Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Kemenperin: Restrukturisasi Sritex Bawa Sinyal Positif Industri Tekstil Tanah Air

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mendapatkan apresiasi dari pemerintah usai sukses merampungkan restrukturisasi dengan kreditur hingga homologasi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menilai Sritex membangkitkan optimisme industri tekstil, terutama di tengah pandemi yang memiliki dampak besar terhadap dunia usaha. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, keberhasilan restrukturisasi hingga homologasi Sritex menjadi angin segar bagi industri tekstil dalam negeri.

"Kami mengapresiasi Sritex atas keberhasilannya dalam restrukturisasi. Ini menjadi angin segar bagi industri tekstil di tanah air," kata Menperin Agus Gumiwang dalam keterangan resminya, Jumat (11/2/2022).

Terlebih lagi, kata Menperin, Sritex merupakan salah satu industri tekstil terbesar yang integrated dari hulu ke hilir. "Dengan produk tekstil terintegrasi dan terbesar di Indonesia, maka keberhasilan PT Sritex dalam menghadapi tantangan restrukturisasi ini juga mengindikasikan kepercayaan para pemangku kepentingan global atas kemampuan industri TPT Indonesia," ujar Agus.

Inilah alasan Kemenperin sangat antusias dengan hasil perjuangan Sritex yang dapat mempertahankan operasionalnya meskipun sedang restrukturisasi. Menurut Menteri Agus, efek dari keberhasilan Sritex berdamai dengan kreditur berdampak positif lebih luas.

"Dengan selesainya proses restrukturisasi, industri TPT pantas disebut sebagai sunrise industry, bukan sunset" katanya lagi.

Di sisi lain, menurut Agus Gumiwang, dari keberhasilan Sritex ini juga, optimisme terhadap sektor padat karya semakin bertumbuh. "Sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor, kami optimis industri TPT nasional semakin tumbuh," kata Agus.

Agus Gumiwang menambahkan, pemerintah pun selama ini melakukan berbagai langkah agar dunia industri dapat bertahan dikala pandemi. "Pemerintah terus menjaga iklim investasi dan usaha industri TPT melalui kebijakan strategis. Baik berupa insentif fiskal maupun non-fiskal, untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19," kata Menperin.

Sementara itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga merespons positif pencapaian Sritex. Ia menilai ini bahkan menjadi titik balik bagi dunia industri di tengah pandemi.

"Titik balik Industri TPT di tahun 2022 akan ditandai dengan meningkatnya investasi di industri tekstil yg bisa mencapai 900 juta dollar AS dalam periode 2022-2023," ujar Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja.

Menurutnya, komitmen investasi para pengusaha menunjukkan keyakinan terhadap sektor tekstil, dan dukungan dari sektor perbankan.

"Kami juga menyambut baik rampungnya restrukturisasi Sritex sebagai satu dari beberapa perusahaan tekstil yang melantai di bursa," ujar Jemmy. Alasan itu juga, ke depan sinergi antar pengusaha tekstil pun dapat semakin baik.

"Kami berharap dengan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha tekstil, industri ini dapat bangkit lebih kuat lagi menuju ketahanan dan kemandirian sandang nasional," ungkap Jemmy.

Sumber Artikel : Kompas.com

Selengkapnya
Kemenperin: Restrukturisasi Sritex Bawa Sinyal Positif Industri Tekstil Tanah Air

Design Grafis

Ikatan Perancang Grafis Indonesia

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) adalah organisasi profesi desain grafis pertama di Indonesia yang digagas oleh sembilan orang desainer grafis Indonesia. Organisasi ini dibentuk pada 25 April 1980 dan diresmikan pada 24 September 1980. Pendirian organisasi ini bersamaan dengan diadakan sebuah pameran besar bertajuk “Grafis ‘80” di Jakarta.

Kegiatan IPGI di antaranya adalah menyelenggarakan lokakarya-lokakarya dan beberapa pameran keliling, bekerja sama dengan kegiatan-kegiatan Departemen Penerangan, juga Departemen Perdagangan hingga ke Bandung, Yogya, Padang, dll. Disamping itu, para pengurus IPGI juga sering diminta menjadi narasumber dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus-kampus.

