Industri Otomotif

Suzuki

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Suzuki Motor Corporation (bahasa Jepang: スズキ株式会社 HepburnSuzuki Kabushiki-Kaisha)[3] adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Minami-ku, Hamamatsu, Jepang.[4] Suzuki memproduksi mobil, kendaraan four-wheel drivesepeda motorall-terrain vehicles (ATV)mesin tempelkursi roda, dan berbagai macam mesin pembakaran dalam kecil lain. Pada tahun 2016, Suzuki adalah produsen otomotif terbesar ke-11 di dunia.[5] Suzuki mempekerjakan lebih dari 45.000 orang dan memiliki 35 fasilitas produksi di 23 negara, serta 133 distributor di 192 negara. Volume penjualan mobil Suzuki merupakan yang terbesar ke-10 di dunia,[6] sementara volume penjualan domestik Suzuki merupakan yang terbesar ketiga di Jepang.[7]

Volume penjualan sepeda motor domestik Suzuki merupakan yang terbesar ketiga di Jepang.[8]

Sejarah

Pada tahun 1909, Michio Suzuki (1887–1982) mendirikan Suzuki Loom Works di Hamamatsu, Jepang. Suzuki Loom Works pun berkembang pesat dengan memproduksi alat tenun untuk industri pengolahan sutra di Jepang.[9] Pada tahun 1929, Michio Suzuki menciptakan mesin tenun tipe baru, yang lalu diekspor ke luar Jepang. Selama 30 tahun pertama, Suzuki Loom Works pun fokus pada pengembangan dan produksi mesin tersebut.[butuh rujukan]

Walaupun alat tenunnya sukses, Suzuki percaya bahwa perusahaannya akan lebih sukses jika melakukan diversifikasi. Berdasarkan permintaan konsumen, Suzuki lalu memutuskan untuk memproduksi mobil kecil. Proyek tersebut dimulai pada tahun 1937, dan hanya dalam waktu dua tahun, Suzuki berhasil memproduksi sejumlah mobil purwarupa kecil yang ditenagai dengan mesin empat silinder, empat tak, dan berpendingin cairan. Mesin tersebut dilengkapi dengan bak mesin dan gearbox berbahan aluminum cor, serta dapat menghasilkan 13 tenaga kuda (9,7 kW) dengan kapasitas mesin kurang dari 800cc.[butuh rujukan]

Akibat pecahnya Perang Dunia II, rencana Suzuki untuk memproduksi kendaraan baru dihentikan, karena pemerintah mendeklarasikan bahwa mobil sipil adalah "komoditas non-esensial". Setelah perang berakhir, Suzuki kembali memproduksi alat tenun. Produksi alat tenun lalu meningkat setelah pemerintah Amerika Serikat menyetujui pengapalan katun ke Jepang. Suzuki pun mulai mapan seiring dengan makin meningkatnya pesanan dari perusahaan tekstil domestik. Namun pada tahun 1951, pasar katun kolaps.[butuh rujukan]

Oleh karena itu, Suzuki kembali berencana memproduksi kendaraan bermotor. Pasca perang, masyarakat Jepang sangat membutuhkan moda transportasi pribadi yang handal dan terjangkau. Sejumlah perusahaan pun mulai menawarkan mesin gas yang dapat dipasang pada sepeda. Kendaraan beroda dua pertama buatan Suzuki adalah sebuah sepeda yang dilengkapi dengan mesin, yang diberi nama "Power Free." Dirancang agar tidak mahal dan mudah untuk diproduksi dan dirawat, Power Free buatan tahun 1952 dilengkapi dengan mesin dua tak 36 cc yang dapat mengeluarkan tenaga sebesar 1 tenaga kuda.[10] Sistem gir sproket ganda baru memungkinkan pengendara untuk mengayuh dengan bantuan mesin, mengayuh tanpa bantuan mesin, atau memakai mesin saja.[butuh rujukan] Kantor paten lalu memberi subsidi keuangan kepada Suzuki untuk melanjutkan riset di bidang rekayasa sepeda motor.

Suzulight buatan tahun 1955

Pada tahun 1954, Suzuki telah memproduksi 6.000 unit sepeda motor per bulan dan nama perusahaan pun diubah menjadi Suzuki Motor Co., Ltd. Pasca kesuksesan sepeda motor pertamanya, Suzuki mulai memproduksi mobil yang bahkan lebih sukses, yakni Suzuki Suzulight pada tahun 1955. Suzulight dilengkapi dengan penggerak roda depan, suspensi independen empat roda, dan kemudi rack-and-pinion, yang belum umum dijumpai di mobil hingga tiga dekade kemudian.[butuh rujukan]

Mulai tahun 2009 hingga 2015, Volkswagen memegang 19,9% saham Suzuki. Kepemilikan saham tersebut tidak bertahan lama, karena Suzuki menuduh Volkswagen tidak membagi teknologi yang telah dijanjikan, sementara Volkswagen mewajibkan Suzuki membeli mesin diesel buatan Fiat.[11] Pengadilan arbitrase internasional lalu memerintahkan Volkswagen untuk menjual kembali kepemilikan sahamnya ke Suzuki.[11] Suzuki pun mengeluarkan dana sebesar $3,8 milyar untuk membeli saham yang dipegang oleh Volkswagen pada bulan September 2015.[12]

Kepemimpinan

Perusahaan ini didirikan oleh Michio Suzuki. Chairman Suzuki saat ini adalah Osamu Suzuki,[13] menantu Michio,[14] Osamu Suzuki, yang sudah berusia 91 tahun, akan pensiun pada bulan Juni 2021, dan akan menyerahkan jabatannya ke Toshihiro.[15]

Linimasa

Suzuki Loom Company didirikan pada tahun 1909 sebagai sebuah produsen alat tenun sutra dan katun. Michio Suzuki berniat memproduksi alat tenun yang lebih baik dan lebih mudah digunakan, sehingga selama 30 tahun, ia fokus mengembangkan mesin tersebut. Keinginan Michio untuk berekspansi ke produksi otomotif lalu terhenti akibat Perang Dunia II.[16] Sebelum mulai memproduksi mesin empat tak, Suzuki Motor Corp. terkenal berkat mesin dua taknya.[17] Pasca perang, Suzuki memproduksi sebuah sepeda bermesin dua tak, namun perusahaan ini kemudian menjadi terkenal berkat sepeda motor Hayabusa dan GSX-RQuadRunner, serta karena mendominasi balapan di seluruh dunia. Walaupun telah memproduksi mobil pertamanya pada tahun 1955, perusahaan ini baru membentuk divisi mobil pada tahun 1961.[18] Saat ini, Suzuki merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, dan merupakan merek besar di sejumlah negara penting, seperti Jepang dan India. Namun, Suzuki tidak lagi menjual mobilnya di Amerika Utara.[19]

