Keprofesian

Ujian Sertifikasi Kompetensi Programmer Digelar, Siapkan Lulusan Bermutu

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Sertifikasi kompetensi menjadi salah satu kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta sebagai persiapan bekal untuk terjun ke dunia industri. 

Program sertifikasi kompetensi, merupakan bagian dari program revitalisasi Pendidikan vokasi Kemenristek Dikti, yang diharapkan setiap perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Selain itu, akan memiliki daya saing tinggi. Peraturan tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.

Dalam mendukung kegiatan tersebut, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menerapkannya melalui Sertifikasi Kompetensi bidang networking, yang pelaksanaannya melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas BSI. Sertifikasi ini berlangsung secara offline, di Universitas BSI kampus Cut Mutia, pada Rabu (26/1) silam.

Adapun pada kegiatan tersebut, pengujinya adalah Direktur LSP Universitas BSI, Firmansyah serta para asesor-asesor LSP Universitas BSI bidang Programming diantaranya Miwan Kurniawan, Nicodias Palasara, Elin Panca Saputra dan Rahayu Ningsih yang juga dihadiri oleh 13 Asesi (Mahasiswa).

Nicodias Palasara, salah asesor menjelaskan, kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat rekomendasi kompeten sebesar 100% yang menjadi salah satu kebanggaan bagi mahasiswa Universitas BSI kampus Cut Mutia.

“Semuanya memenuhi dan memiliki keahlian dalam bidang programmer. Diharapkan dengan adanya sertifikasi kompetensi ini, bisa menjadi modal utama bagi mereka agar dapat bersaing di dunia industri,” ucap Nicodias. 

Ia menambahkan, kegiatan ini  berlangsung secara offline dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum masuk, para peserta harus Scan Peduli Lindungi, Cek suhu tubuh, menjaga jarak, memakai masker dan membawa perlengkapan ibadah pribadi, khusus mahasiswa Muslim.

“Adanya sertifikat kompetensi bagi mahasiswa, dapat digunakan sebagai bukti yang sah, bahwa mahasiswa-mahasiwa Universitas BSI memiliki kemampuan pada bidang yang diujikan. Sehingga kemampuannya itu, dapat diakui secara tertulis oleh negara melalui lembaga LSP Universitas BSI,” jelasnya.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Ujian Sertifikasi Kompetensi Programmer Digelar, Siapkan Lulusan Bermutu

Keprofesian

Menaker Dukung Sertifikasi untuk Tukang Bangunan

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mendukung upaya pemberian sertifikat kerja untuk tukang bangunan. Menaker yakin tukang bangunan bersertifikat bakal lebih mudah mendapatkan pekerjaan. 

Selain itu, kata Ida, tukang bangunan bersertifikat peluangnya juga terbuka lebar untuk bekerja di luar negeri. "Agar kompetensi tukang bangunan diakui dan dapat bersaing dengan tukang negara lain, maka harus memiliki sertifikasi," kata Ida saat audiensi dengan Dewan Pertukangan Nasional Perkumpulan Tukang Bangunan Indonesia (DPN Perkasa) di Jakarta, Jumat (7/1). 

Ida pun mendorong DPN Perkasa untuk berkoordinasi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar tukang bangunan segera memiliki sertifikasi. "Jadi saran saya kepada teman-teman agar menjalin komunikasi dengan BNSP," ucapnya. 

Lebih lanjut, Menaker menyampaikan bahwa tukang bangunan yang ada di daerah dapat memanfaatkan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan kejuruan konstruksi untuk meningkatkan kompetensinya. "Hampir semua BLK-BLK kita mempunyai kejuruan konstruksi, kecuali Bekasi, Lembang Bandung, Semarang, tapi yang lain hampir semuanya mempunyai kejuruan konstruksi," ujarnya.

Sumber Artikel: republika.co.id

 

Selengkapnya
Menaker Dukung Sertifikasi untuk Tukang Bangunan

Keprofesian

Lebih Siap Sertifikasi Kompetensi dengan Ikuti Pembekalan dari LSP

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Dalam mempersiapkan kegiatan sertifikasi kompetensi untuk mahasiswa, Program Studi (prodi) Teknik Informatika, Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengadakan pembekalan sertifikasi kompetensi. Pembekalan sertifikasi kompetensi ini bertajuk “Program Studi Teknik UNM Siap Melaksanakan Sertifikasi Mahasiswa” yang terselenggara secara online melalui zoom, pada Jumat (17/12). 