Sejarah

Istilah desain grafis kemungkinan besar baru mulai dikenal pada awal 1970-an di Indonesia. Saat itu, dua perguruan tinggi seni rupa tertua di Indonesia, ITB dan STSRI Asri, membedakan jurusan desain grafis dari seni grafis. Sementara itu, STSRI Asri menggolongkan jurusan seni reklame dan seni ilustrasi grafik ke dalam seni terpakai (applied art), dan memisahkannya dari seni murni (fine art), seperti seni lukis, seni patung dan seni grafis.

Pada akhir 1970-an, mulailah tumbuh perusahaan-perusahaan desain grafis yang mandiri (tidak bercampur dengan biro iklan, percetakan dsj.), di antaranya adalah Vision (Karnadi), Grapik Grapos (Wagiono, Djodjo Gozali, S Prinka dan Priyanto S), Citra Indonesia (Tjahjono Abdi dan Hanny Kardinata) dan GUA Graphic (Gauri Nasution). Pertumbuhan industri desain grafis ini berjalan seiringan dengan perkembangan sekolah-sekolah desain grafis, misalnya di Jakarta berdiri LPKJ (1976) dan Trisakti (1979).

Tiga desainer grafis Indonesia, yakni Gauri Nasution, Didit Chris Purnomo dan Hanny Kardinata —salah seoramg perintis desain grafis di Indonesia— menyelenggarakan paneran desain grafis pertama di Indonesia, yaitu “Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit” di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jalan Menteng Raya 25, Jakarta, dalam rangka memperkenalkan pekerjaan desain grafis ke masyarakat luas. Sejak pemeran itu diselenggarakan, terdapat pertemuan-pertemuan yang lebih sering antara para pelaku industri desainer grafis. Pertemuan-pertemuan ini bahkan akhirnya mengikis batas-batas kekelompokan seperti ITB vs. Asri atau Bandung vs. Yogyakarta.

Kemudian sembilan desainer grafis saat itu, Sadjiroen, Sutarno, Suprapto Martosuhardjo, SJH Damais, Bambang Purwanto, Chairman, Wagiono, Didit Chris Purnomo dan J Leonardo N., memutuskan untuk mendirikan IPGI.

Pergantian

Pada 7 Mei 1994 diselenggarakan Kongres pertama IPGI yang diadakan di Jakarta Design Center. Saat itu terdapat kealotan dalam membahas agenda yang tidak direncakanan awal mulanya. Beberapa anggota menggulirkan wacana untuk mengganti nama IPGI menjadi ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia) dengan alasan supaya lebih terdengar internasional. Sementara itu, semua anggota yang terlibat dalam pendirian IPGI menolak penggantian nama tersebut. Bukan hanya karena memiliki nilai sejarah, melainkan juga karena kaidah berbahasa Indonesia yang baik, yang sudah sepantasnya lebih mengutamakan pemakaian kata yang sudah ada (ikatan dan perancang) daripada padanannya yang berasal dari bahasa asing (asosiasi dan desainer). Kata desainer waktu itu dianggap sok gedongan (menurut pendapat Priyanto S dan S Prinka). Kata perancang dianggap lebih memuat nilai persaudaraan dan membumi, karena sama dengan perkumpulan sejenis yang sudah ada seperti PAPMI (Persatuan Ahli Perancang Mode Indonesia), juga perancang bunga/janur pengantin dll.

Jajak pendapat pun dilakukan dan kubu yang menghendaki penggantian nama memenangkan pemungutan suara. Penggantian nama pun kemudian disahkan, beserta kegiatan serah terima jabatan dari pengurus IPGI ke pengurus ADGI (Ketua: Iwan Ramelan, Sekretaris: Irvan Noe’man). Sejak hari itu, IPGI resmi menjadi ADGI.