1909–1959

Michio Suzuki

  • 1909: Michio Suzuki mendirikan Suzuki Loom Works di HamamatsuPrefektur Shizuoka, Jepang.[20]
  • 1920: Perusahaan ini direorganisasi dan didaftarkan sebagai sebuah badan hukum dengan modal sebesar ¥500.000 dengan nama Suzuki Loom Manufacturing Co. dan Michio Suzuki sebagai presidennya.[20]
  • 1937: Suzuki memulai proyek untuk berekspansi ke produksi mobil kecil. Dalam waktu dua tahun, sejumlah purwarupa inovatif berhasil diproduksi, namun pemerintah mendeklarasikan bahwa mobil sipil adalah "komoditas non-esensial" pada awal Perang Dunia II, sehingga menggagalkan rencana Suzuki.[16]
  • 1940: Pabrik Takatsuka dibangun di Kami-mura, Hamana-gun, Shizuoka, Jepang.[4][20]
  • 1945: Pabrik Takatsuka ditutup karena rusak berat akibat perang. Kantor pusat Suzuki pun dipindah ke lokasi pabrik Takatsuka.[20]
  • 1947: Kantor pusat Suzuki kembali dipindah ke lokasinya saat ini.[4][20]
  • 1949: Suzuki resmi melantai di TokyoOsaka, dan Nagoya Stock Exchange.[20]
  • 1950: Suzuki mengalami krisis keuangan akibat kekurangan tenaga kerja.[20]
  • 1952: Sepeda bermesin "Power Free" mulai dipasarkan.[10][18]
  • 1953: Peluncuran sepeda bermesin dua tak 60cc "Diamond Free". Kapasitas mesinnya lalu ditingkatkan menjadi 70cc.[21]
  • 1954: Nama perusahaan diubah menjadi Suzuki Motor Co., Ltd.[20]
  • 1955: Peluncuran sepeda motor satu silinder empat tak 125cc Colleda COX[21] dan sepeda motor satu silinder dua tak 125cc Colleda ST.
    • Mobil berpenggerak roda depan Suzulight (360cc, dua tak) diluncurkan pada awal era kendaraan mini di Jepang.[22]
  • 1957: Michio Suzuki ditunjuk sebagai penasehat, sementara anaknya, Shunzo Suzuki, ditunjuk sebagai presiden.[20][23]
  • 1958: Huruf S diadopsi sebagai emblem perusahaan.[20]
  • 1959: Peluncuran sepeda motor dua tak dua silinder 125cc Colleda Sel Twin dengan starter elektrik.
Selengkapnya
Suzuki

Industri Otomotif

Mitsubishi Motors

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Mitsubishi Motors Corporation (bahasa Jepang: 三菱自動車工業株式会社 HepburnMitsubishi Jidōsha Kōgyō KK, IPA: [mitsɯꜜbiɕi]; atau biasa dikenal sebagai Mitsubishi Motors[5]) adalah sebuah produsen otomotif multinasional yang berkantor pusat di Minato, Tokyo, Jepang.[6] Pada tahun 2011, Mitsubishi Motors adalah produsen otomotif dengan volume produksi terbesar keenam di Jepang dan terbesar ke-19 di dunia.[7] Sejak bulan Oktober 2016, sebanyak 34% saham perusahaan ini dipegang oleh Nissan, sehingga perusahaan ini menjadi bagian dari Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance.[8]

Selain menjadi bagian dari Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance, perusahaan ini juga merupakan bagian dari keiretsu Mitsubishi, karena perusahaan ini dibentuk pada tahun 1970 sebagai hasil pemisahan divisi otomotif dari Mitsubishi Heavy Industries.[9]

Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, yang memproduksi truk, bus, dan peralatan konstruksi, sebelumnya merupakan bagian dari perusahaan ini, namun kini telah dipisah dan mayoritas sahamnya dipegang oleh Daimler AG asal Jerman.

Sejarah

Pekerja Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd di samping salah satu purwarupa mobil Mitsubishi Model A

Sejarah Mitsubishi di bidang otomotif dimulai pada tahun 1917, saat Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd. memperkenalkan Mitsubishi Model A, mobil asal Jepang pertama yang diproduksi secara massal.[10] Sedan berkapasitas tujuh orang yang didasarkan pada Fiat Tipo 3 dan sepenuhnya diproduksi dengan tangan tersebut terbukti terlalu mahal jika dibandingkan dengan produk dari kompetitornya di Amerika dan Eropa, sehingga produksinya dihentikan pada tahun 1921 setelah hanya 22 unit berhasil diproduksi.[11]

Pada tahun 1934, Mitsubishi Shipbuilding digabung dengan Mitsubishi Aircraft Co., yang didirikan pada tahun 1920 untuk memproduksi mesin pesawat terbang dan komponen lain, guna membentuk Mitsubishi Heavy Industries (MHI).[12] MHI fokus pada produksi pesawat terbangkapalkereta, dan permesinan. Pada tahun 1937, MHI mulai mengembangkan PX33, sebuah purwarupa sedan untuk keperluan militer. Sedan tersebut merupakan mobil penumpang pertama buatan Jepang yang dilengkapi dengan penggerak empat roda, sebuah teknologi yang 50 tahun kemudian dihidupkan kembali oleh perusahaan ini.[13]

Sebuah Mitsubishi PX33 buatan tahun 1937 ditampilkan di Mondial de l'Automobile pada bulan September 2006

Era pasca perang

Logo Mitsubishi Motors mulai tahun 1983 hingga 2017

Sesaat setelah Perang Dunia II berakhir, perusahaan ini kembali memproduksi kendaraan. Fuso pun kembali memproduksi bus, sementara kendaraan kargo roda tiga kecil yang diberi nama Mizushima dan skuter yang diberi nama Silver Pigeon juga mulai dikembangkan. Namun, zaibatsu diminta dibubarkan oleh Sekutu pada tahun 1950, sehingga Mitsubishi Heavy Industries dibagi menjadi tiga perusahaan regional, dengan masing-masing terlibat dalam pengembangan kendaraan bermotor, yakni West Japan Heavy-Industries, Central Japan Heavy-Industries, dan East Japan Heavy-Industries.

