Pendidikan

Blended Learning, Solusi Penyelenggaraan Pendidikan Pakai Teknologi

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai persoalan di seluruh aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Khusus di sektor pendidikan, pemerintah sempat menghentikan pembelajaran tatap muka sejak Maret 2020. Pembelajaran baru dilaksanakan kembali pada sepertiga akhir tahun 2021 dengan pembatasan.

Hal tersebut menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan, baik dari pemerintah, murid, maupun guru, tak terkecuali Kepala Sekolah SMA Trimurti Surabaya Syarif Andri. Syarif mengatakan, ketika pemerintah memutuskan pembelajaran dilaksanakan dari rumah, pihaknya khawatir akan terjadi learning loss secara masif, bahkan dapat menyebabkan terjadinya generation gap. Menjawab kekhawatiran itu, SMA Trimurti Surabaya melaksanakan pembelajaran daring selama awal pandemi.

“Kami berusaha memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah ada, apa adanya, sementara, sambil terus mempersiapkan pelatihan kilat guru dan pengadaan kilat fasilitas sekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/2/2022). Syarif mengatakan, saat itu pihaknya sudah memiliki aplikasi ujian daring dan akses internet sekolah.

Namun, pihaknya masih belum bisa menggunakan beberapa teknologi lain secara maksimal, seperti aplikasi learning management system (LMS) dan aplikasi video conference (VC). Selama dua minggu pertama pembelajaran dari rumah, para guru melaksanakan penugasan mandiri melalui aplikasi ujian daring yang dipandu wali kelas lewat aplikasi WhatsApp.

Guru dan tenaga pendukung sekolah juga berjibaku untuk berlatih, menyiapkan, dan mengenalkan aplikasi LMS dan VC digunakan sekolah kepada siswa. Setelah dua minggu berlalu, pembelajaran kemudian diorganisasikan melalui LMS dengan didukung aplikasi VC dan ujian daring.

Namun, Syarif menilai, meski berhasil menggunakan aplikasi pendukung untuk melaksanakan pembelajaran daring, hal ini belum menjamin proses belajar berjalan dengan baik, dan learning loss dapat dihindari.

“Dalam proses pembelajaran ditemukan bahwa keterlibatan siswa cukup rendah dan banyak aktivitas belajar yang terlewatkan,” terangnya. Pasalnya, kata dia, siswa yang belajar di rumah jauh dari pantauan guru. Begitu pula dengan orangtua siswa, mereka tidak selalu bisa memantau karena bekerja atau ada aktivitas lain.

“Belum lagi ditambah beberapa siswa yang memiliki kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring,” keluhnya. Selain itu, lanjut Syarif, para guru mengungkapkan mereka kesulitan mengontrol belajar siswa karena hanya dapat berkomunikasi secara daring.

Para guru juga kesulitan mendapatkan bahan ajar lengkap pada materi tertentu yang dapat ditempatkan di LMS.
Para orangtua, kata Syarif, mengeluhkan kondisi belajar daring tersebut. Orangtua menyebutkan, anaknya tidak mendapatkan pembelajaran yang cukup, sehingga tingkat kepuasan mereka terhadap sekolah menurun.

Blended learning Syarif mengatakan, untuk menjawab persoalan hambatan belajar yang pelik, pihaknya mengevaluasi diri.

“Hasilnya, kami menemukan, permasalahan utamanya sebenarnya ada dalam pola pikir kami dalam melaksanakan pembelajaran daring. Kami masih memakai pola pikir pembelajaran tatap muka normal dalam pembelajaran daring,” katanya.

Dia menilai, pihaknya masih menganggap guru adalah kontrol utama pembelajaran dan orangtua atau keluarga di rumah hanya sebagai pemantau. “Kami masih menganggap pembelajaran sebagai proses transfer materi sebanyak-banyaknya. Kami juga masih menggunakan teknik pengajaran tatap muka saat pertemuan daring,” katanya.

Oleh karenanya, kata dia, pihaknya memerlukan perubahan pola pikir dan merancang pembelajaran tiga blended learning plus yang efektif untuk memaksimalkan proses pembelajaran daring atau hibrida.