Anggota pertama

IPGI digagas oleh sembilan orang desainer grafis, yakni Sadjiroen, Sutarno, Suprapto Martosuhardjo, SJH Damais, Bambang Purwanto, Chairman, Wagiono, Didit Chris Purnomo dan J Leonardo N. Susunan organisasi sebagai berikut:

  • Ketua: Wagiono
  • Wakil Ketua: Karnadi (alm.)
  • Sekretaris 1: Didit Chris Purnomo
  • Sekretaris 2: J Leonardo N
  • Bendahara: Hanny Kardinata

Dibantu beberapa koordinator bidang:

  • Pameran: FX Harsono, S Prinka (alm.)
  • Publikasi dan Buletin: Tjahjono Abdi (alm.)
  • Hubungan Masyarakat: Agus Dermawan T.
  • Dokumentasi dan Perpustakaan: Helmi Sophiaan (alm.)
  • Pendidikan dan Ceramah: Hanny Kardinata

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Ikatan Perancang Grafis Indonesia

Asosiasi Profesi

Ikatan Surveyor Indonesia

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) (Indonesian Surveyors Association) adalah asosiasi profesi bidang survei dan pemetaan yang didirikan pada tahun 1972. ISI berperan aktif dalam pengembangan profesi surveyor di Indonesia dan mendukung peran profesi surveyor dalam pembangunan nasional. Sampai dengan hari ini, tercatat lebih dari 6500 surveyor menjadi anggota ISI, dengan sebaran komisariat wilayah di 11 provinsi di seluruh Indonesia.

ISI menjadi satu-satunya asosiasi profesi di bidang survei dan pemetaan di Indonesia yang merupakan anggota dari Federasi Surveyor Internasional dan The ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatics (ASEAN FLAG) atau Federasi Asosiasi Profesi Surveyor tingkat Asia Tenggara.

Sejak tahun 2017 ISI membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi ISI (LSP) yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)[pranala nonaktif permanen], dan juga merupakan mitra dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). LSP ini merupakan bagian dari upaya ISI untuk menciptakan sumber daya manusia di bidang survey dan pemetaan yang kompeten. ISI mengharapkan terciptanya One Certificate Policy, dimana satu sertifikat profesi surveyor dapat berlaku seluruh Kementerian/Lembaga.

Domisili

ISI berkantor di Ibu kota Negara Republik Indonesia, dengan alamat Wisma Angsana Unit U, Jl. Rawajati Timur No. 1 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta 12510, Indonesia

Ruang Lingkup Kegiatan

[ISI] Surveyor adalah orang perorangan yang mempunyai pendidikan Survey & Pemetaan yang melakukan kegiatan pengadaan Data Geospasial serta data lainnya dengan cara pengambilan langsung di lapangan guna memenuhi kebutuhan pembangunan Informasi Geospasial.

Ruang Lingkup kegiatan Surveyor :

  1. Survey Terestris untuk pembuatan peta wilayah (Ilmu ukur wilayah )
  2. Survey Hidrogafi
  3. Survey Foto Udara
  4. Survey Citra Satelit
  5. Survey Kadasteral
  6. Sistem Informasi Geografis (GIS)

Pengurus ISI

Kepengurusan ISI terdiri dari :

  • Pengurus Pusat
  • Dewan Etik
  • Pengurus Komisariat Wilayah

Pengurus Pusat ISI saat ini dipimpin oleh Viviani Suhar sejak 27 Oktober 2021, dengan Wakil Ketua Umum I Sofan Prihadi, Wakil Ketua Umum II Taufik Kusetyohadi, Wakil Ketua Umum III Moh. Masykur, Sekretaris Jenderal Amri Chatib dan Bendahara Umum Gilang Wirata

Sejarah Kepemimpinan

2021-sekarang Viviani Suhar

2017-2020 Virgo Eresta Jaya

2014-2017 Virgo Eresta Jaya

2011-2014 Budi Andono Soehandi

2008-2011 Wenny Rusmawar Idrus

2005-2008 Benny

2002-2005 Sobar Sutisna

1999-2002 Kurdinanto Sarah

1996-1999 Rizal Anshari

1993-1996 R.W. Matindas

1990-1993 Paul Suharto

1987-1990 Paul Suharto

1984-1987 Tranggono

1981-1984 Pranoto Asmoro

1978-1981 Pranoto Asmoro

1975-1978 Soekotjo Tjokrosoewarno

1972-1975 Soekotjo Tjokrosoewarno

Continuing Professional Development (CPD)

Continuing Professional Development atau Pengembangan Profesional Berkelanjutan adalah cara yang profesional  untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Pencapaian CPD harus melibatkan pendekatan terstruktur untuk belajar yang  meliputi pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis. CPD penting untuk :

