Keuangan

Unikorn (Keuangan)

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Unikorn (bahasa Inggris: Unicorn) adalah istilah untuk perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari $1 miliar. Istilah unikorn ini pertama kali diperkenalkan oleh Aileen Lee, seorang investor perusahaan rintisan yang juga pendiri Cowboy Ventures. Penamaan unikorn ini muncul dalam artikelnya yang berjudul “Welcome to The Unicorn Club” yang terbit di Techcrunch pada tahun 2013.

Saat menciptakan istilah tersebut, Lee mengindentifikasi ada setidaknya 39 perusahaan rintisan yang nilai kapitalisasinya di atas $1 miliar. Jumlah ini bakal terus meningkat setiap tahunnya. Ada alasan Lee memilih unikorn yang merupakan hewan mitos ini. Unikorn merujuk pada hewan mitologi Yunani berbentuk kuda putih bertanduk. Ini karena perusahaan rintisan yang sukses seperti itu tergolong langka, hampir mustahil, dan sulit dicapai. Beberapa perusahaan yang tercatat sebagai unikorn di Tanah Air seperti J&T, OVO, dan Traveloka.

Hingga saat ini, sudah muncul istilah baru yang dikenal dengan dekakorn (decacorn) yang merujuk pada perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi pasar di atas $10 miliar. Beberapa perusahaan unikorn yang diketahui sudah naik kelas menjadi dekakorn antara lain Uber, Didi Chuxing, WeWork, Airbnb, Pinterest, dan SpaceX. Di Indonesia, perusahaan transportasi online Gojek adalah perusahaan pertama yang masuk dekakorn Gojek diketahui melakukan merger dengan perusahaan rintisan lainnya yakni Tokopedia dengan membentuk perusahaan patungan bernama GoTo. Kemudian ketika perusahaan telah berkembang lebih pesat hingga nilai valuasi lebih dari $100 miliar, maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori hektokorn (hectocorn).

Sejarah

Pada tahun 2013, ketika Aileen Lee menciptakan istilah "unicorn", baru 39 perusahaan yang tergolong unikorn. Menurut penelitian Harvard Business Review, perusahaan rintisan yang didirikan antara 2012 dan 2015 nilainya bertambah dua kali lebih cepat daripada perusahaan rintisan yang didirikan antara 2000 dan 2013.

Pemicu pertumbuhan cepat

Strategi tumbuh cepat

Investor dan badan pemodal usaha menggunakan strategi Get big fast (GBF) untuk menghadapi perusahaan rintisan. Menurut GBF, sebuah perusahaan rintisan mencoba ekspansi cepat melalui serangkaian putaran pendanaan besar dan pemotongan harga supaya pangsa pasarnya unggul dan pesaingnya cepat tersingkir.Keuntungan yang meningkat pesat yang dijanjikan oleh strategi ini menarik perhatian semua pihak. Namun, mereka selalu mempertimbangkan meletusnya gelembung dot-com tahun 2000 dan tidak adanya keberlanjutan nilai perusahaan era Internet dalam jangka panjang.

Akuisisi perusahaan

Banyak unikorn terbentuk melalui akuisisi oleh perusahaan terbuka besar. Apabila tingkat bunga sedang rendah dan pertumbuhan melambat, banyak perusahaan seperti Apple, Facebook, dan Google mengutamakan akuisisi alih-alih penanaman modal dan pengembangan proyek investasi internal.Beberapa perusahaan besar memilih memperluas operasinya dengan mengakuisisi perusahaan dengan teknologi dan model bisnis yang mapan daripada membuat sendiri.

Modal swasta

Usia rata-rata perusahaan teknologi sebelum melantai ke bursa efek saat ini adalah 11 tahun, lebih lama daripada usia rata-rata empat tahun pada 1999.Dinamika baru ini berkembang berkat banyaknya modal swasta yang bisa diperoleh unikorn serta disahkannya Jumpstart our Business Startups (JOBS) Act di Amerika Serikat pada tahun 2012. Undang-undang ini mengizinkan perusahaan menambah jumlah pemegang sahamnya empat kali lipat sebelum diwajibkan membuka laporan keuangannya. Jumlah modal swasta yang ditanam di perusahaan perangkat lunak naik tiga kali lipat sejak 2013 sampai 2015.

