Farmasi

9 Perusahaan Farmasi Indonesia yang Terdaftar Di BEI, Apa Saja?

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Bernas.id – Sebagian masyarakat pasti tak asing lagi dengan istilah farmasi, bahkan untuk masyarakat yang bekerja di bidang kesehatan. Perusahaan farmasi ialah suatu perusahaan yang  memproduksi obat-obatan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Perusahaan bidang farmasi ini faktanya sebagian terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta tentunya bisa dijadikan pilihan dalam berinvestasi. Terlebih lagi kini industri farmasi tengah naik daun semenjak terjadinya pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda dan memerlukan kontribusi perusahaan farmasi.

Lalu, apa saja perusahan farmasi yang terdapat di Indonesia dan terdaftar di BEI? Inilah ulasannya secara lengkap.

Daftar Perusahaan Farmasi Indonesia yang Terdaftar di BEI

Bagi investor, mencari rekomendasi perusahaan dengan kinerja baik dan menciptakan return menjanjikan menjadikan pilihan investasi terbaik. Ditengah berkembangnya industri kesehatan sekarang sini, berikut inilah daftar perusahaan farmasi di Indonesia yang terdaftar di dalam BEI :

1. PT. Merck Indonesia Tbk

Perusahaan farmasi ini mempunyai kinerja yang baik dengan laporan keuangan tahunannya yang baik. Arus keluar masuk uangnya juga terpantau dengan baik dan lancar.

2. PT. Kalbe Farma Tbk

Perusahaan farmasi yang ini sudah memproduksi obat-obatan semenjak tahun 1990. Sementara itu, nilai saham perusahaan ini juga cukup tinggi, jadi dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.

3. PT. Tempo Scan Pacific Tbk

Industri yang bergerak dibidang farmasi ini telah mampu merujudkan keuntungan bersih dalam total yang besar. Hal tersebut disebabkan kinerja yang dilaksanakan selama kegiatan operasi penilaiannya sangatlah baik.

4. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

Perusahan farmasi inipun terdaftar ke dalam jajaran emiten farmasi di BEI dan bisa dijadikan salah satu pilihan yang tepat untuk berinvestasi dengan nilai yang standar.

5. PT. Indofarma (Persero) Tbk

Perusahaan yang bergerak dibidang farmasi semenjak tahun 2001 ini mempunyai nilai saham yang rendah di awal. Namun, kini nilai sahamnya kian mengalami peningkatan dengan baik.

6. PT. Kimia Farma (Perseroan) Tbk

Perusahaan farmasi yang ini cukup populer dikalangan masyarakat. Berdiri semenjak tahun 2001, perusahaan ini mempunyai peminat investor yang tinggi meskipun harganya cukup berkelas.

7. PT. Pyridam Farma Tbk

Perusahaan farmasi inipun dapat menjadi pilihan yang tepat dalam berinvestasi saham dengan baik dan tepat.

8. PT. Muncul Tbk

Perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan ini sudah populer hingga mancanegara. Maka dari itu, nilai sahamnya juga sudah tak perlu diragukan lagi an sudah pasti mendapatkan keuntungan yang tinggi.

9. PT. Pharos Tbk

Perusahaan yang farmasi ini menjadi salah satu pilihan yang tepat dalam berinvestasi saham. Selain itu, perusahaan inipun memproduksi obat-obatan yang nantinya akan sangat diperlukan di masa mendatang.

 


Disadur dari sumber bernas.id

Selengkapnya
9 Perusahaan Farmasi Indonesia yang Terdaftar Di BEI, Apa Saja?

Farmasi

Sekolah Farmasi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 23 Juli 2022


Informasi Umum dan Sejarah

Sekolah Farmasi ITB didirikan pada 6 Oktober 1947, dengan nama Departemen Farmasi, di bawah fakultas yang bernama Faculteit voor Wiskunde and Natuurwetenschapen. Saat itu, fakultas ini merupakan bagian dari Univertitas Indonesia. Pada tanggal 1 Februari 1949, fakultas ini diubah menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), namun tetap berada di bawah Universitas Indonesia. Struktur organisasi Departemen Farmasi sangat sederhana, hanya satu orang yang bertanggungjawab untuk mengatur departemen, namun sejak 1959, organisasi berkembang dan seorang sekretaris diangkat untuk membantu ketua departemen.