  1. Meningkatkan kompetensi profesional Anggota baik keuntungan sendiri, klien, pengusaha dan masyarakat umum
  2. Mempertahankan kompetensi Anggota secara profesional
  3. Mematuhi peraturan yang berlaku di bidang profesi surveying
  4. Memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk bidang bisnis lainnya
  5. Memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk promosi , seperti keahlian manajemen
  6. Meningkatkan perkembangan keahlian dan pengetahuan anggota serta kemajuan teknologi  dibidang surveying

Komisariat Wilayah

Sampai saat ini ISI telah mempunyai komisariat wilayah di 11 provinsi di seluruh Indonesia

1. Komisariat Wilayah Jawa Barat

2. Komisariat Wilayah Jawa Tengah

3. Komisariat Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

4. Komisariat Wilayah Jawa Timur

5. Komisariat Wilayah Sumatera Barat

6. Komisariat Wilayah Riau

7. Komisariat Wilayah Kepulauan Riau

8. Komisariat Wilayah Kalimantan Timur

9. Komisariat Wilayah Lampung

10. Komisariat Wilayah Sumatra Utara

11. Komisariat Wilayah Bali

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Ikatan Surveyor Indonesia

Industri 4.0

Demi Mencetak SDM Mumpuni di Era Industri 4.0, Duet Kemenperin-Jababeka

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


PT. Jababeka Tbk melalui salah satu anak usahanya, yaitu PT. Jababeka Infrastruktur dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama mengenai pengembangan sumber daya manusia industri terkait industri 4.0, dilansir dari Liputan6.com, Jakarta.

Pada perjanjian itu menjadi dasar untuk pihak-pihak dalam rangka akselerasi transformasi industri 4.0.

“Saya sangat senang serta bahagia sebab baru 8 bulan PIDI (Pusat Inovasi Digital Industri Indonesia) 4.0 beroperasi, kami telah memiliki 29 mitra industri dan universitas," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan pada keterangan tertulis di Jakarta, Rabu(13/7/2022).

"Saya harapkan semua mitra PIDI 4.0 bisa berkontribusi untuk Making Indonesia 4.0 dan saya menunggu kegiatan Hackathon (kegiatan pengembangan proyek software dan hardware) yang akan dilaksanakan Jababeka dengan PIDI 4.0," ujar dia.

Pendatanganan perjanjian ini adalah salah satu rangkaian acara dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian di Bali yang didatangi oleh beberapa perusahaan yang tergabung pada Ekosistem PIDI 4.0, di antaranya PT. Telekomunikasi Selular, PT. Ericsson Indonesia PT. Schneider Indonesia, dan sebagainya.

“Kegiatan ini kita adakan di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar agar para mitra dapat melihat serta terpacu untuk memberikan ide-ide kerjasama berkaitan dengan pengembangan Satelit PIDI 4.0 di Bali. BDI Denpasar mempunyai fokus pada pengembangan SDM Industri di bidang animasi dan digital content," ujar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kemenperin, Wisnu.

PT. Jababeka Infrastruktur melalui Fablab Jababeka selaku Satelit PIDI 4.0 ini mempunyai peran penting, yakni agar bisa melaksanakan kolaborasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan sumber daya manusia industri dan melaksanakan transformasi industri 4.0 di Indonesia.

Untuk informasi, PT. Jababeka Infrastruktur adalah satu-satunya perusahaan kawasan industri yang diundang pada kegiatan tersebut.

Fablab Jababeka merupakan salah satu fasilitas yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, ditujukan sebagai pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk yang berkaitan implementasi Industri 4.0 dan wujud nyata dari komitmen PT. Jababeka Tbk dengan tujuan untuk menunjang program pemerintah Making Indonesia 4.0 dan secara khusus untuk melaksanakan percepatan industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang.

Pada momen ini, Agung Wicaksono selaku Managing Director PT. Jababeka Infrastruktur menandatangani perjanjian tersebut serta melangsungkan pemaparan materi tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini sebagai langkah awal implementasi perjanjian, yakni Hackathon melalui kerja sama dengan PT. Bisa Artifisial Indonesia.