Mencegah IPO

Melalui banyak putaran pendanaan, perusahaan tidak perlu melewati proses penawaran umum perdana (IPO/initial public offering) untuk mendapat modal atau nilai yang lebih tinggi; mereka tinggal meminta modal tambahan dari investor yang sama. IPO juga berpeluang menurunkan nilai perusahaan apabila pasar menganggap nilai perusahaan tidak setinggi itu.[13] Penurunan pasca-IPO dialami oleh Square, platform pembayaran daring dan jasa keuangan, dan Trivago, mesin pencari hotel asal Jerman. Harga saham kedua perusahaan ini lebih rendah daripada harga penawaran perdana. Ini disebabkan oleh terlalu tingginya nilai perusahaan di pasar swasta yang didongkrak oleh investor dan badan pemodal usaha. Pasar tidak setuju dengan nilai perusahaan sehingga menjatuhkan harga setiap lembar saham dari harga sebelumnya (penawaran perdana).

Investor dan perusahaan rintisan juga malas melantai ke bursa efek karena peraturannya banyak. Undang-Undang Sarbanes–Oxley menerapkan aturan yang lebih ketat setelah banyak perusahaan bangkrut di Amerika Serikat. Karena itu, perusahaan rintisan menghindari kebangkrutan dengan tidak menawarkan sahamnya ke publik.

Kemajuan teknologi

Perusahaan rintisan memanfaatkan teknologi-teknologi baru yang muncul dalam sepuluh tahun terakhir untuk mendongkrak nilai perusahaan. Seiring populernya media sosial dan akses ke jutaan pengguna teknologi ini, perusahaan rintisan bisa memperbesar bisnisnya dengan sangat cepat. Inovasi teknologi baru seperti telepon pintar, platform P2P, dan komputasi awan ditambah aplikasi media sosial turut membantu pertumbuhan unicorn.

Nilai

Perkembangan nilai yang membuat perusahaan rintisan menjadi unikorn dan dekakorn berbeda daripada nilai perusahaan yang sudah mapan. Nilai perusahaan mapan dihitung dari kinerja tahun-tahun sebelumnya, sedangkan nilai perusahaan rintisan dihitung dari potensi pertumbuhan dan prediksi perkembangan jangka panjang di pasarnya. Nilai unikorn biasanya berasal dari putaran pendanaan dari badan-badan pemodal usaha besar yang menanamkan modal di perusahaan rintisan. Nilai perusahaan rintisan juga bisa terdongkrak ketika perusahaan yang lebih besar mengakuisisi sebuah perusahaan dengan nilai unikorn. Contohnya, ketika Unilever membeli Dollar Shave Club dan Facebook membeli Instagram dengan nilai $1 miliar, kedua perusahaan ini (Dollar Shave Club dan Instagram) otomatis menjadi unikorn.

Tren

Ekonomi berbagi

Ekonomi berbagi, juga disebut "konsumsi kolaboratif" atau "ekonomi sesuai permintaan", berlandaskan konsep berbagi sumber daya pribadi. Tren berbagi sumber daya ini mengubah tiga dari lima unikorn terbesar (Uber, Didi Chuxing, dan Airbnb) menjadi perusahaan rintisan paling bernilai di dunia. Resesi ekonomi mendorong konsumen untuk mengetatkan anggaran belanja. Ekonomi berbagi memungkinkan konsumen yang sedang berhemat tetap berbelanja.

 

Perdagangan elektronik

Perdagangan elektronik dan inovasi pasar daring perlahan membuat toko fisik tidak diperlukan lagi. Salah satu buktinya adalah jatuhnya pamor mal atau pusat perbelanjaan di Amerika Serikat. Angka penjualan di mal-mal Amerika Serikat turun dari $87,46 miliar tahun 2005 menjadi $60,65 miliar tahun 2015. Munculnya perusahaan-perusahaan perdagangan elektronik seperti Amazon dan Alibaba (dua-duanya unikorn sebelum melepas saham ke publik) meniadakan kebutuhan kehadiran secara fisik. Banyak perusahaan besar yang mengamati dan mencoba beradaptasi dengan tren perdagangan elektronik. Walmart mengakuisisi Jet.com, perusahaan perdagangan elektronik Amerika Serikat, dengan nilai $3,3 miliar untuk mencoba beradaptasi dengan preferensi pelanggan.

