Startup

Inilah 5 Tech Startup Indonesia dengan Pertumbuhan Jumlah Pegawai Paling Pesat Tahun 2022

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan perusahaan yaitu tecermin dari beberapa hal dan salah satunya ialah pertumbuhan karyawan.

Kaitannya dengan hal ini, edtech startup RevoU merilis laporan terbarunya tentang pertumbuhan pegawai di perusahaan teknologi di Indonesia.

Pada kategori tech startup (startup teknologi) dengan persentase pertumbuhan pegawai paling pesat, Moladin menduduki posisi pertama. Platform mobil bekas itu mengalami peningkatan jumlah pegawai 567%; dari 97 pegawai pada tahun 2021, menjadi 647 pegawai pada tahun 2022.

Moladin baru saja meraih pendanaan seri B sejumlah US$ 95 juta pada Mei 2022 dan sebelumnya di awal tahun juga memperoleh US$ 42 juta dari Sequoia Capital Indan dan Northstar Group yang membantu pertumbuhan perusahaan dengan peningkatan jumlah pegawai yang sangat pesat.

Pendanaan terbaru Moladin akan dipergunakan untuk mengembangkan ekosistem yang lebih komprehensif untuk para agen, dealer, dan pelanggan yang telah mencapai lebih dari 15.000 orang dan telah beroperasi di 115 kota di Indonesia.

Kemudian di tempat ke 2, edtech startup Sekolah.mu mengalami peningkatan jumlah pegawai 157 %; dari 382 pegawai pada tahun 2022, menjadi 980 pegawai pada tahun 2022.

Melengkapi posisi 5 besar, fintech startup Flip, aplikasi investasi Ajaib, e-commerce startup Ula mengalami peningkatan jumlah pegawai masing-masing 142%, 133%, dan 126%.

Metodologi

Data terakhir diambil pada 27 Mei 2022 melalui LinkedIn Premium Insight. Perusahaan dipilih pula  berdasarkan riset artikel "Most funded" dan "Recently funded" di Tech in Asia dan Daily Social.

Tak hanya itu, perusahaan juga harus mengalami minimal pertumbuhan pegawai sejumlah 30 persen atau pertambahan pegawai 100 orang. Hasilnya terdapat 53 perusahaan yang masuk ke dalam daftar.

Tech startup dengan persentase pertumbuhan pegawai paling pesat

Moladin (567 persen) - 97 menjadi 647 karyawan.

Sekolah.mu (157 persen) - 382 menjadi 980 karyawan.

Flip (142 persen) - 174 menjadi 421 karyawan.

Ajaib (133 persen) - 190 menjadi 443 karyawan.

Ula (126 persen) - 294 menjadi 663 karyawan.

Daftar Perusahaan Teknologi Indonesia dengan Tingkat Kebahagiaan Tertinggi

Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2021 lalu RevoU pun sudah merilis laporan indeks kebahagiaan di perusahaan teknologi di Indonesia dengan mengumpulkan dan menganalisis ulasan di Glassdoor dan Jobstreet.

"Kita ingin memahami lebih dalam yang berkaitan dengan tingkat kebahagiaan pegawai beragam perusahaan tech dan faktor yang mempengaruhinya, langsung dari sudut pandang pegawainya sendiri," ungkap Andrew C. Prasatya, Head of Content Marketing di RevoU.

Pada laporan ini, RevoU mengompilasi daftar teknologi Indonesia yang paling banyak didanai (most funded) dari pangkalan data Tech in Asia.

"Ada 38 perusahaan teknologi yang lolos persyaratan [mempunyai minimal 5 ulasan di masing-masing platform] dan berhasil masuk ke daftar ini," ujar Andrew.