Pada tahun 1953 untuk pertama kalinya, warga negara Indonesia, Prof. dr. Rd Mhd Djuhana Wiradikarta, menjadi dekan of FIPIA, salah satu staf akademik di Departemen Farmasi, sampai tahun 1959. Pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan FIPIA digabung menjadi sebuah institusi baru, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Departemen Farmasi menjadi bagian dari Departemen Kimia dan Biologi sampai tahun 1961. Setelah perubahan organisasi pada tahun 1973, Departemen Farmasi menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Hingga tahun 1987, Departemen Farmasi terdiri dari 5 bagian keilmuan, yaitu Kimia Farmasi, Formulasi, Biologi Farmasi, Farmakologi, dan Ilmu Dasar dan Ilmu Tambahan. Tiap-tiap bagian merupakan ilmu yang berhubungan, atau kelompok keilmuan dan terapan di bidang farmasi. Bagian-bagian ini meliputi teori, praktek, dan penelitian. Pada tiap bagian ada beberapa mata kuliah yang dibimbing oleh seorang staf sebagai kepala bagian yang bertanggungjawab untuk mengatur dan mengembangkan bagiannya dalam kuliah yang diberikan, praktek di laboratorium, dan mengatur proyek penelitian. Setiap laboratorium diatur dan diawasi oleh kepala laboratorium, dan setiap staf di departemen punya tanggung jawab masing-masing dalam memberikan kuliah, mendampingi praktikum, dan membimbing proyek penelitian mahasiswa. Organisasi akademik ini perlahan berkembang dan meningkat, dan sekarang sekolah mempunyai 5 Kelompok Keilmuan, yaitu Farmasetika, Farmakokimia, Farmakologi, Farmasi Klinik serta Biologi Farmasi dan Olahraga.

Di awal tahun 1947, mahasiswa yang diterima di Departemen Farmasi merupakan lulusan sekolah kelas B, seperti HBS, AMS, VHO atau sekolah menengah. Bahasa yang digunakan dalam perkuliahan adalah Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Lama studi 5,5 tahun, terdiri dari 3 tahun tahap Sarjana Muda dan 2,5 tahun tahap Sarjana (S-1). Lulusannya mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lanjut (S-3) jika telah mengerjakan sedikitnya 1 subyek (mata kuliah) besar (hoofdvak) dan 2 subyek kecil(bijvak). Sebagai contoh, subyek besar adalah kimia, dan subyek kecil adalah botani, kehewanan, dan fisika. Kurikulum belum terstruktur dengan baik dan tidak ada batasan lama studi. Mulai tahun 1951, beberapa subyek telah ditambahkan ke dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan sistem pendidikan.

Karena keberadaan apoteker di Indonesia kurang memuaskan, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional RI mengeluarkan peraturan lama studi farmasi di perguruan tinggi, yaitu 4 tahun, yang terdiri dari 1 tahun tahap persiapan, 1 tahun pendidikan calon farmasis, dan 2 tahun pendidikan farmasi.

Pada tahun 1960, lama pendidikan farmasi berubah menjadi 6 tahun, yaitu 5 tahun pendidikan sarjana dan 1 tahun pendidikan profesi. Kurikulumnya diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan sistem pendidikan. Beberapa mata kuliah baru dimasukkan ke dalam kurikulum, seperti Bahasa Inggris, Pendidikan Militer, Ilmu Resep, dan lain-lain.

Pada tahun 1973, ada perkembangan yang signifikan di ITB. Semua mahasiswa baru dimasukkan ke dalam Tahap Persiapan Bersama (TPB), mereka tidak dapat mendapatkan pendidikan di departemen manapun hingga mereka lulus TPB. Pada saat ini berlaku sistem kredit semester (SKS). Mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang diinginkan dengan jumlah maksimum 24 SKS per semester. Sistem ini memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya sendiri selama menyelesaikan pendidikan. Kemudian, kurikulum diubah setiap 5 tahun, disusun berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2008.

Selain Program Sarjana, sekarang Sekolah Farmasi menyediakan Program Magister dan Program Doktoral. Ada 8 jalur pilihan untuk Program Magister dan Doktoral, yaitu Farmasi Analisis, Kimia Medisinal, Teknologi Farmasi, Biofarmasi, Farmakognosi-Fitokimia, Farmakologi-Toksikologi, Analisis dan Keamanan Makanan, dan Farmasi Rumah Sakit. Sekolah farmasi juga membuka program pendidikan profesi yang bergelar apoteker dengan lama studi 1 tahun, pendidikan meliputi kuliah, kerja praktek profesi farmasi dan ujian komprehensif.

