Keinsinyuran

Taman Bertema Insinyur akan Dibangun di Batam

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Taman dengan tema insinyur akan dibangun di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Taman yang akan dibangun oleh Persatuan Insinyur Indonesia tersebut hendak mempercantik kota tujuan wisata itu.

"Perencanaan dulu, desainnya seperti apa akan dilombakan dan pilihan terbaik bakal dibangun di Kota Batam," Ketua Umum PII Pusat, Heru Dewanto, dalam keterangannya di Batam, Sabtu (25/9).

Pemkot Batam dan pengurus PI pusat menandatangani nota kesepahaman terkait rencana pembangunan taman bertemakan insinyur di Batam, 24 September 2021. Kedua pihak, PII, dan Pemkot Batam berkomitmen dalam pendirian taman itu, dan saling berkoordinasi dan bersinergi dalam pembangunan berkelanjutan. Heru menyatakan, penggunaan teknologi canggih perlu digunakan dalam pembangunan di kota yang berseberangan dengan Singapura, karena Batam adalah gerbang masuk pelancong mancanegara ke Indonesia.

Sebelum pandemi Covid-19, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi penyumbang masuknya wisman kedua terbesar di Indonesia. Dan Batam menjadi pintu masuk utama di Kepri.

"Di sinilah kita perlu menunjukkan sejauh mana pengembangan teknologi," kata dia.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyatakan pihaknya membuka kesempatan bagi para insinyur untuk berkontribusi membangun Kota Batam. "Kami sedang banyak membangun infrastruktur di Kota Batam dengan anggaran yang cukup besar," kata Wali Kota usai menjamu peserta Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (Rapimnas PII) tahun 2021.

Dia mengatakan setidaknya terdapat anggaran hampir Rp 1,5 triliun yang disiapkan untuk pembangunan infrastruktur pada 2021. Anggaran tersebut berasal dari dua instansi di Batam yakni Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam. 

"Semoga para insinyur bisa memanfaatkan anggaran ini dan ikut membantu pembangunan Batam," kata dia.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Taman Bertema Insinyur akan Dibangun di Batam

Keinsinyuran

Transformasi PII untuk Indonesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Seseorang yang berprofesi sebagai insinyur tentu berperan besar dalam pembangunan di Indonesia. Satu hal mudah yang terlihat jelas salah satunya adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan-jalan, gedung perkantoran, pelabuhan, bandara,dan fasilitas umum lainnya.

Dahulu, karya para insiyur Tanah Air dikerjakan secara individu atau perorangan. Namun, kehadiran Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada 1952 hingga kini berhasil menyatukannya dan menjadikannya semakin kuat.

Selain itu, transformasi besar pun dilakukan PII dalam dunia pendidikan, kerja, dan usaha. Apa saja yang dilakukan? Dampak apa yang diharapkan dari transformasi oleh PII?

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Transformasi PII untuk Indonesia

Keinsinyuran

PII Siapkan 'Bonus Insinyur' Dukung Kepemimpinan Indonesia di G20

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Dalam upaya mendukung kepemimpinan Indonesia di G20, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melakukan penguatan insinyur profesional Indonesia. Itu dilakukan hingga terciptanya "bonus insinyur" atau jumlah insinyur yang surplus melebihi kebutuhan.

"Bonus insinyur itu merupakan kata kunci yang penting dalam memastikan Indonesia sukses dalam kepemimpinan G20," ungkap Ketua Umum PII, Heru Dewanto, saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (11/12), petang.

Karena itu, dia mengungkapkan, hal tersebut akan menjadi pembahasan dalam Kongres PII XXII yang akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 17 Desember 2021, mendatang. Tema besar dari Kongres PII XXII tersebut adalah "Penguatan Insinyur Profesional Indonesia Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia".

Heru mengungkapkan, tema tersebut sejalan dengan visi Indonesia sebagai presidensi G20 yang fokus untuk menyukseskan tiga hal, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Dia mengatakan, PII fokus pada peran insinyur dengan segala potensi serta aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi PII.

Menurut Heru, pihaknya telah melakukan banyak hal dalam upaya memenuhi kebutuhan insinyur hingga nantinya mencapai "bonus Insinyur" di Indonesia. PII, kata dia, telah memiliki dan mempraktikkan proses lima rantai nilai keinsinyuran, yakni sejak para calon insinyur menempuh pendidikan teknik, menjadi sarjana, lalu menjadi insinyur profesional, sertifikasi, hingga memiliki standar global.