“Kami lantas melakukan tatap muka terbatas bagi siswa yang kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring,” katanya. Syarif menjelaskan, konsep blended learning plus pertama yang dikembangkan sekolahnya adalah membangun sinergi antara sekolah, siswa, dan rumah.

Lewat sistem ini, proses pelaporan kehadiran dan capaian belajar siswa dilakukan secara rutin. Setiap guru juga melakukan pendataan presensi dan hasil penugasan kecil untuk mengukur capaian belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil pendataan ini dikumpulkan dan direkapitulasi wali kelas untuk dilaporkan ke orangtua melalui grup aplikasi percakapan daring.

“Hal ini dilakukan setiap hari, sehingga orangtua dapat melihat perubahan capaian pembelajaran siswa,” ungkapnya. Bila ditemukan ketidakaktifan atau kesulitan belajar, lanjut Syarif, wali kelas langsung melakukan konfirmasi ke orangtua untuk dicarikan solusi.

Kemudian, konsep blended learning plus kedua adalah membangun pembelajaran yang esensial. Guru melakukan pemetaan materi pembelajaran yang esensial dan sampingan untuk siswa. Proses pembelajaran diutamakan untuk penguasaan materi esensial dan materi sampingan yang digunakan sebagai pengayaan bagi siswa. Selanjutnya, konsep blended learning plus ketiga adalah membangun pembelajaran yang relevan, kaya, dan menarik.
 

 

Selengkapnya
Blended Learning, Solusi Penyelenggaraan Pendidikan Pakai Teknologi

Ilmu Pendidikan

Pengembangan profesional berkelanjutan

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Pengembangan profesional berkelanjutan (bahasa InggrisContinuing Professional Development) merupakan proses pengembangan profesionalitas yang direncanakan dan dijalankan oleh individu itu sendiri. Perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan membuat seseorang dapat melihat pengembangan karier dirinya dari sudut pandang yang lebih luas dan menantang individu tersebut untuk dapat membuat refleksi dan penilaian terhadap karier yang telah dijalani karena pada dasarnya setiap individu bertanggung jawab untuk dapat mengembangkan profesionalitasnya sendiri.[1]

Kebutuhan akan pengembangan profesional berkelanjutan didasari oleh pemikiran bahwa jaminan jangka panjang pada pekerjaan setiap individu tidak terletak pada organisasi tempat bekerja, namun lebih kepada tuntutan bahwa setiap individu harus memiliki pembaruan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman. Oleh karena itu, pengembangan profesional berkelanjutan menuntut adanya rasa ingin tahu yang tinggi akan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman baru dari setiap individu tersebut.[1]

Prinsip Dasar

Pengembangan profesional adalah proses berkelanjutan yang dilakukan sepanjang masa karier individu. Proses pengembangan tidak mungkin dilakukan sekali waktu pada awal karier, namun harus terus dilakukan secara kontinu. Saat ini perkembangan ilmu dan teknologi tidak terbatas dan makin terus berkembang sepanjang waktu, seperti hal tersebut, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman juga harus terus disesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis.[1]

Setiap individu bertanggung jawab untuk mengatur proses pengembangan dirinya dan wajib menetapkan kebutuhan pembelajaran yang ingin diraih, serta cara untuk memenuhi untuk kebutuhan tersebut. Masing - masing individu tidak memiliki batasan untuk menetapkan mimipi yang ingin diraih.

Hal yang sering menjadi penghambat yaitu terkadang telah ada pola yang terbentuk untuk melakukan sesuatu sebagaimana hal tersebut telah ditetapkan dan tidak terpikir untuk melampaui batasan, menciptakan inovasi baru, serta menetapkan jalur unik untuk mencapai tujuan.

Memiliki perencanaan pengembangan berkelanjutan dapat menuntun kita untuk aktif melangkah melakukan hal - hal baru supaya dapat mewujudkan mimpi yang telah ditetapkan. Pada saat awal karier, ada kemungkinan individu tidak mengetahui pilihan karier yang akan diambil karena cenderung mengikuti bentukan dari lingkungan seperti sekolah dan keluarga.