Daftar

Hasilnya, terdapat 4542 ulasan dan skor penilaian rata-rata 4.2 dengan daftar sepuluh besar sebagai berikut:

  • Payfazz (4.7 penilaian - 23 ulasan)
  • HappyFresh (4.65 penilaian - 63 ulasan)
  • DANA (4.6 penilaian - 28 ulasan)
  • Mekari (4.55 penilaian - 97 ulasan)
  • Tiket (4.55 penilaian - 74 ulasan)
  • Alodokter (4.5 penilaian - 56 ulasan)
  • Tokopedia (4.45 penilaian - 505 ulasan)
  • Moka (4.45 penilaian - 113 ulasan)
  • HarukaEdu (4.45 penilaian - 26 ulasan)
  • Gojek (4.4 penilaian - 434 ulasan)


Disadur dari sumber m.liputan6.com

Selengkapnya
Inilah 5 Tech Startup Indonesia dengan Pertumbuhan Jumlah Pegawai Paling Pesat Tahun 2022

Startup

Startup Edutech Quipper Dukung Belajar Siswa Lewat Fitur dan Materi Baru

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Liputan6.com, Jakarta - Startup edutech Quipper menghadirkan materi dan fitur baru guna men-support belajar siswa. Quipper-pun memutakhirkan aplikasi dan memperkenalkan figur inspiratif 'Teman Belajar Quipper.'

Peningkatan dan update layanan dan fitur baru Quipper ini tujuannya agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dan nyaman untuk mengejar ketertinggalan capaian belajar atau learning loss akibat pandemi.

Sebagai informasi, 2 tahun terakhir ketika pandemi, learning loss memicu capaian belajar yang menurun. Oleh karena itu, dibutuhkan pemulihan pada sektor pendidikan agar dapat bangkit dari ketertinggalan.

 

Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi learning loss yaitu dengan melaksanakan pembelajaran tatap muka 100%.

Dijelaskan oleh Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SMP dan SMA Disdik DKI, Horale Tua Simanullang, saat ini sebagian besar sekolah sudah melaksanakan PTM 100%. "Kita terus mendorong proses belajar dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi," tuturnya.

Selain PTM 100%, teknologi terbukti menjadi solusi dalam pembelajaran jarak jauh, PTM, atau pembelajaran campuran. Beberapa sekolah sudah menerapkan teknologi dalam beragam metode pembelajaran.

Perlu digarisbawahi pula, kesehatan mental menjadi salah satu faktor penyebab learning loss. Oleh karena itu, Quipper sebagai platform teknologi yang menjadi bagian dari ekosistem pendidikan Indonesia menghadirkan fitur, materi baru, dan memperkenalkan teman belajar bagi para siswa.

Dedy Purwanto selaku Head of Marketing Quipper Indonesia  menjelaskan, Quipper mengusung campaign #JadiLebihSiap untuk menambah semarak momen kembali ke sekolah.

"Quipper ingin hadir di setiap momen belajar siswa, baik yang sedang beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka, mempertahankan prestasi belajar, sampai mengantarkan mereka meraih sekolah atau kampus impian melalui teman belajar figur inspiratif dan menambah sejumlah fitur dan materi baru," ungkapnya.

Sebagai tambahan materi baru, Quipper mengumumkan Paket Intensif SIMAK UI, Quipper Video After School, dan Quiper Video English.

Sementara fitur baru yang dihadirkan mencakup Tes Kesiapan Belajar, Tes Uji Potensi, Profil Belajar, Prestasi Belajar, Forum Diskusi, Koin & XP, Live Class, serta Virtual Coaching.

Saat ini, Quipper-pun hadir untuk pengguna iOS dan dapat diakses melalui smartphone atau desktop.

Quipper Video Masterclass Manager Hanani Faiza menyampaikan, kenyamanan dan kebutuhan belajar siswa menjadi prioritas Quipper guna memberi pengalaman belajar berkualitas.


Disadur dari sumber liputan6.com

Selengkapnya
Startup Edutech Quipper Dukung Belajar Siswa Lewat Fitur dan Materi Baru

Startup

Startup Edutech Ini Kerja Sama dengan Kemendikbud untuk Selenggarakan Kampus Merdeka

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT. Greatedu Global Mahardika (Greatedu) kembali menambah portofolio sebagai salah satu perusahaan yang concern di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi.

Kali ini, platform pendidikan digital ini berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Greatedu berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk mengadakan kampus merdeka, kerja sama ini juga adalah salah satu target perusahaan pada tahun 2022,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) Ade Irma Setya Negara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Menurut Irma, dalam kolaborasi ini Greatedu telah men-submit 2 aktivitas, yakni data analyst dan UI/UX.