"Bahkan saat ini para mahasiswa dan alumni vokasi bisa menempuh proses untuk menjadi insinyur, tersertifikasi, hingga mencapai standar yang diakui sebagai international engineer," kata Heru.

Jumlah anggota PII saat ini mencapai 47.125 orang, dengan yang berstatus insinyur profesional sebanyam 19.025 orang. Heru melihat jumlah ideal insinyur di Indonesia sangat bergantung dari program pemerintah mengenai infrastruktur.

Namun, dia memberikan gambaran, yakni di Indonesia ada sekitar 3.200 insinyur untuk setiap satu juta penduduk. Sementara itu, Vietnam memiliki sekitar 9.000 insinyur untuk setiap satu juta penduduk. Menurut dia, jika Indonesia berniat bersaing dengan Vietnam, maka paling tidak Indonesia butuh lebih banyak lagi insinyur.

Heru menilai insinyur dapat berkontribusi dalam tujuan G20 dalam hal penanggulangan pandemi Covid-19, termasuk di bidang ekonomi. Menurut dia, pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat tidak ada kasus yang bisa dijadikan acuan. Krena itu dibutuhkan banyak inovasi, yang mana merupakan keahlian insinyur.

"Para insinyur adalah orang-orang yang didik bekerja membuat inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ujar Heru.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, selaku Pembina PII berharap agar profesi insinyur di Indonesia bisa makin kompetitif. Untuk itu, kerja sama dengan perguruan tinggi sebagai tempat pendidikan calon insinyur harus lebih erat.

Nadiem menyatakan saat ini, Kemendikbudristek telah meluncurkan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik untuk melaksanakan akreditasi Program Studi Teknik di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. LAM Teknik menggantikan fungsi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) khusus untuk program studi teknik. Melalui akreditasi yang berbasis pada organisasi profesi, kualitas dan kompetensi insinyur diharapkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan dunia profesi.

Selain LAM Teknik, PII juga menyelenggarakan IABEE yg telah ditetapkan sebagai anggota provisional Washington Accord dan Seoul Accord. Artinya, sistem akreditasi dari IABEE PII bagi program studi teknik dan ilmu komputer juga diakui memenuhi standar internasional.

Untuk pengembangan standar pendidikan profesi Insinyur Kemendikbud juga telah membentuk tim Tim Pengembangan Pendidikan Profesi Insinyur (TP3I). Itu merupakan tim gabungan antara PII dan Perguruan Tinggi yang ditetapkan melalui SK Dirjen Dikti.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
PII Siapkan 'Bonus Insinyur' Dukung Kepemimpinan Indonesia di G20

Keinsinyuran

Wapres: Jumlah Insinyur Indonesia Jauh Tertinggal dari Vietnam dan Korea

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional di Indonesia agar sejajar dengan negara-negara maju. Sebab, data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat ada sekitar 2.600 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia.

"Angka ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Vietnam yang 9 ribu insinyur, dan Korea Selatan 25 ribu insinyur per 1 juta penduduknya," ujar Wapres saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia ke-22 Tahun 2021 di Bali, Jumat (17/12).

Karena itu, Wapres menilai keberadaan insinyur yang ada saat ini menjadi tantangan untuk ditingkatkan jumlahnya menjadi lebih besar. Sebab, peran para insinyur tidak bisa dilepaskan dalam pembangunan Indonesia saat ini maupun masa mendatang.

Kiai Ma'ruf mengatakan, tahun 2021 saja, pemerintah melalui Permenko Perekonomian telah menetapkan pembangunan 208 Proyek dan 10 Program Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp5.600 triliun. Selain itu, peran insinyur juga diharapkan dalam mendukung fokus agenda Presidensi G20 Indonesia yang menekankan pada penanganan kesehatan yang inklusif; transformasi berbasis digital; dan transisi menuju energi berkelanjutan.

"Ketiga fokus tersebut sangat berkaitan erat dengan tugas dan panggilan profesi insinyur. Saudara sekalian dipanggil untuk mengemban amanat dalam aksi-aksi nyata pembangunan, sekaligus mendukung peran kepemimpinan Indonesia secara global," katanya.