Pada tahun 1996, Departemen Farmasi ITB mempunyai kesempatan untuk mendapatkan tempat baru, yaitu Laboratorium Teknologi (Labtek) VII, di tengah ITB, di sebelah Gedung Teknik Elektro dan FMIPA. Dengan luas tanah 6579 m2, Departmen Farmasi ITB mengoptimalkan fasilitas dan bangunan untuk melayani mahasiswa dan stake holder. Banyak instrumen dan fasilitas modern diadakan, dan didukung oleh staf-staf berpengalaman. Semua ini membuat Departemen Farmasi ITB menjadi salah satu pendidikan farmasi terbaik di Indonesia.

Berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/SK/1001/OT/2005 yang ditandatangani 29 Agustus 2005, status Departemen Farmasi berubah menjadi Sekolah Farmasi dan mulai berjalan sejak 29 Agustus 2005. Sekolah Farmasi mulai tahun 2006 memiliki 2 program studi untuk strata sarjana, yaitu Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi serta  Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas.

Sumber: itb.ac.id

Selengkapnya
Sekolah Farmasi

Farmasi

Farmakologi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 23 Juli 2022


Farmakologi adalah Istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Farmakos yang memiliki arti obat dan Logos yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah, farmakologi dapat ditafsirkan sebagai suatu ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologis. Terutama tentang obat yang berkaitan dengan respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat, pengaruh sifat fisika-kimiawinya terhadap tubuh, kegunaan obat bagi kesembuhan dan nasib yang dialami obat dalam tubuh. Artinya farmakologi ini akan menelaah efek-efek dari senyawa kimia pada jaringan hidup makhluk hidup.

Dalam farmakologi sistem hidup itu harus dipengaruhi obat, sehingga memunculkan prinsip dasar agar molekul obat harus bisa mempengaruhi secara kimia pada satu atau lebih isi sel agar dapat menghasilkan respon farmakologik. Molekul-molekul obat harus mendekati molekul-molekul yang membentuk sel dalam jumlah yang cukup untuk menutup rapat sehingga fungsi molekul sel menjadi berubah. Obat-Obat pada zaman dahulu dibuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Catatan pemakaian obat telah dilakukan sejak 2700 tahun sebelum masehi di Timur tengah dan Tiongkok. Obat-Obat yang sering dipakai pada waktu itu adalah emetik untuk memicu muntah. Pada tahun 1550 sebelum masehi, orang Mesir menuliskan pengamatan empiris ke dalam terapi obat pada Ebers Medical Papyrus. Mereka menyarankan minyak kastroli sebagai laktasif dan candu untuk nyeri. Mereka juga menyarankan pemakaian roti berjamur untuk luka dan memar (3500 tahun sebelum Alexander Flemming menemukan penisilin) Dokter Romawi dan penulis Galen (131 201 sesudah masehil dianggap sebagai orang-orang yang berpengaruh dalam kedokteran dan farmasi selama ratusan tahun. Mereka memulai pemakaian resep secara umum dan menggunakan beberapa campuran untuk mengobati penyakit tertentu.

Sejarah

Farmakologi periode kuno

Farmakologi periode kuno dimulai sebelum tahun 1700, ditandai dengan adanya observasi empirik yang dilakukan manusia terhadap penggunaan obat. Sejarah ini tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius). Sebelum masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga ditemukan pada zaman Cina dan Mesir kuno. Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain sebagai berikut.

  • Claudius Galen (129-200 sesudah masehi atau sebelum masehi)
  • Theophrastus von Hohenheim (1493-1541 SM)
  • Johann Jakob Wepfer (1620-1695 SM).

Farmakologi periode modern

Farmakologi modern dimulai abad 18 sampai dengan 19. Periode ini ditandai dengan penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja obat pada tingkat organ maupun jaringan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah farmakologi modern adalah sebagai berikut.

  • Rudolf Buchheim (1820-1879), merupakan pendiri fakultas farmasi pertama di dunia. Fakultas tersebut didirikan di Universitas Dorpat, Tartu, Estonia.
  • Oswald Schmeideberg (1838-1921), salah satu dari penulis jurnal farmakologi pertama di dunia
  • Bernhard Naunyn (1839-1925) bersama Oswald menulis jurnal farmakologi pertama di dunia
  • John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi Amerika Serikat, pendiri The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics, yang sampai sekarang selalu menjadi acuan di dunia farmakologi.

