biomassa secara teori tersedia dalam jumlah melimpah dan tidak akan mengurangi pasokan pangan untuk manusia.[2] Biomassa dihasilkan dari organisme seperti tumbuhan, hewan, serta limbahnya.[3] Kotoran hewan dan sampah taman juga merupakan biomassa yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioenergi. Energi dari biomassa merupakan salah satu bagian dari siklus karbon. Bagasse dan tandan kosong kelapa sawit merupakan contoh limbah biomassa yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber energi di industri pengolahan terkait. Bagase digunakan sebagai sumber energi di pabrik pengolahan tebu, sedangkan tandan kosong kelapa sawit digunakan di industri pengolahan kelapa sawit.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org