Untuk itu, Wapres berharap Kongres PII ke-22 ini merumuskan beberapa hal yang mendukung kontribusi para insinyur, antara lain dapat merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi, khususnya terkait tiga fokus agenda G20. Ia juga berharap PII menjadi wadah komunikasi dan sinergi para insinyur Indonesia yang lebih efektif dan menghasilkan karya-karya yang lebih besar lagi.

Tak hanya itu, PII diharapkan menginisiasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, terutama untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Ia meminta insinyur profesional memainkan peran penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan.

Selanjutnya, mengembangkan kompetensi anggota PII dan memaksimalkan potensi insinyur profesional untuk dikontribusikan di berbagai bidang. Wapres mengungkapkan, sejarah mencatat, tiga dari tujuh presiden yang pernah memimpin Indonesia adalah insinyur, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Habibie, dan Presiden kita sekarang, Bapak Joko Widodo.

"Saya berharap akan muncul lebih banyak lagi sosok-sosok insinyur sebagai pemimpin nasional, sehingga memberikan kontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara ini," katanya.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Wapres: Jumlah Insinyur Indonesia Jauh Tertinggal dari Vietnam dan Korea

Keinsinyuran

Dukung Kepemimpinan Indonesia di G20, PII persiapkan SDM insinyur

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 26 Februari 2022


Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendukung kepemimpinan Indonesia di G20, dengan melakukan penguatan insinyur profesional Indonesia hingga mencapai ‘bonus insinyur’ atau jumlah insinyur yang surplus melampaui kebutuhan. 

Ketua Umum PII, Heru Dewanto, dalam siaran persnya, mengatakan hal tersebut  akan menjadi pembahasan dalam Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII, yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 17 Desember 2021.

Menurut Heru, bonus insinyur merupakan kata kunci yang penting dalam memastikan Indonesia sukses dalam kepemimpinan G20. "Oleh karena itu tema Kongres PII XXII kali ini adalah Penguatan Insinyur Profesional Indonesia Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia," ujar Heru Dewanto dalamp keterangan resminya, Minggu (12/12).

Heru mengatakan, tema tersebut sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20, yang fokus untuk menyukseskan tiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan. Heru memastikan, peran insinyur dengan segala potensi serta aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi PII untuk mendukung keberhasilan kerja besar kepemimpinan Indonesia di G20, adalah fokus PII.

PII telah melakukan banyak hal dalam memenuhi kebutuhan insinyur hingga nantinya mencapai ‘Bonus Insinyur’ di Indonesia. PII telah memiliki dan mempraktikkan proses lima rantai nilai keinsinyuran (engineer value chain). Hal ini, sejak para calon insinyur menempuh pendidikan Teknik, menjadi sarjana, lalu menjadi insinyur profesional, sertifikasi hingga memiliki standar global. 

“Bahkan saat ini para mahasiswa dan alumni vokasi bisa menempuh proses untuk menjadi insinyur, tersertifikasi, hingga mencapai standar yang diakui sebagai international engineer,” imbuh Heru.

Heru menambahkan, jumlah anggota PII saat ini mencapai 47.125 orang, dengan kalangan profesional mencapai 19.025 orang. 

Jumlah ideal insinyur di Indonesia, lanjut Heru, sangat bergantung pada program pemerintah, khususnya di bidang infrastruktur. Namun, sebagai gambaran, di Indonesia ada sekitar 3.200 insinyur untuk setiap satu juta penduduk. Sementara Vietnam memiliki sekitar 9.000 insinyur untuk setiap satu juta penduduk.

Jika ingin berniat bersaing dengan Vietnam, menurut Heru, minimal Indonesia butuh insinyur yang jumlahnya lebih banyak lagi. 

Heru menambahkan, insinyur bisa berkontribusi dalam tujuan G20 mengenai penanggulangan permasalahan pandemi Covid 19, termasuk di bidang ekonomi.

Pandemi covid-19 merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi, sehingga tidak ada kasus yang bisa dijadikan acuan. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi, yang mana merupakan keahlian insinyur.

"Para insinyur adalah orang-orang yang dididik bekerja membuat inovasi. Semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," beber Heru. 

Terkait dengan peluang tersebut dan dalam rangka menangakselerasi pertumbuhan ekonomi yang sempat terhambat akibat pandemi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng PII dalam melakukan kajian tentang Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan dan Perikanan. Hal ini, khususnya dalam menganalisa dan menyiapkan konsep modeling market yang menarik minat investor. 

