Supply Chain Management

Permintaan

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.[1] Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

Hukum Permintaan

Hukum permintaan berbunyi:

semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut.[2]

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

  • Harga barang substitusi (pengganti)

Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.

  • Harga barang komplementer (pelengkap)

Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.

  • Jumlah Pendapatan

Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

  • Selera konsumen

Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.

  • Intensitas kebutuhan konsumen

Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.

  • Perkiraan harga pada masa depan

Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antre di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.

  • Jumlah penduduk

Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Permintaan

Supply Chain Management

Erick Ungkap Sejumlah Tekanan Industri Logistik Saat Ini

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki potensi menjadi poros maritim dunia. Erick menilai upaya menjadi poros maritim dunia harus dimulai dengan membangun budaya maritim, baik pengelolaan sumber daya laut, pengembangan infrastruktur, maupun konektivitas maritim.

"Konsep tol laut yang sejalan dengan Nawacita Bapak Presiden, di mana kita mendapat arahan untuk visi Indonesia 2045, pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang menghubungkan produksi ke distribusi dari wilayah barat sampai timur," ujar Erick dalam acara bertajuk 'Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia di Era Disrupsi' pada Selasa (23/11).

BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, Erick melanjutkan, siap memikul amanah tersebut demi mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka dan berdaulat, salah satunya dengan menjaga konektivitas dari Sabang sampai Merauke. "Tentu ini seiring dengan kompleksitas tinggi yang sedang dihadapi dunia saat ini menuju 2022," ujar Erick.

Erick menilai industri logistik Indonesia saat ini menghadapi banyak tekanan dan tantangan, mulai dari kerentanan rantai pasok global seperti kekurangan kontainer dan keterlambatan pengiriman; tekanan perdagangan global akibat penerapan sejumlah kebijakan proteksionisme, perang dagang, dan peningkatan pajak; serta global shock yang menurunkan permintaan sejumlah komoditas bahan baku industri, produk jadi industri, hingga barang impor dan ekspor.

"Kemarin saya baru saja rapat dengan Dubes Korea Selatan yang mana untuk pertama kalinya juga Korea kekurangan untuk urea untuk industri, minta kita ekspor ke sana dan ini hal yang terjadi saat ini," kata Erick.

Dalam mengatasi tekanan perdagangan global, Erick menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan justru untuk negara lain. "Harga sekarang komoditas makin tinggi. Ini yang perlu kita antisipasi, jangan sampai kita tidak siap yang akhirnya kita mendapatkan shock yang terjadi saat ini," ujar Erick.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
Erick Ungkap Sejumlah Tekanan Industri Logistik Saat Ini

Supply Chain Management

Pelni Tingkatkan Peluang Bisnis Logistik

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


JAKARTA  — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni terus mengembangkan peluang bisnis sektor logistik. Operator pelayaran pelat merah tersebut mencatat tren positif angkutan logistik hingga November 2021.

“Untuk general kargo 2.360 ton dan memang secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, naik 32,32 persen. Ini berkat transformasi yang ada di Pelni,” kata Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro dalam konferensi video, Senin (13/12). 

Yahya mengatakan, angkutan barang yang ada di kapal penumpang juga mengalami peningkatan. Ia menyebutkan, Pelni mengangkut kontainer di kapal penumpang mencapai 10.412 twenty-foot equivalent unit (TEUs) sampai November 2021 atau naik 19,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. 

Yahya menambahkan, angkutan kendaraan Pelni juga mengalami tren positif. Ia menyebutkan, ada tiga kapal Pelni yang bisa angkut kendaraan. Dari tiga kapal tersebut, okupansi yang diperoleh hingga November 2021 naik 11,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Ia mengatakan, peningkatan angkutan logistik juga meningkat pada layanan red pack Pelni. Layanan tersebut khusus untuk mengangkut barang ritel hingga e-commerce. Khusus red pack tercatat kenaikan 170,92 persen atau 752 kilogram (kg) pada November 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melihat potensi yang bagus terhadap angkutan barang e-commerce, Yahya memastikan, Pelni akan memanfaatkan peluang tersebut dengan menambah fasilitas rak dan ruang khusus untuk red pack

Pelni juga mengangkut kargo di kapal perintisnya. Yahya menyebutkan, angkutan kargo naik 21,57 persen hingga November 2021. Ia menyampaikan, kapal barang tol laut juga mengalami pertumbuhan positif.