Mengetahui kebutuhan pembelajaran untuk pengembangan profesional berkelanjutan dapat membuat secara perlahan individu sadar akan apa yang dikehendaki dalam karier serta cara pilihan apa yang mungkin dapat dipilih.[1]

Keuntungan

Belakangan ini, manajemen organisasi semakin menyadari pentingnya pengembangan profesional berkelanjutan dikarenakan hal ini dapat menjaga motivasi individu untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman sehingga dapat membantu untuk membuat perencanaan karier individu di masa yang akan datang.[1]

Selengkapnya
Pengembangan profesional berkelanjutan

Ilmu Pendidikan

Pendidikan sepanjang hayat

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Pendidikan Sepanjang Hayat adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh usia.[1] Tujuan Pendidikan Seumur Hidup yaitu mengembangkan potensi manusia secara optimal dan menyelaraskan pendidikan wajib belajar dengan pengembangan kepribadian manusia.[2] 

Penerapan Pendidikan Sepanjang Hayat dapat dilakukan pada lingkungan rumah tangga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.[3] Melalui proses Pendidikan Sepanjang Hayat ini, manusia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara berkesinambungan, mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta mampu mengikuti perkembangan masyarakat dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi peluang.[4][5]

Konsep

Pendidikan Sepanjang Hayat dipahami sebagai sebuah konsep yang menyatakan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh usia. Pendidikan Sepanjang Hayat bermakna bahwa di sepanjang kehidupan, manusia akan selalu membutuhkan proses pendidikan.

Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat ini merupakan jawaban atas beragam bentuk dan variasi perubahan sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.[1] Pendidikan Sepanjang Hayat mencakup konsep pedagogi dan andragogi.[6] 

Oleh karenanya, pendidikan diperoleh melalui pengalaman-pengalaman kehidupan yang telah dijalani. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berlangsung sejak manusia dilahirkan hingga ia meninggal dunia.[2]

Pendidikan Sepanjang Hayat didasarkan pada pemikiran yang ditinjau dari aspek filosofis, psikofisis, sosial budayaekonomi, politik, dan aspek tekonologi. Dasar pemikiran ini menjadikan Pendidikan Sepanjang Hayat sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan manusia.[3] 

Dorongan untuk belajar sepanjang hayat telah dijadikan sebagai suatu kebutuhan. Kenyataan hidup sehari-hari memperlihatkan bahwa manusia belajar sepanjang hidupnya, meski dengan cara dan proses yang berbeda-beda. Proses Pendidikan Sepanjang Hayat dapat dilakukan melalui pendidikan formalpendidikan informal dan pendidikan nonformal.

Pelaksanaan Pendidikan Sepanjang Hayat berlangsung di lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan dan dalam lingkungan masyarakat.[4]

Tujuan

Tujuan Pendidikan Seumur Hidup adalah untuk mengembangkan potensi manusia secara optimal. Selain itu, Pendidikan Seumur Hidup juga bertujuan untuk menyelaraskan antara pendidikan wajib belajar dengan proses pengembangan kepribadian manusia yang bersifat berubah-ubah.[2]

Penerapan

Penerapan Pendidikan Sepanjang Hayat dapat dilakukan pada lingkungan rumah tangga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tanggung jawab penyelenggaraan Pendidikan Sepanjang Hayat diemban bersama oleh keluarga, sekolah, dan pemerintah.[3] 

Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat sesuai untuk diterapkan pada kehidupan manusia dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat.[3] Pendidikan Sepanjang Hayat secara umum berlaku untuk semua manusia. Sedangkan secara khusus, Pendidikan Sepanjang Hayat dapat diterapkan dalam pendidikan baca tulispendidikan vokasipendidikan profesi, pendidikan inovasi, serta pendidikan kewargenegaraan[3]

Peran

Pendidikan Sepanjang Hayat memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk belajar sesuai dengan minat, usia, dan kebutuhan belajarnya. Kesempatan ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk belajar di berbagai tempat dan kondisi. Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan secara berkelompok maupun perorangan.

Pembelajaran Sepanjang Hayat juga dapat meningkatkan kebermaknaan seseorang dalam kehidupan dirinya, keluarganya dan lingkungan masyarakatnya. Seseorang menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk menjadi diri sendiri, bersikap mandiri, serta memiliki tujuan hidup yang jelas dan terarah.