Cabang Ilmu

  • Ilmu Farmakokinetik, adalah ilmu yang mempelajari tentang absorpsi, distribusi, metabolisme atau biotransformasi dan ekskresi obat (ADME). Secara singkat artinya pengaruh tubuh terhadap obat.
  • Ilmu Farmakoterapi, ilmu yang mempelajari penggunaan obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
  • Ilmu Farmakodinamik, adalah ilmu yang mempelajari efek obat terhadap fungsi berbagai organ, cara kerja obat dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia serta struktur dan fungsi organ.
  • llmu Toksikologi, adalah ilmu yang mempelajari keracunan dan zat-zat yang menyebabkan keracunan.

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Farmakologi

Farmasi

Program Studi Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 23 Juli 2022


Program studi Sains dan Teknologi Farmasi adalah bagian dari Sekolah Farmasi ITB yang lebih berorientasi pada pengembangan produk kefarmasian. Prodi ini mengkaji berbagai aspek yang berhubungan dengan ”sediaan farmasi” mulai dari pencarian atau penciptaan, pengembangan bahan baku sampai menjadi sediaan farmasi yang siap digunakan, seperti obat-obatan, jamu atau produk kosmetika.

Ilmu yang akan teman-teman pelajari dalam prodi ini terkait sangat erat dengan dunia industri farmasi. Tentunya karena tingkat kecanggihan alat-alat yang digunakan pada industri farmasi ini, pelaksanaan dan pengembangannya harus berdasarkan penelitian yang canggih. Sehingga, prodi ini pun akan sangat cocok bagi teman-teman yang suka meneliti. Di bidang teknologi, teman-teman bisa meneliti tentang obat dan penyembuhan penyakit berbasis DNA. Di bidang kimia medisinal, teman-teman bisa meneliti senyawa obat baru. Di bidang fitokimia, teman-teman bisa meneliti pengaruh senyawa dari tanaman terhadap gangguan fisiologi pada tubuh dan banyak lagi lainnya. Di bidang farmakologi, teman-teman bisa meneliti tentang mekanisme kerja obat terhadap tubuh. Bahkan bagi yang suka komputer, teman-teman dapat melakukan riset permodelan suatu senyawa obat baru melalui program komputer.

Prospek Kerja

Seorang lulusan prodi Sains dan Teknologi Farmasi diharapkan menguasai dan mampu menerapkan serta mengembangkan sains dan teknologi farmasi untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi pekerjaan di produksi, pengawasan mutu, penelitian dan pengembangan produk-produk farmasi. Prospek kerja lulusan STF sangat luas diantaranya :

  • Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi
    Bidang pekerjaan yang dilakukan sangat bervariasi variatif, dari jajaran marketing, produksi, pengembangan produk, pengawasan dan penjaminan mutu, pergudangan, hingga kehumasan. Contoh : Sanbe Farma, Kalbe Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.
  • Bidang Industri Makanan
    Berbekal pengetahuan tentang pembuatan obat yang baik, sarjana farmasi dapat menguasai pekerjaan di bidang industri makanan, sebab syarat pembuatan produk makanan relatif lebih sederhana dibandingkan produk obat. Contoh: Nestle, Wingsfood, Indofood, Ultra, dsb.
  • Bidang Industri Kosmetik. Contoh : Sari Ayu, Mustika Ratu.
  • Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti : Unilever, dan P&G
  • Industri jamu dan obat tradisional seperti : Air mancur, Borobudur, Sido muncul
  • Bidang Riset dan Pendidikan, seperti Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
  • Bidang Perdagangan
    Sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga membutuhkan sarjana farmasi karena produk obat-obatan dan alat kesehatan harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.

sumber: itb.ac.id

Selengkapnya
Program Studi Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi

Farmasi

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 23 Juli 2022


Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) adalah salah satu fakultas termuda di Universitas Indonesia yang mempelajari tentang Ilmu Farmasi. Fakultas Farmasi adalah bagian dari Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia.

Sejarah

Fakultas Farmasi merupakan fakultas terbaru di UI yang didirikan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 2408A/SK/R/2011 tanggal 29 November 2011. Fakultas ini sebelumnya merupakan bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam wujud Departemen Farmasi.