Model bisnis inovatif

Dalam ekonomi berbagi, berbagai unikorn dan perusahaan rintisan besar telah membangun model operasi yang disebut "orkestrator jaringan". Menurut model bisnis ini, ada jaringan sejawat yang menciptakan nilai melalui interaksi dan saling berbagi. Orkestrator jaringan bisa menjual produk/jasa, berkolaborasi, berbagi ulasan, dan membina hubungan melalui bisnis mereka. Contoh orkestrator jaringan adalah semua perusahaan ekonomi berbagi (i.e. Uber, Airbnb), perusahaan yang mengizinkan pelanggan berbagi informasi (i.e. TripAdvisor, Yelp), dan situs jual-beli individu-ke-individu atau perusahaan-ke-individu (i.e. Amazon, Alibaba).

Data

Berikut adalah data unikorn per 13 Maret 2018

  • Jumlah unikorn: 279
  • Nilai total semua unikorn: $1 triliun
  • Jumlah total modal yang diberikan: $205,8 miliar
  • Jumlah unikorn teknologi baru tahun 2016: 25 (turun 68% per tahun)
  • Jumlah total unikorn baru tahun 2016: 51

Unikorn terbesar

Tiga dari lima unikorn bernilai tertinggi terletak di Tiongkok. Dua lainnya bermarkas di San Francisco, California.

Uber

  • Nilai saat ini: $69 miliar (Desember 2017)
  • Total modal yang ditanamkan: $10,7 miliar
  • Uber, sebelumnya bernama UberCab, adalah perusahaan jaringan transportasi yang memungkinkan pengguna memesan mobil untuk mengangkut mereka ke tempat lain (seperti taksi) menggunakan aplikasi telepon genggam. Uber beroperasi di 81 negara dan 581 kota.
  • Tahun berdiri: 2009
  • Pendiri: Garrett Camp, Oscar Salazar, Travis Kalanick
  • Sektor industri: Transportasi
  • Kantor pusat: San Francisco, California

ANT Financial

  • Nilai saat ini: $60 miliar (Februari 2018)
  • Total modal yang ditanamkan: $4,5 miliar
  • ANT Financial, sebelumnya bernama Alipay, adalah perusahaan pembayaran yang mengoperasikan platform pembayaran Alibaba.
  • Tahun berdiri: 2014
  • Pendiri: Jack Ma
  • Sektor industri: Jasa keuangan
  • Kantor pusat: Xihu District, Hangzhou, Tiongkok

Didi Chuxing

  • Nilai saat ini: $56 miliar (Desember 2017)
  • Total modal yang ditanamkan: $17 Billion
  • Didi Chuxing, sebelumnya bernama Didi Kuaidi, adalah perusahaan jaringan transportasi yang memungkinkan pengguna memesan mobil untuk mengangkut mereka ke tempat lain (seperti Uber) menggunakan aplikasi telepon genggam. Didi Chuxing beroperasi di 400 kota dengan 400 juta pengguna di Tiongkok.
  • Tahun berdiri: 2012
  • Pendiri: Cheng Wei, Wu Rui, Zhang Bo
  • Sektor industri: Transportasi
  • Kantor pusat: Distrik Haidian, Beijing, Tiongkok

Xiaomi

  • Nilai saat ini: $45 miliar (Juli 2017)
  • Total modal yang ditanamkan: $1.1 miliar
  • Xiaomi adalah perusahaan elektronika Tiongkok sekaligus produsen telepon pintar terbesar kelima di dunia.
  • Tahun berdiri: 2010
  • Pendiri: Chuan Wang, Hong Feng, Huang Jiangji, Jiangji Wong, Lei Jun, Li Wanqiang, Lin Bin, Liu De, Wang Chuan, Zhou Guangping
  • Sektor industri: Perangkat keras
  • Kantor pusat: Distrik Haidian, Beijing, Tiongkok

Airbnb

  • Nilai saat ini: $31 miliar (Desember 2017)
  • Total modal yang ditanamkan: $3.4 miliar
  • Airbnb, adalah perusahaan pasar berbagi properti daring yang memungkinkan pengguna menginap di berbagai vila, apartemen, hostel, atau hotel. Airbnb memiliki 3 juta tempat penginapan di 65.000 kota di 191 negara.
  • Tahun berdiri: 2008
  • Pendiri: Brian Chesky, Joe Gebbia, Nathan Blecharczyk
  • Sektor industri: Penginapan & perjalanan
  • Kantor pusat: San Francisco, California