Kebermaknaan ini berdampak pada sikap dan perilaku serta harapan yang lebih positif dari peserta didik bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Peserta didik menjadi pembelajar yang selalu optimis terhadap lingkungan dan masa depan.[6] 

Melalui proses Pendidikan Sepanjang Hayat ini, manusia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara berkesinambungan, mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta mampu mengikuti perkembangan masyarakat dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi peluang.[4] Pendidikan Sepanjang Hayat juga menjadi landasan berbagai usaha reformasi pendidikan, terutama pembaruan sistem persekolahan.[4]

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pendidikan sepanjang hayat

Teknik Geofisika

Pakar Geofisika ITS Surabaya Buat Inovasi Alat Pendeteksi Dini Tsunami

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Jakarta - Tiga pakar geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi alat pendeteksi dini tsunami yang memanfaatkan prinsip refleksi gelombang. Ketiga pakar dari Departemen Teknik Geofisika ITS tersebut itu yakni Dr Ir Amien Widodo MSi, Juan Pandu Gya Nur Rochman SSi MT, dan Kharis Aulia Alam ST.

Gagasan pembuatan instrumen bernama SENOPATI tersebut bermula sebagai respons kondisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tsunami, seperti dikutip dari laman resmi ITS. Adapun SENOPATI merupakan akronim dari Sepuluh Nopember Pendeteksi Awal Tsunami.

Amien menuturkan, penelitian ini berlangsung sejak 2019 lalu dan terus dikembangkan hingga sekarang. Adapun tujuan perancangan instrumen ini, menurut Amien, yakni untuk membuat alat pendeteksi tsunami yang mudah diaplikasikan dan murah.

"Indonesia pada dasarnya memiliki sistem pendeteksi dini tsunami bernama Buoy. Sayangnya, kondisi instrumen tersebut saat ini hilang atau rusak karena ulah orang yang tidak bertanggung jawab," jelas Amien.

Amien menuturkan, SENOPATI bekerja dengan menggunakan prinsip refleksi gelombang. Adapun ketinggian dari muka air bisa diukur oleh sensor untuk mendeteksi datangnya tsunami.

"Karena tsunami itu menyebabkan air laut surut, jadi kita lihat kalau ada air surut di waktu tertentu itu tanda adanya peringatan dini terhadap tsunami," papar Amien, seperti dikutip dari situs resmi ITS, Jumat (11/6/2021).

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS ini menambahkan, prinsip yang digunakan pada refleksi gelombang diaplikasikan dalam dua sensor, yaitu sensor ultrasonik dan sensor doppler. Gelombang ultrasonik sendiri mampu mendapatkan jarak pemantul gelombang dengan menggunakan prinsip Time of Light atau ToF (metode yang digunakan untuk mengukur jarak antara sensor dan objek).

Ia menambahkan, sementara itu, sensor doppler memanfaatkan gelombang ultrasonik yang ditembakkan kepada objek dengan kemudian menghitung pergeseran frekuensi yang diterima sebagai nilai kecepatan benda bergerak.

"Jadi apabila ketinggian muka airnya surut dengan cepat, alat ini akan memberi tahu bahwa akan ada tanda-tanda terjadinya tsunami," kata Amien.

Terkait cara kerja SENOPATI, Amien mengatakan, alat akan memunculkan warna merah dan buzzer menyala mengirimkan peringatan evakuasi saat mengidentifikasi adanya penurunan ketinggian air dengan cepat.

Ia menambahkan, pada penelitian tersebut, parameter kecepatan surut masih menggunakan nilai sintetis yang menyesuaikan ukuran dari model uji yang digunakan. Artinya, model uji coba belum menggunakan nilai asli dari kejadian di lapangan.

Dosen Departemen Teknik Geofisika ITS ini menuturkan, rancang bangun alat masih terbatas pada skala laboratorium. Karenanya, kendala atau kekurangan yang ada pada SENOPATI masih belum menampakkan masalah signifikan.

Ia menambahkan, evaluasi terhadap SENOPATI akan terus dilakukan seiring dengan pengembangan dan ketika alat sudah bisa diterapkan secara langsung di lapangan atau di laut lepas. Harapannya, SENOPATI dapat dimasukkan ke dalam lingkup penelitian yang lebih detail oleh ITS dan bisa mendapat pendanaan lebih lanjut.