Dia menyampaikan, Studi Independen Bersertifikat merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas, tetapi tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Program ini diperuntukan untuk mahasiswa yang ingin membekali diri dalam dunia industri dengan menguasai kompetensi yang sesuai.

Pada hal ini yang dipelajari meliputi, pertama, mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan pada masa mendatang. Kedua, berdiskusi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Ketiga, mempraktekkan kompetensi ini dalam sebuah proyek riil.

"Para mahasiswa yang mengikuti juga akan memperoleh pembelajaran yang relevan yaitu ilmu praktis dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri. Mengubah aspirasi menjadi aksi yaitu kesempatan untuk masuk ke jalur karir yang diinginkan," ungkap Irma.

Sementara itu, ujar Irma, mahasiswa juga dapat berkreativitas tanpa batas dengan adanya pengalaman mengimplementasikan ilmu yang sesuai standar industri.

"Membangun dan memperluas koneksi yaitu berjejaring dengan pihak-pihak yang relevan dengan karir pilihan. Jadi diharapkan peserta Studi Independen Bersertifikat bisa mengikuti dengan maksimal, sebab aktivitas ini akan dikonversi dengan 20 SKS di bangku kuliah,"ungkapnya.

"Bahkan kini link and match antara dunia pendidikan dan industri masih menjadi tantangan besar untuk para penggerak pendidikan. Mahasiswa yang telah terbiasa dengan dunia industri tentunya akan lebih berpeluang dalam dunia kerja," ungkap Irma.

Dia menambahkan, pelaksanaan kolaborasi dengan Kemendikbud berlangsung selama 5 bulan.


Disadur dari sumber tribunnews.com

Selengkapnya
Startup Edutech Ini Kerja Sama dengan Kemendikbud untuk Selenggarakan Kampus Merdeka

Startup

Banyak Startup PHK Karyawan, Kini Bertambah Jadi 10, Inilah Daftarnya

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Bisnis.com, JAKARTA- Startup atau perusahaan rintisan di seluruh dunia kini tengah melewati masa atau tech winter. Sepanjang tahun ini saja, telah terjadi 508 kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan startup di seluruh dunia. Dikutip dari  laman resmi Trueup https://www.trueup.io/layoffs, PHK ini berdampak pada 87.457  karyawan. Ada pula, PHK terbaru karyawan startup dilaksanakan Arete IR yakni startup yang bergerak di bidang cybersecurity. Arete IR kabarnya akan PHK 90 karyawan atau 25% dari jumlah karyawannya. Tech Winter di Indonesia juga terlihat, kini sudah terdapat 10 startup di Tanah Air mengikis jumlah karyawan semenjak awal tahun. Berikut inilah daftar Startup di Indonesia yang melaksanakan PHK sejak awal tahun:

1. TaniHub

Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan seluruh layanan business to consumers (B2C), dimana hal tersebut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. TaniHub menyampaikan keputusan ini diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B). TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja TaniHub.  

  1. SiCepat

Sama seperti TaniHub, SiCepat adalah startup awal yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tak memenuhi standar penilaian perusahaan. SiCepat menilai jumlah karyawan yang terkena dampak kebijakan tersebut tak mencapai 1% dari total karyawan. Chief Marketing Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati memaparkan secara komposisi jumlah karyawan yang terkena dampak merupakan 0,6% dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.

  1. LinkAja

PT. Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja menyampaikan melaksanakan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Walaupun demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan. Adapula, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

  1. Zenius  

Startup teknologi edukasi (EduTech) Zenius mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 25% karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Hal ini disebabkan dampak dari kondisi makro ekonomi yang kini terjadi.

  1. JD.ID  

Startup e-commerce JD.ID tak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun menyampaikan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan. Dari penelusuran Bisnis, induk JD.ID, yaitu JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar. CEO JD.com Xu Lei menyampaikan bahwa penyebaran virus Corona di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama business online dan offline di China.

  1. Mobile Premier League 

Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League atau MPL mengumumkan sudah menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan ini berujung dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya 10% dari total karyawan atau sebanyak 100 orang.

  1. LINE  

Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE mengakui bahwa adanya PHK terhadap karyawan tetapi tak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE juga kini tengah melaksanakan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.  

