Supply Chain Management

Erick Ungkap Sejumlah Tekanan Industri Logistik Saat Ini

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki potensi menjadi poros maritim dunia. Erick menilai upaya menjadi poros maritim dunia harus dimulai dengan membangun budaya maritim, baik pengelolaan sumber daya laut, pengembangan infrastruktur, maupun konektivitas maritim.

"Konsep tol laut yang sejalan dengan Nawacita Bapak Presiden, di mana kita mendapat arahan untuk visi Indonesia 2045, pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang menghubungkan produksi ke distribusi dari wilayah barat sampai timur," ujar Erick dalam acara bertajuk 'Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia di Era Disrupsi' pada Selasa (23/11).

BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, Erick melanjutkan, siap memikul amanah tersebut demi mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka dan berdaulat, salah satunya dengan menjaga konektivitas dari Sabang sampai Merauke. "Tentu ini seiring dengan kompleksitas tinggi yang sedang dihadapi dunia saat ini menuju 2022," ujar Erick.

Erick menilai industri logistik Indonesia saat ini menghadapi banyak tekanan dan tantangan, mulai dari kerentanan rantai pasok global seperti kekurangan kontainer dan keterlambatan pengiriman; tekanan perdagangan global akibat penerapan sejumlah kebijakan proteksionisme, perang dagang, dan peningkatan pajak; serta global shock yang menurunkan permintaan sejumlah komoditas bahan baku industri, produk jadi industri, hingga barang impor dan ekspor.

"Kemarin saya baru saja rapat dengan Dubes Korea Selatan yang mana untuk pertama kalinya juga Korea kekurangan untuk urea untuk industri, minta kita ekspor ke sana dan ini hal yang terjadi saat ini," kata Erick.

Dalam mengatasi tekanan perdagangan global, Erick menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan justru untuk negara lain. "Harga sekarang komoditas makin tinggi. Ini yang perlu kita antisipasi, jangan sampai kita tidak siap yang akhirnya kita mendapatkan shock yang terjadi saat ini," ujar Erick.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
Erick Ungkap Sejumlah Tekanan Industri Logistik Saat Ini

Supply Chain Management

Pelni Tingkatkan Peluang Bisnis Logistik

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


JAKARTA  — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni terus mengembangkan peluang bisnis sektor logistik. Operator pelayaran pelat merah tersebut mencatat tren positif angkutan logistik hingga November 2021.

“Untuk general kargo 2.360 ton dan memang secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, naik 32,32 persen. Ini berkat transformasi yang ada di Pelni,” kata Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro dalam konferensi video, Senin (13/12). 

Yahya mengatakan, angkutan barang yang ada di kapal penumpang juga mengalami peningkatan. Ia menyebutkan, Pelni mengangkut kontainer di kapal penumpang mencapai 10.412 twenty-foot equivalent unit (TEUs) sampai November 2021 atau naik 19,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. 

Yahya menambahkan, angkutan kendaraan Pelni juga mengalami tren positif. Ia menyebutkan, ada tiga kapal Pelni yang bisa angkut kendaraan. Dari tiga kapal tersebut, okupansi yang diperoleh hingga November 2021 naik 11,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Ia mengatakan, peningkatan angkutan logistik juga meningkat pada layanan red pack Pelni. Layanan tersebut khusus untuk mengangkut barang ritel hingga e-commerce. Khusus red pack tercatat kenaikan 170,92 persen atau 752 kilogram (kg) pada November 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melihat potensi yang bagus terhadap angkutan barang e-commerce, Yahya memastikan, Pelni akan memanfaatkan peluang tersebut dengan menambah fasilitas rak dan ruang khusus untuk red pack

Pelni juga mengangkut kargo di kapal perintisnya. Yahya menyebutkan, angkutan kargo naik 21,57 persen hingga November 2021. Ia menyampaikan, kapal barang tol laut juga mengalami pertumbuhan positif.

Saat ini, Pelni mengoperasikan 10 kapal tol laut, empat di antaranya merupakan kapal milik Kementerian Perhubungan. Yahya mengatakan, okupansi muatan balik kapal tol laut sudah mencapai 40 persen dan muatan berangkat mencapai 60 persen.

“Dari sisi load factor, kami hampir mencapai 84 persen sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pemerintah dan secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 53 persen,” ujar Yahya. 