Jurusan Farmasi FMIPA UI didirikan dan mulai menerima mahasiswa angkatan pertama pada bulan September 1965. Jurusan yang semula berlokasi di Jl. Diponegoro Jakarta Pusat ini, tergabung dalam satu fakultas yang awalnya bernama Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) yang kemudian berdasarkan Kepres No. 44 tahun 1982 berubah menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 1971-1977 Jurusan Farmasi berlokasi di belakang Fakultas Ekonomi UI Jl. Salemba Raya 4 Jakarta Pusat, dan tahun 1977-1987 menempati gedung di belakang gedung Rektorat UI Jl. Salemba Raya 4 Jakarta Pusat.

Pada tahun 1987, Jurusan Farmasi menempati gedung D FMIPA UI bersama Jurusan Matematika di Kampus Baru Universitas Indonesia Depok. Sejak tahun 2000, disamping menempati gedung D, kegiatan administrasi Departemen Farmasi dipusatkan di Gedung C.

Pada saat kepindahan ke Depok (tahun 1987), Jurusan Farmasi baru mengelola Program S1 dan Program Apoteker dengan jumlah mahasiswa l.k. 200 orang dan jumlah dosen 30 orang.

Dewasa ini Jurusan Farmasi mengelola 4 program studi, yaitu:

  • Program pendidikan sarjana farmasi
  • Program pendidikan apoteker/farmasis
  • Program pendidikan magister ilmu kefarmasian
  • Program pendidikan magister ilmu herbal
  • Program pendidikan doktor ilmu kefarmasian

Berdasarkan Keputusan Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia Nomor 01/SK/MWA-UI/2003 tanggal 18 Januari 2003 tentang Anggaran Rumah Tangga UI, maka Jurusan Farmasi FMIPA UI telah disesuaikan namanya menjadi Departemen Farmasi FMIPA UI.

Selanjutnya guna menunjang pendirian Rumpun Ilmu Kesehatan yang terintegrasi di dalam lingkungan UI, maka berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 2408A/SK/R/2011 tanggal 29 November 2011 tentang Pembukaan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, maka Departemen Farmasi FMIPA UI berubah menjadi Fakultas Farmasi UI.

Program studi

Pada jenjang S1 program studi farmasi terdapat program Sarjana Reguler, kelas paralel dan Kelas Ekstensi.Untuk Jenjang Profesi terdapat program profesi Apoteker. Pada Jenjang S2 terdapat Pascasarjana Ilmu Kefarmasian yang terdiri dari peminatan teknologi farmasi, peminatan kimia farmasi/kimia medisinal, peminatan biologi farmasi dan peminatan farmasi klinik.

Berikut ini program studi FF menurut acuan matriks KKNI:

Keterangan:

  Setara dengan KKNI Level 6

  Setara dengan KKNI Level 7

  dan   Setara dengan KKNI Level 8

  Setara dengan KKNI Level 9

Sarjana
Farmasi
(S.Farm.)Profesi
Apoteker
(Apt.)Magister
Ilmu Kefarmasian
(M.Farm.)Magister
Herbal
(M.Si.)Doktor
Ilmu Kefarmasian
(Dr.)

Guru Besar

Guru besar atau sebutan lain professor (Prof.) merupakan jabatan akademik tertinggi yang bisa dicapai oleh seorang dosen di perguruan tinggi dan mencerminkan kepakaran seorang dosen di dalam bidang ilmunya. Persyaratan untuk menjadi guru besar harus memenuhi kriteria Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat). Seorang calon guru besar diusulkan dari Universitas Indonesia kepada kementerian yang mengurusi pendidikan tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendiikan Tinggi Indonesia apabila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Dalam PP 66 Tahun 2013 tentang Statuta UI, Dewan Guru Besar UI bertugas yang menjalankan fungsi pengembangan keilmuan, penegakan etika, dan pengembangan budaya akademik. Berikut ini adalah daftar guru besar Fakultas Farmasi UI:

NoNama Guru BesarKepakaranTahun Dilantik1Prof. Dr. Endang Hanani, M.S., Apt.Fitokimia dan Farmakognosi20072Prof. Dr. Effionora Anwar, M.S. Apt.Teknologi Farmasi20083Prof. Dr. Atiek Soemiati, M.S., Apt.Ilmu Farmasi20094Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.Si., Apt.Kimia Farmasi20105Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt.Mikrobiologi dan Bioteknologi20126Prof. Dr. Harmita, Apt.Kimia Farmasi20147Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt.Fitokimia dan Farmakognosi20148Prof. Dr. Amarila Malik, M.Si., Apt.Mikrobiologi dan Bioteknologi20149Prof. Dr. Arry Yanuar, M.Si., Apt. Kimia Farmasi201910Prof. Dr. Abdul Mun'im, M.Si., Apt.Fitokimia dan Farmakognosi201911Prof. Dr. Retnosari Andrajati, M.S., Apt.Farmasi Klinis202012Prof. Dr. Hayun, M.Si., Apt.Kimia Farmasi2020