  1. Beres.Id  

Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan menghentikan seluruh operasi layanan mulai dari 1 Juli 2022. Semua entitas bisnis di Singapura yakni kaodim.sg, Beres.id di Indonesia, serta gawin.ph di Filipina juga akan ditutup.  Dikutip dari laman resmi milik Koadim, Co-Founder dan CEO Koadim Choong Fui Yu menyampaikan alasan Koadim menutup layanan merupakan pandemi Covid-19.

  1. Pahamify

Startup Edutech Pahamify sudah mengkonfirmasi kabar berkaitan PHK kepada sejumlah karyawannya. Dalam konfirmasinya, Pahamify menyampaikan PHK ini sebagai salah satu bentuk dari adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi kini.

  1. Mamikos

Startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, mengkonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan disebabkan adanya restrukturisasi.  Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit menyampaikan PHK telah mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro kini.

 


Disadur dari sumber teknologi.bisnis.com

Selengkapnya
Banyak Startup PHK Karyawan, Kini Bertambah Jadi 10, Inilah Daftarnya

Startup

Startup MySkill Karya Alumni ITB Raih Pendanaan East Venture

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu startup teknologi pendidikan (edutech) karya anak bangsa, MySkill, meraih pendanaan tahap awal dari East Venture. Perusahaan venture capital terkemuka di Asia Tenggara ini adalah investor pertama pada unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka.

Menurut Co-Founder dan Chief Executive Officer MySkill, Angga Fauzan, dana itu akan mempercepat misinya dalam men-support para pencari kerja di Indonesia untuk bisa mencapai karir impian mereka. "Kita sangat berterima kasih dan menghargai dukungan pendanaan ini dari East Ventures," ungkap Angga di Bandung, Rabu(18/5).

Meskipun tak menyebutkan nilai yang diinvestasikan, menurut Angga, startup rintisannya yang fokus terhadap persiapan karir dan pengembangan skill bagi kaum muda ini akan mengalokasikan pendanaan itu guna mempercepat ekspansi dan mengembangkan produk yang ditawarkan.

Kini, ungkapnya, MySkill mengembangkan metode penggabungan 3 jenis pembelajaran yaitu Independen, Interaktif, dan Privat. 3 solusi pembelajaran utama ini mencakup Mentoring Privat, Bootcamp Interaktif, dan Video E-Learning On-Demand.

Kombinasi dari beragam solusi ini, ungkapnya, harapannya bisa memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, dimana secara langsung akan bermanfaat dan mempertajam keterampilan para pengguna dalam memperoleh pekerjaan impian mereka.

"Kombinasi ini bisa menghadirkan hasil yang lebih baik dari proses pembelajaran. Dengan solusi inovatif yang memastikan hasil pembelajaran yang lebih baik, kita berharap akan mewujudkan efek domino dalam menghasilkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih baik di Indonesia," ungkapnya.

Angga mengungkapkan, MySkill didirikan pada pertengahan tahun 2021 bersama Erahmat selaku Co-Founder & Chief Business Officer. Keduanya menyadari akan kesenjangan keterampilan yang begitu besar antara dunia akademik dan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja.

"Sebab terdapat kesenjangan itu, berujung pada banyak orang kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak," ungkapnya.

Kondisi ini, ungkapnya, tercermin pada studi JP Morgan dan Singapore Management University yang menemukan bahwa salah satu penyebab rendahnya jumlah tenaga kerja berkualitas di Indonesia disebabkan kesenjangan antara dunia akademik dan industri.

"Situasi ini diperparah oleh pandemi yang akibatnya dirasakan oleh lebih dari 29 juta pekerja di Indonesia. Ini  berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)," tuturnya.

Didasarkan pada itu, MySkill mendemokratisasi peningkatan keterampilan dan pencarian pekerjaan untuk lebih dari 70 juta tenaga kerja muda di Indonesia. Kini, startup edutech ini sudah mempunyai lebih dari 700.000 pengguna dalam waktu kurang dari 1 tahun semenjak beroperasi.

Principal East Ventures, Devina Halim, memastikan pihaknya begitu antusias dalam mewujudkan MySkill sebagai bagian dari portofolionya.

Devina meyakini pula, MySkill akan menjadi solusi yang tepat dalam memastikan kesiapan dunia akademik dan keterampilan penggunanya dalam memperoleh pekerjaan impian.