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Unikorn (Keuangan)

Keuangan

OJK Larang Promo Saham dan Kripto dari Luar Negeri, Inilah Alasannya

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melarang Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di bidang pasar modal melakukan pemasaran, promosi, atau iklan terhadap produk dan layanan jasa keuangan selain dari yang sudah diberikan izinnya oleh OJK termasuk efek yang diterbitkan di luar negeri (offshore products).

Penegasan ini disampaikan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan mencegah kesalahpahaman informasi yang diperoleh warga berkaitan dengan produk jasa keuangan yang ditawarkan. Larangan tersebut dikeluarkan OJK sesudah mencermati perkembangan promosi, pemasaran dan iklan yang berkaitan dengan produk dan layanan yang memakai platform aplikasi terintegrasi (super apps) yang dipakai pada 1 grup usaha.
OJK menjumpai banyak super apps yang isinya penawaran produk investasi berupa efek (obligasi, saham) yang diterbitkan oleh entitas di luar negeri (offshore products) yang berlokasi di luar kewenangan pengawasan OJK. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menekankan bahwa pemasaran atas efek luar negeri di Indonesia hingga kini belum disetujui, mengingat poduk ini bukan produk yang berizin dari OJK, jadi mempunyai risiko yang cukup besar untuk masyarakat.

“Produk Investasi yang diawasi oleh OJK yaitu berupa efek atau surat berharga yang diterbitkan oleh entitas yang berbadan hukum di Indonesia serta sudah dinyatakan efektif oleh OJK untuk ditawarkan kepada publik," ungkap Hoesen pada keterangan resmi, Sabtu(9/7/2022). "Sedangkan produk investasi lainnya efek yang diterbitkan oleh entitas di luar negeri, crypto assets, emas bukan merupakan produk yang diberikan izin serta diawasi oleh OJK,” ungkapnya.
OJK sudah melaksanakan pembinaan serta mengambil langkah-langkah tegas khususnya bagi PUJK yang menjalankan pelanggaran ketentuan dalam praktik pemasaran, promosi ataupun iklan produk serta layanannya.

Adapula langkah tegas yakni segera megakhiri layanan atau penawaran produk di luar izin serta pengawasan OJK melalui aplikasi terintegrasi (satu atap / super apps) yang mencantumkan logo OJK atau pernyataan bahwa produk serta PUJK tersebut sudah berizin serta diawasi oleh OJK.

 "Kedua, melaksanakan pemisahan penggunaan aplikasi, platform serta situs web terhadap produk serta layanan yang bukan di bawah pengawasan OJK dengan produk dan layanan yang berizin dan di bawah pengawasan OJK," ungkap Hoesen.


Disadur dari sumber ekbis.sindonews.com

Selengkapnya
OJK Larang Promo Saham dan Kripto dari Luar Negeri, Inilah Alasannya

Keuangan

Inilah Kebijakan Tegas OJK! Larangan Lembaga Keuangan untuk Fasilitasi Aset Kripto

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Jakarta - Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap aset kripto kini makin tegas. Menyadari bahaya dari aset digital ini, OJK melarang seluruh lembaga jasa keuangan memfasilitasi aset crypto. Dengan kebijakan itu maka semua bank, asuransi, sampai multifinance yang berada dalam pengawasan OJK dilarang menggunakan, memasarkan atau memfasilitasi perdagangan aset kripto.

Namun, kebijakan OJK ini tak memperoleh dukungan dari Lembaga Pemerintah lainnya, yakni Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Pedagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Wakil Menteri Perdangan, Jerry Sambuaga, dilansir dari berbagai media menjelaskan bahwa aset kripto dapat memberikan manfaat yang besar. Lalu dia meminta untuk OJK fokus menyelesaikan terkait pinjaman online illegal ketimbang melarang aset kripto.