“Kegiatan Hackathon ini sejalan dengan salah satu dari 10 prioritas nasional making indonesia 4.0, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia," ujar Agung.

Dalam kegiatan Hackathon ini, setiap tim peserta harus menyampaikan proposal yang berisi suatu ide atas solusi terhadap suatu permasalahan nyata yang tengah dialami oleh beberapa perusahaan manufaktur yang beroperasi di Kawasan Industri Jababeka.

Seluruh ide dari tim peserta akan diseleksi sehingga hanya akan terpilih 5-10 proposal ide terbaik dan bagi tim peserta yang produknya sudah memperoleh traction akan diberikan dukungan seperti pendirian badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT), pengurusan hak kekayaan intelektual, serta memiliki peluang agar memperoleh pendanaan dari venture capital.

Hasil dari kegiatan Hackathon ini akan diimplementasikan pada sektor industri untuk dapat memberikan dampak yang nyata terhadap making Indonesia 4.0.


Disadur dari sumber liputan6.com

Selengkapnya
Demi Mencetak SDM Mumpuni di Era Industri 4.0, Duet Kemenperin-Jababeka

Psikologi

Ekstraversi dan Introversi

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Gustav Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen. Secara umum, pribadi yang ekstrover mendapatkan gairah dari interaksi sosial. Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang berbaur, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. Sementara introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri. Introver biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri. Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver. Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.

Ketiga kepribadian tersebut memliki pandangan berbeda dalam hal pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal, serta berbagai respon sosial lainnya.

Deskripsi

Manusia dengan kepribadian introver cenderung menutup diri dari dunia luar. Mereka berpikir sebelum berbicara, merasa kurang nyaman karena terlalu banyak pertemuan dan keterlibatan sosial, lebih senang bekerja sendirian, serta lebih suka berinteraksi secara satu lawan satu. Intover sering disamakan dengan pemalu. Padahal introver tidak selamanya adalah sosok pemalu. Introver hanya lebih senang sendirian, bukan malu karena banyak orang. Seorang introver pun tidak selamanya suka menyendiri. Mereka akan tetap butuh orang lain. Terutama seseorang yang berhasil membuat mereka nyaman. Keunggulan dari jenis kepribadian ini adalah mereka berpikir dahulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, mereka adalah pendengar yang baik, dan bersikap analitis.

Kebalikan dari introver, kepribadian ekstrover cenderung lebih membuka diri terhadap dunia luar. Mereka menyukai keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas sosial. Jenis kepribadian ini lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata, mudah bosan dengan kesendirian, dan lebih senang bercerita daripada mendengarkan. Keunggulan dari ekstrover adalah kepercayaan diri antusiasme yang tinggi, mudah bergaul, aktif, dan dapat berinteraksi dengan banyak orang sekaligus.

Ambiever merupakan kepribadian gabungan antara introver dan ekstrover. Kelebihan dari jenis ini, mereka nyaman berada di tengah keramaian dan berbagai aktivitas sosial, tetapi juga rileks dengan kesendirian. Kekurangan dari kepribadian ambiever adalah sikap mereka dapat berubah-ubah sesuai suasana hati.

Ekstrover maupun introver memiliki cara masing-masing dalam hal memproses informasi. Tipe ekstrover lebih aktif dalam memulai percakapan, tetapi memerlukan waktu untuk eksplorasi secara lebih mendalam dan tak jarang mereka memiliki gagasan lebih baik tentang suatu hal.

Kepribadian manusia itu kompleks. Mereka dibentuk dari pengalaman, sejarah pribadi, interaksi, dan budaya Anda dibesarkan. Seorang introver mendapat kekuatan dari ide dan refleksi batin, sedangkan ekstrover melalui kegiatan eksternal. Kedua kepribadian ini memiliki kekuatannya masing-masing. Apapun kecenderungan seseorang, baik introver maupun ekstrover, jika ia mampu menerima diri sendiri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, maka ia akan bertumbuh menjadi pribadi yang baik.

Pendekatan Biologis dan Neurosains

Kebanyakan orang mengenal istilah ekstrover dan introver dari psikiater Swiss bernama C. G. Jung, seorang mantan murid Sigmund Freud. Namun yang mengembangkan ekstrover dan introver lebih lanjut secara mendetail adalah Eysenck (Eysenck, 1980: 10).