Saat ini, Pelni mengoperasikan 10 kapal tol laut, empat di antaranya merupakan kapal milik Kementerian Perhubungan. Yahya mengatakan, okupansi muatan balik kapal tol laut sudah mencapai 40 persen dan muatan berangkat mencapai 60 persen.

“Dari sisi load factor, kami hampir mencapai 84 persen sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pemerintah dan secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 53 persen,” ujar Yahya. 

Sementara, kapal ternak, Yahya mengungkapkan, ada peningkatan 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga November 2021, Pelni mengangkut ternak hingga 7.150 ekor. 

Berbanding terbalik dengan angkutan barang yang mengalami tren positif, trafik penumpang justru minus. Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni OM Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang yang cukup drastis setelah terdampak pandemi Covid-19.

Meski begitu, Sodikin mengatakan, saat ini penumpang kapal Pelni mulai mengalami peningkatan. “Mulai September hingga Desember tahun ini mulai menggeliat (penumpang kapal Pelni),” kata Sodikin.

Sodikin mengakui, sejumlah kebijakan pembatasan selama pandemi Covid-19 tahun ini masih menggerus jumlah penumpang Pelni. Terlebih, adanya larangan mudik pada April-Mei 2021 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. 

Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang paling drastis pada Juni hingga Agustus 2021. Hanya, penumpang mulai kembali menunjukkan peningkatan pada September 2021. Menjelang periode Natal dan tahun baru (Nataru), Sodikin memprediksi masih ada penurunan penumpang kapal dibandingkan tahun lalu. Penurunan jumlah penumpang pelni selama Nataru tahun ini dibandingkan periode yang sama 2020 bisa mencapai lima persen. 

Sodikin menyebutkan, pada masa libur Nataru 2020 bisa mencapai 259 ribu penumpang, tetapi tahun ini diperkirakan hanya 247 ribu penumpang. “Itu prediksi kami saat Nataru meskipun seluruh kapal beroperasi. Untuk angkutan penumpang ini akan kami sesuaikan dengan aturan pemerintah,” ujar Sodikin.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
Pelni Tingkatkan Peluang Bisnis Logistik

Perindustrian

Astra Daihatsu Motor

Dipublikasikan oleh Admin pada 27 Februari 2022


PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek mobil Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, ADM merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan bermerk Daihatsu di Indonesia. ADM merupakan perusahaan joint venture antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun 1978.

Kendaraan bermerk Daihatsu yang dijual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Daihatsu Taruna/Terios/Toyota Rush, Toyota Etios Valco, Toyota Kijang Kapsul(Unser)/Avanza/Daihatsu Xenia, Daihatsu Sirion, Gran Max, Luxio, Toyota Agya/Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra/Toyota Calya. Bersama Datsun Seri Go Panca

Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, dimana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.

Sejarah

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.

PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.

Milestone

  • 1973: Astra mendapat hak untuk mengimpor produk Daihatsu ke Indonesia.
  • 1976: PT Astra International ditunjuk sebagai agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
  • 1978: Didirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia sebagai perusahaan patungan PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen.
  • 1983: Didirikan Pabrik Mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing.
  • 1987: PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan importir kendaraan Daihatsu di Indonesia menggantikan PT Astra International.
  • 1992: PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui merger 3 perusahaan, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT National Astra Motor.
  • 1996: Didirikan pabrik pengecoran alumunium di KIIC, Karawang, Jawa Barat.
  • 1998: Pembelian Pabrik perakitan dari PT Gaya Motor. Sejak saat itu ADM memiliki 4 pabrik yaitu, pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran dan perakitan
  • 1997: Diluncurkan Toyota Kijang Kapsul/Unser
  • 1999: Peluncuran Daihatsu Taruna.
  • 2004: Diluncurkan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza yang merupakan produk kolaborasi antara bersama Astra Daihatsu Motor.
  • 2005: Produksi Astra Daihatsu Motor yang ke 1 juta kendaraan.
  • 2006: Meluncurkan Daihatsu Terios & Toyota Rush yang merupakan produk kolaborasi kedua antara Toyota dan Daihatsu.
  • 2007: Peningkatan kapasitas produksi menjadi 211.000 unit per tahun sekaligus memperingati ulang tahun Daihatsu ke 100 tahun.
  • 2008: Ekspor perdana Daihatsu Gran Max ke Jepang.
  • 2013: Produksi Astra Daihatsu Motor Yang ke 3 juta kendaraan, di mana 1.518.726 kendaraan adalah Avanza dan Xenia.[1] Peluncuran Kendaraan Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla bentuk Kolaborasi ketiga bersama Datsun Go Panca Hatchback tahun 2015.
  • 2016: Peluncuran Kendaraan MPV LCGC Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya bentuk Kolaborasi keempat bersama Datsun Go Plus Panca Wagon tahun 2015, Peluncuran pikap kecil Daihatsu Hi-Max.
  •  
Selengkapnya
Astra Daihatsu Motor