Menurut Wamen Jerry Sambuaga, OJK dan Kementerian Perdagangan memiliki ranah masing-masing. Kripto yang diperlakukan sebagai aset di Indonesia merupakan ranah Bappebti di bawah Kementerian Perdagangan. Bukan ranah OJK. Maka dari itu OJK seharusnya tak ikut mengatur investasi di aset kripto.

Berbedanya pandangan serta kebijakan kedua Lembaga Pemerintah ini sangatlah disayangkan. Sebaiknya keduanya saling menguatkan memberi kejelasan kepada masyarakat terutama investor berkaitan dengan investasi di aset kripto.

OJK sama sekali tak melanggar batas, terlebih lagi memasuki ranahnya Kemendag dan Bappebti. OJK melakukan salah satu tugas pokoknya yakni melindungi nasabah Lembaga Jasa Keuangan. Sesuai UU No. 21 Tahun 2011 mengenai Otoritas Jasa keuangan, pasal 4, OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Kebijakan OJK yang tegas melarang seluruh lembaga jasa keuangan mempergunakan, memasarkan atau memfasilitasi perdagangan aset kripto, semata dengan tujuan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat dari bahaya aset kripto.

Investasi pada aset kripto selintas memang memberikan janji keuntungan yang sangat besar. Pergerakan harga aset kripto sangat lebar serta membuka peluang keuntungan yang sangat besar. Semisal, adanya aset kripto yang harganya naik ratusan persen hanya dalam hitungan bulan. Ini artinya investasi 1 juta rupiah saja bisa mewujudkan keuntungan ratusan juta rupiah.

Bahaya Aset Kripto

Masyarakat yang hendak berinvestasi pada aset kripto sebaiknya memahami dahulu secara mendalam, apakah sebenarnya aset kripto itu. Tidak hanya dengan melihatnya dari potensi keuntungannya saja, tetapi yang lebih utama adalah memhami sedalam mungkin apakah risiko yang akan ditanggung serta bahayanya.

Aset kripto yang pertama kali diciptakan merupakan Bitcoin, dengan tujuan menjadi uang (currency) yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Uang kripto Bitcoin lalu dengan cepat diikuti oleh penciptaan uang kripto lainnya. Kini ada ratusan uang kripto, yang paling popular dan paling mahal yaitu Bitcoin. Aset kripto ini terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi digital.

Bank Indonesia akan selalu berusaha agar jumlah uang beredar tak terlalu besar di atas yang dibutuhkan oleh perekonomian sehingga nilai Rupiah jatuh serrta merugikan masyarakat. Bank Indonesia menjaga agar tak terjadi pemalsuan uang Rupiah. Tugas menjaga nilai mata uang ini merupakan tugas pokok bank sentral di seluruh negara. Oleh karena itu maka uang mendapatkan kepercayaan. Dengan kata lain uang yang diciptakan dan diedarkan bank sentral mempunyai "underlying value".

Inilah yang dikhawatirkan oleh OJK sehingga bersikap tegas untuk melarang semua Lembaga Jasa Keuangan dalam memfasilitasi aset kripto. OJK berusaha melindungi konsumen atau nasabah Lembaga jasa keuangan agar tak mengalami kerugian yang besar saat aset kripto kehilangan nilainya. Kewaspadaan OJK seharusnya kita hargai.


Disadur dari sumber finance.detik.com

Selengkapnya
Inilah Kebijakan Tegas OJK! Larangan Lembaga Keuangan untuk Fasilitasi Aset Kripto

Keuangan

OJK & 7 Negara Beri Warning dan Concern akan Bahaya Uang Kripto

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


OJK atau Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan alasan dinalik larangan lembaga jasa keuangan yaitu bank, asuransi sampai multifinance dalam memfasilitasi aktivitas kripto, mulai dari pemasaran sampai perdagangan aset kripto, dilansir dari CNBC Indonesia, Jakarta.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengungkapkan kebijakan OJK ini berangkat dari kondisi literasi keuangan masyarakat yang masih rendah. Tingkat literasi masyarakat masih 38 persen.

"Inilah yang  menjadi kekhawatiran aspek perlindungan konsumen terhadap aset kripto," ungkap Anto Prabowo di Jakarta, Jumat(11/2/2022).

Anto Prabowo menambahkan langkah yang dijalankan OJK sama dengan dengan perhatian internasional terkait vulnerability aset kripto.