Kegiatan dihadiri oleh ketua prodi (kaprodi) Teknik Informatika, Arfhan Prasetyo dan narasumber Andry Maulana, selaku dosen UNM sekaligus sebagai asesor LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Nusa Mandiri, serta dipandu oleh Sari Dewi selaku moderator.

Arfhan Prasetyo mengatakan, peran sertifikasi sudah menjadi kebutuhan untuk setiap orang.  Sertifikasi kompetensi dapat menunjang karier yang sangat penting. Mahasiswa dituntut untuk memiliki sertifikat dalam menunjang karier masa depan merkeka. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam proses sertifikasi kompetensi yang diadakan oleh LSP Nusa Mandiri pada Selasa-Kamis 11-13 Januari 2022 dengan skema network administrator madya dan analis program,” katanya.

Sementara itu, Andry Maulana, selaku narasumber menjelaskan mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi di era sekarang, mekanisme kegiatan uji kompetensi dan berkas yang harus dilengkapi oleh para mahasiswa. 

“Pembekalan ini penting untuk mahasiswa, demi mengetahui berkas atau dokumen pendukung apa saja yang harus disiapkan dan juga penjelasan mengenai penggunaan sisfo (sistem informasi) LSP http://lsp.nusamandiri.ac.id, agar pada hari pelaksanaan dapat mengikuti sertifikasi dengan baik dan lancar,” tuturnya.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Lebih Siap Sertifikasi Kompetensi dengan Ikuti Pembekalan dari LSP

Keprofesian

Uji Sertifikasi Kompetensi Sebagai Upaya Kembangkan Lulusan di Bidangnya

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Saat ini sertifikasi seolah menjadi salah satu hal yang membantu untuk bertahan di dunia kerja. Karena sertifikasi kompetensi merupakan pengakuan terhadap keahlian tenaga kerja, yang memiliki kualifikasi keterampilan dan kemampuan sesuai standar ketenagakerjaan yang telah ditetapkan. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Fakultas Teknik dan Informatika Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Solo,  menyelenggarakan uji sertifikasi kepada mahasiswa semester 5 (lima) Jurusan Sistem Informasi melalui kompetensi Programmer yang dilaksanakan pada pada Jumat (28/1) lalu. 

Kegiatan ini dihadiri Akhmad Syukron yang  merupakan dosen di Universitas BSI dan salah satu Assessor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas BSI.  Ia sudah memiliki sertifikasi sebagai assessor dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan Supriyanta selaku Kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Solo. 

Akhmad Syukron, yang juga merupakan Assessor LSP Universitas BSI menjelaskan, uji kompetensi ini bertujuan untuk mendapatkan predikat kompetensi yang diharapkan.  Salah satunya Sertifikasi Uji Kompetensi Programmer.

“Dalam kegiatan uji kompetensi ini, semua peserta harus mengikuti  beberapa tahapan diantaranya tes tertulis, wawancara dan observasi, terhadap studi kasus unit kompetensi yang telah ditentukan,”  kata Akhmad Syukron.

Sementara itu, Supriyanta selaku Kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Solo mengatakan, melalui kegiatan sertifikasi ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai bidang programmer dan mendapatkan sertifikasi dari BNSP. Sehingga dapat mengembangkan lulusan dan ahli yang diakui secara nasional di bidangnya.

 “Berkat sertifikasi kompetensi programmer yang diberikan kepada mahasiswa, akan memberikan jaminan yang lebih besar kepada lulusan untuk memasuki dunia kerja di bidangnya. Pekerja akan lebih fokus pada pekerjaannya, dan sertifikasi diperlukan untuk mengetahui apakah seseorang yang menjalankan profesi tertentu sudah memenuhi syarat. Keterampilan dengan memiliki sertifikat kompetensi, seseorang akan memperoleh bukti pengakuan tertulis dan juga diakui oleh Negara atas kompetensinya,” tutur Supriyanta. 

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Uji Sertifikasi Kompetensi Sebagai Upaya Kembangkan Lulusan di Bidangnya

Keprofesian

3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Perkembangan dunia kerja tumbuh pesat saat ini berdampak pada munculnya beragam profesi. Namun masih ada profesi yang sepi peminat, sehingga menjadi peluang bagi para pencari kerja atau lulusan baru.