Pada tahun 1951, East Japan Heavy-Industries mulai mengimpor Henry J, sedan murah buatan Kaiser Motors, dalam bentuk knockdown kit (CKD), dan tetap mengimpornya ke Jepang hingga produksinya dihentikan. Pada tahun yang sama, Central Japan Heavy-Industries meneken kontrak serupa dengan Willys (kini dimiliki oleh Kaiser) untuk mengimpor Jeep CJ-3B dalam bentuk rakitan CKD. Kesepakatan tersebut terbukti bertahan lama, dengan Mitsubishi Jeep tetap diproduksi hingga tahun 1998, atau 30 tahun setelah Willys menggantikan model tersebut.

Pada awal dekade 1960-an, ekonomi Jepang tumbuh pesat, upah pekerja naik, dan makin banyak keluarga yang bepergian bersama. Central Japan Heavy-Industries, yang saat itu sudah mengubah namanya menjadi Shin Mitsubishi Heavy-Industries, pun telah mendirikan kembali departemen otomotif di kantor pusatnya pada tahun 1953. Shin Mitsubishi Heavy-Industries lalu meluncurkan Mitsubishi 500 untuk memenuhi permintaan pembeli pada tahun 1962. Setahun kemudian, Shin Mitsubishi Heavy-Industries meluncurkan mobil kei Minica dan Colt 1000, produk pertama dari lini Colt. Pada tahun 1964, Mitsubishi memperkenalkan sedan terbesarnya, yakni Mitsubishi Debonair, terutama untuk dijual di Jepang dan juga digunakan oleh pimpinan Mitsubishi sebagai mobil dinas.

West Japan Heavy-Industries, yang saat itu sudah mengubah namanya menjadi Mitsubishi Shipbuilding and Engineering, dan East Japan Heavy-Industries, yang saat itu sudah mengubah namanya menjadi Mitsubishi Nihon Heavy-Industries, juga mengembangkan departemen otomotifnya pada dekade 1950-an. Ketiga perusahaan regional tersebut lalu kembali digabung untuk membentuk Mitsubishi Heavy Industries (MHI) pada tahun 1964. Dalam waktu tiga tahun, MHI telah dapat memproduksi lebih dari 75.000 unit kendaraan dalam satu tahun. Pasca kesuksesan Galant yang diluncurkan pada tahun 1969 dan tumbuhnya divisi kendaraan niaga, MHI memisahkan bisnis otomotifnya ke dalam Mitsubishi Motors Corporation (MMC) yang dibentuk pada tanggal 22 April 1970, dengan dipimpin oleh Tomio Kubo, seorang insinyur dari divisi pesawat terbang.[butuh rujukan]

Sebagaimana anggota keiretsu Mitsubishi yang lain, perusahaan ini juga menggunakan logo tiga berlian. Logo tersebut dipilih oleh Iwasaki Yatarō, pendiri Mitsubishi, karena logo tersebut mirip dengan emblem klan Tosa yang pertama kali mempekerjakannya, dan karena lambang keluarganya sendiri adalah tiga belah ketupat yang ditumpuk. Nama Mitsubishi (三菱) terdiri dari dua bagian, yakni mitsu yang berarti "tiga" dan hishi (yang menjadi "bishi" sesuai rendaku) yang berarti "kaltrop air" (juga disebut sebagai "kastanya air") yang berbentuk "belah ketupat".[14]

Hubungan Chrysler

1970-an

Bagian dari strategi ekspansi Tomio Kubo adalah meningkatkan ekspor dengan membentuk aliansi dengan perusahaan asal luar Jepang yang telah mapan. Sehingga pada tahun 1971, MHI menjual 15% saham MMC ke Chrysler asal Amerika Serikat. Berkat penjualan saham tersebut, Chrysler mulai menjual Galant di Amerika Serikat dengan nama Dodge Colt, sehingga menjadi produk Mitsubishi pertama yang dijual dengan merek milik Chrysler, dan volume produksi MMC pun dapat mencapai lebih dari 250.000 unit kendaraan per tahun. Pada tahun 1977, Galant dijual dengan nama Chrysler Sigma di Australia.

Sebuah Mitsubishi Galant buatan tahun 1973, dasar untuk kesepakatan impor captive pertama antara perusahaan ini dengan Chrysler

Pada tahun 1977, jaringan diler distribusi dan penjualan "Colt" telah dibentuk di seantero Eropa, karena Mitsubishi ingin menjual produknya secara langsung. Volume produksi tahunan perusahaan inipun tumbuh dari 500.000 unit kendaraan pada tahun 1973 menjadi 965.000 pada tahun 1978, saat Chrysler mulai menjual Galant sebagai Dodge Challenger dan Plymouth Sapporo. Namun, ekspansi tersebut mulai menyebabkan gesekan, karena Chrysler menganggap bahwa MMC menggerogoti pangsa pasar subkompaknya di Eropa, sementara MMC merasa bahwa Chrysler terlalu ikut campur dalam proses pengambilan keputusannya.

1980-an

Pada tahun 1980, Mitsubishi berhasil mencapai volume produksi sebesar 1.000.000 unit mobil per tahun, namun pada saat itu, Chrysler tidak terlalu sehat. Sebagai bagian dari upaya untuk menghindari kebangkrutan, Chrysler terpaksa menjual divisi produksinya di Australia ke MMC, yang lalu mengubah nama divisi tersebut menjadi Mitsubishi Motors Australia Ltd (MMAL).