"Ini menjadi peringatan kepada masyarakat bahwa setiap investasi keuangan wajib memahami dan mendalami tentang manfaat, biaya serta risikonya," ungkapnya.

"Terkait dengan kegiatan usaha perbankan telah jelas diatur dalam UU Perbankan yang boleh serta yang dilarang. Bank harus memahami pula (know your customer) agar tidak dipergunakan sebagai sarana aktifitas yang melanggar hukum seperti penipuan, kasus ponzi, pencucian uang."

Beberapa pengawas sektor keuangan di negara lain memang memberikan perhatian lebih terhadap cryptocurrency. Inilah respon dari 7 negara atas cryptocurrency:

Monetary Authority of Singapore atau MAS (Singapura)

Perusahaan Cryptocurrency tidak bisa memasarkan layanan mereka di transportasi umum, situs web publik, lokasi transportasi publik,  broadcast, platform media sosial dan media cetak, atau di fisik ATM. Mereka juga dilarang mempromosikan produk mereka melalui influencer media sosial dan layanan pemasaran pihak ketiga lainnya.

MAS sangat mendorong pengembangan teknologi blockchain dan aplikasi inovatif token kripto untuk meningkatkan nilai tambah pengalaman pengguna. Tetapi perdagangan cryptocurrency sangat berisiko serta tidak cocok bagi masyarakat umum.

European Central Bank (Uni Eropa)

(Bitcoin) merupakan aset yang sangat spekulatif, yang sudah melakukan beberapa bisnis tidak serius serta beberapa pencucian uang yang sengat aktivitas tercela.

Wajib ada regulasi. Ini wajib diterapkan serta disepakati di tingkat global sebab bila terdapat pelarian akan merugikan masyarakat.

Central Bank of India (India)

Investor mata uang kripto seharusnya sadar bahwa mereka berinvestasi serta harus menanggung risikonya meaing-masing. Mereka juga harus mengingat bahwa cryptocurrency tak mempunyai aset dasar (underlying), apalagi bukanlah tulip," mengacu pada gelembung pasar umbi tulip Belanda di abad ke-17.

Mata uang kripto private atau nama apa pun yang Anda sebut adalah ancaman besar untuk stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan.

Bank of England (Inggris)

Cryptocurrency tak mempunyai nilai intrinsik.

Bitcoin dapat menjadi "tidak berharga" dan orang yang berinvestasi dalam mata uang digital sebaiknya bersiap-siap saat kehilangan segalanya. Harganya bisa sangat berfluktuasi dan [bitcoin] secara teoritis atau praktis bisa turun ke angka 0.

Peningkatan kerangka peraturan dan penegakan hukum, baik itu dalam negeri ataupun di tingkat global, diperlukan guna mempengaruhi perkembangan pasar beberapa negara yang tumbuh cepat untuk mengelola risiko, mendorong inovasi yang berkelanjutan dan menjaga kepercayaan juga integritas yang lebih luas dalam sistem keuangan.

The Russian Central Bank (Rusia)

Popularitas Cryptocurrency yang meningkat memicu kekhawatiran mengenai risiko stabilitas keuangan. Situasi di beberapa negara pasar maju semakin serupa dengan yang disebut sistem keuangan bayangan.

Bank sentral Rusia mengusulkan pelarangan penambangan (mining), pembuatan, dan penggunaan cryptocurrency.

Turkey Central Bank

Transaksi dijalankan melalui penggunaan cryptocurrency mengandung risiko yang "tak bisa dibatalkan". Aset kripto "tidak tunduk pada peraturan apa pun dan mekanisme pengawasan atau otoritas pengatur pusat. Nilai pasar mereka dapat sangat fluktuatif.

People Bank of China (China)

Pertukaran luar negeri yang menyediakan layanan cryptocurrency untuk masyarakat China akan dianggap ilegal.

Seluruh transaksi mata uang kripto ilegal di Cina daratan.

Cryptocurrency "mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan, berkembang biak secara ilegal serta kegiatan kriminal seperti skema piramida, perjudian, penipuan, penggalangan dana ilegal,  dan pencucian uang sangat membahayakan kesejahteraan masyarakat.


Disadur dari sumber cnbcindonesia.com

Selengkapnya
OJK & 7 Negara Beri Warning dan Concern akan Bahaya Uang Kripto

Keuangan

Semakin Maraknya Kasus Investasi Bodong, Bappebti Harus Seperti OJK?