Sementara, kapal ternak, Yahya mengungkapkan, ada peningkatan 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga November 2021, Pelni mengangkut ternak hingga 7.150 ekor. 

Berbanding terbalik dengan angkutan barang yang mengalami tren positif, trafik penumpang justru minus. Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni OM Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang yang cukup drastis setelah terdampak pandemi Covid-19.

Meski begitu, Sodikin mengatakan, saat ini penumpang kapal Pelni mulai mengalami peningkatan. “Mulai September hingga Desember tahun ini mulai menggeliat (penumpang kapal Pelni),” kata Sodikin.

Sodikin mengakui, sejumlah kebijakan pembatasan selama pandemi Covid-19 tahun ini masih menggerus jumlah penumpang Pelni. Terlebih, adanya larangan mudik pada April-Mei 2021 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. 

Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang paling drastis pada Juni hingga Agustus 2021. Hanya, penumpang mulai kembali menunjukkan peningkatan pada September 2021. Menjelang periode Natal dan tahun baru (Nataru), Sodikin memprediksi masih ada penurunan penumpang kapal dibandingkan tahun lalu. Penurunan jumlah penumpang pelni selama Nataru tahun ini dibandingkan periode yang sama 2020 bisa mencapai lima persen. 

Sodikin menyebutkan, pada masa libur Nataru 2020 bisa mencapai 259 ribu penumpang, tetapi tahun ini diperkirakan hanya 247 ribu penumpang. “Itu prediksi kami saat Nataru meskipun seluruh kapal beroperasi. Untuk angkutan penumpang ini akan kami sesuaikan dengan aturan pemerintah,” ujar Sodikin.

Sumber: republika.co.id

 

Selengkapnya
Pelni Tingkatkan Peluang Bisnis Logistik

Supply Chain Management

Pakar Kemaritiman: Efisiensi Biaya Logistik Kunci Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Dipublikasikan oleh Admin pada 26 Februari 2022


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Salah satunya adalah keputusan Kementerian BUMN yang membentuk holding pelabuhan Indonesia (Pelindo). Penyatuan Pelindo I-IV ini dinilai sebagai momentum untuk menciptakan supply chain logistik pelabuhan yang lebih efisien.

Direktur Namarin Institute Siswanto Rusdi mengatakan, sebagai negara kepulauan, pelabuhan menjadi salah satu kunci pendorong ekonomi Indonesia. Sayangnya, operasional pelabuhan di Indonesia masih boros biaya. Akibatnya biaya logistik menjadi sangat mahal sehingga daya saing nasional sulit beranjak naik. Dengan adanya integrasi semua pelabuhan milik BUMN dalam satu atap komando diharapkan setiap pelabuhan memiliki sistem dan standar kualitas layanan yang sama. "Indonesia adalah negara kepulauan dengan segala potensi dan tantangannya. Pembentukan holding pelabuhan harus diikuti dengan kebijakan yang mampu memangkas mata rantai birokrasi yang selama ini menciptakan ekonomi biaya tinggi. Efisiensi logistik ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi kita," kata Siswanto melalui keterangan tertulis, Rabu (24/11/2021) Siswanto menjelaskan, biaya mahal logistik sejatinya dapat ditelusuri sejak barang diangkut dari gudang milik konsumen hingga sampai ke lokasi tujuan.

Dari mata rantai perjalanan barang tersebut, berbagai biaya sudah mengikuti, mulai biaya yang sifatnya pasti maupun biaya lain yang seringkali tidak terukur. "Efisiensi logistik harus lebih fokus pada aktivitas yang berada di darat. Seperti memperpendek birokrasi dan mendorong digitalisasi layanan pelabuhan agar biayanya semakin terukur dan pasti. Mengharapkan biaya pelayaran untuk lebih efisien rasanya sulit karena ruang untuk itu sangat terbatas," kata dia.

Sementara itu, dalam kajiannya Sekretariat Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menemukan fakta kawasan pelabuhan menjadi salah satu faktor pemicu tingginya biaya logistik. Dalam kajian periode 2021–2022 itu, faktor birokrasi dan layanan di pelabuhan laut yang tidak terintegrasi dan tumpang tindih, termasuk banyaknya instansi pemerintah yang terlibat serta rendahnya koordinasi menjadikan biaya logistik mahal. Efisiensi logistik pelabuhan dapat dimulai dengan mengeluarkan regulasi yang mengatur biaya forwarder yang selama ini tidak terkontrol.