"Kami juga ingin membuat prototipe yang lebih baik dan diuji coba dengan ukuran yang lebih besar, sehingga kita bisa tahu keandalan dari alat ini," kata Amien.

Sumber: www.detik.com

 

Selengkapnya
Pakar Geofisika ITS Surabaya Buat Inovasi Alat Pendeteksi Dini Tsunami

Teknik Geofisika

Orasi Ilmiah Profesor Andri Dian Nugraha

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Orasi ilmiah Prof. Andri Dian Nugraha dengan topik “Seismologi dan Tomografi Seismik untuk Memahami Struktur Bawah Permukaan di Zona Tektonik Aktif dan Gunungapi” pada Sabtu, 11 Desember 2021, Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB.

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari pembangkitan, propagasi dan perekaman gelombang elastik yang melewati interior bumi. Penting pengembangan ilmu seimologi bagi kehidupan manusia yaitu antara lain

(1) mempelajari fenomena gempa, gunungapi dan tsunami,

(2) juga bagi sumber daya seperti minyak dan gas, geotermal, dll,

(3) dan untuk melakukan kontrol uji coba senjata nuklir.

Lanjutnya dijelaskan mengenai gelombang seismik, dibawah permukaan bumi terjadi suatu proses sesar/gempa bumi kemudian ketika terjadi proses gempa hal tersebut meradiasikan gelombang seismik ke semua arah, gelombang tersebut berbentuk seperti bola, kemudian gelombang seismik menjalar ke permukaan bumi dari sumber ke medium lalu terekam oleh station seismograf maka akan menghasilkan rekaman seismograf.

Screenshot 2021-12-22 100906

Wilayah Indonesia dikenal sebagai wilayah yang dikelilingi oleh empat lempeng tektonik utama di dunia yaitu Indo-Australian Plate, Eurasian Plate, Pacific Plate, Philippine Plate, dari hal tersebut mengakibatkan keadaan geologi yang komplek dan tektonik yang aktif, yang menjadi implikasinya adalah tingkat seismisitas di Indonesia dengan potensi sumber gempa relatif tinggi karena terdapat zona subduksi akibat dari pergerakan empat lempeng tersebut.

Sebagai implikasi lainnya dari aktifitas tektonik yang sangat komplek adalah Indonesia banyak terdapat jajaran Gunungapi Aktif sebanyak 127 (Sumber: PVMBG), sedangkan untuk Gunungapi yang aktif tetapi masih memiliki panas di dalamnya bisa dimanfaatkan untuk potensi sumber energi geotermal untuk membangkitkan listrik.

Screenshot 2021-12-22 101342

Kontribusi seismologi juga disebut Relokasi Hiposenter yang untuk memutahirkan lokasi hiposenter yang menggunakan model kecepatan Seismik 3-D dimana pada saat ini model tersebut banyak digunakan oleh rekan seismologi serta geofisika di Indonesia untuk melakukan kajian di wilayah-wilayah di Indonesia.

Selanjutnya Tomografi Seismik adalah suatu teknik untuk mencitrakan struktur 3-D bawah permukaan dalam bentuk properti fisis yang mempengaruhi propagasi kecepatan gelombang seismik ketika melewati medium seperti elastisitas, anelastisitas, parameter anisotropi dan densitas batuan.

Hal tersebut menggunakan data gelombang seismik yang dibangkitkan oleh gempa maupun dari proses ledakan. Lalu model seismic bawah permukaan memiliki peranan yang sangat penting dalam analisi litologi bawah permukaan, rekahan, temperatur, kandungan fluida, material leburan dan struktur geologi.

Dijelaskan juga bahwa ilmu tomografi pertama berkembang dalam ilmu kedokteran untuk mengetahui sumber gelombang dan sumber penerima dimana lintasan gelombang apakah melewati medium kepala manusia. Dalam kedokteran dikenal dengan istilah Magnetic Resonance Imaging (MRI), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), CT Scan, dan X-ray.

Kemudian para ilmu kebumian geofisika dan seismologi mengadopsi serta mengembangkan ilmu tersebut untuk melihat interior bumi. Jika sumber gelombang dilihat pada tomografi seismik seperti gempa, dinamit, palu, dan vibroseis dan penerimanya seismograf, geophone, dan accelerograf.