Oleh psikolog german, Hans Eysenck, dicetuskan perbedaan introver dan ekstrover (E/I) yang dijelaskan menggunakan pendekatan biologi. Perbedaan kepribadian tersebut terlihat atas perbedaan rangsangan kortikal (kecepatan dan intensitas aktivitas otak). Ekstrover dianggap mempunyai aktivitas kortikal yang lebih tinggi dari introver.

Menyikapi hal ini, telah ditemukan bahwa introver mempunyai lebih banyak darah yang beredar pada lobus frontal dan anterior thalamus - bagian otak yang bertanggung jawab atas kilas balik kejadian, pembuatan rencana, dan penyelesaian masalah. Ekstrover mempunyai peredaran darah pada daerah otak yang bertanggung jawab atas interpretasi data sensori, yaitu anterior cinggulate gyrus, lobus temporal, dan posterior thalamus.

Oleh hasil penelitian yang lain, ditunjukkan bahwa introver mempunyai aktivitas neuronal yang lebih tinggi pada daerah otak yang terasosiasi dengan belajar, kendali pergerakkan, dan kendali keawasan.

Abstraksi dan Pengambilan Risiko

Oleh ilmuwan, telah disarankan bahwa perbedaan E/I terkait dengan abstraksi dan pengambilan risiko.

Pribadi ekstrover, cenderung memberikan deskripsi yang abstrak terhadap suatu benda, sementara pribadi yang introver cenderung memberikan deskripsi konkret.

Kemudian, berhubungan dengan pengambilan risiko, sifat ekstroversi terkait dengan pengambilan risiko yang lebih berani, seperti melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi. Lebih jauh lagi, kepribadian ekstrover juga terkait dengan merokok ketika remaja.

Salah satu penemuan penting dan konsisten mengenai E/I adalah pribadi ekstrover cenderung lebih bahagia (happy) dibandingkan dengan introver. Penjelasan yang disarankan adalah ekstrover cenderung lebih senang karena mereka lebih sensitif terhadap situasi sosial yang memuaskan, atau karena mereka terlibat lebih banyak aktivitas sosial.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Ekstraversi dan Introversi

pemerintahan

Intelijen

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif.

Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. Seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan.

Proses

Informasi yang dikumpulkan bisa sulit untuk didapatkan, atau bahkan informasi rahasia, yang didapatkan dengan spionase ("sumber tertutup"), atau dapat juga berupa informasi yang tersedia bebas, di surat kabar atau internet ("sumber terbuka"). Secara tradisional, pengumpulan intelijen berupa pengumpulan informasi dari segala sumber, lalu penyimpanan dan pengurutan informasi tersebut, dan diperkirakan sebagian kecil dari yang terkumpul akan berguna kemudian. Hasil dari pengumpulan intelijen ("produk") dan sumber serta metode pengumpulannya ("tradecraft") sering kali dirahasiakan. Biasanya personel intelijen dibekali kemampuan lebih atau dapat dikatakan, orang yang menjadi intelijen ialah orang-orang pilihan terbaik. Kebanyakan mereka berkamuflase lebih hebat sehingga sangat sulit dan bahkan tak terlihat ketika berbaur dengan masyarakat sipil atau berbaur dengan pihak musuh, karena mereka memegang prinsip 1000 cover, artinya personel intelijen tersebut memiliki 1000 id yang mana id-id tersebut menutupi identitas asli personel intelijen tersebut. Beban berat dan tugas berat selalu dipundak mereka. Ibarat misi berhasil tak dipuji, misi tak berhasil dicaci-maki, matipun tak ada yang mengakui.

  • Intelijen pemerintah biasanya diserahkan pada dinas intelijen, yang umumnya diberikan dana besar yang dirahasiakan. Dinas-dinas ini mengumpulkan informasi dengan berbagai cara, dari penggunaan agen rahasia, menyadap saluran komunikasi, sampai penggunaan satelit pengintai.
  • Intelijen militer adalah kegiatan dalam perang yang melakukan pengumpulan, analisis, dan tindak lanjut atas informasi tentang musuh di lapangan. Kegiatan ini memakai mata-mata, pengintai, peralatan pengamatan yang canggih, serta agen rahasia.
  • Intelijen bisnis merupakan informasi rahasia yang didapatkan suatu perusahaan mengenai saingannya dan pasar.