Pada tahun 1982, merek Mitsubishi diperkenalkan di Amerika. Sedan Tredia, serta coupé Cordia dan Starion awalnya dijual melalui 70 diler yang tersebar di 22 negara bagian, dengan alokasi sebesar 30.000 unit kendaraan. Kuota tersebut, yang disesuaikan dengan perjanjian antara pemerintah Jepang dan Amerika Serikat, juga mencakup 120.000 unit mobil yang dijual dengan merek Chrysler. Mitsubishi dan Chrysler juga memiliki perjanjian bahwa Chrysler dapat menolak model buatan Mitsubishi untuk dijual di Amerika Serikat hingga tahun 1990.[15] Menjelang berakhirnya dekade 1980-an, karena ingin meningkatkan eksistensinya di Amerika Serikat, MMC pun menayangkan kampanye iklan televisi nasional pertamanya dan berencana menambah jaringannya menjadi 340 diler.

Pada tahun 1986, Mitsubishi mencapai kesepakatan dengan Liuzhou Automotive untuk merakit truk dan van Minicab di sana, sehingga Mitsubishi menjadi produsen otomotif asal Jepang ketiga (setelah Daihatsu dan Suzuki) yang merakit produknya di Tiongkok.[rujukan?]

Sebelum mendapat persetujuan dari pemerintah atas rencana tersebut, Mitsubishi harus mengungkapkan penyesalan atas truk Mitsubishi "cacat" yang diimpor ke Tiongkok pada tahun 1984 dan 1985.[16] Pada tahun 1989, volume produksi global Mitsubishi, termasuk afiliasinya di luar Jepang, mencapai 1,5 juta unit kendaraan.

Diamond-Star Motors

Artikel utama: Diamond-Star Motors

Sebuah Mitsubishi Pajero buatan tahun 1984, SUV paling sukses dari perusahaan ini

Walaupun hubungannya masih menegang, Chrysler dan Mitsubishi setuju untuk bersama-sama mengelola aktivitas produksi kendaraan di Normal, Illinois. Joint venture tersebut pun menjadi cara untuk mengakali pembatasan impor sukarela, sembari tetap menyediakan mobil kompak dan subkompak baru untuk Chrysler. Diamond-Star Motors (DSM)—terinspirasi dari logo Mitsubishi dan Chrysler, yakni berlian dan bintang—pun didirikan pada bulan Oktober 1985, dan pada bulan April 1986, DSM meletakkan batu pertama pembangunan fasilitas produksi di atas lahan seluas 1,9 juta kaki persegi (177.000 m2) yang terletak di Normal. Pada tahun 1987, perusahaan ini menjual 67.000 unit mobil di Amerika Serikat, namun setelah pabrik DSM selesai dibangun pada bulan Maret 1988, perusahaan ini dapat memproduksi hingga 240.000 unit kendaraan. Awalnya, tiga coupé 2+2 kompak yang satu platform diluncurkan, yakni Mitsubishi EclipseEagle Talon, dan Plymouth Laser, lalu disusul dengan model lain di tahun-tahun berikutnya

Penawaran umum perdana 1988

Mitsubishi Motors resmi melantai di bursa saham pada tahun 1988, sehingga mengakhiri statusnya sebagai satu-satunya dari sebelas produsen otomotif asal Jepang yang belum melantai di bursa saham. Mitsubishi Heavy Industries setuju untuk mengurangi kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 25%, sementara Chrysler meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi lebih dari 20%. Modal yang didapat dari penawaran umum perdana pun memungkinkan Mitsubishi untuk membayar sebagian utangnya, serta mengembangkan investasinya di seantero Asia Tenggara, di mana Mitsubishi telah beroperasi di FilipinaMalaysia, dan Thailand.

1990-an

Hirokazu Nakamura menjadi presiden Mitsubishi pada tahun 1989, dan memimpin perusahaan ini ke arah yang lebih baik, dengan adanya "koreksi pasarpenggelembungan harga aset di Jepang yang mengarah pada Dasawarsa yang Hilang sebagai hasil dari perjanjian Plaza Accord yang diteken pada tahun 1985. Penjualan Pajero lalu sangat sukses, sehingga menjadi populer, bahkan di jalanan Jepang yang padat.

Sumber; wikipedia.org 

Selengkapnya
Mitsubishi Motors

Industri Otomotif

Kendaraan bermotor

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat.Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain (misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat digunakan. Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan. Jenis-jenis kendaraan bermotor dapat bermacam-macam, mulai dari mobilbussepeda motorkendaraan off-roadtruk ringan, sampai truk berat. Klasifikasi kendaraan bermotor ini bervariasi tergantung masing-masing negara. ISO 3833:1977 adalah standar untuk tipe dan definisi kendaraan darat.[1]

Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992 yang dimaksud dengan peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata berada dalam ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.

Sampai tahun 2010, ada lebih dari 1 miliar kendaraan bermotor di seluruh dunia, tidak termasuk kendaraan off-road dan kendaraan berat. Kepemilikan kendaraan per kapita global adalah 148 kendaraan beroperasi tiap 1000 orang. Amerika Serikat adalah negara yang memiliki jumlah kendaraan bermotor terbanyak di dunia, dengan 239,8 juta kendaraan tahun 2010. Kepemilikan kendaraan per kapita di Amerika Serikat juga tertinggi di dunia, yaitu 769 kendaraan per 1000 penduduk. Republik Rakyat Tiongkok mempunyai jumlah kendaraan terbanyak kedua di dunia, dengan jumlah 78 juta unit dan sejak 2009 juga menjadi pasar kendaraan terbesar di dunia. Pada tahun 2011, 80 juta mobil dan kendaraan komersial diproduksi di seluruh dunia, 18,4 juta unit diantaranya diproduksi di Cina.[2]

Tren kepemilikan

Menurut sebuah penerbit asal Amerika Serikat Ward's, diestimasikan bahwa ada 1,015 miliar kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2010. Jumlah ini adalah jumlah mobil, truk dari ukuran ringan, sedang, dan berat, serta bus, tetapi tidak termasuk dengan kendaraan off-road dan kendaraan berat. Penerbit tersebut juga mengatakan bahwa sebelumnya rekor 250 juta unit kendaraan ada pada tahun 1970 dan rekor 500 juta unit tahun 1986. Antara tahun 1950 dan 1970, jumlah kendaraan berlipat ganda setiap 10 tahun.[3][4][5] Dua peneliti asal Amerika Serikat memperkirakan bahwa jumlah 2 miliar unit kendaraan bermotor akan tercapai pada tahun 2020, dengan persentase jumlah mobil adalah 50% dari seluruh jumlah kendaraan. Pertumbuhan jumlah kendaraan di Cina dan India diperkirakan sekitar 7-8% per tahunnya, sedangkan pertumbuhan penjualan terendah ada di Amerika Serikat, kurang dari 1% per tahun, dan Eropa Barat, sekiar 1-2%.[3]