Screenshot 2021-12-22 101811

Beberapa hal yang dapat dipelajar dalam penentuan struktur interior bumi dari gelombang seismik yaitu (1) Waktu tempuh gelombang seismik (traveltimes), (2) Amplitudo gelombang seismik, (3) Ambient noise, (4) Waveform spectra, (5) Full waveform.

Sumber: fgb.itb.ac.id/

Selengkapnya
Orasi Ilmiah Profesor Andri Dian Nugraha

Teknik Industri

Apa yang dimaksud dengan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis utamanya.

ERP memecah kebuntuan berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara mem-fasilitasi sharing/berbagai data, berbagai aliran informasi, dan mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua pengguna dalam organisasi.

Implementasi sistem ERP bisa menjadi suatu upaya yang masif yang dapat memakan waktu hingga beberapa tahun.

Karena kompleksitas dan ukuran sistem ERP, hanya sebagian kecil organisasi bersedia atau mampu menerapkan berbagai resource fisik dan finansial dan mengambil risiko untu mengembangkan suatu sistem ERP sendiri (in-house).

Karena itu, pada dasarnya semua sistem ERP adalah produk komersial. Produk yang dianggap dan diakui sebagai pemimpin di pasar adalah SAP, Oracle, Baan, J.D. Edwards & Co., dan PeopleSoft Inc.

Paket-paket ERP dijual ke berbagai organisasi klien dalam bentuk modul-modul yang mendukung berbagai proses standar. Beberapa modul ERP yang umum antara lain:

  • Asset Managament (Manajemen aset)
  • Financial Accounting (Fico atau keuangan)
  • Human Resources (SDM)
  • Industry-Spesific Solutions
  • Plant Maintenance
  • Production Planning (Perencanaan produksi)
  • Quality Management (Manajemen mutu)
  • Sales and Distribution (Penjualan dan distribusi)
  • Inventory Management (Manajemen persediaan)

Salah satu masalah dengan berbagai modul yang telah menjadi standar adalah bahwa modul-modul tersebut mungkin tidak selalu cocok dengan kebutuhan organisasi dengan tepat. Contohnya, salah satu pabrik tekstil di Indonesia meng-implementasikan paket ERP hanya untuk menemukan bahwa berbagai modifikasi yang ekstensif, yang tak-diharapkan, dan mahal harus diterapkan pada sistem.

ERP tidak akan membolehkan user untuk memberikan dua harga yang berbeda ke dua pakaian yang sama. Pabrik itu menerapkan satu jenis harga yang sama untuk pasar domestik, tetapi harga yang berbeda (empat kali lebih tinggi) untuk produk-produk yang di-ekspor.

Sayangnya, sistem ERP yang khusus semacam itu tidak menyediakan cara untuk memberikan dua harga ke item yang sama sambil tetap mempertahankan jumlah inventori yang akurat.

Organisasi-organisasi yang berharap meng-implementasikan ERP dengan sukses akan perlu untuk memodifikasi proses bisnis mereka supaya cocok dengan ERP, atau memodifikasi ERP supaya sesuai dengan bisnis mereka, atau, yang lebih mungkin lagi, memodifikasi keduanya.

Seringkali, aplikasi-aplikasi software tambahan perlu dikoneksikan ke ERP untuk menangani fungsi-fungsi bisnis yang unik, terutama beberapa jenis tugas (proses bisnis) khusus terhadap industri tertentu.

Aplikasi-aplikasi semacam ini, biasanya disebut dengan ‘bolt-ons’, tidak selalu di-desain untuk terkoneksi/berkomunikasi dengan paket-paket ERP. Proses untuk membuatnya cocok secara menyeluruh bisa sangat kompleks dan terkadang bisa gagal, yang berakibat kerugian yang besar bagi organisasi.

Paket-paket ERP sangatlah mahal, tetapi penghematan dalam bentuk efisiensi haruslah sangat signifikan. Manajemen organisasi harus melatih kepedulian yang besar dalam memutuskan, jika ada, ERP yang terbaik buat mereka.

Sumber: binus.ac.id

Selengkapnya
Apa yang dimaksud dengan Sistem ERP  (Enterprise Resource Planning)
« First Previous page 256 of 274 Next Last »