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengusulkan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) segera dilepaskan dari bayang-bayang Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurut Ibrahim, sudah waktunya Bappebti menghadapi transformasi sebagaimana Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga mempunyai kekuatan khususnya dalam mengawasi perdagangan berjangka komoditas yang makin marak terlibat kasus penipuan, dilansir dari CNBC Indonesia, Jakarta.

"Terdapat cetusan Presiden mencari syarat-syarat tertentu untuk menjadi Kepala Bappebti, itu telah menjadi sinyal. Hal ini membuktikan kekhawatiran Presiden tentang masa depan perdagangan komoditas berjangka. Terlebih lagi, ke depan ada rencana bursa kripto. Kripto ini akan sangat berfluktuasi ke depan. Jadi, seharusnya Bappebti terlepas dari bayang-bayang Kemendag," tutur Ibrahim kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/6/2022).

"Jadi Ketua Komisioner sekaligus anggotanya akan langsung di bawah Presiden. Kalau saat ini yang memilihnya Mendag," ujarnya.

Selama ini, Bappebti hanya mempunyai wewenang membuat daftar pialang berjangka yang dinyatakan legal dan tidak legal. Berada di bawah Kemendag, ungkapnya, Bappebti akan senantiasa diintervensi sehingga tak dapat membuat keputusan mandiri.

"Bappebti itu tidak memiliki power. Dia hanya dapat mengatakan mana yang ilegal. Jika ingin wewenangnya luas, bisa seperti OJK, ya harus independen. Komisionernya sampai anggotanya dipilih oleh Presiden, kemudian fit and proper test oleh DPR. Sehingga seluruh pihak akan lebih melek aturan serta bagaimana itu perdagangan komoditas berjangka," ungkapnya.

Selama ini, keluhnya, Presiden bahkan Menteri tak pernah memberikan perhatian khusus terhadap komoditas berjangka. Buktinya, setiap pembukaan perdagangan, Presiden atau Menteri hanya datang ke pasar saham, Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Mendag pun, andaikan memang memahami lebih soal keberadaan Bappebti, regulasi komoditas berjangka, sebaiknya dapat langsung membantah pernyataan DPR (soal setoran) itu. Tetapi mungkin Mendag sedang pusing."

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka

Dia menjelaskan, keberadaan robot trading yang sebetulnya ilegal, selama ini pun tak pernah mendapat perhatian khusus. Padahal, robot trading selalu dipromosikan di televisi sehingga menarik minat masyarakat.

"Kini, terutama sejak Pandemi Covid-19, banyak korban penipuan muncul, banyak kasus investasi ilegal, barulah pemerintah aware. Tetapi, belum melek regulasinya, yang diatur dalam Undang-Undang (UU) No 32/1997 yang direvisi jadi UU No 10/2011 tentang Perdagangan Berjangka," ungkap Ibrahim.

Akibatnya, Bappebti akan selalu menjadi kambing hitam karena praktik-praktik ilegal seperti penipuan investasi robot trading marak. Padahal, robot trading merupakan buatan manusia.

"Itu buatan pialang ilegal. Hanya karena belum semua aware mereka jadi memiliki celah," ungkapnya.

"Jika Bappebti ingin direformasi, tidak cukup hanya melek teknologi. Tetapi mengetahui perdagangan berjangka, paham regulasi, bahkan harus memahami sampai nanti jika menjadi bursa kripto. Mulai dari melepaskan Bappebti dari Kemendag, rombak lembaganya, mengganti namanya, memberikan wewenang lebih. Jika tidak seperti itu, tidak akan berkembang," ungkapnya.

Dengan seperti itu, lanjut dia, regulasi tentang Bappebti pun harus diubah.

"Jadi agar tidak ada salah kaprah. Masa pejabat Bappebti menerima setoran dari pialang ilegal? Bappebti hanya mengurusi pialang legal. Lalu Bappebti kok bisa rapat dengan DPR? Jadi jangan karena tidak tahu, asal nyeplos. Mendag pun, andaikan memang memahami lebih soal keberadaan Bappebti, regulasi komoditas berjangka, seharusnya bisa langsung membantah pernyataan DPR (soal setoran) itu. Tapi mungkin Mendag sedang pusing," ungkapnya.