Kepemilikan kendaraan global pada tahun 2010 adalah 148 kendaraan per 1000 penduduk, dengan perbandingan kendaraan:orang 1:6,75. Rasio ini turun dari 150 kendaraan per 1000 penduduk pada tahun 2009, dengan perbandingan kendaraan:orang 1:6,63.[5] Di negara berkembang, kepemilikan kendaraan di kota-kota besar jarang yang mencapai 200 mobil per 1.000 penduduk.[6]

Tabel berikut di bawah ini menunjukkan jumlah kendaraaan yang teregistrasi di dunia dari tahun 1960 sampai 2009:

Uni Eropa

27 negara anggota Uni Eropa (EU-27) mempunyai jumlah kendaraan total sekitar 256 juta unit pada tahun 2008. Jumlah kendaraan penumpang mencakup 87% dari total kendaraan. Lima pasar terbesar di Eropa, Jerman (17.7%), Italia (15.4%), Prancis (13.3%), Inggris (12.5%), dan Spanyol (9.5%), menyumbang 68% dari total kendaraan di Eropa.[8][9] Kepemilikan kendaraan di negara-negara Uni Eropa EU-27 diperkirakan 473 unit per 1000 orang.[10]

Menurut Ward's, Italia adalah negara yang mempunyai tingkat kepemilikan kendaraan kedua tertinggi di dunia (setelah A.S.) dengan angka 690 kendaraan per 1000 orang (tahun 2010).[5] Jerman sendiri mempunyai tingkat kepemilikan kendaraan 534 unit per 1000 orang, dan Inggris 525 unit per 1000 orang, per 2008. Prancis memiliki tingkat kepemilikan 575 unit per 1000 orang dan Spanyol 608 unit per 1000 orang pada tahun 2007.[11] Italia juga memimpin dalam kendaraan berbahan bakar alternatif, dengan jumlah 730.000 unit kendaraan berbahan bakar gas pada Desember 2010, jumlah terbesar di Eropa.[12] Swedia, dengan 225.000 unit kendaraan bahan bakar fleksibel, mempunyai jumlah kendaraan berbahan bakar fleksibel terbesar di Eropa pada pertengahan tahun 2011.[13]

Amerika Serikat

Menurut Ward's, Amerika Serikat memiliki jumlah kendaraan bermotor terbanyak di dunia, dengan jumlah 239,8 juta unit pada tahun 2010. Tingkat kepemilikan kendaraan per kapita di A.S. juga yang tertinggi di dunia, yaitu 769 kendaraan per 1000 orang, 1 mobil tiap 1,3 orang.[5] Departemen Energi Amerika Serikat melaporkan angka per kapita yang lebih tinggi, yaitu 828 kendaraan per 1000 penduduk dengan jumlah kendaraan 245,4 juta kendaraan. Menurut Departemen Energi A.S., tingkat kepemilikan tertinggi terjadi pada tahun 2007, yaitu 842,6 kendaraan per 1000 orang.[14] Dalam hal SIM, pada tahun 2009 di negara ini terdapat 1 kendaraan tiap pemegang SIM, dan 1,87 mobil per rumah tangga.[15]

Jumlah kendaraan bahan bakar alternatif di Amerika Serikat termasuk 10 juta unit kendaraan bahan bakar fleksibel E85,[16] terbesar kedua setelah Brasil, tetapi penggunaan etanol sebenarnya lebih kecil karena infrastruktur E85 yang masih terbatas.[17] Jumlah kendaraan listrik hibrida di Amerika Serikat merupakan yang terbesar di dunia, dengan jumlah sekitar 2 juta unit pada pertengahan 2011.[18] Negara ini juga memiliki 112.000 unit kendaraan bahan bakar gas (Desember 2010).[12]

Cina

Republik Rakyat Tiongkok menjadi pasar otomotif terbesar di dunia sejak tahun 2009

Republik Rakyat Tiongkok mempunyai jumlah kendaraan kedua terbesar di dunia, dengan perkiraan 78 juta unit, melewati Jepang pada tahun 2010.[4][5] Sekitar 13,6 juta unit diantaranya terjual pada tahun 2009, dan registrasi kendaraan pada tahun 2010 naik menjadi lebih dari 16,8 juta unit.[4][5]

Jumlah mobil dan motor di Cina naik 20 kali lipat antara tahun 2000 dan 2010.[19] Pertumbuhan yang luar biasa ini menjadikan Cina pasar mobil terbesar di dunia sejak tahun 2009, mengalahkan Amerika Serikat.[4][20] Meski begitu, tingkat kepemilikan per kapita kendaraan di Cina masih 58 kendaraan per 1000 orang, yang berarti 1 mobil setiap 17,2 orang, jauh dibawah standar negara maju.[5]

Jepang

Jepang mempunyai 73,9 juta unit kendaraan pada tahun 2010, dan menjadi pasar kendaraan terbesar kedua di dunia sampai tahun 2009.[5] Dengan lebih dari 1,1 juta unit kendaraan listrik hibrida, saat ini Jepang adalah negara yang mempunyai jumlah kendaraan listrik terbesar kedua setelah Amerika Serikat.[21]

Brasil

Jumlah kendaraan bermotor di Brasil mencapai angka 64,8 juta unit pada tahun 2010, naik dari 29,5 juta unit pada tahun 2000, dengan kenaikan jumlah sebesar 119%. Tingkat kepemilikan kendaraan di Brasil mencapai 340 kendaraan per 1000 orang.[22] Pada tahun 2010, kenaikan jumlah kendaraan di Brasil merupakan yang kedua tertinggi setelah Cina, dengan 2,5 juta unit kendaraan terjual.[5]

Brasil mempunyai jumlah kendaraan bahan bakar alternatif terbanyak di dunia, dengan 18 juta unit (per Juni 2011), 14,3 juta unit diantaranya adalah kendaraan bahan bakar alternatif,[23][24][25] termasuk lebih dari 1 juta unit sepeda motor berbahan bakar fleksibel;[26][27][28] antara 2,4 sampai 3 juta unit kendaraan bahan bakar etanol murni yang masih beroperasi,[29][30] 5,7 juta unit kendaraan ringan yang diproduksi sejak tahun 1979;[23] dan 1,66 juta unit kendaraan berbahan bakar gas.[12] Sebagai tambahan, semua kendaraan berbahan bakar bensin di Brasil juga didesain dapat beroperasi dengan campuran etanol yang tinggi, sampai 25% (25% bahan bakar etanol.