Sepinya peminat pada beberapa profesi karena di Indonesia belum banyak lulusan bidang terkait profesi tersebut.

Menurut The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF), pada Selasa (10/10/2020), ada tiga profesi yang menjanjikan dan banyak dicari, tapi masih sepi peminat.

Berikut ini 3 profesi yang masih sepi peminat, namun paling dicari dan dibutuhkan saat ini:

Aktuaris

Aktuaris mungkin adalah salah satu pekerjaan yang belum banyak dikenal, bidang ini bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan.

Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan.

Semua perusahaan harus memperhitungkan risiko demi mengembangkan usahanya. Sebab itu, perusahaan membutuhkan seorang aktuaris.

Sayangnya, masih sedikit orang yang menggeluti bidang aktuaris.

Hal ini dibuktikan melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia.

Jika ingin menjadi aktuaris, Anda bisa memilih Jurusan Matematika di perguruan tinggi.

Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki Peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Analis Data

Hampir semua bidang bisnis saat ini membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data.

Profesi ini bertanggungjawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan.

Jika ingin menjadi analis data, Anda harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak.

Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang. Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science.

Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) Sains Data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair). Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia.

Arsitek AI

Bagi sebagian orang, profesi artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI mungkin sudah tidak asing lagi.

Arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut.

Profesi ini masih sangat jarang di Indonesia. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI atau Spesialis AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut menjadi bukti, bahwa Arsitek AI masih memiliki peluang besar karena banyak dicari perusahaan.

Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI).

Selain memilih Jurusan AI di UI, seseorang yang berminat menekuni dunia AI, dapat memilih jurusan kuliah bidang teknologi.

Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain.

Ketiga profesi ini bisa dijadikan peluang besar bagi Anda, karena masih sepi peminat dan saingan.

Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Keprofesian

Berbeda dengan Pekerjaan, Apa Itu Profesi?

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 01 Maret 2022


Profesi adalah pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan masuk ke dalam profesi. Lantas apa yang dimaksud dengan profesi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan kejuruan tertentu.

Mengutip buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri oleh Sukarman Purba, Astuti Astuti, dan Juniyanto Gulo, apa itu profesi adalah segala seutu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian.

Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian.

Artinya, tidak semua pekerjaan termasuk dengan profesi. Profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang masuk pada apa itu profesi.

Profesi adalah tidak seperti pekerjaan karena tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu.

Keahlian ini diperoleh melalui profesionalisasi seperti latihan, pendidikan, atau sertifikasi, yang dilakukan sebelum menjalani profesi maupun setelah menjalani macam-macam profesi tersebut.

Pengertian apa itu profesi menurut ahli

Untuk lebih memahami tentang apa itu profesi, simak definisi profesi adalah dari beberapa ahli, dikutip dari buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, yaitu:

  • Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam bidang profesinya.
  • Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi. Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu profesi.
  • Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai bidangnya.
  • Darmodiharjo dan Sidarta, mendefinisikan apa itu profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Unsur keahlian inilah yang membedakan profesi menjadi profesi bersifat umum dan profesi bersifat luhur.

Ciri-ciri apa itu profesi

Menurut Isnanto, dikutip dari Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, ciri-ciri apa yang dimaksud dengan profesi adalah sebagai berikut:

  • Macam-macam profesi memiliki pengetahuan khusus biasanya berupa keahlian dan keterampilan yang dimiliki dari menjalani pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  • Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi karena pelaku apa itu profesi umumnya melakukan kegiatannya berdasarkan kode etik profesi.
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Setiap pelaku profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  • Ada izin khusus untuk menjalankan apa itu profesi. Setiap profesi adalah akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti kemanusiaan, keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup sehingga untuk menjalankan profesi harus ada izin khusus.
  • Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu apa yang dimaksud dengan profesi.

Kesimpulannya, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Contoh apa itu profesi ada macam-macam profesi di Indonesia seperti dokter, akuntan, guru, psikolog, pilot, bidan, dan lainnya.

Sumber Artikel: kompas.com

 

Selengkapnya
Berbeda dengan Pekerjaan, Apa Itu Profesi?
« First Previous page 5 of 6 Next Last »