Perindustrian

Menhub Dorong Industri Otomotif Produksi Kendaraan Berbasis Motor Listrik

Dipublikasikan oleh Admin pada 27 Februari 2022


REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong agar perusahaan produksi kendaraan bermotor atau industri otomotif untuk menggunakan bahan ramah lingkungan yakni berbasis motor listrik.

"Saya mendukung dan mendorong para perusahaan kendaraan bermotor menggunakan sistem motor yang ramah lingkungan," ujar Menhub Budi Karya Sumadi pada jumpa pers bertema "Dukungan Ekosistem Kendaraan Listrik Provinsi Bali menuju G20" di Nusa Dua-Bali, Ahad (23/1/2022).

Ia mengatakan pihaknya mendorong juga penyedia jasa kendaraan untuk publik menggunakan kendaraan atau motor listrik sebagai komitmen dukungan terhadap pemerintah untuk mengurangi emisi gas karbon."Bali sebagai tempat penyelenggaraan KTT G20 pada tahun ini diharapkan menjadi salah satu percontohan penggunaan kendaraan listrik," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta mengatakan dengan ditunjuknya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan KTT G20, berharap kerja sama antara ITS Indonesia dan WRI Indonesia berkontribusi dalam mengembangkan kerja sama antara pemerintah, dunia bisnis dan akademisi, untuk mempercepat pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Bali.

Ia mengatakan langkah ini akan mendukung pengembangan Bali sebagai hub pariwisata termasuk mendorong tumbuhnya industri untuk penyiapan energi bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai."Armada listrik yang disediakan Grab Indonesia juga diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik yang nantinya akan dapat mentransformasikan kebiasaan penggunaan kendaraan dengan penggerak motor bakar menjadi pengguna KBLBB," ujarnya.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
Menhub Dorong Industri Otomotif Produksi Kendaraan Berbasis Motor Listrik

Perindustrian

LGES dan GM Bersama Bangun Pabrik Baterai di AS

Dipublikasikan oleh Admin pada 27 Februari 2022


REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — LG Energy Solution (LGES) Korea Selatan (Korsel) berencana untuk menghabiskan dana hingga 2,1 miliar dengan General Motors (GM) untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini disampaikan perusahaan induk LG Chem mengatakan pada Selasa (25/1). 

LGES dan GM diharapkan untuk mendanai proyek secara merata melalui Ultium Cells, perusahaan patungan baterai mereka yang berbasis di Amerika Serikat (AS) untuk membangun pabrik baterai. Meski demikian, LGES menolak merinci lokasi atau kapasitas produksi pabrik baru tersebut.

Pada Desember 2021, dilaporkan GM mengusulkan pembangunan pabrik baterai senilai 2,5 miliar dolar AS di dekat Lansing, Michigan. LGES menguasai lebih dari 20 persen pasar baterai kendaraan listrik global dan memasok antara lain Tesla Inc, Volkswagen AG dan Hyundai Motor Co.

Selain itu, LGES juga membangun dua pabrik dengan GM di Ohio dan Tennessee untuk memproduksi 70 GWh baterai, yang dapat memberi daya sekitar 1 juta EV pada 2024. Perusahaan ini memiliki lokasi produksi di AS, Cina, Korsel, Polandia, dan Indonesia. 

Pengumuman terbaru datang menjelang debut pasar perusahaan akhir pekan ini setelah meluncurkan IPO terbesar Korsel yang pernah ada. IPO menarik penawaran senilai 12,8 triliun dolar AS dari investor institusional dan $96 miliar dari investor ritel.

Harga IPO LGES bernilai sekitar 70,2 triliun won atau sekitar 58,57 miliar dolar AS dan akan menjadikannya perusahaan paling bernilai ketiga di Korsel, setelah Samsung Electronics Co dan SK Hynix Inc.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
LGES dan GM Bersama Bangun Pabrik Baterai di AS
« First Previous page 262 of 274 Next Last »