India

Pertumbuhan jumlah kendaraan di India adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Cina pada tahun 2010, dengan angka 8,9%. Jumlah kendaraan di India mencapai 20,8 juta unit pada tahun 2010.[5] India mempunyai jumlah kendaraan berbahan bakar gas sebanyak 1,08 juta unit sampai bulan Desember 2010.[12]

Australia

Sampai Januar 2011, jumlah kendaraan bermotor di Australia adalah 16,4 juta unit, dengan kepemilikan kendaraan per kapita 730 kendaraan per 1000 orang, naik dari 696 kendaraan per 1000 orang pada tahun 2006. Jumlah kendaraan naik 14,5% sejak tahun 2006, dengan pertumbuhan per tahun 2,7% selama 5 tahun terakhir ini.[31]

Produksi berdasarkan negara

Pada tahun 2011, total 80 juta unit mobil dan kendaraan komersial diproduksi di dunia. Cina memimpin jumlah produksi kendaraan ini dengan 18,4 juta unit, diikuti Amerika Serikat (8,6 juta unit), dan Jepang (8,4 juta unit).[2] Tabel di bawah ini menampilkan 10 negara produsen kendaraan terbesar di dunia, disertai dengan produksi tahun 2007-2011.

Produksi kendaraan bermotor berdasarkan negara

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Kendaraan bermotor

Industri Otomotif

Mobil

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Mobil (serapan dari bahasa Belandaautomobiel) adalah kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (bensin atau solar) untuk menghidupkan mesinnya. Mobil kependekan dari otomobil yang berasal dari Bahasa Yunani 'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak).

Sejarah

Replika Benz Motorwagen 1886.

Kendaraan pertama yang bekerja dengan uap mungkin pertama kali didesain oleh Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Ia mendesain mainan kendaraaan berukuran 65 cm untuk kerajaan Cina, yang tidak bisa membawa penumpang.[1][2][3] Tidak diketahui apakah model kendaraan yang dibuat Verbiest pernah diproduksi atau tidak.[2]

Tahun 1752, Leonty Shamshurenkov, seorang berkebangsaan Rusia, membuat konstruksi sebuah kendaraan bertenaga manusia. Ia juga melengkapi kendaraan buatannya dengan odometer. Kendaraan yang ia buat mirip dengan sebuah kereta salju.[4]

Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan roda tiga itu pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di Amerika Serikat.

Kepopuleran

Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap pada tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.

Sekarang ini, Amerika memiliki mobil yang lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai semua keperluan mobil, seperti tempat parkir yang terbatas lahannya, harga bahan bakar yang mahal, dan masyarakat yang memilih kendaraan umum.

Inovasi

Mobil "Velo" Karl Benz (1894).

Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tetapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.

Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Karl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.

Pada 5 November 1895George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.

Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobile pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.

Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac pada tahun 1910–1911), suspensi independen, dan rem empat ban.

Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya terjangkau konsumen (1927).

Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).

Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.

Keamanan

Kecelakaan mobil hampir sama tua dengan mobil itu sendiri. Joseph Cugnot menabrak tembok dengan mobil tenaga-uapnya "Fardier" pada 1770. Kecelakaan mobil fatal pertama kali yang dicatat adalah Bridget Driscoll pada 17 Agustus 1896 di London dan Henry Bliss pada 13 September 1899 di New York City.

Setiap tahun lebih dari sejuta orang tewas dan sekitar 50 juta orang terluka dalam lalu lintas (menurut perkiraan WHO). Penyebab utama kecelakaan adalah pengemudi mabuk atau dalam pengaruh obat, tidak perhatian, terlalu lelah, bahaya di jalan (seperti salju, lubang, hewan, dan pengemudi teledor). Fasilitas keamanan telah dibuat khusus di mobil selama bertahun-tahun.

Mobil memiliki dua masalah keamanan dasar: Mereka memiliki pengemudi yang sering kali berbuat kesalahan dan ban yang kehilangan gesekan ketika pengereman mendekati setengah gravitasi. Kontrol otomatis telah diusulkan dan dibuat contoh.

Riset awal memfokuskan pada peningkatan rem dan mengurangi bahaya api pada sistem bahan bakar. Riset sistematik dalam keamanan tabrakan dimulai pada 1958 di Ford Motor Company. Sejak itu, banyak riset memfokuskan pada penyerapan energi luar dengan panel yang mudah hancur dan mengurangi gerakan manusia pada ruang penumpang.

Ada tes standar keamananan mobil, seperti EuroNCAP dan USNCAP. Ada juga tes yang dibantu oleh industri asuransi.

Meskipun terjadi peningkatan dalam teknologi keselamatan, angka kematian dari kecelakaan mobil tetap tinggi, di AS sekitar 40.000 orang meninggal setiap tahun, angka yang tetap bertumbuh sesuai dengan peningkatan populasi dan perjalanan, dengan tren yang sama di Eropa. Angka kematian diperkirakan akan menjadi dua kali lipat di seluruh dunia pada 2020. Angka yang lebih banyak dari kematian adalah luka dan cacat.

Industri

Industri otomotif mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor diseluruh dunia. Pada tahun 2008, lebih dari 70 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan komersial yang diproduksi di dunia.[5]

Pada tahun 2007, secara keseluruhan ada 71,9 juta unit mobil baru yang terjual di seluruh dunia: 22,4 juta unit di Eropa; 21,4 juta unit di Asia; 19,4 juta unit di Amerika Serikat dan Kanada; 4,4 juta unit di kawasan Amerika Latin; 2,4 juta unit di Timur Tengah, dan 1,4 juta unit di Afrika.[6] Pasar di kawasan Amerika Utara dan Jepang sudah stagnan, sedangkan di Amerika Selatan dan beberapa negara Asia tumbuh pesat.