"Melihat kesenjangan besar yang dihadapi ketenagakerjaan Indonesia sekarang ini, kita percaya MySkill bisa membawa lebih banyak pertumbuhan dan dampak ke industri tenaga kerja di Indonesia," ungkapnya.

Perlu diketahui, MySkill berbasis di Indonesia yang didirikan oleh Angga dan Erahmat, kawan semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mereka berdua sudah berkecimpung di dunia pendidikan dan bisnis selama lebih dari 6 tahun. Angga mulai membangun organisasi komunitas pendidikannya di ITB dan mendapatkan nominasi Edinburgh Student Awards ketika menempuh magister di Britania Raya

Anggapum sudah bekerja sebagai profesional di bidang marketing selama lebih dari 6 tahun di berbagai startup seperti Zenius dan Bibit. Sedangkan Erahmat saat ini sedang menyelesaikan studi PhD-nya di Korea Selatan, sesaat usai menyelesaikan S1 di ITB.


Disadur dari sumber republika.co.id

Selengkapnya
Startup MySkill Karya Alumni ITB Raih Pendanaan East Venture

Startup

Startup Edutech PHK 120 Karyawan Usai Sukses Galang Rp 6,8 T

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Jakarta, CNBC Indonesia - Episode pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan pada perusahaan rintisan atau startup masih berlanjut. Saat ini giliran MasterClass, platform pendidikan online, yang kabarnya sudah memangkas 20% karyawan

Menurut cuitan CEO MasterClass David Rogier, pemangkasan itu dilaksanakan untuk beradaptasi dengan lingkungan makro yang memburuk dan mencapai kemandirian lebih cepat.

PHK memiliki dampak pada sekitar 120 orang di hampir seluruh tim, namun tak terdapat eksekutif C-suite yang dipotong, ungkap juru bicara MasterClass dikonfirmasi ke TechCrunch, dikutip Jumat (24/6/2022).

"Misi kita untuk memungkinkan siapapun belajar dari yang terbaik, belum dan tak akan berubah," ujar Rogier di Twitter.

Rogier menjelaskan, langkah sulit yang diambil perusahaan akan memperkuat posisi mereka, baik secara finansial atapun strategis.

Seorang juru bicara MasterClass menyampaikan bahwa perusahaan akan menawarkan 11 minggu gaji pokok kepada seluruh karyawan sebagai bagian dari paket pesangon, dengan 1 minggu tambahan untuk setiap tahun dihabiskan di MasterClass.

Startup ini sudah berkomitmen untuk meliputi menyediakan jaminan kesehatan karyawan sampai akhir tahun. Selain hal itu, juga memberikan penyuluhan kesehatan mental sampai akhir tahun dan penyuluhan kerja selama 3 bulan ke depan. Perangkat dari kantor, seperti laptop bisa disimpan untuk penggunaan pribadi.

Walaupun seperti itu, perusahaan tak memberlakukan pembekuan perekrutan. Saat ditanya lebih spesifik mengenai apa yang memicu PHK, juru bicara itu menunjuk pada pernyataan Twitter dan LinkedIn Rogier.

Sementara itu, sebelum PHK MasterClass membuat kejutan selama babak awal pandemi dengan memenuhi kebutuhan konsumen dalam pendidikan jarak jauh dengan konten aspirasional dari selebritas seperti Serena Williams dan Issa Rae. Perusahaan menawarkan pula konten berbayar bergaya dokumenter.

MasterClass sudah mengumpulkan lebih dari US$460 juta (Rp. 6,8 triliun) dalam pendanaan yang diketahui dari investor termasuk IVP, NEA, dan Owl Ventures. Mereka membebankan biaya berlangganan tahunan sejumlah US$ 180 bagi pengguna untuk mengakses perpustakaan kontennya.

Model berlangganan seperti ini mengambil sekitar 80% pendapatan perusahaan pada tahun 2018, dan belakangan berperan 100% dari pendapatan perusahaan.


Disadur dari sumber cnbcindonesia.com

Selengkapnya
Startup Edutech PHK 120 Karyawan Usai Sukses Galang Rp 6,8 T
« First Previous page 2 of 3 Next Last »