Perkembangan intelijen

Informasi yang dicari

Pada perkembangan selanjutnya, informasi yang dicari bukan hanya bersifat kemiliteran namun juga mengenai masalah masalah sosial, gejolak sosial, informasi ekonomi, pertanian, tingkat keberhasilan panen serta kemajuan teknologi. Tujuannya selain bersifat untuk kepentingan analisis militer, juga berguna untuk kepentingan lainnya seperti kepentingan ekonomi, kerjasama ekonomi dan lain-lain terutama yang bersifat hubungan antar negara (diplomatik). Selain negara, kadang-kadang perusahaan-perusahaan maupun kalangan bisnis juga menggunakan cara-cara ini untuk mengumpulkan informasi yang sifatnya terbatas hanya untuk kepentingan bisnis seperti prospek mendirikan usaha maupun investasi, kemampuan daya beli dan ekonomi sampai mengetahui kekuatan bisnis saingannya.Seorang personel intelijen telah didoktrin untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan apa yang telah menjadi misinya.Kekuatan suatu negara tidak hanya terletak pada kekuatan armada perangnya,namun Intelijen adalah suatu titik inti dari keberhasilan suatu Kekuatan pokok suatu negara.Kadang Intelijen dipandang sebelah mata oleh suatu kaum paradigmatis tertentu,justru dengan intelijen inilah suatu sistem akan tetap utuh dan terjaga dari segi keamanan internal.

Operasi intelijen

Pada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia, dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin. Sebagai contoh di Amerika Serikat terdapat undang-undang intelijen yang isinya "..serta usaha usaha yang dilaksanakan untuk menghadapi ancaman terhadap kepentingan nasional". Maka mucullah operasi-operasi seperti usaha penggulingan terhadap Presiden Soekarno dengan memberikan bantuan senjata kepada kaum pemberontak pada dekade 1950-an, Invasi Teluk Babi di Kuba tahun 1960-an, usaha pembunuhan Presiden Saddam Hussein dan lain-lain.

Kriminalitas

Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya dugunakan oleh kepolisian dengan menggunakan unit-unit reserse atau kejaksaan seperti di Amerika Serikat (FBI), detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing memiliki kode etik tersendiri.

Sifat-sifat operasi Intelijen

Umumnya operasi intelijen dilakukan untuk dua kepentingan:

  1. Operasi Taktis

yaitu operasi yang dilakukan untuk mendukung operasi-operasi taktis yang dilakukan dalam jangka waktu dan kegiatan tertentu, umumnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dalam operasi operasi militernya.

  1. Operasi Strategis

yakni operasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data informasi dan kegiatan lain untuk kepentingan strategis umumnya dilakukan dengan jangka panjang.

Badan intelijen

Umumnya setiap negara memiliki badan-badan atau lembaga intelijen intelijen baik yang berdiri sendiri ataupun dibawah institusi lain. Ada badan intelijen yang keberadaannya diketahui publik atau bahkan rahasia.

Beberapa badan Intelijen yang dikenal di dunia antara lain:

Serba-serbi

  • Presiden Uni Soviet Yuri Andropov adalah seorang direktur KGB.
  • Asisten khusus Presiden Franklin D. Roosevelt, Lauchin Currie adalah mata-mata Uni Soviet sekalipun dia membantah, tetapi dokumen-dokumen mebuktikan hal tersebut.
  • Diduga, dua-pertiga staf di kedutaan Uni Soviet adalah agen KGB.
  • Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menjadi agen KGB yang bertugas di Jerman Timur.
  • Agen KGB dapat mengetahui berapa jumlah anggota FBI dan letak kendaraan mereka diparkir.
  • Salah satu agen senior CIA, Aldrich Ames berkhianat menjadi agen KGB dengan imbalan materi yang tinggi. Demikian pula dengan Yuri Nosenko, wakil kepala KGB untuk urusan keamanan internal dan agen asing yang menyeberang dan bekerja untuk CIA.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Intelijen
« First Previous page 25 of 274 Next Last »