Biaya itu di antaranya meliputi biaya pelayaran/pelabuhan, inventory, administrasi dan lain-lain yang semuanya diurus oleh forwarder.

"Instrumen biaya forwarder inilah yang seringkali memicu biaya logistik mahal. Karena tidak ada regulasi yang mengatur terkait jasa layanan yang diberikan oleh forwarder ini. Regulasi pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan kepastian bagi pelaku usaha lainnya," ujar Stranas PK.

Sebelumnya, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Prasetyo menyebutkan, biaya logistik di Indonesia mencapai 23 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dari 23 persen itu, biaya logistik di laut hanya sekitar 2,8 persen.

"Yang lainnya terdistribusi pada beberapa peran yaitu darat, utamanya di inventory dan beberapa bagian lain," kata dia dalam sebuah diskusi virtual.

Prasetyo bilang, ada lima faktor utama pemicu biaya logistik tinggi. Pertama adalah regulasi dari pemerintah, terutama dalam hal ekosistem atau pelayanan logistik. Kedua, efisiensi value chain darat karena keterbatasan infrastruktur dan kurangnya konektivitas antara darat dengan pelabuhan.

Ia mencontohkan pengembangan jalur infrastruktur darat di Pulau Jawa atau trans Jawa ikut merubah peta logistik nasional.

Faktor ketiga menyangkut efisiensi value chain maritim yang masih belum optimal. Contohnya pelayaran dengan menggunakan kapal-kapal kecil untuk mengangkut logistik ke Indonesia Timur.

Keempat adalah terkait kinerja operasi dan pengembangan atau optimalisasi kapasitas dari infrastruktur pelabuhan.

Kelima adalah supply and demand yang tidak seimbang karena masih terpusat di Pulau Jawa. Dia menyebut masih banyaknya supply dari Jawa ke daerah-daerah, sementara saat akan kembali peti kemas dari daerah-daerah tersebut cenderung kosong.

"Kami berharap dengan merger Pelindo I,II,III, dan IV menjadi Pelindo, biaya logistik ini bisa dioptimalkan. Kami bisa melakukan efisiensi dalam beberapa strategi seperti standarisasi SDM, dan juga capex untuk berinvestasi," ujar Prasetyo.

Sumber: kompas.com


 

Selengkapnya
Pakar Kemaritiman: Efisiensi Biaya Logistik Kunci Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Supply Chain Management

Tekan Biaya Logistik, Pelindo Fokus Integrasikan Pelabuhan dengan Kawasan Industri

Dipublikasikan oleh Admin pada 26 Februari 2022


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo tengah fokus berkolaborasi dengan sejumlah kawasan industri sebagai upaya menekan tingginya biaya logistik. Pelindo berupaya untuk mendekatkan jarak antara lokasi perlabuhan dengan kawasan industri. Direktur Strategi Pelindo Prasetyo mengatakan, upaya mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri merupakan salah satu langkah awal perusahaan setelah resmi merger Pelindo I-IV pada 1 Oktober 2021. "Adanya merger dan integrasi antar layanan Pelindo ini diharapkan akan menurunkan ongkos logistik. Salah satunya dengan konsep pengembangan pelabuhan saat ini adalah mendekatkan kawasan industri dengan pelabuhan," ujarnya dalam acara Kompas Talks, Kamis (3/12/2021).

Ia mengatakan, saat ini ada 10 pelabuhan yang rencananya terintegrasi dengan sejumlah kawasan industri. Contohnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe dengan Pelabuhan Malahayati, KEK Sei Mengkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, serta Kawasan Industri Medan dengan Pelabuhan Belawan. Selain itu, ada juga Kijing Industrial Estate dengan Pelabuhan Kijing, Kawasan Industri Makassar dengan Pelabuhan Makassar, Kawasan Industri Bantaeng dengan Pelabuhan Bantaeng, serta Kawasan Industri Wijaya Kusuma dan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan Pelabuhan Tanjung Emas. Kemudian ada Kawasan Berikat Nusantara dan Kawasan Industri di daerah timur Jabodetabek dengan Pelabuhan Tanjung Priok, serta Java Integrated Industrial and Port Estate dengan Pelabuhan JIPEE dan Pelabuhan Tanjung Perak. "Untuk Pelabuhan JIPEE saat ini sudah beroperasi, dan di titik ini berkembang kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan. Jadi ketika kawasan industri ini tumbuh maka tentunya utilisasi Pelabuhan JIPEE pun akan semakin meningkat," jelas Prasetyo.