Ada sekitar 250 juta mobil yang ada di Amerika Serikat saat ini. Di seluruh dunia, diperkirakan ada 806 juta unit mobil dan truk ringan pada tahun 2007; membakar lebih dari 260 miliar galon AS (1 galon= 3,8 liter) bahan bakar setiap tahunnya. Jumlah ini terus meningkat dengan cepat, terutama di China dan India. Beberapa opini mengatakan bahwa sistem transportasi urban yang didasarkan pada mobil akan menghabiskan energi dalam jumlah berlebihan, meningkatkan risiko penyakit, dan pengurangan layanan walaupun investasi dinaikkan.[7][8][9] Gerakan transportasi yang berkelanjutan memfokuskan diri untuk menyelesaikan masalah ini.

Pada tahun 2008, dengan naiknya harga minyak yang sangat cepat, industri otomotif merasakan kombinasi naiknya harga bahan baku kendaraan dan berubahnya sifat masyarakat dalam memilih kendaraan. Industri otomotif di beberapa negara juga semakin berkompetisi dengan kendaraan umum karena para konsumen semakin mempertimbangkan penggunaan kendaraan mereka.[10] Sekitar setengah dari 51 pabrik kendaraan ringan di Amerika Serikat diperkirakan akan ditutup permanen pada beberapa tahun ke depan, dengan sekitar 200.000 pekerjaan menghilang.[11] Sedangkan, pasar China saat ini menjadi produsen dan pasar mobil terbesar di dunia. Penjualan mobil China pada tahun 2009 mencapai 13,6 juta unit, naik drastis dari 1 juta unit pada tahun 2000.[12]

Kendaraan bahan bakar fleksibel

Ringkasan dari campuran bahan bakar etanol yang digunakan di seluruh dunia

VW Gol 1.6 Total Flex 2003 merupakan mobil pertama yang berbahan bakar fleksibel yang bisa berjalan dengan campuran bensin dengan etanol.

Kendaraan bahan bakar fleksibel atau kendaraan bahan bakar ganda adalah kendaraan bahan bakar alternatif dengan mesin pembakaran dalamnya yang didesain bisa menggunakan lebih dari 1 jenis bahan bakar, biasanya adalah bensin yang dicampur dengan etanol ataupun metanol. Mesin-mesin berbahan bakar fleksibel modern dapat menggunakan bahan bakar dengan campuran berapa saja di dalam ruang bakarnya karena injeksi dan waktu percikannya sudah diatur otomatis oleh sensor elektronik. Kendaraan bahan bakar fleksibel berbeda dengan kendaraan bi-bahan bakar, dimana kedua bensin disimpan di kedua tangki yang berbeda dan mesinnya hanya membakar satu tipe bahan bakar saja pada saat bekerja, misalnya CNG, Elpiji, atau hidrogen.

Kendaraan bahan bakar alternatif

Kendaraan bahan bakar alternatif adalah kendaraan yang dapat beroperasi menggunakan bahan bakar selain bahan bakar minyak "tradisional" (bensin atau diesel); dan juga merujuk untuk segala macam teknologi mesin kendaraan yang tidak beroperasi dengan bensin, contohnya mobil elektrik, kendaraan elektrik hibrida atau kendaraan energi surya. Karena kombinasi beberapa faktor, misalnya kepedulian lingkungan, tingginya harga minyak, adapnya pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, maka pengembangan kendaraan bahan bakar alternatif telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan produsen otomotif di banyak negara di dunia.

Kendaraan elektrik hibrida seperti Toyota Prius sebenarnya bukanlah kendaraan bahan bakar alternatif, tetapi karena teknologi yang canggih pada baterai elektriknya, maka mobil ini dapat menggunakan bahan bakar dengan sangat efisisen. Usaha penelitian dan pengembangan energi alterantif lainnya berfokus pada kendaraan elektrik baterai dan kendaraan sel bahan bakar.

Mobil listrik

Nobuhiro Tajima bersiap pada Pikes Peak International Hill Climb dengan mobil sport listrik.

Mobil sport listrik OSCar eO pada Dakar 2012.

Isi Sasis Tesla Model S chassis[13]

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.[14] Sampai bulan Novemver 2011, model-model listrik yang tersedia dan dijual di pasaran beberapa negara adalah Tesla RoadsterREVAiRenault Fluence Z.E.BuddyMitsubishi i MiEVTazzari ZeroNissan LeafSmart EDWheego Whip LiFeMia listrik, dan BYD e6. Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit di seluruh dunia (sampai November 2011),[15] dan Mitsubishi i-MiEV, dengan penjualan global lebih dari 17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil listrik paling laris di dunia.[16]

Bagian-bagian utama

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Mobil

Industri Otomotif

Industri otomotif

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Industri otomotif ialah merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor dunia. Pada tahun 2007, lebih dari 73 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan komersial diproduksi ke seluruh dunia.[1]

Pada tahun 2007, sejumlah 71,9 juta mobil baru dijual ke seluruh dunia: 22,9 juta ke Eropa, 21,4 juta di Asia-Pasifik, 19,4 juta ke Amerika Serikat dan Kanada, 4,4 juta di Amerika Latin, 2,4 di Timur Tengah dan 1,4 juta di Afrika.[2] Pasaran di Amerika Utara dan Nihon menjadi stagnan, sementara di Amerika Selatan dan Asia berkembang pesat. Dari pemasar utama, RusiaBrasilIndia dan Republik Rakyat Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang cepat.