Disadur dari sumber cnbcindonesia.com

Selengkapnya
Semakin Maraknya Kasus Investasi Bodong, Bappebti Harus Seperti OJK?

Keuangan

Sequoia dan Tiger Global Membawa SoftBank ke Pembersih

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Ini adalah pukulan lain bagi reputasi Masayoshi Son.

Jika kegagalan di WeWork Inc. dan Greensill Bank AG tidak cukup, Klarna Bank AB harus menjadi pengingat bagus lainnya bahwa SoftBank Group Corp. adalah paus paling tidak beruntung di dunia modal ventura yang padat. Pendiri Masayoshi Son entah bagaimana selalu berhasil memegang kartu terburuk.

Fintech yang berbasis di Swedia, yang dikenal dengan penawaran beli sekarang bayar nanti, sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan sekitar $650 juta – sebagian besar dari investor yang ada yang dipimpin oleh Sequoia Capital. Jika selesai, kesepakatan ini akan mengatur ulang penilaian Klarna menjadi $6,5 miliar, sebagian kecil dari $45,6 miliar yang dihargai setahun yang lalu dalam putaran pendanaan $639 juta yang dipimpin oleh SoftBank.

Pendaratan Kecelakaan

Putaran pembiayaan terbaru Klarna mengatur ulang penilaiannya, menyebabkan kerugian di Vision Fund kedua SoftBank.

Ini adalah skala epik pembulatan ke bawah — kecuali Anda SoftBank. Dua tahun lalu, manajer Vision Fund senilai $100 miliar memangkas penilaian WeWork menjadi $2,9 miliar dari $47 miliar pada 2019. Sementara jumlah dolar absolut yang terlibat dengan Klarna jauh lebih kecil, pukulan terhadap reputasi Son tetap merusak. Vision Fund kedua akan segera mencatatkan saham Klarna-nya, menghapus sebagian besar keuntungannya. Pada 31 Maret, dana $56 miliar ini hanya mencatat keuntungan investasi $0,8 miliar. Seorang juru bicara SoftBank Vision Fund menolak mengomentari pertanyaan yang dikirim oleh Bloomberg Opinion.

Sementara itu, Michael Moritz dari Sequoia, yang juga menjabat sebagai ketua Klarna, telah memainkan kartunya dengan baik. Sequoia mendukung Klarna sejak 2010 — sejak itu, ia memimpin putaran pendanaan pada 2014 dengan valuasi $1,4 miliar yang dilaporkan, dan diinvestasikan lagi pada 2019 sebesar $3,5 miliar. Pada Maret, itu adalah pemegang saham terbesar Klarna.

Tidak seperti SoftBank, kesepakatan ini tidak akan memaksa Sequoia untuk mencatat kerugian yang belum direalisasi, karena telah berinvestasi lebih awal. Tetapi yang lebih penting, dengan resesi global yang membayangi dan Klarna membutuhkan modal sebagai penyangga terhadap neraca konsumen yang memburuk, mengapa Moritz harus peduli jika penilaian unicorn Son jatuh lagi?

Tahun lalu, Tiger Global Management dari Chase Coleman mengambil alih SoftBank sebagai pemodal ventura tersibuk di dunia. Tiger adalah magnet uang, mengumpulkan hampir $20 miliar dalam rentang waktu hanya satu tahun untuk dua dana baru. Manajer aset telah memanfaatkan hubungan perbankannya, menjangkau investor seluas klien kekayaan pribadi.

Memang, Tiger juga merupakan ancaman bagi dana VC Lembah Silikon. Namun Sequoia menemukan solusi, merombak strukturnya menjadi penasihat investasi seperti Tiger sebagai cara untuk menarik investor yang lebih memilih toko serba ada. Sequoia dilaporkan mengumpulkan dua dana baru yang berfokus pada AS, senilai hingga $ 2,25 miliar. Afiliasi Cinanya akan menutup $9 miliar dalam modal baru, kumpulan uang terbesar yang pernah dikumpulkan oleh satu perusahaan VC untuk bertaruh pada startup teknologi lokal.


Disadur dari sumber bloomberg.com

Selengkapnya
Sequoia dan Tiger Global Membawa SoftBank ke Pembersih
page 1 of 2 Next Last »