Dari hasil analisis PII, ada empat peluang investasi yang bisa dilakukan di Belitung, yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, serta industri pariwisata.

Model yang bisa dipakai adalah investasi inti plasma. Perairan Kabupaten Belitung memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka. 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menambahkan, rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus kelautan dan perikanan adalah untuk mendukung menggeliatnya industri perikanan dalam negeri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. 

Selain itu, tujuannya adalah untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja di sektor ini. Potensi perikanan tangkap dari perairan Belitung sangat besar mencapai 2,1 juta ton per tahun yang berada di dua wilayah Pengelolaan Perikanan Negera Republik Indonesia (WPPNRI), yakni 711 dan 712.l 

"Daratan dan pesisirnya juga sangat cocok untuk dilakukan budidaya perikanan, salah satunya budidaya kerapu," ujar Sakti.

Sumber Artikel: kontan.co.id

Selengkapnya
Dukung Kepemimpinan Indonesia di G20, PII persiapkan SDM insinyur

Perindustrian

Kolaborasi PLN dan PT PAL Hasilkan Pembangkit Listrik Kapal Modern Berdaya 60 MW

Dipublikasikan oleh Admin pada 26 Februari 2022


iputan6.com, Surabaya - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Indonesia Power berkolaborasi dengan PT PAL Indonesia berhasil membangun Pembangkit Listrik Kapal atau Mobile Power Plant (MPP) modern yang diberi nama BMPP Nusantara 1 dan berkapasitas 60 Mega Watt (MW).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan khusus di wilayah timur Indonesia keberadaan MPP tipe Barge Mounted Power Plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.

"Pencanangan program ini dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara," ujarnya di dermaga bandar barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya Jumat (28/01).

Selain itu, lanjut Darmawan, hadirnya MPP ini bakal mendorong reserve margin dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan.

"Sebut saja seperti pada remote area yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur," ucapnya.

Di wilayah Ambon, kata Darmawan, selama ini mempunyai kebutuhan listrik 63,6 MW.

"Dengan masuknya BMPP Nusantara 1 maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group," ujar Darmawan.

Darmawan mengungkapkan, pembangkit listrik kapal ini berkapasitas 60 MW dan dilengkapi dengan teknologi dual fuel dalam mengakomodir fleksibilitas ketersediaan bahan bakar. Dengan daya yang besar maka menjadi solusi untuk melistriki area atau wilayah yang mengalami defisit tenaga listrik.

"Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung system kelistrikan wilayah Ambon," ucap Darmawan.

Dirinya menargetkan, proyek bernilai investasi Rp 997 miliar ini bakal beroperasi secara komersil/ commercial on date (COD) pada Maret 2022.

Kedepan, Darmawan menegaskan, PLN tidak hanya berhenti sampai disini. PLN bersama PAL juga akan melanjutkan perakitan BMPP ini untuk unit ke dua dan ketiga dengan total kapasitas 150 MW.

"Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW. Operasional dan maintanance pun sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Indonesia Power, sehingga tidak ada lagi ketergantungan pasokan listrik dari pihak luar," ujar Darmawan.

Tantangan Pandemi

Direktur Utama PT PAL Kaharuddin Djenod menambahkan, proyek pembangunan BMPP Nusantara 1 60MW yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 menjadikan tantangan yang signifikan terhadap produktifitas dan capaian kinerja.

"PT PAL juga berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN dari BMPP ini. Pembangunan BMPP ini memang melibatkan banyak pihak. Kami terus berusaha untuk meningkatkan TKDN dari proyek ini untuk BMPP ke 2 dan 3," jelas Kaharuddin.

Dirinya juga optimistis terhadap target COD dari BMPP Nusantara 1. Meski berada dalam situasi pandemi, PT PAL terus berusaha untuk tetap menjalankan proyek ini dengan aman dan optimal.

"Diharapkan proses delivery to site (Ambon) diberikan kelancaran dan proses commissioning sampai dengan Commercial Operation Date dapat dilaksanakan sesuai target," ujarnya

 

Selengkapnya
Kolaborasi PLN dan PT PAL Hasilkan Pembangkit Listrik Kapal Modern Berdaya 60 MW
« First Previous page 265 of 274 Next Last »