Ia menjelaskan, terdapat 4 tujuan integrasi antara kawasan industri dengan pelabuhan, yakni peningkatan efektivitas perdagangan seiring dengan meningkatnya konektivitas hinterland-pelabuhan, optimalisasi kegiatan ekspor-impor, mempercepat perkembangan daerah, dan meningkatkan penanaman modal. Adapun menurut Prasetyo, pelabuhan-pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan yang memiliki jalur pelayaran strategis sehingga diharapkan bisa mendukung pergerakan logistik di kawasan industri. Prasetyo mengatakan, dengan adanya integrasi antara kawasan industri dengan pelabuhan dan jalur pelayaran maka bisa meningkatkan kualitas distribusi logistik di Indonesia, terutama semakin rendahnya biaya logistik. "Harapannya integrasi ini semakin meningkatkan perekonomian daerah dan logistic performance index di Indonesia juga semakin meningkat, sehingga akhirnya bisa bersaing dengan negara-negara tetangga," pungkas dia.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Tekan Biaya Logistik, Pelindo Fokus Integrasikan Pelabuhan dengan Kawasan Industri

Supply Chain Management

Pusat distribusi

Dipublikasikan oleh Admin pada 26 Februari 2022


Pusat distribusi adalah suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan/gudang dan dijadikan sumber pemenuhan kebutuhan pedagang kecil disuatu kawasan sehingga harga jual produk di pasar menjadi lebih kompetitif .

Gudang

Dalam mengembangkan suatu pusat distribusi maka lokasi gudang sangat memengaruhi biaya distribusi, lokasi yang tepat dapat meminimalkan biaya transportasi. Selain itu juga perlu memperhatikan kelas jalan yang menuju pusat distribusi tersebut apalagi kalau akan menggunakan truk peti kemas untuk memasok ataupun mendistribusikan.

Jenis gudang

  • gudang tertutup, dapat juga berupa gudang dengan penanganan suhu tertentu, seperti untuk sayuran atau gudang untuk menyimpan daging harus dengan pendinginan.
  • gudang terbuka untuk barang-barang yang tahan ditempatkan di udara terbuka
  • gudang barang curah

Perlengkapan gudang

  • rak untuk menyimpan barang-barang
  • palet untuk menumpuk barang sejenis yang juga akan mempermudah untuk penggunaan alat transportasi digudang berupa forklift.
  • forklift

Pengorganisasian pusat distribusi

Untuk mempermudah pengambilan dan pencarian barang yang mau diambil dan mau dikirim pusat distribusi harus diorganisasikan/diadministrasikan dengan baik, khususnya untuk menemukan tempat penyimpanan barang tertentu. Untuk mempermudah pencarian barang tertentu diperlukan labelling/ tag yang bisa dibaca dengan perangkat pembaca.

Untuk mempermudah pencarian sekarang sudah banyak ditemukan program komputer untuk pengorganisasian penyimpanan barang.

Pusat distribusi di Indonesia

Beberapa contoh pusat distribusi di Indonesia:

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pusat distribusi

Supply Chain Management

Distribusi (bisnis)

Dipublikasikan oleh Admin pada 26 Februari 2022


Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. DIstribusi dilakukan sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.

Tiga aspek lainnya dari bauran pemasaran adalah manajemen produkharga, dan promosi.

Tujuan

Tujuan distribusi merupakan untuk memastikan keberlangsungan kegiatan produksi dan memastikan produk diterima oleh konsumen dengan baik.

Sistem Distribusi

Sistem distribusi yang baik akan mendukung kegiatan produksi dan konsumsi. Ada dua sistem distribusi dalam penyaluran hasil produksi, yakni distribusi langsung dan distribusi tidak langsung

Distribusi tidak langsung merupakan penyaluran hasil produksi kepada konsumen melalui perantara tidak produsen langsung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Distribusi

  • Faktor Pasar
  • Faktor Barang
  • Faktor Perusahaan
  • Faktor Kebiasaan Pembeli

Tugas Distributor

  • membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
  • mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
  • memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan reklame atau iklan

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Distribusi (bisnis)
« First Previous page 5 of 6 Next Last »