Sekitar 250 juta kendaraan ada di Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 806 juta mobil dan truk ringan di jalanan pada tahun 2007, yang semuanya menghabiskan lebih dari 260 miliar galon BBM tiap tahun. Jumlahnya bertambah dengan cepat, khususnya di Republik Rakyat Tiongkok dan India.[3]

Pada tahun 2008, akibat meningkatnya harga minyak, industri seperti otomotif mengalami tekanan harga dari ongkos bahan mentah dan mengubah perilaku membeli konsumen. Industri otomotif juga menghadapi persaingan luar dari sektor transpor umum, karena konsumen mengevaluasi kembali penggunaan kendaraan pribadi mereka.[4]

Pada akhir tahun 2008, sebagai akibat dari krisis ekonomi global, industri otomotif di seluruh dunia melemah sebagai akibat meningginya harga BBM.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Industri otomotif

Industri Otomotif

Industri otomotif di Indonesia

Dipublikasikan oleh Admin pada 25 Juni 2022


Indonesia, utamanya merakit kendaraan merk Jepang, adalah produsen otomotif Asia Tenggara dengan produksi tertinggi pada Januari-April 2015 dengan pangsa pasar 36,54% (363.945 unit), sementara Thailand berada di posisi kedua dengan 25,29%.[1] Sejak 2012, nilai ekspor produk otomotif Indonesia lebih tinggi daripada impornya.[2] Pada 2017, Indonesia adalah produsen kendaraan penumpang terbesar ke-17 di dunia dan produsen kendaraan penumpang terbesar ke-5 di Asia, memproduksi 0,98 juta kendaraan.[3]

Sejarah

Kendaraan bermotor pertama yang tiba di Indonesia dilaporkan adalah sepeda motor dua silinder Hildebrand & Wolfmüller dari Jerman, yang dibawa oleh warga Inggris John C Potter yang merupakan seorang ahli mesin di Pabrik Gula Oemboel di Probolinggo, Jawa Timur.[4] Mobil pertama tiba tak lama kemudian, sebuah Viktoria 1894 Benz milik Pakubuwono XSusuhunan Surakarta.[4]

Produksi mobil lokal dimulai pada tahun 1964, awalnya dengan perakitan SKD mobil impor dan kendaraan komersial.[5]

Program pemerintah

Sejak tahun 1969, Rencana Nasional untuk Pengembangan Industri ditujukan untuk menggantikan impor di semua bidang manufaktur.[6] Serangkaian undang-undang diberlakukan pada tahun-tahun berikutnya untuk menciptakan situasi ini, memengaruhi mobil penumpang serta kendaraan komersial.[7] Pembatasan bertahap pada impor kendaraan utuh (CBU/Completely Built Unit) diperkenalkan, dan larangan sepenuhnya untuk CBU pada tahun 1974.[6] Program pelokalan dimulai dengan Keputusan No. 307 tahun 1976, yang menghasilkan dekrit lain yang dirancang untuk meminimalkan dampak berbahaya. Mulai tahun 1980, peraturan baru juga diberlakukan untuk menghambat penyebaran merek, pemerintah membatasi perakitan lokal menjadi 71 model dari 42 pembuat berbeda.[6] Semua perakit dan agen dipaksa masuk ke dalam delapan kelompok terpisah yang memproduksi segala sesuatu kecuali mesin. Mesin harus disediakan oleh perusahaan yang terpisah.[8] GAAKINDO, yang dibuat di sebagian besar operasi pribumi kecil, menentang program-program ini dan juga memiliki pemimpin anti Cina yang blak-blakan dari tahun 1981 hingga 1984.[9] Perusahaan yang paling menyukai lokalisasi adalah perusahaan besar Cina seperti Liem Group dan PT Astra Motor.[10]

Pada tahun 1981, Pemerintah menyatakan bahwa tidak ada mesin yang dibangun di Indonesia yang memiliki volume perpindahan kurang dari satu liter pada tahun 1985. Akibatnya, produsen mikrovan dan truk lokal bergegas memasang mesin yang lebih besar.[11] Daihatsu dan Suzuki sudah memproduksi mesin yang cocok untuk kendaraan lain, tetapi Mitsubishi tidak dan menggunakan mesin Daihatsu selama beberapa tahun, sementara Honda menarik diri dari segmen mini pick-up/mikrovan. Pada Oktober 1982 PPN pada kendaraan diesel tertentu dinaikkan secara dramatis. Sedan diesel dan station wagon, serta diesel off-roader, dipukul dengan PPN 40 persen, sementara kendaraan komersial ringan (Kategori 1) dalam bentuk truk kecil, pickup, dan van penumpang menerima PPN dua puluh persen.[12] Beberapa komentator berharap ini mengeja akhir dari kendaraan diesel di Indonesia.[13]

Mobil Ramah Lingkungan Murah

Daihatsu Ayla, salah satu Mobil Ramah Lingkungan Murah pertama bersama Toyota Agya.

Pada 2007, pemerintah Indonesia mengumumkan serangkaian insentif pajak yang dimaksudkan untuk membantu mengembangkan "Mobil Ramah Lingkungan Murah" (LCGC) sebagai mobil rakyat Indonesia. Aturan awal membutuhkan harga rendah, ditetapkan lebih rendah lagi untuk penduduk desa, efisiensi bahan bakar setidaknya 20 km/l (56 mpg‑imp; 47 mpg‑US), dan setidaknya 60 persen konten domestik.[14] Beberapa proyek diperlihatkan tetapi tidak ada yang berhasil dipasarkan, dan pada Mei 2013 serangkaian peraturan baru dikeluarkan, yang berarti pajak barang mewah 0% untuk mobil di bawah 1.200 cc (1.500 cc untuk mesin diesel) selama mereka bisa memenuhi jarak tempuh 20 km/l. Pajak barang mewah adalah antara 50 dan 75 persen untuk kendaraan yang lebih besar dan hemat bahan bakar.[15]

Pemberdayaan manufaktur lokal

Indonesia memungut pajak impor 10% untuk mobil mewah impor asing, sedangkan tarif impor untuk mobil impor adalah 45 persen.[16][17]

Asosiasi

Dari tahun 1969 hingga 1975, agen tunggal dan pengumpul diwakili oleh kelompok-kelompok terpisah, GAM (Gabungan Asembler Mobil) dan GAKINDO.[18] Pada tahun 1972 pemerintah memutuskan bahwa perakit dan agen dikonsolidasikan dan sejak 1975 industri ini diwakili oleh kelompok perdagangan GAAKINDO yang disatukan (Gabungan Agen-agen dan Asembler Kendaraan Bermotor Indonesia, "Asosiasi Agen Tunggal Indonesia dan Perakit Mobil"). [19] Pada paruh pertama 1980-an, GAAKINDO adalah penentang keras program lokalisasi pemerintah.[20] Pada tahun 1985 grup ini direkonsolidasi menjadi sebuah organisasi baru bernama GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, "Asosiasi Industri Otomotif Indonesia").

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Industri otomotif di Indonesia
« First Previous page 4 of 5 Next Last »