 

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Farmasi

2 Prodi Farmasi ITB Terakreditasi Internasional, Ini Prospek

Dipublikasikan oleh Admin pada 03 Maret 2022


KOMPAS.com - Dua program studi dari Sekolah Farmasi ITB di bawah Sekolah Farmasi ITB yaitu Farmasi Klinik dan Komunitas serta Sains dan Teknologi Farmasi sudah terakreditasi secara internasional oleh ASIIN. Di tahun 2022, Sekolah Farmasi ITB menyosialisasikan program Kelas Internasional yang ditawarkan bagi calon mahasiswa dengan sejumlah keunggulan.

Dosen Kelompok Keahlian Biologi Farmasi Sekolah Farmasi ITB, Defri Rizaldy menjelaskan tentang dua program studi yang ada di dalam Sekolah Farmasi ITB yaitu Sains dan Teknologi Farmasi serta Farmasi Klinik dan Komunitas. Ia menjelaskan bahwa pendidikan di Sekolah Farmasi ITB ditempuh selama 8 semester untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm).

Lalu, dapat dilanjutkan dengan 2 semester pada sekolah keprofesian apoteker. Baca juga: Jurusan-jurusan Kuliah di ITB yang Terakreditasi Internasional Dijelaskan pula terkait beragam research group yang ada di Sekolah Farmasi ITB. Mulai dari pharmacochemistry, pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmacology clinical pharmacy, dan sport science.

“Kelima bidang ini tentunya memberikan kontribusi dan inovasi yang berbeda untuk keilmuan farmasi,” papar Defri seperti dilansir dari laman ITB. Program internasional Sekolah Farmasi ITB, dijelaskan Defri memiliki beberapa perbedaan dengan program lainnya. Berbagai program tersebut disebut International Exposures.

“Perbedaannya adalah perkuliahan dan praktikum yang dibawakan dalam bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa program Internasional akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar atau internship di luar negeri serta dapat melakukan tugas akhir atau riset di perguruan tinggi luar negeri yang juga mitra dari ITB,” jelas Defri.

Program internasional Sekolah Farmasi ITB memiliki berbagai global partners yang sangat luas di luar negeri.  “Mulai dari Oregon State University, Universiteit Leiden, Kyunghee University, Universiti Sains Malaysia, Universitat Oldenburg, Mahidol University, Cyberjaya University College, Universiti Teknologi Mara, dan masih banyak lagi seperti yang tertera pada slide presentasi,” terang Defri.

Prospek serta lapangan kerja dari lulusan Sekolah Farmasi ITB juga sangat beragam. Mulai dari industri farmasi hingga pemerintahan. Secara rinci, 39,11 persen lulusan Sekolah Farmasi ITB bekerja di Industri Farmasi, 14,89 persen bekerja di pemerintahan, 10,98 persen bekerja di Rumah Sakit, 14,7 persen bekerja sebagai pharmacist, 2,66 persen bekerja sebagai researcher, 14,47 persen sebagai dosen dan guru, serta 3,19 persen bekerja sebagai pengusaha.

Sekolah Farmasi ITB juga telah menghasilkan banyak pengusaha terkenal yang telah memajukan industri farmasi seperti Rudy Soetikno dari Dexa Medica, Nurhayati Subakat dari Paragon, Jahja Santosa dari Sanbe, dan Andi Wijaya dari Prodia. Terakhir, dijelaskan terkait biaya pendidikan untuk menempuh pendidikan di Program Internasional Sekolah Farmasi ITB.

Biaya pendidikan ini terbagi dua menjadi donation for institutional development yang hanya dibayarkan sekali serta tuition fee yang dibayar setiap setengah tahun sekali. Selain itu, berbagai dokumen persyaratan serta ITB AQ Test wajib dilampirkan untuk mendaftar.

 

Selengkapnya
2 Prodi Farmasi ITB Terakreditasi Internasional, Ini Prospek
« First Previous page 3 of 4 Next Last »